HIDUP BENAR DAN SETIA
Luk. 2:25-32
Pendahuluan
·
Kriteria calon karyawan atau
pegawai (hidupnya baik, jujur, setia, rajin, sopan dan lain-lain).
·
Dalam Alkitab ada beberapa
pribadi yang disebut saleh atau setia atau benar atau takut akan Tuhan, antara
lain:
Nuh: benar,
tidak bercela (Kej. 6:9)
Henokh:
bergaul dengan Allah (Kej. 5:24)
Yusuf: tulus
hatinya (Mat. 1:19)
Ayub: saleh,
jujur, takut akan Tuhan, menjauhi kejahatan (Kitab Ayub)
·
Tema: hidup benar dan setia
Benar adalah
kriteria yang baik atau kualitas hidup yang baik
Setia adalah
bertahan sampai akhir
Simeon (Luk. 2:25-32)
·
Beberapa nama Simeon di Alkitab:
Putra ke-2
Yakub dari Lea (kej. 29:33)
Suku Simeon
(Bil. 1:22-23)
Leluhur Yesus
(Luk. 3:30)
Murid di
Antiokhia (Kis. 13)
Penduduk
Yerusalem yang menantikan kedatangan Mesias, seorang yang sudah lanjut usia.
Lagu pujian:
Nunc Dimitis (sekarang biarkanlah aku pergi)
·
Simeon hidupnya benar dan saleh,
menurut Mattew H
Benar
berhubungan dengan sesama
Saleh
berhubungan dengan Allah
·
Alkitab merekomendasikan Simeon
sebagai pribadi yang benar dan saleh, dia memiliki kualitas hidup yang baik.
Boland:
Simeon orang biasa yang hidup saleh dan benar, dia bukan nabi, bukan imam,
bukan Simeon bin Hillell yang terkenal saat itu.
Apa saja ciri atau karakteristik Simeon
sebagai
orang yang benar dan saleh itu??
I.
Hidup
dalam Pengharapan atau Mempunyai Pengharapan
“menantikan penghiburan bagi Israel”
·
Kondisi Israel saat itu menderita
sengsara karena teraniaya, tertekan dan terjajah, mereka punya pengharapan
yaitu pembebasan melalui sang Mesias. Inilah pengharapan yang sejati.
·
Mattew Henry: Kristus bukan hanya
menjadi penghibur umat-Nya, tetapi merupakan penghiburan dan dasar penghiburan
itu sendiri.
·
Simeon memahami hal ini melalui
kitab lama (Daniel), bahwa saatnya sudah dekat, karena itu dia menanti-nantikan
dengan pengharapan yang lebih besar.
Jembatan
terpendek: putus asa
Jembatan
terpanjang: pengharapan
Jembatan
terkuat: iman
Jembatan
termahal: pengorbanan
Jembatan
terindah: kasih
·
“Penghiburan bagi Israel”
·
Barangkali berasal dari Yes.
40:1; 49:13, di kalangan Yahudi saat itu merupakan istilah tetap yang berati
keselamatan, yang timbul jika Mesias datang.
·
Pentingnya orang hidup dalam
pengaharapan yang benar, ibaratnya sebagai pengharapan seperti sauh yang kuat
dan aman bagi jiwa kita.
Ilustrasi:
Penerapan:
II.
Hidup
dalam Pimpinan Roh Kudus atau Kepekaan Terhadap
Pimpinan Allah
Roh kudus ada di atasnya
Ay. 27, datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus, dalam BIS: oleh bimbingan Roh Allah.
·
Simeon peka dengan pimpinan Roh
Kudus.
·
Roh Kudus ada di atasnya dan
membuat Dia mampu bernubuat meski dia bukan nabi, dan menuntun dia ke Bait
Allah dan bertemu Yesus.
·
Setiap pribadi yang dicatat dalam
Alkitab sebagai orang yang saleh atau benar atau setia dan lain-lain, pasti
punya hubungan yang baik dengan Allah. Dengan kata lain, Roh Allah ada pada
mereka.
Penting bagi
kita untuk hidup dalam pimpinan Roh Kudus
Penjelasan
tentang pentakosta atau hari turunnya Roh Kudus.
Ilustrasi:
Penerapan:
III.
Mempunyai
Kerelaan untuk dipakai Allah
·
Dalam hal ini Simeon dipakai
Allah untuk memberitakan atau menubuatkan tentang Mesias.
·
Simeon bukan nabi bukan imam
bukan Farisi, dia masyarakat biasa tetapi Roh Allah berkenan memakainya untuk
menjadi pemberita.
·
Ay. 34-35
Dia menubuatkan
atau memberitakan tentang siapa Yesus
·
Setiap orang benar dan setia atau
saleh dalam Alkitab adalah mereka yang hidupnya dipakai Allah bagi maksud dan
kehendak Allah di bumi, contoh: Nuh, Abraham, Yusuf suami Maria dan lain-lain.
LAKUKAN KEHENDAK TUHAN SEKARANG
JUGA
Luk. 5:1-11
Pendahuluan:
·
Pernakah
saudara memikirkan dan merenungkan kenapa saudara ada di dunia ini? saudara ada
sebagai akibat seks, hanya kebetulan saja atau karena apa? Saudara ada di dunia
ini karena kehendak Tuhan dan untuk melakukan kehendak Tuhan.
·
Kapan?
Luk. 5:1-11 memuat satu kisah yang unik,
orang yang lagi sedih, bingung, gundah gulana, capek dipanggil untuk melakukan
kehendak Tuhan saat itu juga.
·
Ulasan
nats:
Petrus secara fisik lelah, suasana hati
tidak mut, dalam keadaan seperti itu Yesus memakai perahunya.
I.
Melakukan
kehendak Tuhan bukan masalah waktu yang baik atau tidak, ada waktu atau tidak
ada waktu, tapi bicara apakah kita mau memprioritaskan Tuhan atau tidak.
Keadaan Petrus saat itu, ada alasan
untuk berkata tidak ada waktu.
Ilustrasi: Orang suka
menunda-nunda waktu
II.
Melakukan
kehendak Tuhan bukan masalah suka atau tidak suka, tapi bicara masalah ketaatan
pada Tuhan.
Kondisi Petrus yang tidak mut tentu
tidak suka meyukakan hati, namun Yesus langsung duduk di perahu, disuruh
mendayung atau bertolak ke dalam, ay. 5 Simon protes.
Ilustrasi: Pilih-pilih
yang suka atau tidak.
III.
Melakukan
kehendak Tuhan dengan motivasi di belakang bukan di depan.
4:38-39, ibu mertua Petrus disembuhkan
dari sakitnya. Motif lihat di depan sama dengan investasi, lakukan kehendak
Tuhan kerja bayar di muka (sistem kontrak), bukan hanya itu, 2 perahu ikan.
Yesus ingin katakan kepada Petrus tidak usah kuatir untuk ikut Dia dan
kehendak-Nya, Dia Tuhan yang sanggup menolong.
Penutup:
Lakukan
kehendak Tuhan saat ini juga.
TIDAK
ADA DISCOUNT
Harga Mengikut
Yesus
Luk. 9:57-62
Pendahuluan:
·
Bicara
tentang discount/potongan harga, hampir semua produk dewasa ini dipasarkan
dengan cara memberi discount. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian para
pembeli.
·
Tetapi
hal mengikut Yesus rupanya tidak mengenal istilah discount. Memang banyak
hadiah atau bonus yang akan diterima para pengikut Yesus, tetapi jauh sebelum
itu mereka harus membayar penuh (tanpa discount) harga yang Yesus tetapkan bagi
setiap orang yang akan mengikut-Nya.
·
Harga
dapat dikatakan murah, dapat juga dikatakan mahal. Dalam nats pembimbing yang
dibaca rupanya harga untuk seorang yang mau ikut Yesus itu mahal dan pas.
Berapa
harga yang harus dibayar oleh seorang yang akan ikut Yesus? Baca Lukas 9:57-62
·
Waktu
itu rupanya Yesus sudah mulai terkenal, sekitar 14 kali mujizat besar yang
telah dilakukan (sembuhkan orang sakit, orang buta ditahirkan, orang lumpuh
berjalan, membangkitkan orang muda di Nain, menyembuhkan hamba perwira di
Kapernaum, meredahkan angin ribut, mengusir roh jahat, memberi makan 5000
orang, dan lain-lain).
·
Kemungkinan
besar Yesus sudah sangat terkenal waktu itu. Itulah sebabnya banyak orang ingin
mengikut-Nya. Dan. . . Yesus dengan jujur menyatakan harga pas yang harus
dibayar oleh setiap orang yang mau mengikut-Nya.
·
Perikop
ini ada paralelnya, yaitu dalam Mat. 8:19-22, apa saja harga yang harus dibayar oleh seorang murid Yesus?
Apa
saja yang harus dipenuhi ketika ingin mengikut Yesus?
I.
MEMAHAMI TUJUAN
MENGIKUT YESUS (57-58)
Tidak Mengejar
Jaminan Jasmani (ay. 57-58)
·
Ketika
ada seorang yang ingin mengikut-Nya Yesus berkata “serigala mempunyai. . .
tetapi anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Ini
adalah perkataan pertama Yesus kepada calon murid-muridNya. Perkataan ini
merupakan perkataan keras dan merupakan peringatan bagi calon murid tentang
kesulitan-kesulitan yang bakal ditemui bila mengikut Yesus
·
Menurut
catatan Matius orang itu adalah seorang ahli Taurat. Keinginannya untuk ikut
Yesus bukan karena mau ikut ajaran-Nya, tetapi ia ikut rombongan Yesus dan
membayangkan suatu reputasi atau kedudukan yang mapan dan terpandang. Bukankah
Yesus tokoh yang sangat terkenal waktu itu?
