Langsung ke konten utama

khotbah ekspositori hidup benar dan setia



HIDUP BENAR DAN SETIA
Luk. 2:25-32

Pendahuluan
·         Kriteria calon karyawan atau pegawai (hidupnya baik, jujur, setia, rajin, sopan dan lain-lain).
·         Dalam Alkitab ada beberapa pribadi yang disebut saleh atau setia atau benar atau takut akan Tuhan, antara lain:
Nuh: benar, tidak bercela (Kej. 6:9)
Henokh: bergaul dengan Allah (Kej. 5:24)
Yusuf: tulus hatinya (Mat. 1:19)
Ayub: saleh, jujur, takut akan Tuhan, menjauhi kejahatan (Kitab Ayub)
·         Tema: hidup benar dan setia
Benar adalah kriteria yang baik atau kualitas hidup yang baik
Setia adalah bertahan sampai akhir

Simeon (Luk. 2:25-32)
·         Beberapa nama Simeon di Alkitab:
Putra ke-2 Yakub dari Lea (kej. 29:33)
Suku Simeon (Bil. 1:22-23)
Leluhur Yesus (Luk. 3:30)
Murid di Antiokhia (Kis. 13)
Penduduk Yerusalem yang menantikan kedatangan Mesias, seorang yang sudah lanjut usia.
Lagu pujian: Nunc Dimitis (sekarang biarkanlah aku pergi)
·         Simeon hidupnya benar dan saleh, menurut Mattew H
Benar berhubungan dengan sesama
Saleh berhubungan dengan Allah
·         Alkitab merekomendasikan Simeon sebagai pribadi yang benar dan saleh, dia memiliki kualitas hidup yang baik.
Boland: Simeon orang biasa yang hidup saleh dan benar, dia bukan nabi, bukan imam, bukan Simeon bin Hillell yang terkenal saat itu.


Apa saja ciri atau karakteristik Simeon sebagai
orang yang benar dan saleh itu??

I.                   Hidup dalam Pengharapan atau Mempunyai Pengharapan

“menantikan penghiburan bagi Israel”
·         Kondisi Israel saat itu menderita sengsara karena teraniaya, tertekan dan terjajah, mereka punya pengharapan yaitu pembebasan melalui sang Mesias. Inilah pengharapan yang sejati.
·         Mattew Henry: Kristus bukan hanya menjadi penghibur umat-Nya, tetapi merupakan penghiburan dan dasar penghiburan itu sendiri.
·         Simeon memahami hal ini melalui kitab lama (Daniel), bahwa saatnya sudah dekat, karena itu dia menanti-nantikan dengan pengharapan yang lebih besar.
Jembatan terpendek: putus asa
Jembatan terpanjang: pengharapan
Jembatan terkuat: iman
Jembatan termahal: pengorbanan
Jembatan terindah: kasih
·         “Penghiburan bagi Israel”
·         Barangkali berasal dari Yes. 40:1; 49:13, di kalangan Yahudi saat itu merupakan istilah tetap yang berati keselamatan, yang timbul jika Mesias datang.
·         Pentingnya orang hidup dalam pengaharapan yang benar, ibaratnya sebagai pengharapan seperti sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita.

Ilustrasi:
Penerapan:


II.                Hidup dalam Pimpinan Roh Kudus atau Kepekaan Terhadap
Pimpinan Allah

Roh kudus ada di atasnya
Ay. 27, datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus, dalam BIS: oleh bimbingan Roh Allah.
·         Simeon peka dengan pimpinan Roh Kudus.
·         Roh Kudus ada di atasnya dan membuat Dia mampu bernubuat meski dia bukan nabi, dan menuntun dia ke Bait Allah dan bertemu Yesus.
·         Setiap pribadi yang dicatat dalam Alkitab sebagai orang yang saleh atau benar atau setia dan lain-lain, pasti punya hubungan yang baik dengan Allah. Dengan kata lain, Roh Allah ada pada mereka.
Penting bagi kita untuk hidup dalam pimpinan Roh Kudus
Penjelasan tentang pentakosta atau hari turunnya Roh Kudus.

Ilustrasi:
Penerapan:


III.             Mempunyai Kerelaan untuk dipakai Allah

·         Dalam hal ini Simeon dipakai Allah untuk memberitakan atau menubuatkan tentang Mesias.
·         Simeon bukan nabi bukan imam bukan Farisi, dia masyarakat biasa tetapi Roh Allah berkenan memakainya untuk menjadi pemberita.
·         Ay. 34-35
Dia menubuatkan atau memberitakan tentang siapa Yesus
·         Setiap orang benar dan setia atau saleh dalam Alkitab adalah mereka yang hidupnya dipakai Allah bagi maksud dan kehendak Allah di bumi, contoh: Nuh, Abraham, Yusuf suami Maria dan lain-lain.







LAKUKAN KEHENDAK TUHAN SEKARANG JUGA
Luk. 5:1-11

Pendahuluan:
·         Pernakah saudara memikirkan dan merenungkan kenapa saudara ada di dunia ini? saudara ada sebagai akibat seks, hanya kebetulan saja atau karena apa? Saudara ada di dunia ini karena kehendak Tuhan dan untuk melakukan kehendak Tuhan.
·         Kapan?
Luk. 5:1-11 memuat satu kisah yang unik, orang yang lagi sedih, bingung, gundah gulana, capek dipanggil untuk melakukan kehendak Tuhan saat itu juga.
·         Ulasan nats:
Petrus secara fisik lelah, suasana hati tidak mut, dalam keadaan seperti itu Yesus memakai perahunya.


I.                   Melakukan kehendak Tuhan bukan masalah waktu yang baik atau tidak, ada waktu atau tidak ada waktu, tapi bicara apakah kita mau memprioritaskan Tuhan atau tidak.
Keadaan Petrus saat itu, ada alasan untuk berkata tidak ada waktu.
Ilustrasi: Orang suka menunda-nunda waktu


II.                Melakukan kehendak Tuhan bukan masalah suka atau tidak suka, tapi bicara masalah ketaatan pada Tuhan.
Kondisi Petrus yang tidak mut tentu tidak suka meyukakan hati, namun Yesus langsung duduk di perahu, disuruh mendayung atau bertolak ke dalam, ay. 5 Simon protes.
Ilustrasi: Pilih-pilih yang suka atau tidak.


III.             Melakukan kehendak Tuhan dengan motivasi di belakang bukan di depan.
4:38-39, ibu mertua Petrus disembuhkan dari sakitnya. Motif lihat di depan sama dengan investasi, lakukan kehendak Tuhan kerja bayar di muka (sistem kontrak), bukan hanya itu, 2 perahu ikan. Yesus ingin katakan kepada Petrus tidak usah kuatir untuk ikut Dia dan kehendak-Nya, Dia Tuhan yang sanggup menolong.

Penutup:
Lakukan kehendak Tuhan saat ini juga.








TIDAK ADA DISCOUNT
Harga Mengikut Yesus
Luk. 9:57-62

Pendahuluan:
·         Bicara tentang discount/potongan harga, hampir semua produk dewasa ini dipasarkan dengan cara memberi discount. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian para pembeli.
·         Tetapi hal mengikut Yesus rupanya tidak mengenal istilah discount. Memang banyak hadiah atau bonus yang akan diterima para pengikut Yesus, tetapi jauh sebelum itu mereka harus membayar penuh (tanpa discount) harga yang Yesus tetapkan bagi setiap orang yang akan mengikut-Nya.
·         Harga dapat dikatakan murah, dapat juga dikatakan mahal. Dalam nats pembimbing yang dibaca rupanya harga untuk seorang yang mau ikut Yesus itu mahal dan pas.

Berapa harga yang harus dibayar oleh seorang yang akan ikut Yesus? Baca Lukas 9:57-62
·         Waktu itu rupanya Yesus sudah mulai terkenal, sekitar 14 kali mujizat besar yang telah dilakukan (sembuhkan orang sakit, orang buta ditahirkan, orang lumpuh berjalan, membangkitkan orang muda di Nain, menyembuhkan hamba perwira di Kapernaum, meredahkan angin ribut, mengusir roh jahat, memberi makan 5000 orang, dan lain-lain).
·         Kemungkinan besar Yesus sudah sangat terkenal waktu itu. Itulah sebabnya banyak orang ingin mengikut-Nya. Dan. . . Yesus dengan jujur menyatakan harga pas yang harus dibayar oleh setiap orang yang mau mengikut-Nya.
·         Perikop ini ada paralelnya, yaitu dalam Mat. 8:19-22, apa saja harga yang harus dibayar oleh seorang murid Yesus?


Apa saja yang harus dipenuhi ketika ingin mengikut Yesus?

