Surat
Kepada Jemaat di Filipi
Pendahuluan:
Ilustrasi: Tentang lomba lari, ada banyak
tantangan ketika seseorang berkeputusan untuk komitmen terhadap sesuatu.
Komitmen
artinya keterikatan dengan sesuatu untuk dilakukan, kita sebagai orang percaya
terikat dengan komitmen terhadap banyak hal yaitu Tuhan, keluarga, pekerjaan,
gereja, organisasi, dan lain-lain.
Kita
akan belajar dari sekelompok orang yang punya komitmen luar biasa terhadap
Tuhan, pelayanan, persekutuan, dan lain-lain, mereka adalah jemaat Filipi.
Sekilas tentang jemaat Filipi:
·
Paulus yang mendirikan jemaat
tersebut, nama Filipi dari Filipus (ayah Alexander Agung).
·
Kota strategis, banyak tambang
emas, gerbang menuju Eropa.
·
Meskipun jajahan Romawi tapi
bebas bayar pajak dan dibangun seperti Roma kecil.
·
Ketika Paulus di penjara, dia
memuji jemaat Filipi.
·
Komitmen jemaat Filipi dalam
mengiring Tuhan sangat membanggakan Paulus (1:3-6), ay. 5, mulai dari hari
pertama sampai seterusnya.
Apa
rahasianya?
I.
Mereka
mempunyai kerinduan dalam pelayanan (1:14)
·
Kis. 16:13-40 (pertobatan Lidia
dan pertobatan kepala penjara).
·
Sejak saat itu jemaat Filipi ada
dan mereka mempunyai kerinduan yang besar dalam pelayanan, pelayanan yang
dimaksudkan di sini adalah PI (ay. 12-14). Kerinduan terhadap pelayanan itulah
yang memungkinkan jemaat Filipi untuk mempunyai komitmen yang besar. PI adalah
panggilan semua orang, mau di bawa ke mana hasil penginjilan kita? gereja
lokal.
II.
Mereka
memiliki kepedulian terhadap pelayanan (4:10, 14-15)
·
Jemaat Filipi tidak hanya punya
kerinduan, tapi kerinduan tersebut dinyatakan dengan kepedulian mereka terhadap
pelayanan. Jemaat Filipilah yang banyak mendukung pelayanan Paulus.
·
Jika hanya ada kerinduan tanpa
kepedulian, kerinduan tersebut hanya sebatas teori. Kita bisa memiliki komitmen
yang luar biasa jika kita punya kepedulian terhadap keluarga, Tuhan, gereja,
dan lain-lain.
Perkataan
presiden Washington:
Jangan
tanya apa yang telah negara berikan kepadamu, tapi bertanyalah apa yang sudah
kamu berikan untuk negaramu.
Penerapan:
Tidak
ada keluarga, gereja, organisasi yang sempurna, kepedulian kita mempercepat
keluarga, gereja, organisasi menjadi makin baik mendekati kesempurnaan.
III.
Mereka
memiliki kesetiaan (1:5)
·
Paulus menjelaskan bahwa sejak
hari pertama (menunjuk Kis. 16) sampai saat Paulus dipenjarakan karena Injil,
mereka tetap setia.
Contoh-contoh orang setia yaitu
Eliezer, Abraham, Kaleb dan Yosua, Yesus, dan lain-lain.
·
Banyak bagian Firman Tuhan yang
mengajar kita untuk setia, “setialah
sampai mati maka kepadamu akan diberikan mahkota kehidupan.”
Ilustrasi: Pelayanan Gidion dan filosofi
pelayanan mahasiswa STTII.
Penutup:
Paulus memuji jemaat Ffilipi
karena komitmen mereka yang besar dalam pelayanan dan mengiring Tuhan. Pujian
yang sama akan Tuhan berikan bagi kita yang punya komitmen yang besar seperti
jemaat Filipi terhadap Tuhan, keluarga, pelayanan, gereja, semua yang Yesus
percayakan kepada kita.
DI PERSIMPANGAN JALAN
Flp. 1:9-11
Pendahuluan:
·
Cerita tentang orang tersesat,
karena persimpangan jalan.
·
Persimpangan jalan selalu
mendapat perhatian (ada rambu lalu lintas, orang berhenti sejenak).
·
Dalam hidup, kita sering di
hadapkan dalam kondisi “dipersimpangan jalan.”
Contoh:
Di tempat kerja harus taat pada aturan atau ikut melanggar seperti yang lain.
Di
Gereja harus dengar Firman Tuhan dengan baik atau mengarahkan perhatian kepada
hal-hal yang lain.
·
Bukan hanya kita di waktu ini,
tetapi tokoh-tokoh Alkitab lain pernah mengalami suasan seperti itu. Contoh:
a. Yusuf
(Kej. 39) harus ikuti kemauan istri Potifar atau tetap taat pada Allah dengan
segala resikonya.
b. Eliezer
(Kej. 24) tetap taat jalankan tugas sebagai hamba atau salah gunakan
wewenangnya.
c. Lot,
saat memilih tempat.
d. Yesus
(Mat. 4) ikuti perintah Iblis atau Allah (saat akan disalib).
e. Paulus,
dalam dirinya berkecamuk dua hal yang bertentangan sehingga dia berkata (Flp.
1:22), dan lain-lain.
·
Bukti kalau ada pertentangan dua
sifat dasar (Yak. 4:1) pesan Yakobus untuk orang Kristen. Ada pertarungan dalam
diri kita, namun kita dapat memenangkan pertarungan itu.
·
Kita dapat menang jika tahu
memilih yang baik. Memilih yangg terbaik sangat penting. Yesus memuji Maria
karena pilihan yang baik (Luk. 10:42), begitu pentingnya memilih yang terbaik,
Paulus mendoakan jemaat Filipi (Flp. 1:9-11).
Kunci untuk dapat memilih yang terbaik
(benar, lurus, indah. . . ) adalah:
I.
MENGASIHI
PENGETAHUAN (ay. 9a)
·
Pengetahuan secara umum berarti
ilmu, dan lain-lain, pengetahuan bisa diperoleh dengan baca, dengar, belajar
dan lain-lain.