·
Perkataan
Yesus kepadanya menyatakan bahwa Yesus itu tidak memiliki tempat untuk
berlindung dan berteduh di dunia ini. Jika ingin ikut Dia, berarti siap juga
untuk menjadi seperti Dia. Perkataan ini berkenaan dengan kesulitan-kesulitan
dan kesepian yang terus-menerus sebagai akibat mengikut Anak Manusia.
·
Bukankah
ajaran-ajaran Yesus itu sangat mengejutkan dan jauh dari hal mencari reputasi
dan kenyamanan secara jasmani (mengasihi musuh, yang bahagia itu yang miskin,
yang berdukacita, yang rendah hati, dan lain-lain).
·
Banyak
orang-orang yang mau mengikut Yesus karena mencari jaminan secara jasmani, ini
salah dan orang menjadi kecewa.
Ilustrasi: Orang yang kejar jaminan secara
jasmani rela melakukan apa saja [termasuk kejahatan membongkar kubur, menikah meski
tidak cinta (istri KaDes), dll].
Orang ingin menjadi hamba Tuhan karena
materi, kehormatan, dll.
Semua pasti akan kecewa.
Penerapan: Bagaimana dengan Anda? Apakah mau
mengikut Kristus dan melayani Dia hanya karena mengejar jaminan jasmani?
Penekanan: Yesus bukan tidak sanggup memberi
jaminan jasmani, tetapi Yesus tak ingin kita ikut Dia hanya karena mengejar
jasmani. Banyak orang mau menjadi Kristen supaya anak-anaknya dapat beasiswa
dari Gereja, banyak orang mau jadi pelayan Tuhan karena berpikir bahwa hamba
Tuhan itu kaya, dihormati, disegani.
II.
MEMAHAMI
PRIORITAS UTAMA DALAM HIDUP
Memprioritaskan
Allah (ay. 59-60)
·
Dengan
perkataan ini Yesus mau menekankan tentang penting dan mutlaknya mendahulukan
tuntutan-tuntutan kerajaan Allah di atas segala-galanya.
·
Perkataan
ini sangat mengejutkan para pendengar waktu itu. Penguburan orang mati bahkan
orang asing sekalipun merupakan pekerjaan saleh yang sangat terpuji dalam agama
Yahudi, apalagi penguburan keluarga sendiri. Misalnya: Yusuf (Kej. 50:5),
keharusan menguburkan orang tua merupakan hukum kelima dalam 10 hukum Musa. Hal
ini mendahului semua kewajiban agama yang paling penting.
·
Apalagi
bagi anak laki-laki? Sulung
·
Terjemahan:
Anak itu orang tuanya mati sehingga butuh waktu sebentar untuk menguburkannya,
anak itu menunggu sampai orang tuanya mati dulu baru ikut Yesus, dengan
demikian biar semua kewajiban terhadap keluarga diselesai baru ikut Yesus.
Penerapan: Banyak orang berdalih ketika mengikut
Yesus, suruh ke Gereja, nanti kalau sudah tidak terlalu repot, nanti kalau
sudah tidak berdosa. Suruh memberi persembahan, nanti kalau sudah kaya. Suruh
terlibat dalam pelayanan. Nanti kalau sudah tua, dsb. Itu sama saja kita
seperti orang dalam nats di atas.
·
Masalah
penguburan orangtua merupakan hal yang paling penting bagi masyarakat Yahudi,
tetapi dimata Yesus hal mengikut dan memasyurkan kerajaan Allah begitu penting
dan lebih penting dari penguburan orang mati.
Penerapan: Apa yang paling penting dalam
kehidupan kita? Keluarga, bisnis, karier, study, dan lain-lain? Mengikut Yesus
lebih penting dari semua itu, dahulukan hal mengikut Yesus, band. Mat. 6:33,
Allah tidak mau ditempatkan sebagai no. 2 dikehidupan kita.
·
Orang
mati menguburkan orang mati, orang yang mati secara rohani mengurus urusan
orang mati secara jasmani, orang yang tidak peka tentang kerajaan Allah
mengurus urusan-urusan duniawi.
III.
MEMAHAMI FOKUS
PERHATIAN YANG BENAR (ay. 61-62)
Berkonsentrasi
Pada Pekerjaan Tuhan (ay. 61-62)
Ilustrasi:
·
Dalam
1 Raj. 19:19-21 Elia memanggil Elisa. Ketika menemui Elia ia sedang membajak
sawah, hanya ada isyarat dari Elia, Elisa tidak memaksa tetapi Elisa menanggapi
dengan serius.
·
Tetapi
hal kerajaan Allah yang dikerjakan oleh Yesus lebih mendesak dari Elia. Yesus
menuntut kita berkonsentrasi atau memberi perhatian yang penuh (bicara tentang
keseriusan, jangan setengah-setengah).
·
Membajak
tetapi menoleh ke belakang hasilnya tidak lurus.
FAYH Siapapun tak layak bagi kerajaan Surga,
kalau ia membiarkan perhatiannya dibelokkan dari pekerjaan yang sudah Kurencanakan
baginya.
Mengikuti dan melayani Tuhan tak boleh
setengah-setengah.
·
Pembajak
yang menoleh ke belakang ialah calon murid yang pikirannya sebagian masih
melekat pada kehidupan yang ia tinggalkan guna mengikut Yesus.
·
Bandingkan
dengan Bangsa Israel di padang gurun yang masih ingat keadaan Mesir, Allah
murka dalam hal ini. Orang dapat menjadi sukses ketika ia memiliki konsentrasi
penuh pada pekerjaan atau apa yang sedang ia lakukan.
Ilustrasi: Tentang lomba
lari
Penerapan: Jika seseorang memutuskan untuk
mengikut dan melayani Tuhan, tak usah dia pikirkan hal-hal lain seperti gaji,
prestasi kerja seandainya bekerja di tempat lain, dan lain-lain.
Penutup: Sudah berapa lama Anda mengikut Yesus
dan terlibat dalam pelayanan? Sudahkah Anda membayar harga yang Yesus tetapkan?
Dengan membayar harga itu berarti Anda siap untuk berkurban demi Yesus. Jika
ingin menjadi pengikut Yesus yang berkenan, jangan cari jaminan jasmani.
Utamakan Dia di atas segala yang penting dalam hidupmu, dan berikan perhatian
penuh pada pekerjaan Allah atau kerajaan Allah.
KEBAIKAN ATAU PERBUATAN BAIK
Luk. 10:30-37
Pendahuluan:
·
Buah
Roh, satu buah dengan 9 rasa atau karakteristik.
·
Kebaikan,
apa yang ada dalam benak kita saat mendengar kata kebaikan? Baik vs buruk. Tapi
kebaikan yang dimaksud dalam Galatia 5 adalah kasih dalam perbuatan.
Hubungan dengan Allah
Kasih, sukacita, damai sejahtera
Hubungan dengan manusia
Kesabaran (berani bertahan dan pantang
menyerah)
Kemurahan (kebaikan hati)
Kebaikan (kasih dalam perbuatan
Luk. 10:30-37
·
Kisah
yang cukup terkenal
·
Ada
penginapan di situ yang diberi nama penginapan orang Samaria yang baik hati.
Tokoh
yang menjadi sentral adalah orang Samaria itu
(Yahudi
dan Samaria itu bermusuhan), mengapa?
I.
Kebaikan Itu
Dapat Dilakukan Oleh Siapapun
Alasan
dimunculkan tokoh orang Samaria.
Dikontraskan
dengan Imam dan Lewi.
Ilustrasi: Orang gagap
II.
Kebaikan Itu Ada
Karena Belas Kasihan
Ay.
33 yang mendasari orang tersebut untuk berbuat baik adalah kasih
III.
Kebaikan Itu Ada
Karena Rela Untuk Berkorban
DIPUJI KARENA MENDENGAR YESUS
(Perempuan yang dikenang oleh Yesus)
Luk. 10:38-42
Pendahuluan:
·
Komentar
tentang hari ibu sedunia.
·
Perempuan-perempuan
hebat yang dicatat dalam Alkitab antara lain Hawa, Miryam, Sara, Rahel, Ribka,
Debora, Ester, Rut, Maria, Lidia, Trifena, Trifosa dan lain-lain. Ada satu
perempuan yang dipuji dan dikenang Yesus karena nendengar suara Yesus yaitu
Maria Betania.
Pendangan umum: Perempuan lebih banyak
bicara dari pada mendengar.
Namun Maria Betania berbeda.
·
Beberapa
nama Maria yaitu ibu Yesus, istri Kleopas, ibu Yohanes, Markus, Maria
Magdalena, Marua saudara Marta dan Lazarus (Maria Betania). Maria Betania
perempuan sederhana yang biasa-biasa saja, dia pengikut Yesus, dia istimewa
menurut pandangan Yesus, keistimewaannya bukan dari penampilan fisik, kekayaan,
kepintaran, kesuksesannya, tetapi menurut Yesus keistimewaan Maria karena dia
mendengar Yesus.
·
Tiga
kali dicatat dalam Alkitab, Maria tersungkur di kaki Yesus:
1.
Mendengar
ajaran-ajaran-Nya (Luk. 10:39).
2.
Saat
menghibur diri waktu Lazarus meninggal (Yoh. 11:32).