I.                   MEMAHAMI TUJUAN MENGIKUT YESUS (57-58)

Tidak Mengejar Jaminan Jasmani (ay. 57-58)
·         Ketika ada seorang yang ingin mengikut-Nya Yesus berkata “serigala mempunyai. . . tetapi anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Ini adalah perkataan pertama Yesus kepada calon murid-muridNya. Perkataan ini merupakan perkataan keras dan merupakan peringatan bagi calon murid tentang kesulitan-kesulitan yang bakal ditemui bila mengikut Yesus
·         Menurut catatan Matius orang itu adalah seorang ahli Taurat. Keinginannya untuk ikut Yesus bukan karena mau ikut ajaran-Nya, tetapi ia ikut rombongan Yesus dan membayangkan suatu reputasi atau kedudukan yang mapan dan terpandang. Bukankah Yesus tokoh yang sangat terkenal waktu itu?
·         Perkataan Yesus kepadanya menyatakan bahwa Yesus itu tidak memiliki tempat untuk berlindung dan berteduh di dunia ini. Jika ingin ikut Dia, berarti siap juga untuk menjadi seperti Dia. Perkataan ini berkenaan dengan kesulitan-kesulitan dan kesepian yang terus-menerus sebagai akibat mengikut Anak Manusia.
·         Bukankah ajaran-ajaran Yesus itu sangat mengejutkan dan jauh dari hal mencari reputasi dan kenyamanan secara jasmani (mengasihi musuh, yang bahagia itu yang miskin, yang berdukacita, yang rendah hati, dan lain-lain).
·         Banyak orang-orang yang mau mengikut Yesus karena mencari jaminan secara jasmani, ini salah dan orang menjadi kecewa.

Ilustrasi: Orang yang kejar jaminan secara jasmani rela melakukan apa saja [termasuk kejahatan membongkar kubur, menikah meski tidak cinta (istri KaDes), dll].
Orang ingin menjadi hamba Tuhan karena materi, kehormatan, dll.
Semua pasti akan kecewa.

Penerapan: Bagaimana dengan Anda? Apakah mau mengikut Kristus dan melayani Dia hanya karena mengejar jaminan jasmani?

Penekanan: Yesus bukan tidak sanggup memberi jaminan jasmani, tetapi Yesus tak ingin kita ikut Dia hanya karena mengejar jasmani. Banyak orang mau menjadi Kristen supaya anak-anaknya dapat beasiswa dari Gereja, banyak orang mau jadi pelayan Tuhan karena berpikir bahwa hamba Tuhan itu kaya, dihormati, disegani.


II.                MEMAHAMI PRIORITAS UTAMA DALAM HIDUP

Memprioritaskan Allah (ay. 59-60)
·         Dengan perkataan ini Yesus mau menekankan tentang penting dan mutlaknya mendahulukan tuntutan-tuntutan kerajaan Allah di atas segala-galanya.
·         Perkataan ini sangat mengejutkan para pendengar waktu itu. Penguburan orang mati bahkan orang asing sekalipun merupakan pekerjaan saleh yang sangat terpuji dalam agama Yahudi, apalagi penguburan keluarga sendiri. Misalnya: Yusuf (Kej. 50:5), keharusan menguburkan orang tua merupakan hukum kelima dalam 10 hukum Musa. Hal ini mendahului semua kewajiban agama yang paling penting.
·         Apalagi bagi anak laki-laki? Sulung
·         Terjemahan: Anak itu orang tuanya mati sehingga butuh waktu sebentar untuk menguburkannya, anak itu menunggu sampai orang tuanya mati dulu baru ikut Yesus, dengan demikian biar semua kewajiban terhadap keluarga diselesai baru ikut Yesus.

Penerapan: Banyak orang berdalih ketika mengikut Yesus, suruh ke Gereja, nanti kalau sudah tidak terlalu repot, nanti kalau sudah tidak berdosa. Suruh memberi persembahan, nanti kalau sudah kaya. Suruh terlibat dalam pelayanan. Nanti kalau sudah tua, dsb. Itu sama saja kita seperti orang dalam nats di atas.

·         Masalah penguburan orangtua merupakan hal yang paling penting bagi masyarakat Yahudi, tetapi dimata Yesus hal mengikut dan memasyurkan kerajaan Allah begitu penting dan lebih penting dari penguburan orang mati.

Penerapan: Apa yang paling penting dalam kehidupan kita? Keluarga, bisnis, karier, study, dan lain-lain? Mengikut Yesus lebih penting dari semua itu, dahulukan hal mengikut Yesus, band. Mat. 6:33, Allah tidak mau ditempatkan sebagai no. 2 dikehidupan kita.

·         Orang mati menguburkan orang mati, orang yang mati secara rohani mengurus urusan orang mati secara jasmani, orang yang tidak peka tentang kerajaan Allah mengurus urusan-urusan duniawi.


III.             MEMAHAMI FOKUS PERHATIAN YANG BENAR (ay. 61-62)

Berkonsentrasi Pada Pekerjaan Tuhan (ay. 61-62)

Ilustrasi:

·         Dalam 1 Raj. 19:19-21 Elia memanggil Elisa. Ketika menemui Elia ia sedang membajak sawah, hanya ada isyarat dari Elia, Elisa tidak memaksa tetapi Elisa menanggapi dengan serius.
·         Tetapi hal kerajaan Allah yang dikerjakan oleh Yesus lebih mendesak dari Elia. Yesus menuntut kita berkonsentrasi atau memberi perhatian yang penuh (bicara tentang keseriusan, jangan setengah-setengah).
·         Membajak tetapi menoleh ke belakang hasilnya tidak lurus.
FAYH       Siapapun tak layak bagi kerajaan Surga, kalau ia membiarkan perhatiannya dibelokkan dari pekerjaan yang sudah Kurencanakan baginya.
Mengikuti dan melayani Tuhan tak boleh setengah-setengah.
·         Pembajak yang menoleh ke belakang ialah calon murid yang pikirannya sebagian masih melekat pada kehidupan yang ia tinggalkan guna mengikut Yesus.
·         Bandingkan dengan Bangsa Israel di padang gurun yang masih ingat keadaan Mesir, Allah murka dalam hal ini. Orang dapat menjadi sukses ketika ia memiliki konsentrasi penuh pada pekerjaan atau apa yang sedang ia lakukan.

Ilustrasi: Tentang lomba lari

Penerapan: Jika seseorang memutuskan untuk mengikut dan melayani Tuhan, tak usah dia pikirkan hal-hal lain seperti gaji, prestasi kerja seandainya bekerja di tempat lain, dan lain-lain.

Penutup: Sudah berapa lama Anda mengikut Yesus dan terlibat dalam pelayanan? Sudahkah Anda membayar harga yang Yesus tetapkan? Dengan membayar harga itu berarti Anda siap untuk berkurban demi Yesus. Jika ingin menjadi pengikut Yesus yang berkenan, jangan cari jaminan jasmani. Utamakan Dia di atas segala yang penting dalam hidupmu, dan berikan perhatian penuh pada pekerjaan Allah atau kerajaan Allah.




KEBAIKAN ATAU PERBUATAN BAIK
Luk. 10:30-37

Pendahuluan:
·         Buah Roh, satu buah dengan 9 rasa atau karakteristik.
·         Kebaikan, apa yang ada dalam benak kita saat mendengar kata kebaikan? Baik vs buruk. Tapi kebaikan yang dimaksud dalam Galatia 5 adalah kasih dalam perbuatan.
Hubungan dengan Allah
Kasih, sukacita, damai sejahtera
Hubungan dengan manusia
Kesabaran (berani bertahan dan pantang menyerah)
Kemurahan (kebaikan hati)
Kebaikan (kasih dalam perbuatan

Luk. 10:30-37
·         Kisah yang cukup terkenal
·         Ada penginapan di situ yang diberi nama penginapan orang Samaria yang baik hati.


Tokoh yang menjadi sentral adalah orang Samaria itu
(Yahudi dan Samaria itu bermusuhan), mengapa?

I.                   Kebaikan Itu Dapat Dilakukan Oleh Siapapun

Alasan dimunculkan tokoh orang Samaria.
Dikontraskan dengan Imam dan Lewi.

Ilustrasi: Orang gagap


II.                Kebaikan Itu Ada Karena Belas Kasihan

Ay. 33 yang mendasari orang tersebut untuk berbuat baik adalah kasih


III.             Kebaikan Itu Ada Karena Rela Untuk Berkorban











DIPUJI KARENA MENDENGAR YESUS
(Perempuan yang dikenang oleh Yesus)
Luk. 10:38-42

Pendahuluan:
·         Komentar tentang hari ibu sedunia.
·         Perempuan-perempuan hebat yang dicatat dalam Alkitab antara lain Hawa, Miryam, Sara, Rahel, Ribka, Debora, Ester, Rut, Maria, Lidia, Trifena, Trifosa dan lain-lain. Ada satu perempuan yang dipuji dan dikenang Yesus karena nendengar suara Yesus yaitu Maria Betania.
Pendangan umum: Perempuan lebih banyak bicara dari pada mendengar.
Namun Maria Betania berbeda.
·         Beberapa nama Maria yaitu ibu Yesus, istri Kleopas, ibu Yohanes, Markus, Maria Magdalena, Marua saudara Marta dan Lazarus (Maria Betania). Maria Betania perempuan sederhana yang biasa-biasa saja, dia pengikut Yesus, dia istimewa menurut pandangan Yesus, keistimewaannya bukan dari penampilan fisik, kekayaan, kepintaran, kesuksesannya, tetapi menurut Yesus keistimewaan Maria karena dia mendengar Yesus.
·         Tiga kali dicatat dalam Alkitab, Maria tersungkur di kaki Yesus:
1.      Mendengar ajaran-ajaran-Nya (Luk. 10:39).
2.      Saat menghibur diri waktu Lazarus meninggal (Yoh. 11:32).
3.      Saat mengurapi kaki Yesus (Yoh. 12:3).

Cerita nats:
·         Yesus dalam perjalanan ke Yerusalem dan ini terjadi tidak lama sebelum peristiwa penyaliban. Marta, Lazarus, Maria kakak beradik yang melayani Yesus dengan cara masing-masing. Maria sepertinya yang paling bungsu, kisah tentang Maria dicatat dalam Injil Lukas dan Yohanes.


