SETIA SAMPAI AKHIR
Why. 2:8-11
Pendahuluan:
Hari ini kita merenungkan segala
kesetiaan Tuhanm seperti pujian “Bila kurenungkan.” Kita mau membuat komitmen
dengan Tuhan untuk setia sampai akhir.
Baca: Why.
2:8-11
·
Kitab
Wahyu (terakhir, Yohanes ketiks berada di pulau Patmos), ucapan dari Tuhan
Yesus.
Jemaat Smirna, ingat Policarpus? Smirna
adalah:
Mur semacam damar yang pahit tetapi
sangat harum, lambang dari kematian.
Kota yang sangat bagus, kemuliaan Asia.
Letaknya di muara sungai Hermus, 35 mil
di utara Efesus sebagai kota perdagangan yang penting.
Di kota inilah banyak kuil untuk
ilah-ilah dewa Yunani, seperti kuil Cybele, kuil Zeus dan lain-lain.
·
Ini
masalah berat bagi orang percaya.
Secara politik merdeka, tetapi sangat
memihak pemerintahan Romawi, terkenal dalam hal penyembahan terhadap kaisar
Romawi. Penyembahan terhadap kaisar dilakukan setahun sekali, semua orang harus
membakar dupa dan mengatakan “kaisar adalah Tuhan.” Dan mendapat sertifikasi
kalau sudah mengadakan penyembahan. Hal ini sangat menyulitkan orang percaya di
sana, penyembahan kaisar sebagai bentuk kesetiaan pada kaisar bukan persoalan
Rohani.
·
Orang
percaya di Smirna mengalami penderitaan yang besar karena penganiayaan. Dalam
kondisi seperti itu, Tuhan Yesus berkata “hendaklah setia sampai mati.”
Beberapa
komentar tentang pesan kepada jemaat di Smirna, bandingkan dengan kondisi orang
percaya saat ini, hari ini pesan yang sama juga ditujukan untuk kita.
Mengapa
kita harus setia sampai akhir:
I.
PERINTAH ITU
MERUPAKAN PERINTAH YANG SANGAT PENTING
·
Dalam
struktur bahasa asli menggunakan imeratif, ini perintah bukan sekedar saran
“jadilah orang yang tetap atau terus setia.”
·
Dalam
ajaran Islam ada 5 tingkatan hukum dari wajib sampai haram.
·
Dalam
kehidupan sehari-hari ada perintah, saran, himbaun, masukan dan lain-lain,
perintah Yesus itu perintah tegas. Yang namanya perintah itu harus dilakukan,
jika tidak ada sanksi yang dikenakan, perintah itu setegasd perintah-perintah
yang lain.
II.
PERINTAH ITU
MERUPAKAN PERINTAH YANG REAL ATAU MASUK AKAL
·
Sering
kita dengar perintah ini tetapi kemudian kita bertanya, bisakah saya?
Mungkinkah?
·
Yang
memberi peritntah itu adalah pribadi yang sudah terlebih dulu menjalaninya.
Yesus sudah setia sampai mati, Dia layak memberi perintah tersebut, Yesus mengawali
dengan memperkenalkan sebagai yang awal dan yang akhir.
·
Kondisi
jemaat Smirna sangat berat, tetapi Tuhan Yesus tetap memberi perintah untuk
tetap setia, sebab Yesus sudah terlebih dulu menjalaninya.
III.
PERINTAH ITU
MERUPAKAN HAL YANG MENYENANGKAN
·
Mengapa?
Karena ada hadiah yang disediakan. Perjuangan untuk setia sampai akhir bukan
perjuangan yang sia-sia dan tanpa harapan, tetapi sebaliknya suatu perjuangan
dengan hadiah yang sangat besar.
Hidup kekal
Mahkota kehidupan
BIS: masa
depan yang kekal dan penuh kemuliaan.
·
Pengharapan
dari Tuhan adalah hal yang paling membanggakan.
JANGAN MENJADI ORANG YANG
SUAM-SUAM KUKU
Why. 3:15-21
Pendahuluan:
·
Bicara
tentang selera tiap orang tidak sama. Hal yang disukai manusia tapi tidak disukai
Allah adalah kondisi suam-suam kuku.
·
Baca
nats dan penjelasannya.
Surat terakhir tidak ada pujian
Laodikia 40 mil tenggara, Filadelfia 100
mil sebelah timur Efesus. Dekat Efesus (mata air panas untuk obat) dan
Hierapolis (mata air dingin dan menyejukkan). Kota Laodikia kaya dan maju
(sistem perbankan, seni, arsitektur maju), terkenal 3 hal (permadani hitam dari
bulu domba, obat mata, kaya). Mereka tidak memperkenankan Allah karena mereka
suam-suam kuku.
Janganlah kita seperti mereka:
I.
PENGERTIAN ATAU
DEFINISI
·
Setengah-setengah,
hangat-hangat tai ayam, tidak dingin dan tidak panas.
Dingin (membeku)
Panas (mendidih)
·
Keadaan
hidup yang setengah-setengah, mengenal dan percaya pada Allah tapi tidak hidup
sesuai standar Allah.
·
Kata
tahu (ginosko) artinya memahami
dengan sejelas-jelasnya.
Hidup dalam jemaat Laodikia seperti itu
dan banyak orang Kristen saat ini yang juga seperti itu. Percaya Yesus tapi
dalam kehidupan sehari-hari tidak sesuai dengan percayanya.
Contoh: Dokter yang kero’an kalau masuk
angin.
Penerapan: Ajakan untuk hidup sesuai kepercayaan
kita. Kristen adalah pengikut Kristus, hubungan dengan persekutuan jangan
suam-suam, sekali ada tekunilah.
II.
AKIBATNYA (ay.
16)
·
Allah
tidak berkenan
“memuntahkan”, terjemahan lain
“meludahkan.”
Allah jijik dengan orang yang suam-suam
kuku.
“ek”
artinya keluar
Akan memakai kala “future”
Dalam bahasa
Yunani didahului kata “mello” yang
artinya sedikit lagi, sabar lagi, harus.
·
Allah
tidak mau bersekutu dengan orang-orang seperti itu.
Memuntahkan artinya meludahkan, tidak
sampai tertelan. Allah benar-benar jijik.
Ilustrasi: Minum sesuatu yang aneh dan tidak
enak, pasti langsung dimuntahkan, tidak tunggu-tunggu lagi.
Penerapan: Jangan sampai
kita dimuntahkan seperti itu.
III.
PENYELESAIAN
(ay. 18)
·
Jemaat
Laodikia sombong, membanggakan apa yang mereka miliki, merasa tidak membutuhkan
orang lain. Laodikia berasal dari kata Laos (bangsa atau orang) dan dikaw
(memerintah).
·
Allah
menegur kesombongan itu, penyelesaiannya:
a.
Jangan
sombong (ay. 18)
b.
Belajarlah
dari Allah (ay. 18)
c.
Ay.
20, buka hati, terima Dia memerintah dalam hati kita.
Jangan banggakan sesuatu yang ada pada
kita, “Terima Dia,” jangan alergi dengan teguran ini.
Penerapan: Ketika bekerja, siapa yang memerintah
kita? kepentingan, segan pada pimpinan, point untuk karier.
Komentar
Posting Komentar