·
Dalam Perjanjian Baru,
pengetahuan (Yunani=epignosis) bukan
sekadar pengetahuan dalam benak kita, melainkan suatu pengetahuan rohani di
dalam hati.
Pengetahuan
itu menunjuk kepada penyataan Allah yang diketahui berdasarkan pengalaman
praktis dan lebih banyak meliputi hubungan pribadi dengan Allah daripada secara
intelektual, mengetahui fakta-fakta mengenai Allah.
Untuk
mendapatkan pengetahuan ini diperlukan persekutuan, ketaatan, kehidupan dan
hubungan yang dekat dengan Allah.
·
Pengetahuan c. f Rm. 6:6 tahu artinya
suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman ini bukan sekadar pengetahuan di
kepala saja, atau sesuatu yang kita peroleh melalui iman. Itu adalah suatu
pengalaman.
·
Paulus berkata “kasihmu makin
melimpah dalam pengetahuan yang benar” menunjukkan ada proses. Tepat sekali
karena pengetahuan itu diperoleh dengan pengalaman.
·
Jadi pengetahuan di sini adalah
pengetahuan rohani, pemahaman oleh Firman dan kehendak Allah, yang diperoleh
lewat pengalaman.
Penerapan:
Lakukan Firman Tuhan, bagaimana mungkin ada pengalaman jika tidak pernah
menerapkan Firman Tuhan.
II.
MENGASIHI
SEGALA MACAM PENGERTIAN (ay. 9b)
·
“segala macam pengertian” (versi
NIV yaitu pengetahuan yang mendalam), berarti bahwa orang percaya melalui kasih
dan pengetahuan, memahami mana yang baik dan yang jahat.
·
Pengertian secara singkat disebut
“hikmat kitab Amsal, merupakan buku panduan tentang hikmat.”
Penerapan: Baca Alkitab
khusus Amsal satu hari satu pasal.
Penutup:
Berhasil
memilih yang terbaik merupakan cita-cita Paulus untuk jemaat Filipi, dipuji
Yesus merupakan harapan orang tua terhadap anak, istri terhadap suami, suami
terhadap istri dan lain-lain, terlebih harapan Yesus terhadap kita selaku
anak-anakNya.
Berkat memilih
yang baik dilukiskan Paulus dengan rangkaian kalimat (ay. 10b-11), yaitu:
Suci
dan tak bercacat
Penuh
dengan buah kebenaran
Hal-hal
tersebut merupakan keinginan dan kerinduan kita semua.
Suci adalah
tanpa campuran dosa
Tak bercacat
adalah tidak menyakiti hati Allah atau orang lain
Keadaan
seperti itu hendaknya menjadi tujuan utama semua orang percaya, mengingat
kedatangan Kristus kedua kali yang sudah dekat hanya dengan kasih
berlimpah-limpah oleh Roh Kudus dalam kita dan komitmen penuh kepada Firman
Allah, kita akan menjadi “suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus.”
Penutup:... (Di atas)
Penerapan:
Sebagai orang tua yang punya hubungan mesrah dengan anak, bertindaklah seperti
Paulus, mendoakan dengan isi doa yang luar biasa maknanya.
SENYUM BANG NAPI
Flp. 1:12-26
Pendahuluan:
·
Bagaimana keadaan jika saudara
dalam keadanterbeleggu? Bagaimana perasaan saudara jika berada di dalam penjara
oleh karena keadaan dan perbuatan saudara yang menyebabkan saudara dipenjara?
·
Pada saat hakim memvonis penjara
seumur hidup atau hukuman mati, ada berbagai macam ekspresi dan ungkapan yang
akan keluar, naik banding atau menolak putusan, banyak juga yang pikir-pikir.
Ekspresi akan keluar bermacam-macam: berontak, sedih, menyesal, menolak atau
prites dan lain-lain.
·
Penjara zaman sekarang sangat
beda dengan zaman dahulu, semua fasilitas ada dan diberi makan yang layak,
penjara dulu benar-benar dalam keadaan yang terbelenggu, tidak dapat berbuat
apa-apa. Zaman sekarang masih bisa melarikan diri, kerja sama untuk lolos dan
lepas.
·
Intinya orang yang berada dalam
penjara tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dia terkukung dalam suatu tempat yang
tidak bebas.
Hari ini kita
akan belajar bagaimana Paulus mengalami krisis, dan dia berhasil melewati
krisis, meskipun penderitaan, terbelenggu dia masih bisa tersenyum, dia masih
dapat bersukacita, saya pikir dalam kemelut demikian dia masih bisa tersenyum.
Ada tiga krisis yang dialami oleh
Paulus:
I.
KRISIS
LINGKUNGAN (ay. 12-14)
·
Meskipun Paulus dirantai dan
terbelenggu tetapi dia punya kesempatan untuk mengadakan hubungan dengan
orang-orang tersesat 24 jam penuh dibelenggu, tiap 6 jam prajutir penjaganya
diganti.
·
Kesempatan Paulus dapat
menyampaikan Injil dalam golongan elit, pasukan pretorian dalam hal ini tidak
mungkin dapat dilakukan apabila Paulus tidak ditahan.
·
Rantai belenggu itu juga memberi
kesempatan Paulus untuk bergaul dengan kelompok lain yaitu pegawai-pegawai
istana Kaisar, ia ada sebagai tawanan resmi.
·
Kadang-kadang Allah memakai
rantai belenggu kepada umat-Nya supaya mereka dapat bersaksi.
Kesaksian:
Teman pelayanan Yanuardi Koto, dipenjara jadi berkat jadi teladan di penjara,
pemilik RM Padang dujangkau.
·
Paulus membangun atau mendorong
atau memberikan motivasi kepada orang-orang yang sudah diselamatkan.
·
Di tengah-tengah lingkungan
Paulus jadi berkat, Injil disebarluaskan Injil diberitakan, dia membuat hidup
jadi berarti.
II.
KRISIS
SESAMA (ay. 15-19)
·
Di tengah-tengah perjuangan dan
pemberitaan Injil, ada orang yang menentang Paulus. Gereja sudah
terpecah-pecah, ada yang memberitakan Kristus dengan hati yang tulus dengan
kerinduan melihat orang-orang selamat, sebagian yang lain memberitakan Kristus
tidak dengan sungguh-sungguh karena hanya menimbulkan kesukaran bagi Paulus.