Bagaimana karakter Maria, perempuan yang dipuji Yesus karena mendengar suara Yesus?

I.                   Maria memiliki kerinduan yang dalam untuk mendengar suara Yesus
(ay. 35b)

·         Betania terletak kurang lebih 2 mil dari Yerusalem di jalan yang menuju ke Yerikho dan Trans-Yordan, Yesus sering mengunjungi tempat ini. kata Yunani untuk mendengar adalah ekouen (terus menerus mendengarkan atau memang sudah menjadi kebiasaannya melakukan hal itu).
·         Maria punya kebiasaan yang sangat baik, kerinduan yang dalam mendengar perkataan Yesus. Allah rindu kita mendengar suara-Nya.
Ilustrasi: Allah menunggu kita menyediakan waktu utnuk mendengar suara-Nya (c. f: ayat-ayat dalam Mazmur).
·         Maria begitu merindukan suara Yesus sehingga ia tidak melewatkan kesempatan yang ada, kalau kita mengasihi Tuhan wujudkan kasih itu dengan cara “mendengar suara-Nya.”

Penerapan: Miliki kerinduan untuk dengar firman Tuhan (khitbah di gerja), baca Alkitab dan lain-lain.
Tuhan memberi kita 2 telinga dan 1 mulut, Tuhan ingin kita banyak mendengar, terutama mendengar suara-Nya. Kemampuan untuk mendengar suara Tuhan sudah ada (sudah ada Roh Kudus dan sarana-sarana lain) tinggal kesediaan atau kerinduan kita.


II.                Maria memiliki kemampuan untuk memilih yang terbaik atau berhikmat atau bijaksana (ay. 42)

·         Komentar tentang apa yang dilakukan Maria dan Marta, Marta berpikir “banyak hal” diperlukan untuk membuat Yesus senang dan ia berusaha dengan sekuat tenaga untuk menyediakan semua itu. Tapi lihat kontkesnya Yesus sudah mau disalibkan, yang terpenting adalah mendengarkan suara Tuhan.
·         Kemampuan Maria untuk memilih yang terbaik terjadi karena dia mengenal Yesus dengan baik. Maria tahu apa yang terpenting untuk dilakukannya.
Ilustrasi: Tidak mungkin melakukan segala sesuatu, tapi pasti dapat melakukan sesuatu.


III.             Maria memiliki keberanian dalam bertindak

·         Pendapat umum (diwakili Marta) mengecam apa yang dilakukan Maria, c. f: peristiwa minyak narwastu (Yoh. 12:1-8), tanggapan umum (diwakili Yudas) juga mengecam tindakan Maria. Tapi Maria punya keberanian menyatakan sikap, dia tidak terbawa arus. Banyak orang tahu mana yang baik tetapi tidak berani untuk menyatakannya.
·         Ada beberapa tokoh dalam Alkitab yang punya keberanian, berhasil dalam hidupnya (c. f: Yosua, Kaleb, Ester dan lain-lain), Samuel berani sampaikan suara Tuhan yang didengarnya.



















BERDOA SEPERTI YESUS BERDOA

Pendahuluan:
·         Sekolah doa?
·         Perlukah kita belajar berdoa? Bukankah setiap hari kita melakukannya?
·         Suatu ketika ada seorang murid yang minta diajar berdoa

Luk. 11:1-13
·         Kata “Ajarlah” menggunakan kala imperatif kini (mendesak atau meminta untuk segera).
Konteks masyarakat waktu itu adalah doa hafalan “kalimat 18” selain itu para Rabbi mengajar doa-doa tambahan.
Contoh: Yohanes.
Mungkin yang diminta adalah doa-doa tambahan
·         Apa komentar Yesus?


Yesus mengajar tentang doa, bagaimana doa yang Yesus ajarkan?

I.                   BERDOALAH DENGAN POKOK DOA YANG BENAR (ay. 2-4)

·         Doa identik dengan meminta.
·         Buku keselamatan dan spiritual life berisi pokok-pokok doa.
Pokok doa yang benar: pujian, mohon pemeliharaan, mohon perlindungan, mohon pembenaran.
Ilustrasi: Doa untuk mencelakakan orang lain


II.                BERDOALAH DENGAN SIKAP YANG BENAR (ay. 5-8)

·         Sikap yang bagaimana? Banyak sikap doa.
·         Perumpamaan Yesus sesuai dengan geografis tanah Palestina dan kehidupan masyarakat di sana, kalau pintu ditutup sudah tidak boleh datang.
·         Sikap “tidak tahu malu” malah dipuji.
·         Ay. 8 kata seandainya. . . (subyungtif) tidak real, c. f Luk. 18:1-8


III.             BERDOALAH DENGAN KEYAKINAN YANG BENAR (ay. 9-13)

·         Keyakinan bahwa Tuhan adalah Bapa yang baik yang memberikan segala sesuatu menurut kehendak-Nya.

Ilustrasi: Anak minta pisau tajam





MENJADI ORANG YANG BERBAHAGIA
Luk. 11:27-28

Pendahuluan:
·         Apakah Anda orang yang berbahagia dan diberkati? Mengapa?
·         Persepsi umum tentang orang yang berbahagia dan diberkati? Kaya, cantik atau tampan, sukses, anak-anaknya sukses dalam study, banyak teman dan lain-lain.
·         Tetapi sesungguhnya siapa yang berbahagia dan diberkati menurut Yesus?

Baca Luk. 11:27-28
·         Yesus mengusir setan dari orang yang bisu sehingga orang bisu tersebut dapat bicara.
·         Karena ada pertentangan dari orang-orang yang melihat peristiwa tersebut, maka Yesus mulai mengajar kebenaran-kebenaran sehubungan dengan peristiwa tersebut.
·         Mendengar pengajaran Yesus dan menyaksikan peristiwa yang sangat menakjubkan seorang berseru (ay. 27-28). Menurut perempuan itu yang berbahagia (makarios) dan diberkati adalah ibu Yesus. Dia sedang memuji Yesus, menurut tradisi Yahudi (mengangumi Yesus dengan mengucapkan pujian terhadap ibu Yesus).
Rali Jochanan (kurang lebih 80 M) mengangumi temanya Rali Jehosjua dengan berkata “berbahagialah wanita yang telah melahirkannya.
·         Asumsi perempuan tersebut benar dalam pandangan umum, yaitu bahagianya seorang ibu jika anaknya menjadi orang yang hebat dan mengangumkan. Yesus tidak menolak pernyataan bahwa Maria adalah orang yang berbahagia dan diberkati, tetapi Yesus mengajar yang lebih diberkati adalah:

I.                   YANG MENDENGAR FIRMAN TUHAN
Mendengar menggunakan kata “akouo,” (hear) mendengar bukan hanya dengan teliga, mengerti, memahami. Yesus menegaskan bahwa lebih diberkati dan berbahagia mereka yang mendengar Firman Tuhan.
Mendengar suara orang yang kita kasihi adalah hal yang sangat membahagiakan. Bagaimana respon kita saat mendengar Firman Tuhan? Senang, tersinggung, marah, bosan, dan lain-lain.
Ilustrasi:
Penerapan: Tekun membaca Alkitab, serius dengar khotbah dan lain-lain.

II.                YANG MEMELIHARA FIRMAN TUHAN
Memelihara menggunakan kata “fulassontes,” artinya mematuhi dan dalam BIS dipakai kata menjalankan. Bukan menyimpan dalam hati saja tetapi mengaplikasikan dalam hidup sehari-hari. Konteks waktu itu Yesus sedang dipuji, tapi Yesus mengajar bahwa Dia menghendaki ketaatan terhadap Firman-Nya dari pada pujian bagi-Nya.
Ilustrasi:
Penerapan: Jadilah pelaku Firman Tuhan.
Penutup: Anda ingin lebih berbahagia dan diberkati? Jadilah pendengar dan pelaku Firman Tuhan dalam pelajaran, pelayanan, kehidupan sehari-hari dan lain-lain.
MATA
Luk. 11:33-36

Pendahuluan:
·         Mata adalah organ tubuh yang sangat penting dan peka, fungsi utama adalah untuk melihat sekitar.
·         Ungkapan-ungkapan atau kata-kata yang memakai kata mata, misalnya matahari, matakaki, mata-mata, tanda mata, mata keranjang, menyatakan bahwa mata adalah hal yang sangat penting.
Bayangkan jika tidak ada mata.
·         Banyak orang membayar mahal untuk mengurus dan merawat mata (termasuk make up).

Baca: Luk. 11:33-36
Ungkapan Yesus seperti suatu peribahasa yang berlaku saat itu, memang sepertinya hal yang sangat ironis, mata c. f pelita. Pelita adalah sumber cahaya, mata memerima cahaya, ay. 33 adalah sambungan teks sebelumnya.

Fungsi mata:

I.                   VENTILASI TUBUH
·         Penjelasan fungsi vertilasi, c. f ungkapan darimata datangnya cinta? Kisah kejatuhan manusia pertama. Semua yang ada di dunia ini kebanyakan masuk melalui mata, mata mampu melihat banyak hal dalam sekejap.
FAYH: mata yang cerah dan murni akan membiarkan cahaya memasuki jiwa kalian. Mata yang jahat akan merintangi masuknya cahaya dan membenamkan kalian ke dalam kegelapan.
·         Ulasan kisah:
Hawa (Kej. 3:6)
Akhan (Yos. 7:21)
Yakub (Kej. 29:10, 18)
Ilustrasi: Rumah tanpa vertilasi.

