Langsung ke konten utama

khotbah ekspositori mengatasi krisis kehidupan



Judul : MENGATASI KRISIS KEHIDUPAN
Nats : Yoh. 2:1-11.
Kalimat Peralihan : Bagaiman Kunci untuk dapat menang atas kesulitan atau keluar dari krisis?

Pendahuluan
Pernakah kita mengalami suatu masalah yang sangat berat dalam hidup ini? Atau suatu persoalan yang sangat memalukan, mengecewakan atau bahkan sangat menyaktikan? Seseorang dapat mengalami masalah yang sangat besar dan serius, dan jika ia tidak dapat mengatasinya ia dapat terkena dapresi.
Pada saat Yesus mengawali pelayanan-Nya, ada satu keluarga yang sedang mengalami krisis yang sangat besar. Bagaimana tidak? Di tengah pesta pernikahan yang meriah, penuh sukacita dan membahagiakan itu tiba-tiba mereka kehabisan anggur. Hal ini merupakan suatu kejadian yang sangat memalukan.
Di Palestina pesta kawin merupakan suatu peristiwa yang sangat penting. Biasanya pesta kawin berlangsung sampai beberapa hari, upacara perkawinannya sendiri biasanya berlangsung pada petang hari, setelah didahului dengan puasa. Anggur merupakan hal yang sangat penting dalam pesta Yahudi, bahkan mereka berpendapat bahwa “tanpa anggur tidak ada sukacita.”
Anggur itu bukan anggur yang memabukkan, tetapi merupakan minuman yang penting bagi orang Timur Tengah. Bagi mereka, anggur merupakan lambang keramahtamahan yang suci, yang harus selalu dimiliki setiap rumah tangga, apalagi dalam pesta kawin , kehabisan anggur dalam pesta kawin merupakan penghinaan yang tak terhingga bagi kedua mempelai, pemimpin pesta dan seluruh keluarganya.
Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa mereka sedang mengalami krisisi, tetapi dalam bagian kisah ini dinyatakan bahwa ada mujizat yang terjadi, sehingga mereka dilepaskan dari krisis yang menimpa. Rahasia apa yang membuat mereka dapat keluar dari krisis itu? Hal-hal itu yang akan kita renungkan, sehingga kita juga dapat dilepaskan dari krisis kehidupan yang sedang menimpa. Kunci untuk dapat menang atas kesulitan atau keluar dari krisis adalah sebagai berikut:
                             
I.MEREKA MENGUNDANG YESUS (ay. 2)
Kunci keberhasilan mereka yang pertama karena ada Yesus di tengah pesta itu, Yesus diundang dalam pesta itu sehingga masalah dan kesulitan dapat teratasi. Perhatikan bahwa dalam kasus ini, Yesus diundang dan bukan datang sendiri sebagai tamu yang tidak diundang. Dalam banyak peristiwa persoalan besar teratasi karena ada Yesus di sana.

Ilustrasi
Kisah tentang murid-murid yang terkena angin badai (Mrk. 4:35-41), persoalan teratasi karena mereka membawa Yesus dalam perahu mereka.
Apa arti mengundang Yesus? Artinya dalam mengikut sertakan Dia dalam semua persoalan dalam hidup kita, kita memberi tempat bagi Yesus untuk berdiam dalam kita. bukankah dalam firman-Nya Yesus berkata bahwa Ia akan masuk dalam hati orang yang membukakan pintu hati buat Dia?
Ada hal yang cukup unik dalam kisah itu, pesta itu terjadi di Kana yang di Galilea, Kana adalah suatu desa kecil di dekat kota Nazareth. Jadi pesta itu bukan pesta para pembesar dan pesta itu bukan pesta yang besar-besaran, tetapi Yesus berkenan hadir jika Ia diundang. Yesus tidak hanya mau menolong orang yang hebat saja, tetapi Yesus juga mau menolong bagi pasangan muda sederhan di desa Kana yang sangat kecil itu. Yesus berkenan menyatakan kuasa-Nya di tengah kondisi sederhana sekalipun.

Aplikasi
Betapa kecil dan hinanya kita, mari kita mengundang Yesus dalam hidup kita. Yesus mau menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongan-Nya, krisis teratasi karena ada Yesus yang hadir.

II.MEREKA MEMBIARKAN YESUS BEKERJA DENGAN CARANYA
(ay. 7-8)
Pada saat mereka menghadapi masalah karena kehabisan anggur, Yesus memerintahkan sesuatu yang unik, yang rasanya tidak masuk akal. Mereka membutuhkan anggur tetapi Yesus menyuruh pelayan-pelayan mengisi tempayan air, tempat pembasuhan kaki dan tangan dengan air yang penuh. Tempayan itu biasanya di tempatkan di depan pintu masuk, sehingga setiap orang yang sedang datang dapat membasuh kaki dan tangan mereka yang kotor. Jika ditotal, isi dalam 6 tempayan itu sekitar 700 liter, rasanya memang tidak masuk akal, apa yang akan dilakukan dengan air sebanyak itu?
Dalam hidup kita, seringkali kita mengundang Yesus, tetapi tidak membiarkan Yesus bertindak menurut cara-Nya, cara yang sering tidak kita mengerti, kita mau supaya Yesus bekerja menurut cara dan pemikiran kita, kita mendikte Allah.