Penerapan:
Banyak orang
yang memberitakan Kristus dengan motivasi yang salah, tidak benar. Banyak orang
mencari kepentingan pribadi, popularitas diri sendiri.
III.
KRISIS
KEMATIAN (ay. 20-26)
·
Karena rantai belenggu yang
mengikatnya, Kristus dikenal banyak orang (ay. 13).
·
Karena orang-orang yang
mengkritik Paulus, Kristus diberitakan (ay. 18)
·
Karena krisis kematian, Kristus
dimuliakan (ay. 20)
·
Paulus tidak takut menghadapi
kehidupan atau kelemahan, apapun yang dialaminya ia ingin memuliakan Kristus di
dalam tubuhnya.
HIDUP BENAR DAN SETIA
Flp. 1:20-22a
Pendahuluan:
·
Dalam
iklan lowongan kerja, selalu dicari yang baik-baik (jujur, ulet atau kerja
keras, rajin, berpengalaman dan lain-lain.
Dalam Alkitab: Nuh, Henokh, Yusuf, Ayub
dan lain-lain.
·
Hidup
benar dan setia
Benar: kualitas yang baik
Setia: bertahan sampai akhir
·
Paulus
Sangat terkenal
Penulis lebih 50% kitab dalam Perjanjian
Baru.
2 Tim. 4:7-8,
mengakhiri pertanda yang baik, telah mencapai garis akhir dan memelihara iman.
Paulus hidup benar dan setia.
·
Flp.
1:20-22a.
Bagaimana
hidup Paulus:
I.
MEMILIKI PRINSIP
HIDUP YANG BENAR
·
Hidup
adalah Kristus, mati adalah keuntungan.
BIS: hidup
berarti kesempatan melayani Kristus.
Bukan pesimis, meski saat itu
dipenjarakan.
Jika hidup berarti bekerja dan memberi
buah.
·
Prinsip
atau filosofi manusia tentang hidup bermacam-macam antara lain uang, liburan,
makan, senang-senang dan lain-lain.
·
Prinsip
hidup menjadi dasar kehidupan seseorang dalam segala aspek kehidupan.
Ilustrasi: Genting rumah.
II.
MEMILIKI CARA
HIDUP YANG BENAR
·
Ikutilah
teladan, cara hidup.
·
Prinsip
adalah tidak terlihat, menjadi dasar perilaku seseorang.
·
1
Kor. 4:16
Kerja keras
Pengorbanan
Setia
Tidak dapat disalahkan
III.
MEMILIKI TUJUAN
HIDUP YANG BENAR
·
Ay.
20, Kristus dimuliakan baik melalui hidup (kesakisan atau pelayanan Paulus)
maupun mati (sebagai martir).
·
Berprestasi,
kaya, sukses dan lain-lain baik, tapi apakah Kristus dimuliakan?
HIDUP ATAU SEKEDAR HIDUP
Flp. 1:20-26
Pendahuluan:
Komentar
tentang orang yang berprinsip, yang penting hidup (c. f: slogan “bikin hidup
lebih hidup.” Paulus adalah figur atau pribadi yang memandang hidup dengan
persepsi atau sudut pandang yang istimewa.
Baca:
Flp. 1:2-26
·
Latar belakang penulisan
tersebut:
Paulus di
penjara karena PI
Hal itu
menyebabkan kemajuan Injil
·
Paulus tidak sekedar hidup, tapi
memiliki hidup yang bernilai.
Bagaimana supaya membuat hidup kita
bernilai?
I.
MEMILIKI
TEKAD YANG BENAR (ay. 20)
·
Apa tekad Paulus? Kristus dengan
nyata dimuliakan dalam tubuhku, baik oleh hidup atau mati.
c. f: 1 Kor.
6:20, muliakan Tuhan dengan tubuhmu.
c. f: surat
Kristus yang terbuka.
Ilustrasi:
Orang yang tidak jadi menjadi orang Kristen, karena melihat hidup atau perilaku
orang Kristen.
·
Perlukan Kristus dimuliakan?
Ilustrasi: Teleskop
atau Mikroskop.
Paulus bertekad untuk memuliakan Kristus
dalam tubuhnya, sehingga ia tetap mampu bersukacita.
II.
MILIKI
FILSAFAT HIDUP YANG BENAR (ay. 21)
·
Pentingnya motto hidup seseorang,
filsafat yang dianut oleh seseorang akan mempengaruhi atau mewarnai pola
hidupnya.
·
Filsafat Paulus yaitu hidup
adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Ini bukan ungkapan orang frustasi
(lebih baik mati).
Hidup (zoe) artinya hidup secara rohani dalam
persekutuan dengan Kristus.
Mati artinya
keberangkatan.
III.
MILIKI
PRINSIP HIDUP YANG BENAR (ay. 22)
·
Tetapi jika (aku diijinkan) hidup
di dunia ini (akan membuat aku) bekerja memberi buah.
Bekerja.
Memberi buah
dari karya (karpos dan ergon)
Buah
Ucapan syukur
(Ibr. 13:15)
Mengingat
karya dan perbuatan Tuhan
Buah juga
berbicara tentang jiwa.
IV.
MILIKI
PRIORITAS HIDUP YANG BENAR (ay. 23-25)
·
Lebih baik kembali kepada Bapa.
·
Lebih perlu tinggal dengan
jemaat.
MURID YANG TELADAN
Flp. 2:5-8
Pendahuluan:
·
Di
dunia ini banyak predikat teladan, ada siswa teladan, guru teladan, pegawai
teladan dan lain-lain. Teladan yang dimaksudkan di sini adalah memiliki
kelebihan dibanding dengan yang lainnya.
·
Sebelum
terangkat ke Surga, Yesus memberi pesan yang sangat jelas, yaitu untuk
menjadikan semua bangsa menjadi murid Tuhan.