3.
Saat
mengurapi kaki Yesus (Yoh. 12:3).
Cerita
nats:
·
Yesus
dalam perjalanan ke Yerusalem dan ini terjadi tidak lama sebelum peristiwa
penyaliban. Marta, Lazarus, Maria kakak beradik yang melayani Yesus dengan cara
masing-masing. Maria sepertinya yang paling bungsu, kisah tentang Maria dicatat
dalam Injil Lukas dan Yohanes.
Bagaimana
karakter Maria, perempuan yang dipuji Yesus karena mendengar suara Yesus?
I.
Maria memiliki
kerinduan yang dalam untuk mendengar suara Yesus
(ay.
35b)
·
Betania
terletak kurang lebih 2 mil dari Yerusalem di jalan yang menuju ke Yerikho dan
Trans-Yordan, Yesus sering mengunjungi tempat ini. kata Yunani untuk mendengar
adalah ekouen (terus menerus mendengarkan atau memang sudah menjadi
kebiasaannya melakukan hal itu).
·
Maria
punya kebiasaan yang sangat baik, kerinduan yang dalam mendengar perkataan
Yesus. Allah rindu kita mendengar suara-Nya.
Ilustrasi: Allah menunggu kita menyediakan waktu
utnuk mendengar suara-Nya (c. f: ayat-ayat dalam Mazmur).
·
Maria
begitu merindukan suara Yesus sehingga ia tidak melewatkan kesempatan yang ada,
kalau kita mengasihi Tuhan wujudkan kasih itu dengan cara “mendengar
suara-Nya.”
Penerapan: Miliki kerinduan untuk dengar firman
Tuhan (khitbah di gerja), baca Alkitab dan lain-lain.
Tuhan memberi kita 2 telinga dan 1
mulut, Tuhan ingin kita banyak mendengar, terutama mendengar suara-Nya.
Kemampuan untuk mendengar suara Tuhan sudah ada (sudah ada Roh Kudus dan
sarana-sarana lain) tinggal kesediaan atau kerinduan kita.
II.
Maria memiliki
kemampuan untuk memilih yang terbaik atau berhikmat atau bijaksana (ay. 42)
·
Komentar
tentang apa yang dilakukan Maria dan Marta, Marta berpikir “banyak hal”
diperlukan untuk membuat Yesus senang dan ia berusaha dengan sekuat tenaga
untuk menyediakan semua itu. Tapi lihat kontkesnya Yesus sudah mau disalibkan,
yang terpenting adalah mendengarkan suara Tuhan.
·
Kemampuan
Maria untuk memilih yang terbaik terjadi karena dia mengenal Yesus dengan baik.
Maria tahu apa yang terpenting untuk dilakukannya.
Ilustrasi: Tidak mungkin melakukan segala
sesuatu, tapi pasti dapat melakukan sesuatu.
III.
Maria memiliki
keberanian dalam bertindak
·
Pendapat
umum (diwakili Marta) mengecam apa yang dilakukan Maria, c. f: peristiwa minyak
narwastu (Yoh. 12:1-8), tanggapan umum (diwakili Yudas) juga mengecam tindakan
Maria. Tapi Maria punya keberanian menyatakan sikap, dia tidak terbawa arus.
Banyak orang tahu mana yang baik tetapi tidak berani untuk menyatakannya.
·
Ada
beberapa tokoh dalam Alkitab yang punya keberanian, berhasil dalam hidupnya (c.
f: Yosua, Kaleb, Ester dan lain-lain), Samuel berani sampaikan suara Tuhan yang
didengarnya.
BERDOA SEPERTI YESUS BERDOA
Pendahuluan:
·
Sekolah doa?
·
Perlukah kita belajar berdoa?
Bukankah setiap hari kita melakukannya?
·
Suatu ketika ada seorang murid
yang minta diajar berdoa
Luk. 11:1-13
·
Kata “Ajarlah” menggunakan kala
imperatif kini (mendesak atau meminta untuk segera).
Konteks
masyarakat waktu itu adalah doa hafalan “kalimat 18” selain itu para Rabbi
mengajar doa-doa tambahan.
Contoh:
Yohanes.
Mungkin
yang diminta adalah doa-doa tambahan
·
Apa komentar Yesus?
Yesus mengajar tentang doa, bagaimana
doa yang Yesus ajarkan?
I.
BERDOALAH
DENGAN POKOK DOA YANG BENAR (ay. 2-4)
·
Doa identik dengan meminta.
·
Buku keselamatan dan spiritual
life berisi pokok-pokok doa.
Pokok
doa yang benar: pujian, mohon pemeliharaan, mohon perlindungan, mohon
pembenaran.
Ilustrasi: Doa untuk
mencelakakan orang lain
II.
BERDOALAH
DENGAN SIKAP YANG BENAR (ay. 5-8)
·
Sikap yang bagaimana? Banyak
sikap doa.
·
Perumpamaan Yesus sesuai dengan
geografis tanah Palestina dan kehidupan masyarakat di sana, kalau pintu ditutup
sudah tidak boleh datang.
·
Sikap “tidak tahu malu” malah
dipuji.
·
Ay. 8 kata seandainya. . .
(subyungtif) tidak real, c. f Luk. 18:1-8
III.
BERDOALAH
DENGAN KEYAKINAN YANG BENAR (ay. 9-13)
·
Keyakinan bahwa Tuhan adalah Bapa
yang baik yang memberikan segala sesuatu menurut kehendak-Nya.
Ilustrasi: Anak minta
pisau tajam
MENJADI ORANG YANG BERBAHAGIA
Luk. 11:27-28
Pendahuluan:
·
Apakah Anda orang yang berbahagia
dan diberkati? Mengapa?
·
Persepsi umum tentang orang yang
berbahagia dan diberkati? Kaya, cantik atau tampan, sukses, anak-anaknya sukses
dalam study, banyak teman dan lain-lain.
·
Tetapi sesungguhnya siapa yang berbahagia
dan diberkati menurut Yesus?
Baca Luk. 11:27-28
·
Yesus mengusir setan dari orang
yang bisu sehingga orang bisu tersebut dapat bicara.
·
Karena ada pertentangan dari
orang-orang yang melihat peristiwa tersebut, maka Yesus mulai mengajar kebenaran-kebenaran
sehubungan dengan peristiwa tersebut.
·
Mendengar pengajaran Yesus dan
menyaksikan peristiwa yang sangat menakjubkan seorang berseru (ay. 27-28).
Menurut perempuan itu yang berbahagia (makarios) dan diberkati adalah ibu
Yesus. Dia sedang memuji Yesus, menurut tradisi Yahudi (mengangumi Yesus dengan
mengucapkan pujian terhadap ibu Yesus).
Rali
Jochanan (kurang lebih 80 M) mengangumi temanya Rali Jehosjua dengan berkata
“berbahagialah wanita yang telah melahirkannya.
·
Asumsi perempuan tersebut benar
dalam pandangan umum, yaitu bahagianya seorang ibu jika anaknya menjadi orang
yang hebat dan mengangumkan. Yesus tidak menolak pernyataan bahwa Maria adalah
orang yang berbahagia dan diberkati, tetapi Yesus mengajar yang lebih diberkati
adalah:
I.
YANG
MENDENGAR FIRMAN TUHAN
Mendengar
menggunakan kata “akouo,” (hear)
mendengar bukan hanya dengan teliga, mengerti, memahami. Yesus menegaskan bahwa
lebih diberkati dan berbahagia mereka yang mendengar Firman Tuhan.
Mendengar
suara orang yang kita kasihi adalah hal yang sangat membahagiakan. Bagaimana
respon kita saat mendengar Firman Tuhan? Senang, tersinggung, marah, bosan, dan
lain-lain.
Ilustrasi:
Penerapan: Tekun
membaca Alkitab, serius dengar khotbah dan lain-lain.
II.
YANG
MEMELIHARA FIRMAN TUHAN
Memelihara
menggunakan kata “fulassontes,” artinya mematuhi dan dalam BIS dipakai kata
menjalankan. Bukan menyimpan dalam hati saja tetapi mengaplikasikan dalam hidup
sehari-hari. Konteks waktu itu Yesus sedang dipuji, tapi Yesus mengajar bahwa
Dia menghendaki ketaatan terhadap Firman-Nya dari pada pujian bagi-Nya.
Ilustrasi:
Penerapan: Jadilah
pelaku Firman Tuhan.
Penutup:
Anda ingin lebih berbahagia dan diberkati? Jadilah pendengar dan pelaku Firman
Tuhan dalam pelajaran, pelayanan, kehidupan sehari-hari dan lain-lain.
MATA
Luk. 11:33-36
Pendahuluan:
·
Mata adalah organ tubuh yang
sangat penting dan peka, fungsi utama adalah untuk melihat sekitar.
·
Ungkapan-ungkapan atau kata-kata
yang memakai kata mata, misalnya matahari, matakaki, mata-mata, tanda mata, mata
keranjang, menyatakan bahwa mata adalah hal yang sangat penting.
Bayangkan
jika tidak ada mata.
·
Banyak orang membayar mahal untuk
mengurus dan merawat mata (termasuk make up).
Baca: Luk. 11:33-36
Ungkapan
Yesus seperti suatu peribahasa yang berlaku saat itu, memang sepertinya hal
yang sangat ironis, mata c. f pelita. Pelita adalah sumber cahaya, mata
memerima cahaya, ay. 33 adalah sambungan teks sebelumnya.
Fungsi mata:
I.