II.                IDENTITAS TUBUH
·         FAYH: Mata kalaian menyinarkan apa yang ada dalam hati kalian.
·         Jika orang sakit dokter memeriksa matanya, orang bohong atau tidak dapat dilihat dari matanya, orang mati atau tidak dapat dilihat dari matanya, bahkan mata juga menjadi identitas suku bangsa.
Mata merupakan representative seluruh tubuh.

III.             PELITA TUBUH
·         Fungsi pelita adalah mengarahkan padsa tujuan, c. :firmanMua pelita.
·         Nyala merupakan fungsi mata yang sangat vital dalam kehidupan, itulah sebabnya jaga dan pelihara mata (ay. 35), jika mata baik. . .
Baik (aplous) artinya sehat, murah hati.
Jahat (poneros) artinya sakit, iri, kikir.
·         Mata mempunyai kaitan erat denmgan hati, menjaga mata sama dengan menjaga hati.
Penerapan: Undang Roh Kudus untuk selalu berjaga di hati kita.
MENJADI MURID YANG BERKUALITAS
Hidup Kristen yang Berkualitas
Luk. 14:25-35

Pendahuluan:
Kualitas suatu barang akan menentukan harga barang tersebut, makin tinggi kualitasnya makin mahal harga barang tersebut, mengapa? Karena barang yang berkualitas pada umumnya awet dan memberikan manfaat yang maksimal. Keyboard yang bermutu atau kualitasnya tinggi akan mengeluarkan bunyi yang indah dan bertahan lama. Kain atau pakaian yang berkualitas akan nyaman ketika dipakai, masalah kualitas menjadi pertimbangan penting ketika seseorang berbelanja.
Bukan hanya barang, orang tua akan bangga jika mendapati anaknya berprestasi di sekolah. Setiap guru akan bangga jika para muridnya adalah murid-murid yang berkualitas. Para pemimpin akan senang ketika orang-orang yang dipimpinnya adalah orang-orang yang berkualitas. Demikian juga betapa bangganya Allah ketika menghadapati kita menjadi pengikut-pengikut-Nya yang berkualitas.
Dalam bacaan tadi (Luk. 14:25-35) Yesus mengakhiri pengajaran-Nya dengan menyampaikan perumpamaan tentang garam yang tidak asin lagi, garam tersebut sudah tidak ada gunanya lagi. Garam inilah garam yang rendah mutunya, sehingga tidak dapat dipakai dalam waktu yang lama. Pada zaman itu di daerah Palestina yang dimaksud dengan garam bukan seperti garam yang kita kenal saat ini. Garam waktu itu adalah batu-batu yang terendam lama dalam Laut Mati yang kadar garamnya sangat tinggi, sehingga batu tersebut menjadi asin. Ketika memasak batu tersebut dicelupkan ke dalam masakan, jika rasa asinnya sudah cukup, batu tersebut diangkat, disimpan dan dipergunakan kembali ketika memasak lagi, demikian seterusnya. Garam yang tinggi mutunya tentu akan dapat bertahan lama, yang tidak sudah cepat hilang asinnya dan tidak dapat dipakai lagi selain dibuang saja.
Melalui perumpamaan tersebut Tuhan Yesus mau mengajar kita, bahwa orang-orang yang hendak mengikuti-Nya hendaklah seperti garam yang berkualitas tinggi yang dapat bertahan lama. Prinsip yang dapat kita pelajari adalah bahwa Tuhan menghendaki para pengikut atau murid yang berkualitas.
Perhatikan ay. 25, inilah konteks dari peristiwa yang terjadi. Pada saat itu Yesus sudah mengadakan banyak mujizat dan pengajaran-Nya menakjubkan banyak orang, banyak orang mulai mengangumi Yesus dan Yesus menjadi orang yang sangat terkenal waktu itu. Keadaan demikian membuat berbondong-bondong orang ingin menjadi pengikut-Nya. Melihat hal tersebut, Yesus dan menyampaikan syarat-syarat menjadi murid-Nya, pemberitaan syarat-syarat itu Yesus maksudkan supaya para pengikut-Nya adalah pribadi-pribadi yang bermutu tinggi.


Bagaimana menjadi murid yang berkualitas?

I.                   MENGASIHI ALLAH LEBIH DARI SEGALA SESUATU (ay. 26)

·         Kata membenci tidak berarti membenci dalam arti umum, membenci di sini artinya menomorduakan. Misalnya: ada dua barang, yang satu kurang dikasihi, barang yang kurang dikasihi tersebut dibenci.
BIS: “Kalau orang datang kepada-Ku, tetapi lebih mengasihi ibunya, bapaknya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya bahkan dirinya sendiri, ia tidak bisa menjadi pengikutKu.”
FAYH: “Setiap orang yang ingin menjadi pengikut-Ku harus mengasihi Aku lebih daripada ia mengasihi bapanya, ibunya, istrinya, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, bahkan lebih daripada nyawanya sendiri. Kalau tidak, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.”
·         Pengabdian kepada Yesus harus melebihi pengabdian kepada keluarga sendiri.
·         Yesus menginginkan kita mengasihi Allah di atas kasih kita kepada yang lain, ini sesuai dengan hukum-hukum dan ketetapan-Nya. Hukum 1-4 berbicara tentang hubungan kita dengan Allah, hukum kasih yang pertama adalah kasih terhadap Allah. Allah ingin kita menempatkan Dia di atas segala sesuatu yang kita miliki

Penerapan:
Renungkan dalam hidup kita, di antara semua yang kita miliki, siapa yang paling kita kasihi? Suami atau istri atau anak atau orang tua atau siapa? Allah ingin kita menempatkan Dia apada urutan teratas. Ketika kita terbangun dari tidur, hal apa yang pertama kali kita lakukan? Allah ingin kita mengucap syukur dan berdoa serta menyembah Dia meski sebentar. Ketika kita mendapatkan berkat secara materi, siapa yang kita ingat pertama kali? Membayar rekening listrik atau telepon atau tagihan-tagihan atau apa? Allah ingin kita mengingat Dia dengan mengemnalikan kepada-Nya apa yang menjadi kepunyaan-Nya.


II.                SIAP MENDERITA (ay. 27)

·         Salib di sini bicara tentang penderitaan, bukan mengacu pada kematian Yesus, Yesus bicara dengan orang-orang Yahudi yang sangat memahami arti salib. Orang percaya harus memikul 2 hal yaitu salib dan kuk.
Kuk berbicara tentang ketaatan
Salib berbicara tentang penderitaan
·         Yesus pernah berkata “serigala mempunyai liang, burung punya sangkar, tetapi Anak Manusia. . .
Ay. 28-32, Yesus memberi gambaran untuk menjelaskan bahwa kalau mau ikut Yesus, pertimbangkan dan pikirkan baik-baik, sanggup atau tidak? Mengikut Yesus memang akan diberkati, tetapi juga ada banyak penderitaan dan kesulian, siap atau tidak? Kalau tidak kembali saja.

penerapan:
Pada saat kita diperlakukan dengan tidak adil di tempat pekerjaan kita, siapkah kita menderita untuk Tuhan, pada saat kita diolok-olok sebagai pengikut Kristus siapkah kita tetap untuk bertahan dalam penderitaan.


III.             SIAP BERKURBAN (ay. 33)

“Menyerahkan segala sesuatu untuk Tuhan”
·         Point ini hampir sama dengan point nomor 2, tekanannya adalah siap melepaskan segala sesuatu yang menjadi miliknya.

Ilustrasi: Kebanyakan orang marah kalau sesuatu miliknya diambil.

·         Tetapi untuk menjadi murid Kristus yang berkualitas semua milik kita harus kita lepaskan.
·         Apa saja? Harta, kesenangan, bakat atau talenta, waktu, harga diri dan lain-lain.

Penerapan:
Mulai hari ini marilah kita memiliki persepsi yang benar tentang hal-hal yang kita miliki. Kalau kita kaya, harta itu bukan milik kita, semua Allah punya kita hanya dipercayakan untuk mengelolahnya. Kalau kita pintar, kepintaran itu bukan untuk kita, pakai itu untuk memuliakan Tuhan, demikian juga dengan segala yang kita miliki.

Penutup:
Ay. 34-35 menuliskan bahwa garam yang tidak berkualitas tidak ada gunanya. Garam adalah gambaran murid, jadilah murid yang berkualitas.




































ANAK YANG HILANG
Luk. 15:11-32

Pendahuluan:
·         Injil Lukas adalah tulisan Injil yang paling lengkap dan paling cermat, penulisnya seorang yang berpendidikan tinggi (dokter), trampil, sejarawan yang teliti dan teolog yang diilhami.
·         Pasal 15:1-32 perumpamaan hal-hal terhilang yang ditemukan kembali (domba, dirham, anak).
·         Dalam perumpamaan anak yang hilang (cerita atau ulasan singkat), terdapat beberapa pribadi.
Anak yang hilang (si bungsu)
Anak yang sulung
Ayah

I.                   ANAK BUNGSU ATAU YANG HILANG

·         Perumpamaan ini sangat indah, tidak ada istilah atau kata sulit atau kosong yang disisipkan, siapa anak itu:
a.       Anak seorang yang kaya raya
b.      Anak yang dikasihi dalam rumahnya (bungsu diberikan bagian harta miliknya)
c.       Anak yang mengikuti kemauannya sendiri atau belum dewasa atau keputusannya didominasi keinginan sendiri.
d.      Dia meninggalkan rumahnya, ayah dan saudaranya yang sangat mengasihinya.
e.       Dia berfoya-foya dengan sahabat-sahabatnya
f.       Dia jatuh miskin
g.      Dia bekerja untuk menjaga babi
h.      Dia sadar, kemudian pulang kembali

Dia Merantau ke Negeri yang Jauh (ay. 11-13)

·         Mendapat harta warisan meski ayahnya masih hidup, ini karena ayah sangat mengasihi, c. f Abraham memberikan hartanya kepada Ishak.
·         Ingin merantau ke tempat yang jauh, yang paling jauh dari rumahnya, jauh dari hadirat Tuhan. Contoh: Yunus, ilustrasi.
·         Ayahnya mengijinkan, ini gambaran tentang hak bebas manusia, Tuhan memberi kemerdekaan atau kebebasan penuh untuk kita memilih. Tapi mari gunakan kebebasan itu dengan baik.
·         Ay. 11-13
Tempat yang jauh, ingin menghindar hadirat Tuhan
Setelah menjual harta segera pergi, ini tindakan yang terburu-buru dan tanpa pertimbangan.