Dan kenyataannya, saat ini banyak orang
mengatakan diri sebagai murid Kristus. Persoalannya, sulit saat ini untuk
mendapatkan murid yang sejati atau murid yang teladan. Banyak orang yang
menganggap diri sebagai murid Kristus tetapi kehidupannya jauh dari Kristus.
Tidak berlebihan rasanya jika dikatakan
bahwa murid teladan adalah murid yang mengikuti jejak gurunya. Kalau kita
adalah murid Yesus sudah semestinya kita mengikuti jejak Yesus.
Hal-hal
apa yang patut kita teladani dari Yesus?
I.
TIDAK
MEMENTINGKAN DIRI (2:5-6)
Ia
memikirkan orang lain, bukan dirinya sendiri
·
Pikiran
Kristus artinya ialah sikap kristus yang dinyatakan “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus” (ay. 5). Bagaimanapun juga, sudut
pandang kita menentukan sikap dan perbuatan kita, bila pandangan kita
mementingkan diri sendiri, maka tindakan-tindakan kita akan memecah belah dan
menghancurkan.
·
Yesus
datang ke dunia ini karena Dia peduli dengan manusia. Menjelang kematian Yesus,
Dia berdoa “kalau boleh cawan ini lalu
dari padaKu, tetapi bukanlah kehendak-Ku melainkan kehendak-Mu yang jadi.”
·
Ini
menunjukkan Yesus memikirkan orang lain bukan diri-Nya sendiri (Ia menyembuhkan
orang sakit, orang buta, yang tuli disembuhkan dan lain-lain).
Sudah tentu sebagai Allah, Yesus Kristus
tidak memerlukan apapun, Ia memiliki semua kemuliaan dan pujian dari surga
bersama dengan Allah Bapa dan Roh Kudus, Ia memerintah seluruh alam semesta
ini. Tetapi ay. 6 mengemukakansuatu fakta yang mengejutkan: “Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah
itu sebagai milik yang harus dipertahankan.” Yesus tidak memikirkan
diri-Nya sendiri, Ia memikirkan orang lain, pandangan-Nya (sikap-Nya) ialah
memperhatikan orang lain tanpa mementingkan diri sendiri.
Demikianlah juga pikiran Kristus yang
menunjukkan suatu sikap = Saya tidak dapat mempertahankan hak istimewa saya,
saya harus memakainya untuk orang lain dengan mengesampingkan hak-hak dan
menanggung apapun akibatnya.
II.
RENDAH HATI
·
Sebelum
inkarnasi, Yesus berkuasa dan memiliki segala kemuliaan dan kemegahan. Saat
inkarnasi Dia sungguh-sungguh merendahkan hatinya jauh dari kemuliaan dan
hormat.
Rendah hati berarti tidak sombong
Menilai diri dengan jujur
Contoh:
Sombong :
menilai diri lebih
Minder : menilai diri kurang
Semua itu tidak baik
Rendah hati berarti mau melakukan
hal-hal yang rendah
“Yesus turun dari surga, lahir di
kandang domba, menjadi orang miskin, mau membasuh kaki murid-murid-Nya, Tuan
menjadi hamba.
Ia rela merendahkan diri-Nya sendiri,
agar Ia mengangkat kita.
PENGORBANAN SEORANG MURID KRISTUS
Flp. 2:5-8
1 Ptr. 2:5
Pendahuluan:
·
Istilah
korban merupakan istilah yang sangat populer, korban bencana alam, korban
kekerasana RT, korban perasaan, korban waktu, dan lain-lain.
Contoh: Anak saya memahami pengertian
korban.
·
Dalam
dunia religi atau keagamaan istilah tersebut juga selalu dipakai, Idul Adha,
sesaji, dan lain-lain. Dalam kekristenan pun hal ini bukan hal yang asing,
misalnya: untuk menutupi rasa malu Adam dan Hawa ada korban dalam Imamat dan
seluruh kitab Taurat, korban yang sempurna oleh Yesus Kristus. Tetapi benarkah
semua orang percaya sudah memahami istilah tersebut dengan benar? Kita sering
merasa berkorban, tapi sebenarnya belum berkorban.
·
Sifat
Allah yang paling dasar adalah berkorban, Ia seorang pemberi yang luar biasa
(Yoh. 3:16), Kis. 20:35, lebih baik memberi dari pada menerima.
·
Ada
banyak pribadi dalam Alkitab yang menonjol masalah pengorbanannya, Habel,
Abraham, Raja Daud, dan lain-lain. Banyak orang merasa sudah berkorban bagi
Allah tapi sebenarnya belum sungguh-sungguh berkorban. Misalnya: memberi dari
kelimpahan, mengucap syukur saat diberkati dan bersukacita saat mengalami
berkat.
·
Raja
Daud adalah orang yang penuh pengorbanan. Pemberian-pemberian kita yang tidak
menuntut pengorbanan dari kita sama sekali bukan korban yang sesungguhnya.
·
Mengikut
Allah kadangkala menuntut penyerahan jabatan, kondisi kehidupan, uang,
keamanan, pilihan, pasangan hidup, gaya hidup, dan lain-lain.
·
Ketika
Yesus mengmbankan tugas misi dari Bapa terhadap misi keselamatan manusia, Dia
sungguh-sungguh berkorban. Hari ini kita akan melihat pengorbanan Yesus dari
sisi yang lain, pengorbanan Yesus identik dengan salib, tetapi sebenarnya bukan
hanya itu saja. Ada pengorbanan yang Yesus lakukan yang lebih realistik untuk
kita teladani.
Baca:
Flp. 2:5-8
Ay.
5, pikiran dan perasaan Kristus
(terjemahan
lain):
BIS: berjiwa
FAYH: bersikap
Wyclliffe: sikap batin
Sikap
atau perilaku yesus yang menyatakan
suatu
pengorbanan Yesus adalah:
I.
PENGENDALIAN
DIRI ATAU MEMBATASI DIRI (ay. 6-7)
·
Yesus
100% Allah sejati, tetapi tidak menganggap hal itu sebagai milik yang haru7s
dipertahankan. Dengan kata lain, Yesus tidak sombong, tidak menonjolkan diri.
Kata “mengosongkan diri” dalam Bahasa Yunaninya menggunakan kata “kenosis” yang artinya membatasi diri
atau mengendalikan diri.