VENTILASI
TUBUH
·
Penjelasan fungsi vertilasi, c. f
ungkapan darimata datangnya cinta? Kisah kejatuhan manusia pertama. Semua yang
ada di dunia ini kebanyakan masuk melalui mata, mata mampu melihat banyak hal
dalam sekejap.
FAYH:
mata yang cerah dan murni akan membiarkan cahaya memasuki jiwa kalian. Mata
yang jahat akan merintangi masuknya cahaya dan membenamkan kalian ke dalam
kegelapan.
·
Ulasan kisah:
Hawa
(Kej. 3:6)
Akhan
(Yos. 7:21)
Yakub
(Kej. 29:10, 18)
Ilustrasi: Rumah tanpa
vertilasi.
II.
IDENTITAS
TUBUH
·
FAYH: Mata kalaian menyinarkan
apa yang ada dalam hati kalian.
·
Jika orang sakit dokter memeriksa
matanya, orang bohong atau tidak dapat dilihat dari matanya, orang mati atau
tidak dapat dilihat dari matanya, bahkan mata juga menjadi identitas suku
bangsa.
Mata
merupakan representative seluruh tubuh.
III.
PELITA
TUBUH
·
Fungsi pelita adalah mengarahkan
padsa tujuan, c. :firmanMua pelita.
·
Nyala merupakan fungsi mata yang
sangat vital dalam kehidupan, itulah sebabnya jaga dan pelihara mata (ay. 35),
jika mata baik. . .
Baik
(aplous) artinya sehat, murah hati.
Jahat
(poneros) artinya sakit, iri, kikir.
·
Mata mempunyai kaitan erat
denmgan hati, menjaga mata sama dengan menjaga hati.
Penerapan: Undang Roh
Kudus untuk selalu berjaga di hati kita.
MENJADI MURID YANG BERKUALITAS
Hidup Kristen yang Berkualitas
Luk. 14:25-35
Pendahuluan:
Kualitas suatu barang akan menentukan
harga barang tersebut, makin tinggi kualitasnya makin mahal harga barang
tersebut, mengapa? Karena barang yang berkualitas pada umumnya awet dan
memberikan manfaat yang maksimal. Keyboard yang bermutu atau kualitasnya tinggi
akan mengeluarkan bunyi yang indah dan bertahan lama. Kain atau pakaian yang
berkualitas akan nyaman ketika dipakai, masalah kualitas menjadi pertimbangan
penting ketika seseorang berbelanja.
Bukan hanya barang, orang tua akan
bangga jika mendapati anaknya berprestasi di sekolah. Setiap guru akan bangga
jika para muridnya adalah murid-murid yang berkualitas. Para pemimpin akan
senang ketika orang-orang yang dipimpinnya adalah orang-orang yang berkualitas.
Demikian juga betapa bangganya Allah ketika menghadapati kita menjadi
pengikut-pengikut-Nya yang berkualitas.
Dalam bacaan tadi (Luk. 14:25-35) Yesus
mengakhiri pengajaran-Nya dengan menyampaikan perumpamaan tentang garam yang
tidak asin lagi, garam tersebut sudah tidak ada gunanya lagi. Garam inilah
garam yang rendah mutunya, sehingga tidak dapat dipakai dalam waktu yang lama.
Pada zaman itu di daerah Palestina yang dimaksud dengan garam bukan seperti
garam yang kita kenal saat ini. Garam waktu itu adalah batu-batu yang terendam
lama dalam Laut Mati yang kadar garamnya sangat tinggi, sehingga batu tersebut
menjadi asin. Ketika memasak batu tersebut dicelupkan ke dalam masakan, jika
rasa asinnya sudah cukup, batu tersebut diangkat, disimpan dan dipergunakan
kembali ketika memasak lagi, demikian seterusnya. Garam yang tinggi mutunya
tentu akan dapat bertahan lama, yang tidak sudah cepat hilang asinnya dan tidak
dapat dipakai lagi selain dibuang saja.
Melalui perumpamaan tersebut Tuhan Yesus
mau mengajar kita, bahwa orang-orang yang hendak mengikuti-Nya hendaklah
seperti garam yang berkualitas tinggi yang dapat bertahan lama. Prinsip yang
dapat kita pelajari adalah bahwa Tuhan menghendaki para pengikut atau murid
yang berkualitas.
Perhatikan ay. 25, inilah konteks dari
peristiwa yang terjadi. Pada saat itu Yesus sudah mengadakan banyak mujizat dan
pengajaran-Nya menakjubkan banyak orang, banyak orang mulai mengangumi Yesus
dan Yesus menjadi orang yang sangat terkenal waktu itu. Keadaan demikian
membuat berbondong-bondong orang ingin menjadi pengikut-Nya. Melihat hal
tersebut, Yesus dan menyampaikan syarat-syarat menjadi murid-Nya, pemberitaan
syarat-syarat itu Yesus maksudkan supaya para pengikut-Nya adalah
pribadi-pribadi yang bermutu tinggi.
Bagaimana
menjadi murid yang berkualitas?
I.
MENGASIHI ALLAH
LEBIH DARI SEGALA SESUATU (ay. 26)
·
Kata
membenci tidak berarti membenci dalam arti umum, membenci di sini artinya
menomorduakan. Misalnya: ada dua barang, yang satu kurang dikasihi, barang yang
kurang dikasihi tersebut dibenci.
BIS: “Kalau orang datang kepada-Ku, tetapi lebih
mengasihi ibunya, bapaknya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya bahkan
dirinya sendiri, ia tidak bisa menjadi pengikutKu.”
FAYH: “Setiap orang yang ingin menjadi pengikut-Ku
harus mengasihi Aku lebih daripada ia mengasihi bapanya, ibunya, istrinya,
anak-anaknya dan saudara-saudaranya, bahkan lebih daripada nyawanya sendiri.
Kalau tidak, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.”
·
Pengabdian
kepada Yesus harus melebihi pengabdian kepada keluarga sendiri.
·
Yesus
menginginkan kita mengasihi Allah di atas kasih kita kepada yang lain, ini
sesuai dengan hukum-hukum dan ketetapan-Nya. Hukum 1-4 berbicara tentang
hubungan kita dengan Allah, hukum kasih yang pertama adalah kasih terhadap
Allah. Allah ingin kita menempatkan Dia di atas segala sesuatu yang kita miliki
Penerapan:
Renungkan dalam hidup kita, di antara
semua yang kita miliki, siapa yang paling kita kasihi? Suami atau istri atau
anak atau orang tua atau siapa? Allah ingin kita menempatkan Dia apada urutan
teratas. Ketika kita terbangun dari tidur, hal apa yang pertama kali kita
lakukan? Allah ingin kita mengucap syukur dan berdoa serta menyembah Dia meski
sebentar. Ketika kita mendapatkan berkat secara materi, siapa yang kita ingat
pertama kali? Membayar rekening listrik atau telepon atau tagihan-tagihan atau
apa? Allah ingin kita mengingat Dia dengan mengemnalikan kepada-Nya apa yang
menjadi kepunyaan-Nya.
II.
SIAP MENDERITA
(ay. 27)
·
Salib
di sini bicara tentang penderitaan, bukan mengacu pada kematian Yesus, Yesus
bicara dengan orang-orang Yahudi yang sangat memahami arti salib. Orang percaya
harus memikul 2 hal yaitu salib dan kuk.
Kuk berbicara tentang ketaatan
Salib berbicara tentang penderitaan
·
Yesus
pernah berkata “serigala mempunyai liang, burung punya sangkar, tetapi Anak
Manusia. . .
Ay. 28-32, Yesus memberi gambaran untuk
menjelaskan bahwa kalau mau ikut Yesus, pertimbangkan dan pikirkan baik-baik,
sanggup atau tidak? Mengikut Yesus memang akan diberkati, tetapi juga ada
banyak penderitaan dan kesulian, siap atau tidak? Kalau tidak kembali saja.
penerapan:
Pada saat kita diperlakukan dengan tidak
adil di tempat pekerjaan kita, siapkah kita menderita untuk Tuhan, pada saat
kita diolok-olok sebagai pengikut Kristus siapkah kita tetap untuk bertahan
dalam penderitaan.
III.
SIAP BERKURBAN
(ay. 33)
“Menyerahkan
segala sesuatu untuk Tuhan”
·
Point
ini hampir sama dengan point nomor 2, tekanannya adalah siap melepaskan segala
sesuatu yang menjadi miliknya.
Ilustrasi: Kebanyakan
orang marah kalau sesuatu miliknya diambil.
·
Tetapi
untuk menjadi murid Kristus yang berkualitas semua milik kita harus kita
lepaskan.
·
Apa
saja? Harta, kesenangan, bakat atau talenta, waktu, harga diri dan lain-lain.
Penerapan:
Mulai hari ini marilah kita memiliki
persepsi yang benar tentang hal-hal yang kita miliki. Kalau kita kaya, harta
itu bukan milik kita, semua Allah punya kita hanya dipercayakan untuk
mengelolahnya. Kalau kita pintar, kepintaran itu bukan untuk kita, pakai itu
untuk memuliakan Tuhan, demikian juga dengan segala yang kita miliki.
Penutup:
Ay.
34-35 menuliskan bahwa garam yang tidak berkualitas tidak ada gunanya. Garam
adalah gambaran murid, jadilah murid yang berkualitas.
ANAK YANG HILANG
Luk. 15:11-32
Pendahuluan:
·
Injil Lukas adalah tulisan Injil
yang paling lengkap dan paling cermat, penulisnya seorang yang berpendidikan
tinggi (dokter), trampil, sejarawan yang teliti dan teolog yang diilhami.