Dia Menderita Sengsara di Negeri Jauh (ay. 14-16)

·         Jatuh miskin, semua teman menjauh
·         Menjaga babi, pekerjaan yang paling hina dan menjijikan atau najis sekali.
·         Kepergiannya adalah langkah awal penderitaannya.
Penerapan: Jangan menjauh dari hadirat Tuhan, dari persekutuan dengan saudara seiman.
·         Majikan di negeri asing gambaran Iblis yang memerintah yang tidak mempedulikan keadaan anak itu.

Dia Sadar dan Menyesali Semua Dosa (ay. 17-19)

·         Langkah pertobatannya dimulai karena ”sadar” dirinya orang yang berdosa atau menyadari keadaannya. Ada orang bertobat karena tekanan dari orang lain, yang bagus adalah kesadaran diri sendiri.
·         Langkah kedua “melakukan apa yang disadari” (ay. 18).
·         Ay. 20 melangkah, kembali kepada ayahnya
Penerapan: Sadari keadaanmu dan berbaliklah kepada Allah

II.                AYAHNYA (ay. 20-24)

a.      Menyambut Anak yang Hilang Itu (ay. 20-22)
Waktu anaknya datang dengan keadaan yang sangat memiluhkan, dari jauh ia sudah menyambutnya. Kasih yang besar membuat dia rela datang memeluk anak tersebut.
·         Ciuman itu menandai hubungan yang putus terjalin kembali
·         Cicin merupakan perjanjian baru dengan anaknya, hak anak tidak hilang
·         Keadaan anak saat pergi berlawanan saat datang, itu akibat dosa. Tetapi ayah tidak menghiraukan kehinaan anaknya tersebut.

b.      Mengadakan Pesta Penyambutan (ay. 22-24)
·         Ini gambaran sukacita besar ayah itu, seisi rumah bahkan para tetangganya ikut bersukacita.
·         Itu gambaran Allah terhadap manusia
Allah berbelas kasih bagi yang hilang karena keadaan manusia yang menyedihkan.
Kasih Allah tidak terbatas sehingga ia menunggu terus dan sedih hati menanti anaknya.
Ketika orang berdosa datang Allah menerima (Yoh. 1:12).
Sukacita yang tak terhingga karena kembalinya orang berdosa.

III.             ANAK YANG SULUNG (ay. 25-32)
·         Mereka adalah melukiskan golongan Yahudi yang sekalipun tergolong “umat kekasih dan kaum pilihan Allah,” tetapi mereka bersih keras untuk menolak kehadiran orang berdosa.
a.       Tidak punya kasih terhadap adik kandungnya, dia orang yang rajin tapi angkuh, dia tidak ikut bersukacita akan kembalinya adiknya itu tetapi dia merasa tidak suka. Banyak orang Kristen seperti itu.
b.      Meski tiap hari hidup dengan ayahnya, kasih ayahnya itu sedikitpun tak dipahaminya. Ini gambaran orang yang kelihatannya setia dalam ibadah, tapi kasih yang sesungguhnya tidak ada. Secara lahiriah menaati perintah Allah tetapi hati mereka terpisah dari Dia dan tujuan-Nya bagi kerajaan itu (ay. 28-30).
PERSPEKTIF TENTANG KEMATIAN
Luk. 16:19-31

Pendahuluan:
Peristiwa kematian merupakan suatu hal yang menyedihkan atau memiluhkan, banyak orang tidak mengerti tentang makna kematian sehingga banyak orang dirundung oleh kesedihan yang sangat mendalam, apalagi orang yang meninggalkan kita adalah orang yang sangat kita kasihi atau orang yang sangat dekat dengan kita.
Seolah-olah kematian merupakan akhir dari segalanya, seolah-olah kematian itu musuh besar dan sesuatu yang patut ditakuti. Seharusnya sebagai orang Kristen kita tidak boleh bersedih atau berduka, sebab kematian berarti berhentinya kehidupan pada segala bentuknya. Dalam Pengkhotbah 9:5 mengatakan dengan jelas bahwa setiap orang pasti akan mengalami kematian dan kita tidak mengetahui waktunya (Pengkhotbah 9:12).
Kita harus memiliki persepktif yang benar, sebab memiliki perspektif yang benar tentang kematian mampu menciptakan kesadaran iman bahwa segala sesuatu yang Tuhan perbuat itu baik adanya.


Lukas 16:19-31 menyodorkan beberapa fakta
tentang kematian:

I.                   Kematian tidak pandang bulu (ay.22-23)

Maksudnya, kematian itu akan menjadi bagian semua orang, kaya, miskin, tua, muda, laki-laki, perempuan. Dalam Pkh. 3:2 sangat jelas dikatakan bahwa ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam, ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan, dan seterusnya.
Dalam bacaan kita ada dua pribadi yang dibicarakan yaitu Lazarus yang miskin dan seorang yang kaya lagi terpandang. Sama seperti Lazarus dan orang kaya, bagian itu juga menegaskan bahwa semua orang akan mati dan tidak ada suatu kuasa apapun yang dapat menghalangi kematian.
Firman Tuhan mengatakan bahwa semua orang telah berbuah dosa dan upah dosa adalah maut, hal ini jelas dalam Rm. 3:23; 6:23. Ada hal menarik dalam ay 22 dan 23 yaitu “kemudian matilah orang itu” orang kaya itu juga mati. Perhatikan ada penekanan kata “juga” ini adalah petunjuk seolah-olah firman Tuhan sedang menjelaskan karena penderitaan dan kemiskinan matilah Lazarus.
Namun demikian sekalipun kaya, hidup dalam pesta pora dan orang yang terpandang, orang kaya itu juga mati. Kekayaan maupun kedudukan tidak kuasa menahan kematian, semua orang akan mati. Ibr. 29:27 berkata “dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja dan sesudah itu dihakimi.” Dalam 1 Sam. 20:3 “demi Tuhan yang hidup dan demi hidupmu hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut.” Ini benar-benar menunjukkan bahwa kematian itu tidak pandang bulu dan kematian itu sangat dekat dengan kita.
Orang-orang yang meninggal di dalam Tuhan punya pengharapan yang pastu yaitu mereka akan dibangkitkan pada saat Yesus datang yang kedua kali (1 Tes. 4:13).

II.                Kematian menuju dua alternatif (ay. 22-23

Keterangan yang disadarkan oleh dua ayat ini mengenai kematian Lazarus adalah ketika mati ia dijemput oleh malaikat, di bawa ke pangkuan Abraham. Mengenai kematian orang kaya, orang kaya itu mati lalu dikubur, menderita sengsara dui alam maut.
Dari keterangan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa orang percaya diumpamakan sebagai Lazarus. Mati dijemput malaikat, di bawa ke pangkuan Abraham, pangkuan Abraham itu disebut Firdaus (Luk. 23:43) atau diam dengan Tuhan (1 Tes. 4:14).

Penerapan:
Pastikan bahwa saudara sudah lahir baru, terima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi berbalik 180 derajat, akui saya berdosa, terima Yesus undang dia menjadi Tuhan dan Juruselamat secara pribadi. Keselamatan itu tanggung-jawab pribadi, bukan ayah atau ibu tanggung dosa kita.


III.             Kematian mengakhiri semua kesempatan (ay. 24-30)

Dalam kondisi yang memprihatinkan di alam maut, si kaya baru menyadari keadaan dirinya. Ada dua permintaan yaitu permintaan untuk dikasihi dan permintaan untuk bersaksi kepada saudara-saudaranya, tetapi ditolak. Prinsip yang bisa kita lihat dari bacaan ini adalah orang di Sorga tidak bisa ke alam maut demikian juga sebaliknya, orang yang sudah mati tidak dapat berhubungan lagi dengan orang yang hidup (ay. 27-30).
Dengan demikian kematian mengakhiri kesempatan berkomunikasi secara langsung antara yang hidup dengan yang mati, Yesus memberikan lukisan pada waktu itu bahwa kematian sebenarnya sesutau yang mendatangkan rasa tenang danperhentian, bukan sesuatu yang ditakuti dan juga bukan musuh besar.
