Terjemahan Lain:
BIS: Melepaskan
FAYH: Mengesampingkan
·
Pengendalian
diri (dalam keadaan yang penuh kuasa) merupakan sesuatu yang sulit. Manusia
pada umumnya sulit untuk mengendalikan diri, hal ini memerlukan suatu
pengorbanan karena manusia berjuang melawan keinginan.
·
Bandingkan
dengan Adam dan Lucifer. Yesus dengan sengaja membatasi diri, tidak memakai
kuasa-Nya, tidak menuntut.
·
Dalam
mengiring Tuhan, supaya kita memperkenankan Dia, kadangkala kita harus
kehilangan hak-hak kita, kita harus membatasi keinginan kita dan ini merupakan
suatu pengorbanan.
Contoh: Saat
terima gaji atau uang harus kita ingat sepersepuluh, saat kita difitnah mauya
kita membalas, tapi Firman Tuhan mengajar yang lain.
·
Tujuannya
di ay. 11. Allah memperhatikan manusia berdosa itu sudah merupakan anugerah
yang besar. Yesus turun ke dunia itu suatu yang sulit apalagi harus membatasi
dirinya, inilah pengorbanan Yesus.
·
Dalam
hidup kita dituntut untuk membatasi keinginan kita, untuk mengikut keinginan
Allah.
Ilustrasi:
Penerapan: Marah
dibatasi, hiburan dibatasi, belanja uang dibatasi, dan lain-lain.
II.
RENDAH HATI (ay.
8)
·
Terjemahan
lain: Lebih merendahkan diri-Nya
(superlatif) mati di salib
·
Rendah
hati merupakan suatu perilaku yang mebutuhkan pengorbanan, sulit untuk mendapat
orang yang rendah hati. Mudah untuk diucapkan tapi sulit untuk dilakukan.
Ilustrasi: Percakapan
anak-anak yang membanggalan ayahnya masing-masing.
Berbahagialah
orang yang rendah hati karena akan ditinggikan. Jika umatKu . . . merendahkan
diri dan berbalik dari jalan yang jahat . . .
III.
TAAT (ay. 8)
Ketaatan terhadap kehendak Allah jelas
mebutuhkansuatu pengorbanan. Pada dasarnya manusia adalah pemberontak (contoh:
Adam dan Israel), Yesus taat pada kehendak Bapa, walaupun harus mati di salib.
Di Getsemani Yesus berkata. . . melainkan kehendak-Mu, sudah selesai. Sangatlah
sulit saat ini mencari orang yang taat, orang pintar banyak.
Contoh:
Jika dilarang malah melanggar (misalnya: rambu-rambu jalan, tepat waktu).
Ilustrasi: Hadiah seorang
anak. Berkat ahrus didahului dengan taat.
LIKE TO JESUS
Flp. 2:5-8
Pendahuluan:
·
Gejala
trend yang ada di kalangan anak muda, pribadi yang kita idolakan membuat kita
terobsesi untuk meniru atau bertindak seperti dia dalam segala sesuatunya.
·
Tema
hari ini LikeToJesus (bertindak seperti Yesus, menjadi seperti Yesus).
Ilustrasi: Pemuda yang
meniru Yesus hanya dari satu sisi saja.
·
Paulus
pernah berkata bahwa kita adalah surat Kristus, artinya kita harus mencerminkan
Kristus.
Bagaimana
menjadi seperti Kristus, bertindak atau meniru Kristus??
Baca:
Flp. 2:5-8
Pembahasan
teks: Paulus senang dengan kondisi jemaat itu, tetapi ada beberapa persoalan
yang terjadi yang harus diselesaikan (perselisihan para pemimpin).
Bagaimana
supaya menjadi seperti Kristus?
Ay.
5 : Menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga pada Kristus.
BIS : Memiliki jiwa seperti Kristus.
I.
RENDAH HATI
Sebelum
inkarnasi, Yesus berkuasa dan memiliki segala kemuliaan dan kemegahan. Saat
inkarnasi Dia sungguh-sungguh merendahkan hatinya jauh dari kemuliaan dan
hormat.
Rendah hati berarti tidak sombong
Menilai diri dengan jujur
Contoh:
Sombong :
menilai diri lebih
Minder : menilai diri kurang
Semua itu tidak baik
Rendah
hati berarti mau melakukan hal-hal yang rendah. Yesus turun dari surga, lahir
di kandang domba, menjadi orang miskin, mau membasuh kaki murid-murid-Nya, Tuan
menjadi hamba.
Penerapan:
·
Mentang-mentang
pemimpin jangan sombong terhadap bawahan.
·
Di
masyarakat kalau pintar terpandang jangan sombong.
II.
RELA BERKORBAN
(ay. 8)
Yesus
berkorban sampai mati di kayu salib, ini pengorbanan yang sangat besar. Rela
berkorban artinya mau melakukan sesuatu meski tidak ada keuntungan atau mau
menderita. Hal ini perlu dilatih dan kita harus memiliki kepekaan.
Penerapan:
Berkorban untuk pekerjaan Tuhan, untuk
pelayanan, berdoa, kunjungan orang, menguatkan, menghibur, dan lain-lain.
Banyak orang bersedia melayani orang lain, kalau hal itu tidak menuntut
pengorbanan apa-apa dari mereka, tetapi jikalau ada sesuatu yang harus
dikorbankan kita banyak tidak tertarik lagi.
III.
TIDAK
MEMENTINGKAN DIRI (ay. 5-6)
Tidak
mementingkan diri maksudnyua tidak egois. Yesus berkata “bukan kehendakku,”
Yesus tidak mencari kepentingan sendiri (ay. 3). Jika semua orang Kristen
seperti ini, keadaan akan baik-baik saja, tanpa adanya perpecahan.
Penerapan:
Jangan
egois dengan apa yang Anda miliki, kalau mau mengemukakan pendapat pikir orang
lain, bukan hanya diri sendiri.