·
Pasal 15:1-32 perumpamaan hal-hal
terhilang yang ditemukan kembali (domba, dirham, anak).
·
Dalam perumpamaan anak yang
hilang (cerita atau ulasan singkat), terdapat beberapa pribadi.
Anak
yang hilang (si bungsu)
Anak
yang sulung
Ayah
I.
ANAK
BUNGSU ATAU YANG HILANG
·
Perumpamaan ini sangat indah,
tidak ada istilah atau kata sulit atau kosong yang disisipkan, siapa anak itu:
a. Anak
seorang yang kaya raya
b. Anak
yang dikasihi dalam rumahnya (bungsu diberikan bagian harta miliknya)
c. Anak
yang mengikuti kemauannya sendiri atau belum dewasa atau keputusannya
didominasi keinginan sendiri.
d. Dia
meninggalkan rumahnya, ayah dan saudaranya yang sangat mengasihinya.
e. Dia
berfoya-foya dengan sahabat-sahabatnya
f. Dia
jatuh miskin
g. Dia
bekerja untuk menjaga babi
h. Dia
sadar, kemudian pulang kembali
Dia Merantau ke Negeri yang Jauh
(ay. 11-13)
·
Mendapat harta warisan meski
ayahnya masih hidup, ini karena ayah sangat mengasihi, c. f Abraham memberikan
hartanya kepada Ishak.
·
Ingin merantau ke tempat yang
jauh, yang paling jauh dari rumahnya, jauh dari hadirat Tuhan. Contoh: Yunus, ilustrasi.
·
Ayahnya mengijinkan, ini gambaran
tentang hak bebas manusia, Tuhan memberi kemerdekaan atau kebebasan penuh untuk
kita memilih. Tapi mari gunakan kebebasan itu dengan baik.
·
Ay. 11-13
Tempat
yang jauh, ingin menghindar hadirat Tuhan
Setelah
menjual harta segera pergi, ini tindakan yang terburu-buru dan tanpa pertimbangan.
Dia Menderita Sengsara di Negeri
Jauh (ay. 14-16)
·
Jatuh miskin, semua teman menjauh
·
Menjaga babi, pekerjaan yang
paling hina dan menjijikan atau najis sekali.
·
Kepergiannya adalah langkah awal
penderitaannya.
Penerapan:
Jangan menjauh dari hadirat Tuhan, dari persekutuan dengan saudara seiman.
·
Majikan di negeri asing gambaran
Iblis yang memerintah yang tidak mempedulikan keadaan anak itu.
Dia Sadar dan Menyesali Semua
Dosa (ay. 17-19)
·
Langkah pertobatannya dimulai
karena ”sadar” dirinya orang yang berdosa atau menyadari keadaannya. Ada orang
bertobat karena tekanan dari orang lain, yang bagus adalah kesadaran diri
sendiri.
·
Langkah kedua “melakukan apa yang
disadari” (ay. 18).
·
Ay. 20 melangkah, kembali kepada
ayahnya
Penerapan: Sadari
keadaanmu dan berbaliklah kepada Allah
II.
AYAHNYA
(ay. 20-24)
a.
Menyambut
Anak yang Hilang Itu (ay. 20-22)
Waktu
anaknya datang dengan keadaan yang sangat memiluhkan, dari jauh ia sudah
menyambutnya. Kasih yang besar membuat dia rela datang memeluk anak tersebut.
·
Ciuman itu menandai hubungan yang
putus terjalin kembali
·
Cicin merupakan perjanjian baru
dengan anaknya, hak anak tidak hilang
·
Keadaan anak saat pergi
berlawanan saat datang, itu akibat dosa. Tetapi ayah tidak menghiraukan
kehinaan anaknya tersebut.
b.
Mengadakan
Pesta Penyambutan (ay. 22-24)
·
Ini gambaran sukacita besar ayah
itu, seisi rumah bahkan para tetangganya ikut bersukacita.
·
Itu gambaran Allah terhadap
manusia
Allah berbelas kasih bagi yang hilang karena keadaan
manusia yang menyedihkan.
Kasih Allah tidak terbatas sehingga ia menunggu
terus dan sedih hati menanti anaknya.
Ketika
orang berdosa datang Allah menerima (Yoh. 1:12).
Sukacita
yang tak terhingga karena kembalinya orang berdosa.
III.
ANAK
YANG SULUNG (ay. 25-32)
·
Mereka adalah melukiskan golongan
Yahudi yang sekalipun tergolong “umat kekasih dan kaum pilihan Allah,” tetapi
mereka bersih keras untuk menolak kehadiran orang berdosa.
a. Tidak
punya kasih terhadap adik kandungnya, dia orang yang rajin tapi angkuh, dia
tidak ikut bersukacita akan kembalinya adiknya itu tetapi dia merasa tidak
suka. Banyak orang Kristen seperti itu.
b. Meski
tiap hari hidup dengan ayahnya, kasih ayahnya itu sedikitpun tak dipahaminya.
Ini gambaran orang yang kelihatannya setia dalam ibadah, tapi kasih yang
sesungguhnya tidak ada. Secara lahiriah menaati perintah Allah tetapi hati
mereka terpisah dari Dia dan tujuan-Nya bagi kerajaan itu (ay. 28-30).
PERSPEKTIF TENTANG KEMATIAN
Luk. 16:19-31
Pendahuluan:
Peristiwa
kematian merupakan suatu hal yang menyedihkan atau memiluhkan, banyak orang
tidak mengerti tentang makna kematian sehingga banyak orang dirundung oleh
kesedihan yang sangat mendalam, apalagi orang yang meninggalkan kita adalah
orang yang sangat kita kasihi atau orang yang sangat dekat dengan kita.
Seolah-olah
kematian merupakan akhir dari segalanya, seolah-olah kematian itu musuh besar
dan sesuatu yang patut ditakuti. Seharusnya sebagai orang Kristen kita tidak
boleh bersedih atau berduka, sebab kematian berarti berhentinya kehidupan pada
segala bentuknya. Dalam Pengkhotbah 9:5 mengatakan dengan jelas bahwa setiap
orang pasti akan mengalami kematian dan kita tidak mengetahui waktunya
(Pengkhotbah 9:12).
Kita
harus memiliki persepktif yang benar, sebab memiliki perspektif yang benar
tentang kematian mampu menciptakan kesadaran iman bahwa segala sesuatu yang
Tuhan perbuat itu baik adanya.
Lukas 16:19-31 menyodorkan beberapa
fakta
tentang kematian:
I.
Kematian
tidak pandang bulu (ay.22-23)
Maksudnya,
kematian itu akan menjadi bagian semua orang, kaya, miskin, tua, muda, laki-laki,
perempuan. Dalam Pkh. 3:2 sangat jelas dikatakan bahwa ada waktu untuk lahir,
ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut
yang ditanam, ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan, dan
seterusnya.
Dalam
bacaan kita ada dua pribadi yang dibicarakan yaitu Lazarus yang miskin dan
seorang yang kaya lagi terpandang. Sama seperti Lazarus dan orang kaya, bagian
itu juga menegaskan bahwa semua orang akan mati dan tidak ada suatu kuasa
apapun yang dapat menghalangi kematian.
Firman Tuhan
mengatakan bahwa semua orang telah berbuah dosa dan upah dosa adalah maut, hal
ini jelas dalam Rm. 3:23; 6:23. Ada hal menarik dalam ay 22 dan 23 yaitu
“kemudian matilah orang itu” orang kaya itu juga mati. Perhatikan ada penekanan
kata “juga” ini adalah petunjuk seolah-olah firman Tuhan sedang menjelaskan
karena penderitaan dan kemiskinan matilah Lazarus.
Namun demikian
sekalipun kaya, hidup dalam pesta pora dan orang yang terpandang, orang kaya
itu juga mati. Kekayaan maupun kedudukan tidak kuasa menahan kematian, semua
orang akan mati. Ibr. 29:27 berkata “dan sama seperti manusia ditetapkan untuk
mati hanya satu kali saja dan sesudah itu dihakimi.” Dalam 1 Sam. 20:3 “demi
Tuhan yang hidup dan demi hidupmu hanya satu langkah jaraknya antara aku dan
maut.” Ini benar-benar menunjukkan bahwa kematian itu tidak pandang bulu dan
kematian itu sangat dekat dengan kita.
Orang-orang
yang meninggal di dalam Tuhan punya pengharapan yang pastu yaitu mereka akan
dibangkitkan pada saat Yesus datang yang kedua kali (1 Tes. 4:13).
II.
Kematian
menuju dua alternatif (ay. 22-23
Keterangan
yang disadarkan oleh dua ayat ini mengenai kematian Lazarus adalah ketika mati
ia dijemput oleh malaikat, di bawa ke pangkuan Abraham. Mengenai kematian orang
kaya, orang kaya itu mati lalu dikubur, menderita sengsara dui alam maut.
Dari
keterangan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa orang percaya diumpamakan sebagai
Lazarus. Mati dijemput malaikat, di bawa ke pangkuan Abraham, pangkuan Abraham
itu disebut Firdaus (Luk. 23:43) atau diam dengan Tuhan (1 Tes. 4:14).
Penerapan:
Pastikan
bahwa saudara sudah lahir baru, terima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
secara pribadi berbalik 180 derajat, akui saya berdosa, terima Yesus undang dia
menjadi Tuhan dan Juruselamat secara pribadi. Keselamatan itu tanggung-jawab
pribadi, bukan ayah atau ibu tanggung dosa kita.