JANGAN MENJADI PENYESAT
Luk. 17:1-6

Pendahuluan:
·         Biang keladi dalam suatu masyarakat/komunitas pasti ada. Ex, dalam kisah-kisah sinetron atau telenovela, pasti ada toloh-tokoh antagonis yang dimunculkan, juga dalam serita novel atau roman.
·         Penyesat, penyebar gosip, pembuat kebencian, orang yang dipakai Iblis untuk menghancurkan, memang selalu ada, dulu, sekarang dan yang akan datang juga ada. Bagaimana mengantisipasinya:
Baca Luk. 17:1-6
·         Tuhan Yesus mengajar atau mengingatkan para murid supaya waspada terhadap hal-hal yang menyesatkan atau membuat orang lain berbuat dosa.
BIS      : hal-hal yang menyebabkan orang berbuat dosa pasti akan ada. . .
FAYH : cobaan untuk berbuat dosa. . .
Apa yang menyebabkan orang lain berbuat dosa?

Contoh:
Para wanita dengan busana seksi membuat dosa perzinahan dalam hati para pria. Hamba-hamba Tuhan dan pengurus dengan kepemimpinan dan pelayanan yang semena-mena membuat banyak jemaat tersandung. Gosip atau berita burung yang kita sampaikan atau sebarkan, kebencian yang kita sebarkan, provokasi yang kita lakukan dan lain-lain.

·         Terhadap semua itu Tuhan Yesus mengingatkan agar kita waspada. Jauh sebelumnya Yesus sudah katakan bahwa orang yang suka menyesatkan, membuat orang lain berbuat dosa itu di mana-mana dan kapan saja itu pasti ada. Tetapi “celaka” orang yang mengadakannya.
·         Kata “celaka” ini adalah seperti kutukan, c. f: saat Tuhan mengutuk pohon ara dan kota-kota, bukan sekedar celaka sebagai ungkapan biasa. Mengapa kita tidak boleh menjadi penyesat atau menyebabkan orang lain berbuat dosa? Membuat orang mundur dari persekutuan, membuat orang saling membenci?


Kenapa kita tidak boleh menjadi penyesat?

I.                   HAL ITU “DIKUTUK” OLEH TUHAN (ay.1)

·         Yesus mencela bahkan mengutuk para pencela dengan berkata. . . Celakalah orang yang menyesatkan. Istilah celaka di sini sama ketika Tuhan Yesus mengutuk pohon Ara dan beberapa kota.
Baca Luk. 10:13-15
Ay. 14 BIS       . . . hari kiamat orang Sidon dan Tirus lebih mudah diampuni.
“celaka” di sini bukan sekadar umpatan orang Sulawesi pada umumnya.
c. f. Mrk. 11:12-14, 20
Pohon Ara yang dikutuk Yesus (dalam Mat. 21) itu menjadi kering dan mati.

Ilustrasi: Kata-kata kutuk orang tua terhadap anak-anaknya. Misalnya, kisahnya Malin Kundang
·         Waspada, jangan jadi penyesat. Jangan membuat orang lain meninggalkan jalan yang benar. Jangan sampai Tuhan mengatakan kata “celaka” kepada kita.


II.                HAL ITU DIHUKUM TUHAN (ay. 2)

Baca nats:
·         Selain dikutuk oleh Tuhan, menyesatkan orang lain akan mendapat hukuman yang paling berat. Batu kilangan, Mrk. 9:42 menunjukkan pada batu kilangan yang ditarik keledai atau batu penggilingan.
Mylos Onikos : Menunjuk batu yang sangat besar/paling besar
Hukuman yang dideskripsikan di sini sangat jelas.

·         Menyebabkan seorang berbuat dosa karena teladan, sikap, atau kelalaian akan mengakibatkan hukuman yang sangat berat sehingga kematian sebelum melakukan dosa itu dianggap lebih baik. Siapa saja yang merusak kerohanian seorang anak atau orang percaya yang masih polos akan mengakibatkan murka Kristus yang paling besar, c. f: Mat. 18:6.
Menyesatkan orang yang masih lemah itu berbahaya. Dengan demikian daripada menyesatkan, lebih baik orang itu tidak pernah ada.

Ilustrasi:
Apa yang terjadi ketika Anda mengganggu anak anjing/angsa/harimau. . . bahkan semua hewan. ketika anaknya diganggu, induknya akan marah dan mencoba mengadakan perlawanan. Bagaimana pula sikap Anda ketika anak-anak Anda diganggu? Demikian pula jika kita menyesatkan anak-anak Allah atau sesama kita.

Penerapan:
Allah memanggil kita untuk menjadi garam dan terang, untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia. . . karena itu janganlah menjadi penyesat.

·         Terjemahan lain mengatakan: ay. 3-4 itu masih bicara tentang penyesatan. Penyesatan yang terus-menerus dilakukan menjadikan orang marah dan jengkel.
·         Bagaimana supaya kita tidak menjadi penyesat atau pencoba atau yang membuat orang lain jatuh dalam dosa?

Baca ay. 6-7.
·         Mendengar keterangan dan penjelasan itu, murid-murid meminta supaya ditambahkan iman padanya. Jawab Yesus dalam ay. 7 tidak sesuai dengan permintaan di ayat 6.
·         Seolah Yesus mau berkata bahwa untuk tidak menjadi penyesat. . . itu tidak ada kaitannya dengan iman. Tapi, dibutuhkan kemauan atau tekad.
·         Seseorang akan terus menjadi penyesat bukan karena tidak punya iman, tapi tidak punya kemauan.





HAMBA ALLAH YANG BERKENAN
Luk. 17:7-10

Pendahuluan:
·         Menjadi hamba adalah suatu hal yang tidak disukai dan diinginkan oleh siapapun. Baik zaman dulu maupun hari ini, tidak ada yang bangga menjadi seorang hamba.
·         Tuhan kita, Yesus Kristus ketika datang ke dunia mengambil rupa menjadi hamba (Flp. 2:7). Jika Yesus yang begitu agung rela menjadi hamba, apakah ada di antara kita yang terlalu penting sehingga layak menjadi hamba? C. f Rm. 6:22, setiap kita adalah hamba Allah karena sudah dimerdekakan dari dosa.
·         Bagaimana menjadi hamba yang berkenan?
Baca Luk. 17:7-10
Nasihat Yesus berkenaan dengan menjadi hamba yang memperkenankan tuannya.
Hamba di zaman itu terlahir sebagai hamba kurban hutang atau sengaja menjadi hamba.
·         Ada berbagai hal yang melatarbelakangi seseorang menjadi hamba.


Ada hal-hal yang dilakukan untuk menjadi
hamba yang berkenan:

I.                   TIDAK MEMBANTAH (ay. 7-8)

·         Pekerjaan atau tugas hamba sangat banyak (urus ladang, menggembalakan atau urus ternak, urus tuannya dan lain-lain).
·         Hamba tidak boleh membantah, tetapi harus prioritaskan tuannya.
Contoh: Hamba Abraham
·         Hamba adalah orang yang memberikan dirinya untuk orang lain, sehingga tidak boleh membantah.

Ilustrasi: Doa makan seorang anak.

Penerapan: Kita tidak boleh pilih-pilih pelayanan, jangan pilih-pilih dalam melakukan perintah tuan kita, seluruh Alkitab adalah perintah-Nya, kita tidak berhak untuk membantah.


II.                TIDAK MENUNTUT PUJIAN ATAU PENGHARGAAN (ay. 9)

·         Tuan itu tidak perlu berterimakasih (pertanyaan retoris di ayat 9), sebaik apapun, setaat apapun, sehebat apapun. . . tuan tidak perlu berterimakasih atau memberikan pujian.
·         Simon Kistemaker mengatakan bahwa mengucapkan terima kasih kepada budak adalah hal yang tidak biasa.
·         Hamba tidak boleh tersinggung atau marah atau ngambek jika tidak dipuji. Yang utama adalah kerjakan perintah tuannya, jika tuannya berterimakasih itu merupakan bonus.

Penerapan: Jangan menuntut pujian atau upaha, jika Allah memberi pujian dan upah, Dia melakukannya karena anugerah, bukan karena balas jasa.


III.             TIDAK MENYOMBONGKAN DIRI (ay. 10)

·         Kata tidak berguna tidak sama dengan percuma atau tiada artinya. Kata ini merupakan kerendahan hati.
NEB          kami adalah hamba-hamba yang tidak pantas mendapat pujian.
·         Hamba harus tahu diri bahwa dia hamba dan tidak ada kelebihannya.

Ilustrasi: Pengemis sombong.

Penerapan: Jangan sombong.
































MENGUCAP SYUKUR
Luk. 17:11-19

Pendahuluan:
Mengucap syukur seharusnya harus menjadi bagian hidup orang percaya, seorang yang ditimpa kemalangan dapatkah ia mengucap syukur (tidak dapat), contohnya bangkrut. Kena tipu dan lain-lain. Mengucap syukur haruslah menjadi kewajiban kita sebagai anak Tuhan, mengucap syukur adalah kehendak Tuhan, apakah ketika kita mengucap syukur sesuatu yang sembarang kita lakukan.


Apa dasar pengucapan syukur kita, karena:

I.                   PERTOLONGAN DATANG DARI TUHAN (ay. 11-14)
·         Berkat, kekuatan, pertolongan, kelimpahan, kemampuan, tantangan dan kesulitan (ada jalan kelua) dari Tuhan, itu semua karena Tuhan yang menolong. Saudara bebas dari ancaman maut, saudara sembuh dari sakit penyakit  itu semua adalah pertolongan Tuhan.
·         Hukum Ibrani melarang orang kusta mendekati siapapun, mereka berdiri agak jauh, mereka terisolir, kalau ada yang sehat minimal dia berdiri 45 meter, dalam keadaan yang putus asa 10orang kusta datang pada Yesus.
(ay. 13) orang yang benar-benar dalam problem yang besar sehingga tercetus perkataan “Guru kasihanilah kami.”