MAMPU MENGEMBANGKAN PRIORITAS
UNTUK KEPEMIMPINAN KRISTEN
Flp. 3:7-10
Pendahuluan:
Ayat ini kalau
kita cermati secara baik dan mendalam, maka akan tampak bahwa kualitas hidup
seseorang bermuara dari ayat ini sehingga tercipta suatu siklus prioritas yang
baru dikebangkan oleh setiap (orang percaya) pemimpin kristen. Ayat ini sedang
membicarakan tentang suatu hal yang luar biasa indah, hebat dan mengagumkan,
membangkitkan semangat untuk melangkah bersama Tuhan. Hidup kita berkualitas
kalau kita memahami ayat ini Flp. 3:10 (kita suka barang yang berkualitas).
Ada 3 hal yang
secara jelas muncul dalam reksFlp. 3:10 yaitu Dia, kuasa, persekutuan. Ketiga
hal ini diikat dalam satu ide atau gagasan atau pikiran tunggal yaitu mengenal.
Mengenal adalah pusat pikiran Rasul Paulus di dalam pembacaan kita, jadi ketika
kita membaca Flp. 3:10. Ingatlah bahwa Paulus tidak sedang membicarakan hal
yang lain kecuali mengenal, dari kata mengenal itu Paulus membagi 3 bagian
sehingga ini menjadi jelas bagi kita bahwa Paulus bermaksud untuk menegaskan
suatu prinsip hidup yang bernilai brilian (bermutu tinggi). Dengan ditandai
pribadi Kristus yang adalah Dia, kuasa kebangkitan dan persekutuan (ay. 10
klimaks dari ayat ini, Dia membandingkan dengan keadaan dirinya ay. 4-7).
Ketiga ciri
ini tidak disediakan secara formal di semua Perguruan Tinggi di dunia, tidak
disediakan secara liturgi dalam gereja, juga tidak disediakan dengan setumpuk
syarat beragama yang dikemas dalam aneka ritual agama yang formil dan yang tidak
kala pentingnya adalah tidak disediakan hanya untuk suatu peristiwa, acara,
kegiatan, upacara keagamaan yang sifatnya monumental. Tetapi ketiga ciri ini
disediakan justru dalam kehidupan normal hari demi hari yang terlepas dari
semua praktek-praktek yang dikerjakan dalam suatu acara formal.
Kalau kita bertanya ketiga hal ini
kepada Paulus mengapa sampai ia berkata bahwa yang ia kehendaki hanyalah
mengena Kristus? Yang ia kehendaki hanyalah mengenal kuasa kebangkitan Kristus?
Dan mengenal persekutuan penderitaan Kristus? Karena orang-orang percaya tidak
perlu lagi menaruh kepercayaan kepada hal-hal lahiriah (3:3).
Paulus memakai kata mengenal dalam
pengetian (ginosko, dalam bahasa Yunani) yang diangkat dari kata Ibrani (yada).
Itu artinya ketika Paulus berkata yang kukendaki adalah mengenal Dia, maka yang
Paulus maksudkan adalah mengetahui, memahami, merasakan dan melihat Kristus
melalui pengalaman.
Jadi
dengan demikian ada 3 langkah membangun kehidupan
yang
berkualitas dalam hidup kita:
I.
Memprioritaskan
pengenalan akan Kristus melalui pengalaman hari demi hari
Hal ini tidak dapat ditukarkan dengan
hal apapun atau rutinitas dan lain-lain. Pengalaman bukan konsep, teori,
hafalan, slogan ataupun statement. Mengenal dipakai seperti hubungan intim di
antara suami istri oleh orang Yahudi. Begitu dekat, intim, suatuhuungan yang
akrab, relasi yang manis dan indah, terpelihara dari hari kesehari. Siapa yang
seharusnya dikenal? Adalah Dia, Yesus Kristus. Siapa Dia? Dia perubahjalan hidup
yang radikal, seorang berdosa mampu diubah-Nya menjadi seorang yang manis dan
lembut di hadapan sesama.
Jika Kristus hadir segalanya menjadi
sejuk, aman dan hikmat. Ia siap siang dan malam membangun hubungan pergaulan
dengan kita, tidak pernah terlelap, tidur atau ngantuk, Ia tahu apa yang ada di
dalam pikiran, kemauan dan hati kita, Ia bersedia menjadi sahabat kita keitika
tidakadaorangyang mampu melihat kita secara esensi. Ada banyak orang yang ingin
mernolong kita tetapi ingat pertolongan mereka bukan bersifat esensi.
Hanya Kristus yang mampu memberi
pertolongan yang berhakikat dan beresensi, artinya apapun juga dan di mana pun
juga ketika kita berada dalam keadaan apa pun, Ia tetap ada dan memberikan
perhatian-Nya kepada kita. paulus bertekad membangun investasi hidupnya dengan
berusaha sekuat mungin untuk mengenal Yesus, Paulus tidak sempurna tetapi ia
berusaha mengenal Yesus. Jadi usaha dari kita sangat diperlukan, tidak
terkondisikan dengan keadaan, bukan lagi senang baru kita setia, baru kita
berdoa, baru kita baca firman, baru kita ikut kebaktian.
Tetapi usaha ini bergerak dari hati kita
sebagai suatu bentuk komitmen untuk mau membangun hubungan akrab dengan Tuhan,
mengenal dalam pengalaman hari-hari. Kita bersyukur diberikan Tuhan 7 hari
dalam seminggu, apa rencana saudara terhadap hari-hari itu? Apakah saudara
mulai merencanakan suatu usaha untuk mengenal Tuhan. Selamat kepada Anda, niat
itu akan ditopang Roh Kudus dan kita akan dibuat berhasil dalam mengenal Tuhan
kita Yesus Kritsus.
Cara sederhana yang dapat kita lakukan
hari demi hari adalah berdialog dengan Tuhan melalui doa, lewat perenungan
Alkitab dan berdialog dengan Tuhan lewat action atau tindakan. Dalam doa, jiwa
dan pikiran kita berfungsi, dalam perenungan Alkitab mata hati, jiwa dan akal
kita bergerak, dalam tindakan tubuh, jiwa, akal dan semua kepribadian kita
sebagai manusia bertindak.