III.
Kematian
mengakhiri semua kesempatan (ay. 24-30)
Dalam
kondisi yang memprihatinkan di alam maut, si kaya baru menyadari keadaan
dirinya. Ada dua permintaan yaitu permintaan untuk dikasihi dan permintaan
untuk bersaksi kepada saudara-saudaranya, tetapi ditolak. Prinsip yang bisa
kita lihat dari bacaan ini adalah orang di Sorga tidak bisa ke alam maut
demikian juga sebaliknya, orang yang sudah mati tidak dapat berhubungan lagi
dengan orang yang hidup (ay. 27-30).
Dengan
demikian kematian mengakhiri kesempatan berkomunikasi secara langsung antara
yang hidup dengan yang mati, Yesus memberikan lukisan pada waktu itu bahwa
kematian sebenarnya sesutau yang mendatangkan rasa tenang danperhentian, bukan
sesuatu yang ditakuti dan juga bukan musuh besar.
JANGAN MENJADI PENYESAT
Luk. 17:1-6
Pendahuluan:
·
Biang
keladi dalam suatu masyarakat/komunitas pasti ada. Ex, dalam kisah-kisah
sinetron atau telenovela, pasti ada toloh-tokoh antagonis yang dimunculkan,
juga dalam serita novel atau roman.
·
Penyesat,
penyebar gosip, pembuat kebencian, orang yang dipakai Iblis untuk
menghancurkan, memang selalu ada, dulu, sekarang dan yang akan datang juga ada.
Bagaimana mengantisipasinya:
Baca Luk. 17:1-6
·
Tuhan
Yesus mengajar atau mengingatkan para murid supaya waspada terhadap hal-hal
yang menyesatkan atau membuat orang lain berbuat dosa.
BIS :
hal-hal yang menyebabkan orang berbuat
dosa pasti akan ada. . .
FAYH :
cobaan untuk berbuat dosa. . .
Apa yang menyebabkan orang lain berbuat
dosa?
Contoh:
Para wanita dengan busana seksi membuat
dosa perzinahan dalam hati para pria. Hamba-hamba Tuhan dan pengurus dengan kepemimpinan
dan pelayanan yang semena-mena membuat banyak jemaat tersandung. Gosip atau
berita burung yang kita sampaikan atau sebarkan, kebencian yang kita sebarkan,
provokasi yang kita lakukan dan lain-lain.
·
Terhadap
semua itu Tuhan Yesus mengingatkan agar kita waspada. Jauh sebelumnya Yesus
sudah katakan bahwa orang yang suka menyesatkan, membuat orang lain berbuat
dosa itu di mana-mana dan kapan saja itu pasti ada. Tetapi “celaka” orang yang
mengadakannya.
·
Kata
“celaka” ini adalah seperti kutukan, c. f: saat Tuhan mengutuk pohon ara dan
kota-kota, bukan sekedar celaka sebagai ungkapan biasa. Mengapa kita tidak
boleh menjadi penyesat atau menyebabkan orang lain berbuat dosa? Membuat orang
mundur dari persekutuan, membuat orang saling membenci?
Kenapa
kita tidak boleh menjadi penyesat?
I.
HAL ITU
“DIKUTUK” OLEH TUHAN (ay.1)
·
Yesus
mencela bahkan mengutuk para pencela dengan berkata. . . Celakalah orang yang
menyesatkan. Istilah celaka di sini sama ketika Tuhan Yesus mengutuk pohon Ara
dan beberapa kota.
Baca Luk. 10:13-15
Ay. 14 BIS . . . hari kiamat orang Sidon dan Tirus lebih mudah diampuni.
“celaka” di sini bukan sekadar umpatan
orang Sulawesi pada umumnya.
c. f. Mrk. 11:12-14, 20
Pohon Ara yang dikutuk Yesus (dalam Mat.
21) itu menjadi kering dan mati.
Ilustrasi: Kata-kata kutuk orang tua terhadap
anak-anaknya. Misalnya, kisahnya Malin Kundang
·
Waspada,
jangan jadi penyesat. Jangan membuat orang lain meninggalkan jalan yang benar.
Jangan sampai Tuhan mengatakan kata “celaka” kepada kita.
II.
HAL ITU DIHUKUM
TUHAN (ay. 2)
Baca nats:
·
Selain
dikutuk oleh Tuhan, menyesatkan orang lain akan mendapat hukuman yang paling
berat. Batu kilangan, Mrk. 9:42 menunjukkan pada batu kilangan yang ditarik
keledai atau batu penggilingan.
Mylos Onikos : Menunjuk batu yang sangat
besar/paling besar
Hukuman yang dideskripsikan di sini
sangat jelas.
·
Menyebabkan
seorang berbuat dosa karena teladan, sikap, atau kelalaian akan mengakibatkan
hukuman yang sangat berat sehingga kematian sebelum melakukan dosa itu dianggap
lebih baik. Siapa saja yang merusak kerohanian seorang anak atau orang percaya
yang masih polos akan mengakibatkan murka Kristus yang paling besar, c. f: Mat.
18:6.
Menyesatkan orang yang masih lemah itu
berbahaya. Dengan demikian daripada menyesatkan, lebih baik orang itu tidak
pernah ada.
Ilustrasi:
Apa yang terjadi ketika Anda mengganggu
anak anjing/angsa/harimau. . . bahkan semua hewan. ketika anaknya diganggu,
induknya akan marah dan mencoba mengadakan perlawanan. Bagaimana pula sikap
Anda ketika anak-anak Anda diganggu? Demikian pula jika kita menyesatkan
anak-anak Allah atau sesama kita.
Penerapan:
Allah memanggil kita untuk menjadi garam
dan terang, untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia. . . karena
itu janganlah menjadi penyesat.
·
Terjemahan
lain mengatakan: ay. 3-4 itu masih bicara tentang penyesatan. Penyesatan yang
terus-menerus dilakukan menjadikan orang marah dan jengkel.
·
Bagaimana
supaya kita tidak menjadi penyesat atau pencoba atau yang membuat orang lain
jatuh dalam dosa?
Baca
ay. 6-7.
·
Mendengar
keterangan dan penjelasan itu, murid-murid meminta supaya ditambahkan iman
padanya. Jawab Yesus dalam ay. 7 tidak sesuai dengan permintaan di ayat 6.
·
Seolah
Yesus mau berkata bahwa untuk tidak menjadi penyesat. . . itu tidak ada
kaitannya dengan iman. Tapi, dibutuhkan kemauan atau tekad.
·
Seseorang
akan terus menjadi penyesat bukan karena tidak punya iman, tapi tidak punya
kemauan.
HAMBA ALLAH YANG BERKENAN
Luk. 17:7-10
Pendahuluan:
·
Menjadi
hamba adalah suatu hal yang tidak disukai dan diinginkan oleh siapapun. Baik zaman
dulu maupun hari ini, tidak ada yang bangga menjadi seorang hamba.
·
Tuhan
kita, Yesus Kristus ketika datang ke dunia mengambil rupa menjadi hamba (Flp.
2:7). Jika Yesus yang begitu agung rela menjadi hamba, apakah ada di antara
kita yang terlalu penting sehingga layak menjadi hamba? C. f Rm. 6:22, setiap
kita adalah hamba Allah karena sudah dimerdekakan dari dosa.
·
Bagaimana
menjadi hamba yang berkenan?
Baca
Luk. 17:7-10
Nasihat Yesus berkenaan dengan menjadi
hamba yang memperkenankan tuannya.
Hamba di zaman itu terlahir sebagai
hamba kurban hutang atau sengaja menjadi hamba.
·
Ada
berbagai hal yang melatarbelakangi seseorang menjadi hamba.
Ada
hal-hal yang dilakukan untuk menjadi
hamba
yang berkenan:
I.
TIDAK MEMBANTAH
(ay. 7-8)
·
Pekerjaan
atau tugas hamba sangat banyak (urus ladang, menggembalakan atau urus ternak,
urus tuannya dan lain-lain).
·
Hamba
tidak boleh membantah, tetapi harus prioritaskan tuannya.
Contoh: Hamba Abraham
·
Hamba
adalah orang yang memberikan dirinya untuk orang lain, sehingga tidak boleh
membantah.
Ilustrasi: Doa makan
seorang anak.
Penerapan: Kita tidak boleh pilih-pilih
pelayanan, jangan pilih-pilih dalam melakukan perintah tuan kita, seluruh
Alkitab adalah perintah-Nya, kita tidak berhak untuk membantah.
II.
TIDAK MENUNTUT
PUJIAN ATAU PENGHARGAAN (ay. 9)
·
Tuan
itu tidak perlu berterimakasih (pertanyaan retoris di ayat 9), sebaik apapun,
setaat apapun, sehebat apapun. . . tuan tidak perlu berterimakasih atau
memberikan pujian.
·
Simon
Kistemaker mengatakan bahwa mengucapkan terima kasih kepada budak adalah hal
yang tidak biasa.
·
Hamba
tidak boleh tersinggung atau marah atau ngambek jika tidak dipuji. Yang utama
adalah kerjakan perintah tuannya, jika tuannya berterimakasih itu merupakan
bonus.
Penerapan: Jangan menuntut pujian atau upaha,
jika Allah memberi pujian dan upah, Dia melakukannya karena anugerah, bukan
karena balas jasa.
III.