II.                PENYEMBAHAN KITA KEPADA ALLAH (ay. 15-16)
·         Seorang ketika melihat seorang bahwa telah sembuh, ia memuliakan Allah dengan suara nyaring, satu-satunya orang yang mengungkapkan terima kasihnya adalah seorang Samaria oleh orang Yahudi mereka sagat dibenci.
·         Tapi yang luar biasa dia memuliakan Allah.
BIS: Bersorak-sorak memuji Allah.”
FATH: “Puji Tuhan.”
Yesus berkata orang Samaria adalah orang asing, orang yang dipandang hina.
·         Mengapa kita mengucap syukur? Karena kita adalah orang yang menyembah kepada Allah yang benar, kalau kita berkata menyembah Allah itu berarti mengucap syukur harus menjadi bahagian hidup kita (wajib hukumnya), dalam situasi dan kondisi bagaimana pun juga.


III.             PERNYATAAN PERCAYA KITA (ay. 19)
·         Seorang yang beriman (percaya) dia adalah pribadi yang tahu berterima kasih, sadarilah bahwa apa yang saudara nikmati dan alami selama hidup saudara, baik itu berkat jasmani terlebih berkat rohani itu adalah bahagian pengalaman IMAN, pengalaman perjalanan hidup saudara dengan TUHAN, MUJIZAT, ANUGERAH, BERKAT, KELIMPAHAN, KESEJAHTERAAN adalah pernyataan percaya saudara kepada Allah.
·         Oleh karena itu mengucap syukurlah dan ini sangat menyenangkan hati TUHAN, yang. Yang manakah kita yang 1 tahu terima kasih atau yang 9 orang yang tidak tahu terima kasih.
MENGUCAP SYUKUR
Luk. 17:11-19

Pendahuluan:
Jika seseorang ditimpa kemalangan, dapatkah ia tetap bersyukur? Jika kita ditinggal mati oleh orang yang kita kasihi, mampukah kita untuk tetap bersyukur atas semua yang terjadi? Dan apakah arti mengucap syukur yang sesungguhnya?
Mengucap syukur artinya selalu mengakui kedaulatan Allah atas semua yang terjadi dan tetap mengakui bahwa Allah itu baik. Dengan demikian mestinya kita dapat terus bersyukur. Saat kita diberkati kita mudah untuk bersyukur, tetapi saat ditimpa kemalangan mestinya kita juga tetap untuk bersyukur, tetap mengakui kedaulatan Allah dan tetap berkata bahwa Allah itu baik adanya.

Baca: Luk. 17:11-19
Peristiwa ini hanya dicatat dalam Injil Lukas, hal ini disebabkan karena Injil Lukas ditulis untuk orang non Yahudi. Injil ini pula yang merupakan catatan terlengkap tenta g semua yang dikerjakan Yesus. Lukas adalah seorang intelektual dan sejarawan yang sangat teliti, sehingga catatannya paling lengkap.
Cerita tentang nats:
1.      Peristiwa ini merupakan pelayanan menjelang masa terakhir Yesus di Yerusalem.
2.      Situasi saat itu orang kusta selalu dikucilkan (ay. 12).
3.      Hanya imam yang berhak menyatakan seseorang itu sudah tahir atau belum dari kustanya (ay. 14 band. Im. 14:2).
4.      Ke sepuluh orang sudah disembuhkan dari kusta, tetapi hanya satu orang yang tahu berterima kasih atau bersyukur kepada Tuhan (ay. 16), itupun orang Samaria yang dianggap sebagai orang berdosa.
5.      Yesus menegur dalam ay. 18, teguran-Nya ini menyatakan bahwa Yesus ingin semua orang tahu bersyukur atau berterima kasih pada-Nya.


Mengapa kita perlu bersyukur?

I.                   MENGUCAP SYUKUR ADALAH KEWAJIBAN KITA (1 Tes. 5:18)

·         Dalam teks asli, tens yang dipakai untuk menyatakan mengucap syukur, menyatakan bahwa tindakan itu merupakan sesuatu yang wajib untuk dilakukan. Mengucap syukur bukanlah suatu pilihan atau anjuran.

Ilustrasi: Dalam dunia ini ada beberapa hukum yang kita kenal, ada yang wajib kita lakukan, ada yang sunah (istilah Arab) artinya dilakukan dapat pahala, tidak dilakukan tidak apa-apa. Hal-hal yang wajib sifatnya, jika tidak kita kerjakan pasti ada sanksinya.

Contoh: Tata tertib lalu lintas.

Penerapan: Mari kita mengucap syukur, mengucap syukur itu wajib jika tidak dilakukan kita bersalah.


II.                Mengucap syukur adalah kehendak Tuhan (1 Tes. 5:18)

·         Banyak orang mengidentikkan kehendak Tuhan dengan pilihan yang tepat, jika kita memilih sesuatu yang benar berarti kita mengikuti kehendak Tuhan, tetapi dalam ayat ini kita melihat sesuatu yang baru.
BIS: “dalam segala keadaan, hendaklah kalian bersyukur, sebab itulah yang Allah inginkan atau kehendaki dari kalian sebagai orang yang hidup bersatu dengan Kristus.”

Penerapan:
Melakukan kehendak Tuhan akan membawa kedamaian dalam hati, jika kita ingin memiliki kedamaian, bersyukurlah karena bersyukur merupakan salah satu kehendak Tuhan.


III.             MENGUCAP SYUKUR ITU MENYENANGKAN TUHAN
(Luk. 17:11-19)

Ilustrasi:
Kecenderungan manusia adalah ingin menyenangkan hati orang yang dikasihinya. Jika kita menganggap bahwa Tuhan adalah kekasih jiwa kita maka kita perlu bersyukur karena bersyukur itu menyenangkan hati Tuhan.

·         Dalam ay. 17, Yesus kecewa karena dari semua orang yang telah ditolongnya hanya satu yang tahu mengucap syukur dan berterima kasih.

Penerapan:
Jika kita mengaku mengasihi Allah tapi kita tidak pernah mengucap syukur, berarti kita belum sepenuhnya mengasihi Tugan karena kita belum menyenangkan hati Tuhan.




















HAL RENDAH YANG DISUKAI ALLAH
Luk. 18:9-14

Pendahuluan:
·         Selain Doa Bapa Kami, ada doa lainnya yang terkenal “kasihilah aku, ya Allah, menurut kasih setiamu. Hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku” (Mzm. 51:1-3).

·         Doa itu unik karena:
Dipanjatkan setelah orang itu menghamili seorang wanita dan ia berikhtiar untuk membunuh suami perempuan itu.
Dipanjatkan oleh orang yang sangat terkenal suci, kudus, seorang penyanyi dan penyembah yang luar biasa, seorang hamba Allah yang diurapi
Dipanjatkan oleh seorang yang saleh dan pemimpin besar

·         Tapi Tuhan menyukai doa ini. Daud bahkan menjadi orang yang sangat memperkenankan Tuhan (Kis. 13:23).

·         Dalam Luk. 18:9-14, Yesus memberi suatu perumpamaan. . . akhirnya Yesus memuji orang yang memanjatkan doa pertobatan, doa yang senada dengan yang Daud ucapkan.
Yesus memakai obyek yang kontras ini untuk menunjukkan perbedaan antara penyembahan yang palsu dan pertobatan yang sejati.
Orang Farisi tersebut “beribadah” secara rutin (berdoa, berpuasa, memberi sedekah, dan lain-lain), pemungut cukai berlaku sebaliknya.

Tetapi akhirnya justru doa pemungut cukai yang memperkenankan hati Tuhan, dan dia yang dibenarkan atau dinyatakan sebagai orang benar.

·         Mengapa doa pemungut cukai yang didengar Tuhan? Apakah Allah lebih suka kepada dosa dan kecemaran? Apakah Allah lebih suka pada pemungut cukai dibandingkan dengan orang Farisi?
TIDAK!!! Bukan begitu. Ketika memanjatkan doa pertobatan itu, berarti dalam diri pemungut cukai itu ada karakter-karakter indah, hal-hal rendah yang justru menyukakan hati Tuhan, hal apa saja?


I.                   KERENDAHAN HATI

·         Perumpamaan ini Yesus tujukan untuk orang-orang yang sombong (ay. 9), perhatikan ay. 14! Yang merendahkan hati justru yang dibenarkan. Jadi pemungut cukai itu telah merendahkan hatinya sehingga ia dibenarkan oleh Tuhan.
·         1 Pet.
kuduslah kamu sebab aku kudus,” Allah melatih pola hidup pertobatan, karena tak mungkin manusia selalu dalam hidupnya berbuat benar dan tidak melakukan dosa.
Anak-anak Allah tahu untungnya hidup suci, tapi mereka selalu bergumul dengan dosa. Mengaku dosa atau memanjatkan doa pertobatan menunjukkan kerendahan hati.

Ilustrasi: Kacang panjang

·         Yak. 4:6 menuliskan Allah menyukai orang yang rendah hati, pemungut cukai dengan kerendahan hati mencoba menghampiri Allah, sikap doanya rendah hati.