Semua diikat dengan kasih, perasaan
digerakan oleh Tuhan sehingga tidak ada di antara kita yang berkata bahwa hidup
dengan dengan Roh Tuhan adalah perkara yang sukar. Siapa pun kita meskipun kita
adalah orang yang tidak terpandang, tak kelihatan berwibawa bagi lingkungan
sekitar kita, tidak diperhitungkan, tidak dianggap rohani, bahkan mungkin perjalanan
kehidupan rohani yang morat-marit dan tak jelas dan membosankan. Mari kita
temukan Kristus sebagai pusat hidup saudara, sebentar, besok dan seterusnya
kunci pintu kamar dan duduk dengan membuka dan membaca Alkitab dan persaaan
yang hancur datang pada Tuhan dan berdialog dengan Dia, di situlah sumber
kekuatan yang akan memberikan kemamapuan kepada kita.
II.
Memprioritaskan
pengenalan akan kuasa Kristus melalui pengalaman hari demi hari
Kuasa dipakai kata (dunamin) yang artinya kuasa ledakan, kecil tapi berpengaruh,
kekuatan benda kecil yang mampu menggoncangkan apa saja di hadapannya. Kuasa
dari dalam, kesanggupan, kemampuan, kuasa moral, pengaruh dari dalam, hebat dan
kokoh, tak gampang dikalahkan.
Semua itu bukan tidak bisa dialami,
semua itu bisa dialami dan dirasakan, mari kita punya komitmen untuk mengejar
sebagai suatu investasi. Kuasa itu dipersilahkan untuk dikejar, diusahakan dan
didemonstrasikan di dalam kehidupan sehari-hari. Bagaiman pun sukarnya hidup
kita tiap-tiap hari seharusnya dapat diatasi dengan kuasa Tuhan.
Kita dapat berpengaruh, kokoh, kuat,
sanggup dan mampu, tak gampang dikalahkan karena kita mengenal akan kuasa-Nya.
Ada orang meragukan apakah di dalam dirinya kuasa Allah berdiam, kita harus
percaya bahwa kuasa Allah berdiam, kuasa itu akan mampu membuktikan dirinya.
III.
Memprioritaskan
pengenalan akan persekutuan-Nya dalam penderitaan melalui pengalaman hari demi
hari
Koinonia artinya
fellowship, community, partisipasi dan kontribusi. Semua dikerjakan ke dalam
rancangan penderitaan Kristus sebagai model, maksudnya adalah merasakan,
mengalami dan menghayati arti dari suatu penderitaan.
Pengenalan akan persekutuan inilah yang
akan memberikan kepada kita kesanggupan untuk menghadapi hari-hari hidup kita
meskipun banyak tantang di dalamnya. Bersama dengan Tuhan kita akan menghadapi
segala sesuatu entah itu baik, entah itu buruk, entah itu menyenangkan, entah
itu mengecewakan. Pendeknya tidak pernah ada hidup yang gratis dari apa yang
disebut penderitaan, memikirkan Kristus dengan serius adalah jalan
menyelesaikan kerumitan persoalan.
KERINDUAN HATI YANG MULIA
Flp. 3:10-11
Pendahuluan:
Apa yang paling Anda inginkan?
Kesuksesan, berkat, kedamaian, kekayaan, jadi pemimpin dan lain-lain. Semua itu
tidak salah , tetapi sebagai anak-anak Tuhan milikilah kerinduan atau cita-cita
yang mulia.
Baca nats: Flp.
3:10-11.
BIS:
satu-satunya yang saya inginkan ialah supaya saya mengenal Kristus dan
mengalami kuasa yang menghidupkan Dia dari kematian. Saya ingin turut menderita
dengan Dia dan menjadi sama seperti Dia dalam hal kematiannya. Dan saya
berharap bahwa saya sendiri akan dihidupkan kembali dari kematian.
Sudah
berapa lama Anda mengikut Dia?
Sudahkah
kita memiliki kerinduan hati yang begitu mulia itu?
I.
MENGENAL KRISTUS
·
Gnonai menggunakan
aorisinfinitif dari ginosko yang
artinya untuk mengenal sampai selesai atau mengetahui).
c. f Hos. 6:6 dan Flp. 3:8
·
Dalam
Alkitab berkali-kali dinyatakan bahwa Allah sangat ingin umat mengenal Dia,
dalam PL Allah memperkenalkan diri (misalnya: Ungkapan Akulah Allah).
·
Paulus
sangat mendambakan hal itu.
3:8, semua kebanggan dulu kini menjadi
skubala yang artinya kotoran manusia.
Prinsipnya apa yang Anda miliki saat ini
tidak akan berarti apa-apa jika Anda tidak memiliki pengenalan yang benar akan
Allah.
·
Mengapa
kita perlu mengenal Allah? Jika tidak akan sering salah persepsi.
Ilustrasi: Orang gagap.
·
Sampai
sejauh mana Anda mengenal Dia? Lamanua Anda menjadi Kristen bukan jaminan bahwa
Anda sudah mengenal Dia dengan baik.
Ilustrasi: Petugas RSJ.
Penerapan:Anak
Tuhan korupsi?
Simpan kepahitan? Ef. 4:31.
Tidak hormati pemimpin? Rm. 13:1.
Istri tidak hormati suami? Ef. 5:22.
Suami tidak mengasihi istri Ef. 5:28.
Tidak mau beri persembahan? 2 Kor. 9:7.
Marah sampai berlarit-larut? Ef. 4:26.
Tidak suka pergi ibadah? Ibr. 10:25.
Tidak suka berdoa? Ef. 6:18.
Mencemarkan tubuh? 1 Kor. 6::10-20.
Semuanya merupakan indikasi bahwa orang
tersebut belum mengenal Tuhan.
Mengenal Tuhan sama dengan menmgikuti
perintah-perintahNya.
Ajakan untuk bertobat.
II.
MENGENAL KUASA
·
BIS:
kuasa yang menghidupkan Dia dari kematian.
·
Komentar
tentang surat Filipi.
Paulus ingin mengalami kuasa supaya dia
bisa mengalami suatu kebangkitan (c. f ay. 11), kebangkitan di sini dalam arti
secara rohani.
·
Dalam
hidup anak-anak Tuhan perlu kuasa
Misalnya: Mat. 28:18-20, Kis. 1:8.