TIDAK
MENYOMBONGKAN DIRI (ay. 10)
·
Kata
tidak berguna tidak sama dengan percuma atau tiada artinya. Kata ini merupakan
kerendahan hati.
NEB kami
adalah hamba-hamba yang tidak pantas mendapat pujian.
·
Hamba
harus tahu diri bahwa dia hamba dan tidak ada kelebihannya.
Ilustrasi: Pengemis
sombong.
Penerapan: Jangan
sombong.
MENGUCAP SYUKUR
Luk. 17:11-19
Pendahuluan:
Mengucap syukur seharusnya harus menjadi
bagian hidup orang percaya, seorang yang ditimpa kemalangan dapatkah ia
mengucap syukur (tidak dapat), contohnya bangkrut. Kena tipu dan lain-lain.
Mengucap syukur haruslah menjadi kewajiban kita sebagai anak Tuhan, mengucap
syukur adalah kehendak Tuhan, apakah ketika kita mengucap syukur sesuatu yang
sembarang kita lakukan.
Apa
dasar pengucapan syukur kita, karena:
I.
PERTOLONGAN
DATANG DARI TUHAN (ay. 11-14)
·
Berkat,
kekuatan, pertolongan, kelimpahan, kemampuan, tantangan dan kesulitan (ada
jalan kelua) dari Tuhan, itu semua karena Tuhan yang menolong. Saudara bebas
dari ancaman maut, saudara sembuh dari sakit penyakit itu semua adalah pertolongan Tuhan.
·
Hukum
Ibrani melarang orang kusta mendekati siapapun, mereka berdiri agak jauh,
mereka terisolir, kalau ada yang sehat minimal dia berdiri 45 meter, dalam
keadaan yang putus asa 10orang kusta datang pada Yesus.
(ay. 13) orang yang benar-benar dalam
problem yang besar sehingga tercetus perkataan “Guru kasihanilah kami.”
II.
PENYEMBAHAN KITA
KEPADA ALLAH (ay. 15-16)
·
Seorang
ketika melihat seorang bahwa telah sembuh, ia memuliakan Allah dengan suara
nyaring, satu-satunya orang yang mengungkapkan terima kasihnya adalah seorang
Samaria oleh orang Yahudi mereka sagat dibenci.
·
Tapi
yang luar biasa dia memuliakan Allah.
BIS: Bersorak-sorak memuji Allah.”
FATH: “Puji Tuhan.”
Yesus berkata
orang Samaria adalah orang asing, orang yang dipandang hina.
·
Mengapa
kita mengucap syukur? Karena kita adalah orang yang menyembah kepada Allah yang
benar, kalau kita berkata menyembah Allah itu berarti mengucap syukur harus
menjadi bahagian hidup kita (wajib hukumnya), dalam situasi dan kondisi
bagaimana pun juga.
III.
PERNYATAAN
PERCAYA KITA (ay. 19)
·
Seorang
yang beriman (percaya) dia adalah pribadi yang tahu berterima kasih, sadarilah
bahwa apa yang saudara nikmati dan alami selama hidup saudara, baik itu berkat
jasmani terlebih berkat rohani itu adalah bahagian pengalaman IMAN, pengalaman
perjalanan hidup saudara dengan TUHAN, MUJIZAT, ANUGERAH, BERKAT, KELIMPAHAN,
KESEJAHTERAAN adalah pernyataan percaya saudara kepada Allah.
·
Oleh
karena itu mengucap syukurlah dan ini sangat menyenangkan hati TUHAN, yang.
Yang manakah kita yang 1 tahu terima kasih atau yang 9 orang yang tidak tahu
terima kasih.
MENGUCAP SYUKUR
Luk. 17:11-19
Pendahuluan:
Jika seseorang ditimpa kemalangan,
dapatkah ia tetap bersyukur? Jika kita ditinggal mati oleh orang yang kita
kasihi, mampukah kita untuk tetap bersyukur atas semua yang terjadi? Dan apakah
arti mengucap syukur yang sesungguhnya?
Mengucap syukur artinya selalu mengakui
kedaulatan Allah atas semua yang terjadi dan tetap mengakui bahwa Allah itu
baik. Dengan demikian mestinya kita dapat terus bersyukur. Saat kita diberkati
kita mudah untuk bersyukur, tetapi saat ditimpa kemalangan mestinya kita juga
tetap untuk bersyukur, tetap mengakui kedaulatan Allah dan tetap berkata bahwa
Allah itu baik adanya.
Baca: Luk.
17:11-19
Peristiwa ini hanya dicatat dalam Injil
Lukas, hal ini disebabkan karena Injil Lukas ditulis untuk orang non Yahudi.
Injil ini pula yang merupakan catatan terlengkap tenta g semua yang dikerjakan
Yesus. Lukas adalah seorang intelektual dan sejarawan yang sangat teliti,
sehingga catatannya paling lengkap.
Cerita
tentang nats:
1.
Peristiwa
ini merupakan pelayanan menjelang masa terakhir Yesus di Yerusalem.
2.
Situasi
saat itu orang kusta selalu dikucilkan (ay. 12).
3.
Hanya
imam yang berhak menyatakan seseorang itu sudah tahir atau belum dari kustanya
(ay. 14 band. Im. 14:2).
4.
Ke
sepuluh orang sudah disembuhkan dari kusta, tetapi hanya satu orang yang tahu
berterima kasih atau bersyukur kepada Tuhan (ay. 16), itupun orang Samaria yang
dianggap sebagai orang berdosa.
5.
Yesus
menegur dalam ay. 18, teguran-Nya ini menyatakan bahwa Yesus ingin semua orang
tahu bersyukur atau berterima kasih pada-Nya.
Mengapa
kita perlu bersyukur?
I.
MENGUCAP SYUKUR
ADALAH KEWAJIBAN KITA (1 Tes. 5:18)
·
Dalam
teks asli, tens yang dipakai untuk menyatakan mengucap syukur, menyatakan bahwa
tindakan itu merupakan sesuatu yang wajib untuk dilakukan. Mengucap syukur
bukanlah suatu pilihan atau anjuran.
Ilustrasi: Dalam dunia ini ada beberapa hukum
yang kita kenal, ada yang wajib kita lakukan, ada yang sunah (istilah Arab)
artinya dilakukan dapat pahala, tidak dilakukan tidak apa-apa. Hal-hal yang
wajib sifatnya, jika tidak kita kerjakan pasti ada sanksinya.
Contoh: Tata tertib
lalu lintas.
Penerapan: Mari kita mengucap syukur, mengucap
syukur itu wajib jika tidak dilakukan kita bersalah.
II.
Mengucap syukur
adalah kehendak Tuhan (1 Tes. 5:18)
·
Banyak
orang mengidentikkan kehendak Tuhan dengan pilihan yang tepat, jika kita
memilih sesuatu yang benar berarti kita mengikuti kehendak Tuhan, tetapi dalam
ayat ini kita melihat sesuatu yang baru.
BIS: “dalam
segala keadaan, hendaklah kalian bersyukur, sebab itulah yang Allah inginkan
atau kehendaki dari kalian sebagai orang yang hidup bersatu dengan Kristus.”
Penerapan:
Melakukan kehendak Tuhan akan membawa
kedamaian dalam hati, jika kita ingin memiliki kedamaian, bersyukurlah karena
bersyukur merupakan salah satu kehendak Tuhan.
III.
MENGUCAP SYUKUR
ITU MENYENANGKAN TUHAN
(Luk.
17:11-19)
Ilustrasi:
Kecenderungan manusia adalah ingin
menyenangkan hati orang yang dikasihinya. Jika kita menganggap bahwa Tuhan
adalah kekasih jiwa kita maka kita perlu bersyukur karena bersyukur itu
menyenangkan hati Tuhan.
·
Dalam
ay. 17, Yesus kecewa karena dari semua orang yang telah ditolongnya hanya satu
yang tahu mengucap syukur dan berterima kasih.
Penerapan:
Jika kita mengaku mengasihi Allah tapi
kita tidak pernah mengucap syukur, berarti kita belum sepenuhnya mengasihi
Tugan karena kita belum menyenangkan hati Tuhan.
HAL RENDAH YANG DISUKAI ALLAH
Luk. 18:9-14
Pendahuluan:
·
Selain
Doa Bapa Kami, ada doa lainnya yang terkenal “kasihilah aku, ya Allah, menurut kasih setiamu. Hapuskanlah
pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan
pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku” (Mzm. 51:1-3).
·
Doa
itu unik karena:
Dipanjatkan
setelah orang itu menghamili seorang wanita dan ia berikhtiar untuk membunuh
suami perempuan itu.
Dipanjatkan oleh
orang yang sangat terkenal suci, kudus, seorang penyanyi dan penyembah yang
luar biasa, seorang hamba Allah yang diurapi
Dipanjatkan oleh seorang yang saleh dan
pemimpin besar
·
Tapi
Tuhan menyukai doa ini. Daud bahkan menjadi orang yang sangat memperkenankan
Tuhan (Kis. 13:23).
·
Dalam
Luk. 18:9-14, Yesus memberi suatu perumpamaan. . . akhirnya Yesus memuji orang
yang memanjatkan doa pertobatan, doa yang senada dengan yang Daud ucapkan.
Yesus memakai obyek yang kontras ini
untuk menunjukkan perbedaan antara penyembahan yang palsu dan pertobatan yang
sejati.
Orang Farisi tersebut “beribadah” secara
rutin (berdoa, berpuasa, memberi sedekah, dan lain-lain), pemungut cukai
berlaku sebaliknya.