II.                KEJUJURAN

·         Dewasa ini sulit dijumpai orang jujur
Pemungut cukai itu sadar sepenuhnya tentang keadaan dirinya, dirinya orang berdosa, dia jujur terhadap dirinya dan Allah.
·         Daud dalam Mzm. 51 juga jujur mengakui keadaannya, Tuhan sangat menghargai orang-orang yang jujur. Kis. 5 menceritakan tentang Ananias dan Safira yang mati karena tidak jujur.
·         Jujurlah dalam segala hal baik dalam perkataan, beribadah, memberi, bertindak dan lain-lain.
Kata-kata mutiara Mohammad Hatta:
Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana, anak-anak diajar untuk jujur, tetapi orang tua tidak jujur sehingga anak-anak menjadi tidak jujur.


III.             MERINDUKAN ALLAH

·         Ay. 13 menuliskan “kasihilah” berasal dari kata “hilastheti” yang artinya mendamaikan.
Ada kerinduan yang sangat dalam untuk bersekutu dengan Allah. Tetapi ia sadar keadaannya sehingga ia mempersembahkan kurban pendamaian sebagai bukti hati yang hancur. Kurban pendamaian (zerakh) Im. 3:1-17.
·         Daud adalah contoh orang yang merindukan Allah dalam hidupnya, jiwanya haus seperti rusa yang merindukan sungai yang berair.
·         Orang yang merindukan Allah senantiasa rindu untuk bersekutu dengan Dia. Misalnya: Dalam ibadah-ibadah bersama.













HIDUP YANG BERBUAH
Luk. 19:1-10

Pendahuluan:
Banyak orang yang menginginkan perubahan terjadi dalam hidupnya, namun perubahan itu tidak kunjung datang. Ada orang ingin bertobat dari berbagai kebiasaan buruk seperti rokok, judi, minuman keras, pelacuran dan lain-lain. Tetapi pertobatan mereka hanya bisa terjadi sementara saja. Banyak teori yang diajarkan untuk mendapat suatu perubahan dalam hidup, tetapi kadangkala teori itu tidak membawa hasil yang memuaskan.
Dalam Alkitab kita melihat salah satu tokoh yang terkenal, yang mengalami perubahan drastis dalam hidupnya dia adalah Zakheus. Semua orang percaya mengenal tokoh ini, karena ini adalah tokoh favorit di Sekolah Minggu. Kita mengenalnya sebagai orang berdosa, orang yang pendek postur tubuhnya, seorang pemungut cukai atau orang yang berdosa. Seorang pemungut cukai saat itu dijauhi masyarakat karena mereka termasuk orang yang berdosa. Mereka biasanya memungut cukai lebih dari ketentuan yang berlaku, mereka memeras orang lain demi keperluan pribadi. Zakheus adalah kepala pemungut cukai, tentu dia orang yang sangat berdosa. Tetapi dalam akhir kisah ini, dinyatakan bahwa Zakheus berubah 180 derajat.
Dia mengalami suatu pertobatan yang sejati, dari seorang pemungut cukai menjadi orang yang penuh kemurahan. Dia berkata bahwa seteganh dari miliknya akan dibagi kepada orang miskin dan kepada orang yang pernah diperasnya, ia akan menggantinya empat kali lipat. Yesus sendiri merekomendasikan pertobatannya dan mengatakan bahwa pertobatan terjadi atas diri Zakheus dan keselamatan diterima seisi rumahnya.
Rahasia apa yang bisa kita pelajari? Kunci sukses apakah yang dilakukan Zakheus sehingga dirinya benar-benar berubah? Ada beberapa hal yang membuat pertobatan atau perubahan terjadi dalam diri Zakheus atau bagaimana Zakheus dapat berubah?


I.                   ADA KEINGINAN UNTUK BERTEMU DENGAN YESUS (ay. 3-4)

Seseorang yang ingin bertobat harus mengawalinya dengan kerinduan akan Yesus, Zakheus ingin bertemu dengan Yesus sekalipun dia mengalami banyak hambatan. Hambatan itu adalah hambatan fisik karena badannya pendek, ditambah banyak sekali orang yang ingin bertemu dengan Yesus. Tetapi dia tetap berusaha untuk bertemu Yesus dan dia rela untuk membayar harga, dia memanjat pohon.

Ilustrasi: Contoh-contoh hambatan dalam mencari Yesus.

Penerapan:
Kadangkala ada juga banyak hambatan jika kita ingin bertemu Yesus, mungkin alasan fisik seperti lelah, sibuk, dan lain-lain, atau mungkin juga hambatan yang berupa tantangan dari orang lain. Tapi seperti Zakheus mestinya kita rela berusaha sekalipun harus membayar harga yang mahal.




II.                ADA KESEDIAAN UNTUK MENERIMA YESUS (ay. 5-6)

Saat itu Yesus langsung menyapa Zakheus, Yesus mengenal Zakheus, Dia tentu tahu kalau Zakheus itu pemeras dan orang berdosa, karena Yesus Mahatahu. Tetapi sekalipun orang berdosa, jika ingin mencari Yesus, Yesus tetap berkenan menemuainya. Bahkan saat itu Yesus menawarkan diri untuk menumpang di rumahnya.
Respon positif muncul dari Zakheus, dia menerima Yesus di rumahnya, bahkan dia menerima Yesus di dalam hatinya, dan menerimanya bukan dengan terpaksa tapi dengan sukacita (ay.6).

Ilustrasi:
Ada beberapa alasan orang menerima Yesus, mungkin ada yang bekerja pada orang Kristen, supaya disukai bosnya, ia menerima Yesus. Ada yang karena alasan ekonomi, supaya mendapat bantuan dari Gereja, ada juga karena alasan-alasan lainnya. Orang yang ada motivasi yang salah menerima Yesus, maka hal itu hanya sementara saja.

Penerapan: Ajakan untuk menerima Yesus dengan sukacita.


III.             ADA KEPUTUSAN UNTUK BERUBAH (ay. 8)

Zakheus menerima Yesus dengan penuh sukacita, bahkan Zakheus mengambil satu keputusan untuk berubah, dari orang yang suka memeras, dia menjadi orang yang peduli dengan sesamanya. Setengah dari hartanya akan diberikan kepada orang miskin dan kepada orang yang pernah diperasnya ia berjanji untuk mengembalikan empat kali lipat.
Keputusan untuk berubah itu sungguh luar biasa, sampai Yesus berkata bahwa keselamatan juga berlaku atas dirinya dan seisi rumahnya. Keputusan untuk berubah itu dilakukan tidak setengah-setengah tetapi secara drastis 180 derajat.
Dalam hidup kita Yesus selalu bersedia untuk tinggal bersama kita manakala kita bersedia menerima Dia di dalam hati kita. ijikan Dia bertahta dalam hati kita, sehingga Dia akan mengoperasi hidup kita, dan memampukan kita untuk berubah.

Ilustrasi:
Bisa kesaksian pribadi atau kesaksian orang lain bagaimana perubahan itu terjadi karena ada keputusan untuk berubah.

Penerapan:
Ajakan untuk mengambil keputusan berubah, mungkin berubah dari pemabuk menjadi tidak, dari orang yang tidak bisa mengampuni menjadi orang yang mengampuni, dan lain-lain.

Penutup:
Zakheus bisa berubah karena dia mencari Yesus, pribadi yang memampukan kita untuk berubah. Karena dia bersedia menerima Yesus dan juga dia sendiri memutuskan untuk berubah. Jika kita ingin berubah atau bertobat dari hidup kita yang lama, maka kita dapat meneladani apa yang dilakukan Zakheus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kumpulan khotbah ekspositori melayani diri sendiri atau Kristus

MELAYANI DIRI SENDIRI ATAU MELAYANI KRISTUS? 1 Ptr. 2:11-17 Pendahuluan : Ada banyak orang Kristen yang merasa sedang dan telah melayani Kristus. Namun sebenarnya mereka belum melayani Kristus dalam hidupnya, mereka berpikir bahwa dengan pergi ke Gereja, memberi persembahan, mengikut kegiatan-kegiatan ibadah sepanjang minggu berarti sudah melayani Kristus. Memang hal-hal seperti itu tidak salah, malahan harus kita lakukan, tetapi masalahnya melayani Kristus tidaklah cukup sampai di situ saja. Ketika kita memutuskan untuk melayani Kristus, berarti secara otomatis kita memposisikan diri menjadi hamba, Kristus adalah tuan kita. Jika diri kita atau keegoisan masih menjadi tuan dalam hidup kita, maka kita belumlah melayani Kristus, melainkan melayani diri sendiri. Seorang hamba adalah seorang yang berdedikasi kepada orang lain, dia membaktikan hidupnya bagi kesejahteraan dan keperluan orang lain. Jika kita melayani Kristus, berarti kita siap untuk membaktikan hidup kita...

khotbah ekspositori komitmen

KOMITMENT Surat Kepada Jemaat di Filipi Pendahuluan : Ilustrasi : Tentang lomba lari, ada banyak tantangan ketika seseorang berkeputusan untuk komitmen terhadap sesuatu. Komitmen artinya keterikatan dengan sesuatu untuk dilakukan, kita sebagai orang percaya terikat dengan komitmen terhadap banyak hal yaitu Tuhan, keluarga, pekerjaan, gereja, organisasi, dan lain-lain. Kita akan belajar dari sekelompok orang yang punya komitmen luar biasa terhadap Tuhan, pelayanan, persekutuan, dan lain-lain, mereka adalah jemaat Filipi. Sekilas tentang jemaat Filipi: ·          Paulus yang mendirikan jemaat tersebut, nama Filipi dari Filipus (ayah Alexander Agung). ·          Kota strategis, banyak tambang emas, gerbang menuju Eropa. ·          Meskipun jajahan Romawi tapi bebas bayar pajak dan dibangun seperti Roma kecil. ·      ...