Kuasa Allah diperoleh dalam pujian dan
penyembahan pada Allah.
Kuasa dipakai kata dunamin yang artinya sesuatu yang mampu untuk menggerakkan.
Ilustrasi: Handphone yang
harus selalu dichars ketika habis battery.
Penerapan: Bersekutu
dengan Dia dalam doa pribadi dan saat teduh.
III.
MENDERITA
BERSAMA DENGAN DIA
·
Ini
yang sangat unik, jarang orang yang berani ungkapkan hal ini (misalnya:
Petrus).
·
Penderitaan
itu menyakitkan, tetapi justru dengan penderitaan karya Kristus sempurna.
Banyak orang Kristen mengiring Tuhan dengan setia ketika tidak ada persoalan atau kesusahan, Paulus
menjelaskan penderitaan dalam 2 Kor. 11.
·
Bagi
Paulus puncak dari segala keinginannya adalah supaya dia beroleh kebangkitan
dan untuk itu dia perlu mengenal Dia, alami kuasa dan bersatu dalam
penderitaan.
IV.
MENDAPATI
KEMENANGAN (ay. 11)
Ini
merupakan puncak dari keinginannya (ada hukum peningkatan), “kebangkitan dari
antara orang mati.”
BANGKIT DAN JADILAH PEMENANG
Flp. 3:13-14
Pendahuluan:
·
Hadiah adalah hal penting dalam
suatu relasi dan hampir semua orang suka mendapatkan hadiah. Kisah Nobel
Tahun 1866 Alfred
Benard Nobel (Swedia) menemukan dinamit dengan pengembangan terus dia punya 129
hak paten dan menjadi sangat kaya. Dia mendirikan Yayasan Nobel yang memberi
hadiah bagi orang yang berjasa di bidang ilmu alam, kimia, kedokteran, kesusasteraandan
perdamaian dunia, Tahun 1969 ditambah ilmu ekonomi. Tentu bangga menjadi
seorang pemenang dalam bidang apapun dan tingkat apapun.
·
Allah menghendaki supaya kita
menjadi pemenang, bahkan lebih dari pemenang (c. f: Rm. 8). Kemenangan yang
dimaksud?
Ay. 14b:
kemenangan adalah panggilan sorgawi.
FAYH: untuk
menerima pahala yang disediakan Allah bagi kita.
BIS: hidup di
Surga.
Menang adalah
kehidupan bersama Yesus di Surga, suatu kehidupan yang kekal.
·
Tekankan keselamatan hanya di
dalam Yesus karena Dialah satu-satunya Tuhan dan Juruselamat di dunia.
Ilustrasi:
Anak kunci, jalan hanya satu, Yesus adalah pemenuhan pencarian manusia
(penjelasan semua manusia pasti akan mati).
Bagaimana
menjadi pemenang? Flp. 3:13-14.
·
Penjelasan teks:
Penulisnya
yaitu Paulus.
Keadaannya
saat di penjara.
·
Eksposisi singkat tentang Paulus.
Ay. 4-6, orang
yang hebat.
Penganiaya
jemaat, bertobat dan menjadi penginjil hebat.
·
Fil. 3:13-14 menjelaskan hal-hal
yang dilakukan untuk mencapai kemenangan dalam 3 dimensi waktu (sekarang, lalu
dan yang akan datang).
Bagaimana menjadi pemenang?
I.
Berkenaan
dengan hari ini: Jangan merasa cepat puas (ay. 13a)
·
“bukan seolah-olah aku telah
menerimanya. . . “
BIS: saya
tidak berkata bahwa saya sudah berhasil, hal ini mengejarkan:
Harus berjuang
terus.
Jangan
hanya puas menjadi Kristen, tetapi terus maju dalam pertumbuhan rohani, jangan
puas bandingkan dengan orang yang lain.
Jangan
stagnasi.
Ilustrasi:
Bayi itu menyenangkan, tapi jika sudah dewasa tetap menjadi bayi.
Penerapan:
Jangan hanya bangga menjadi Kristen harus bertumbuh (c. f: Ibr. 5:11-14).
Jangan merasa puas tidak sama dengan tidak bersyukur, tetapi mendorong supaya
kita terus bertumbuh.
II.
Berkenaan
dengan masa lalu: Lupakan yang di belakang (ay. 13b)
·
Epilantanoumenos
artinya melupakan atau mengabaikan.
·
Paulus mengabaikan atau tidak
menghiraukan kebanggan masa lalu. Melupakan tidak sama dengan tidak ingat lagi,
tetapi tidak menghiraukan. Masa lalu Paulus (ay. 4-5), c. f: ay. 8, skubalon (sampah atau kotoran manusia).
·
Bicara masa lalu bisa berhubungan
dengan kesuksesan dan kecemaran, jangan terlalu menghiraukan masa lalu.
Perempuan
Samaria
Paulus
Ilustrasi:
Kaca spion.
Penerapan:
Kaitkan dengan kondisi gereja ini ditahun-tahun lalu, jangan terpuruk, bangkit
dari masa lalu, kaitkan kehidupan pribadi jemaat yaitu ajakan untuk bangkit dan
terpuruk.
III.
Berkenaan
dengan masa yang akan datang: Arahkan diri ke depan
(ay. 13c)
·
Epekteinomenosartinya
merentangkan diri ke arah depan (konteks: lomba lari atau kereta kuda di
olimpiade Yunani) rolerskate.
BIS: berusaha
keras mencapai apa yang ada di depan.
Wychliffe: Pelari
yang mengerahkan segenap tenaga untuk berpacu ke garis akhir.
Charles
Stanley:
Sasaran kudus
yang layak dikejar bukanlah sasaran yang dapat batal karena Anda dibujuk untuk
membatalkannya. Tingkat komitmentseseorang terhadap upaya mengejar suatu
sasaran nampak dari semangat, antusiasme, motivasi dan kegembiraan.
Ilustrasi:
Lomba lari (sasaran di depan) Petrus, Simson, Yudas, Nuh, dan kawan-kawan.
Penerapan:
Terus arahkan apa yang ada di depan.
Komentar
Posting Komentar