Tetapi akhirnya justru doa pemungut
cukai yang memperkenankan hati Tuhan, dan dia yang dibenarkan atau dinyatakan
sebagai orang benar.
·
Mengapa
doa pemungut cukai yang didengar Tuhan? Apakah Allah lebih suka kepada dosa dan
kecemaran? Apakah Allah lebih suka pada pemungut cukai dibandingkan dengan
orang Farisi?
TIDAK!!! Bukan begitu. Ketika
memanjatkan doa pertobatan itu, berarti dalam diri pemungut cukai itu ada
karakter-karakter indah, hal-hal rendah yang justru menyukakan hati Tuhan, hal
apa saja?
I.
KERENDAHAN HATI
·
Perumpamaan
ini Yesus tujukan untuk orang-orang yang sombong (ay. 9), perhatikan ay. 14!
Yang merendahkan hati justru yang dibenarkan. Jadi pemungut cukai itu telah
merendahkan hatinya sehingga ia dibenarkan oleh Tuhan.
·
1
Pet.
“kuduslah
kamu sebab aku kudus,” Allah melatih pola hidup pertobatan, karena tak
mungkin manusia selalu dalam hidupnya berbuat benar dan tidak melakukan dosa.
Anak-anak Allah tahu untungnya hidup
suci, tapi mereka selalu bergumul dengan dosa. Mengaku dosa atau memanjatkan
doa pertobatan menunjukkan kerendahan hati.
Ilustrasi: Kacang panjang
·
Yak.
4:6 menuliskan Allah menyukai orang yang rendah hati, pemungut cukai dengan
kerendahan hati mencoba menghampiri Allah, sikap doanya rendah hati.
II.
KEJUJURAN
·
Dewasa
ini sulit dijumpai orang jujur
Pemungut cukai itu sadar sepenuhnya
tentang keadaan dirinya, dirinya orang berdosa, dia jujur terhadap dirinya dan
Allah.
·
Daud
dalam Mzm. 51 juga jujur mengakui keadaannya, Tuhan sangat menghargai
orang-orang yang jujur. Kis. 5 menceritakan tentang Ananias dan Safira yang
mati karena tidak jujur.
·
Jujurlah
dalam segala hal baik dalam perkataan, beribadah, memberi, bertindak dan
lain-lain.
Kata-kata mutiara Mohammad Hatta:
Kejujuran adalah mata uang yang berlaku
di mana-mana, anak-anak diajar untuk jujur, tetapi orang tua tidak jujur
sehingga anak-anak menjadi tidak jujur.
III.
MERINDUKAN ALLAH
·
Ay.
13 menuliskan “kasihilah” berasal
dari kata “hilastheti” yang artinya
mendamaikan.
Ada kerinduan yang sangat dalam untuk
bersekutu dengan Allah. Tetapi ia sadar keadaannya sehingga ia mempersembahkan
kurban pendamaian sebagai bukti hati yang hancur. Kurban pendamaian (zerakh) Im. 3:1-17.
·
Daud
adalah contoh orang yang merindukan Allah dalam hidupnya, jiwanya haus seperti
rusa yang merindukan sungai yang berair.
·
Orang
yang merindukan Allah senantiasa rindu untuk bersekutu dengan Dia. Misalnya:
Dalam ibadah-ibadah bersama.
HIDUP YANG BERBUAH
Luk. 19:1-10
Pendahuluan:
Banyak orang yang menginginkan perubahan
terjadi dalam hidupnya, namun perubahan itu tidak kunjung datang. Ada orang
ingin bertobat dari berbagai kebiasaan buruk seperti rokok, judi, minuman
keras, pelacuran dan lain-lain. Tetapi pertobatan mereka hanya bisa terjadi
sementara saja. Banyak teori yang diajarkan untuk mendapat suatu perubahan
dalam hidup, tetapi kadangkala teori itu tidak membawa hasil yang memuaskan.
Dalam Alkitab kita melihat salah satu
tokoh yang terkenal, yang mengalami perubahan drastis dalam hidupnya dia adalah
Zakheus. Semua orang percaya mengenal tokoh ini, karena ini adalah tokoh
favorit di Sekolah Minggu. Kita mengenalnya sebagai orang berdosa, orang
yang pendek postur tubuhnya, seorang pemungut cukai atau orang yang berdosa. Seorang
pemungut cukai saat itu dijauhi masyarakat karena mereka termasuk orang yang
berdosa. Mereka biasanya memungut cukai lebih dari ketentuan yang berlaku,
mereka memeras orang lain demi keperluan pribadi. Zakheus adalah kepala
pemungut cukai, tentu dia orang yang sangat berdosa. Tetapi dalam akhir
kisah ini, dinyatakan bahwa Zakheus berubah 180 derajat.
Dia mengalami suatu pertobatan yang
sejati, dari seorang pemungut cukai menjadi orang yang penuh kemurahan. Dia
berkata bahwa seteganh dari miliknya akan dibagi kepada orang miskin dan kepada
orang yang pernah diperasnya, ia akan menggantinya empat kali lipat. Yesus
sendiri merekomendasikan pertobatannya dan mengatakan bahwa pertobatan terjadi
atas diri Zakheus dan keselamatan diterima seisi rumahnya.
Rahasia apa yang bisa kita pelajari? Kunci
sukses apakah yang dilakukan Zakheus sehingga dirinya benar-benar berubah? Ada
beberapa hal yang membuat pertobatan atau perubahan terjadi dalam diri Zakheus
atau bagaimana Zakheus dapat berubah?
I.
ADA KEINGINAN
UNTUK BERTEMU DENGAN YESUS (ay. 3-4)
Seseorang yang ingin bertobat harus
mengawalinya dengan kerinduan akan Yesus, Zakheus ingin bertemu dengan Yesus
sekalipun dia mengalami banyak hambatan. Hambatan itu adalah hambatan fisik
karena badannya pendek, ditambah banyak sekali orang yang ingin bertemu dengan
Yesus. Tetapi dia tetap berusaha untuk bertemu Yesus dan dia rela untuk
membayar harga, dia memanjat pohon.
Ilustrasi: Contoh-contoh
hambatan dalam mencari Yesus.
Penerapan:
Kadangkala ada juga banyak hambatan jika
kita ingin bertemu Yesus, mungkin alasan fisik seperti lelah, sibuk, dan
lain-lain, atau mungkin juga hambatan yang berupa tantangan dari orang lain.
Tapi seperti Zakheus mestinya kita rela berusaha sekalipun harus membayar harga
yang mahal.
II.
ADA KESEDIAAN
UNTUK MENERIMA YESUS (ay. 5-6)
Saat itu Yesus langsung menyapa Zakheus,
Yesus mengenal Zakheus, Dia tentu tahu kalau Zakheus itu pemeras dan orang
berdosa, karena Yesus Mahatahu. Tetapi sekalipun orang berdosa, jika ingin
mencari Yesus, Yesus tetap berkenan menemuainya. Bahkan saat itu Yesus
menawarkan diri untuk menumpang di rumahnya.
Respon
positif muncul dari Zakheus, dia menerima Yesus di rumahnya, bahkan dia
menerima Yesus di dalam hatinya, dan menerimanya bukan dengan terpaksa tapi dengan
sukacita (ay.6).
Ilustrasi:
Ada beberapa alasan orang menerima
Yesus, mungkin ada yang bekerja pada orang Kristen, supaya disukai bosnya, ia
menerima Yesus. Ada yang karena alasan ekonomi, supaya mendapat bantuan dari
Gereja, ada juga karena alasan-alasan lainnya. Orang yang ada motivasi yang
salah menerima Yesus, maka hal itu hanya sementara saja.
Penerapan: Ajakan untuk
menerima Yesus dengan sukacita.
III.
ADA KEPUTUSAN
UNTUK BERUBAH (ay. 8)
Zakheus menerima Yesus dengan penuh
sukacita, bahkan Zakheus mengambil satu keputusan untuk berubah, dari orang
yang suka memeras, dia menjadi orang yang peduli dengan sesamanya. Setengah
dari hartanya akan diberikan kepada orang miskin dan kepada orang yang pernah
diperasnya ia berjanji untuk mengembalikan empat kali lipat.
Keputusan untuk berubah itu sungguh luar
biasa, sampai Yesus berkata bahwa keselamatan juga berlaku atas dirinya dan
seisi rumahnya. Keputusan untuk berubah itu dilakukan tidak setengah-setengah
tetapi secara drastis 180 derajat.
Dalam hidup kita Yesus selalu bersedia
untuk tinggal bersama kita manakala kita bersedia menerima Dia di dalam hati
kita. ijikan Dia bertahta dalam hati kita, sehingga Dia akan mengoperasi hidup
kita, dan memampukan kita untuk berubah.
Ilustrasi:
Bisa kesaksian pribadi atau kesaksian
orang lain bagaimana perubahan itu terjadi karena ada keputusan untuk berubah.
Penerapan:
Ajakan untuk mengambil keputusan
berubah, mungkin berubah dari pemabuk menjadi tidak, dari orang yang tidak bisa
mengampuni menjadi orang yang mengampuni, dan lain-lain.
Penutup:
Zakheus bisa berubah karena dia mencari
Yesus, pribadi yang memampukan kita untuk berubah. Karena dia bersedia menerima
Yesus dan juga dia sendiri memutuskan untuk berubah. Jika kita ingin berubah
atau bertobat dari hidup kita yang lama, maka kita dapat meneladani apa yang
dilakukan Zakheus.
Komentar
Posting Komentar