Ilustrasi
Ada kesaksian seorang yang sakit kanker, dia mau Yesus menolong melalui dokter ahli yang menangani, melalui obat yang paling mujarab dan mahal yang ia beli, tetapi Yesus bekerja melalui cara-Nya. Melalui seorang hamba Tuhan ia diingatkan bahwa kalau mau sembuh kuncinya adalah satu, yaitu mengampuni orang tuanya. Rupanya selama ini ia menyimpan sakit hati, bertahun ia tidak percaya, tetapi setelah mengampuni penyakit itu hilang sama sekali. Yesus bekerja dengan cara-Nya.

Aplikasi
Biarkan Yesus bekerja menurut cara-Nya dalam mengatasi dan menolong kita.

III.MEREKA MENARUH IMAN PADA YESUS (ay. 8-10)
Sebenarnya saat Yesus memerintahkan para pelayan mengisi tempayan dengan air, bahkan kemudian mencendok air itu dan membawa pada pemimpin pesta, ada banyak hal yang mestinya membuat mereka rupa.
·         Pertama, mereka membutuhkan anggur, tetapi air yang ada dan di bawa pada pemimpin pesta, para pelayan tentu belum tahu kalau air itu telah menjadi anggur.
·         Kedua, mereka belum terlalu mengenal Yesus, Yesus belum terlalu terkenal saat itu.
·         Ketiga, mereka belum pernah menyaksikan Yesus melakukan suatu mujizat, bahkan mendengar dari cerita orang juga belum pernah. Yesus belum pernah melakukan mujizat sebelumnya (ay. 11).
Tetapi mereka percaya total atau penuh pada apa yang dikatakan Yesus, inilah iman. Kita perlu beriman pada yesus, tindakan iman harus kita nyatakan seperti para pelayan itu.

Ilustrasi
Kesaksian pribadi.

Aplikasi
Mari kita percaya dan beriman total pada Yesus, para pelayanan yang belum pernah tahu bahwa Yesus sanggup melakukan mujizat saja percaya, apalagi kita yang sudah mendengar, mambaca dari firman-Nya, melihat bahkan mengalami sendiri mujizat Yesus, mestinya kita memiliki iman lebih dari para pelayan itu.
Masalah atau krisi bisa saja menimpa hidup kita, tetapi manakala kita mengundang Yesus, mebiarkan Dia bekerja menurut cara-Nya, dan baiman penuh pada Yesus, maka persoalan atau krisis pasti akan teratasi. Kalau dulu Yesus menolong mereka di Kana, saat ini Yesus juga mau menolong kita, kuasa-Nya tidak berubah sampai kapanpun.

































Yesus menyucikan Bait Allah

Bahan: Yoh. 2:13-25               I
Mat. 21:12-13             II
Mrk. 11:15-17             II
Luk. 19:45-46             I
Intinya: Yesus memasuki Bait Suci dan membersihkannya dari segala macam ketidakbenaran.

Pengamatan-pengamatan
·         Peristiwa ini dicatat dalam semua Injil (penting), peristiwa ini terjadi dua kali dalam pelayanan Yesus selama kurang lebih tiga tahun di muka bumi.
·         Apa yang membuat Yesus marah? (ini menjadi ide utama)
·         Mereka yang menyandang nama Kristus harus tahu bahwa kemunafikan, keserakahan, pementingan diri sendiri, kemesuman dan sikap kurang hormat dalam rumah Tuhan akan mendatangkan hukuman dan murka Allah. Kristus adalah Tuhan atas Gereja-Nya dan Ia meminta agar Gereja menjadi rumah doa (Mat. 21:13).
·         Mrk. 11:17
Rumah Allah dimaksudkan menjadi rumah doa, tempat di mana umat Allah dapat berjumpa dengan Dia dalam pengabdian, doa dan penyembahan rohani. Tidak boleh dinajiskan dengan menjadikannya tempat untuk meningkatkan status sosial, keuntungan keuangan atau hiburan. Kapan saja rumah Allah dipakai oleh orang yang berpikiran duniawi, maka rumah Allah kembali menjadi sarang penyamun.
·         Peristiwa ini menjadi tindakan besar pertama dan terakhir pelayanan Yesus di muka umum. Dengan marah Ia mengusir orang fasik, orang tamak dan mereka yang merusak tujuan rohani yang benar dari Bait Suci itu.

Pelajaran-pelajaran Rohani
1.      Kristus sangat menginginkan kekudusan dan ketulusan (Yoh. 17:17, 19) Ia mati untuk menguduskan, menyucikan, menempatkan jemaat kudus ((Ef. 5:25-27).
2.      Ibadah harus dalam roh dan kebenaran, Gereja adalah tempat persekutuan dengan Allah (Mat. 21:13).
3.      Kristus menghukum orang yang menggunakan Gereja, Injil, demi keuntungan/kemajuan pribadi.

Judul               :           Kemarahan Yesus
Ide khotbah     :           Mengapa Yesus marah atau apa saja yang membuat Yesus marah?
I.                   Karena Bait Allah dinajiskan/dicemarkan
(dengan penipuan, kepalsuan, kepentingan bisnis)
II.                Karena ingin menunjukkan bahwa perlengkapan atau sarana korban bukanlah hal yang utama
III.             Karena kesaksian yang tidak dijaga














KEMARAHAN YESUS
Yoh. 2:13-22
Np 1 Kor. 6:16

Pendahuluan:
·         Pernahkah Anda marah? Jawabannya pasti pernah, bahkan ada yang sering. Kemarahan adalah suatu kondisi emosional seseorang yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang cepat marah, ada pula yang jarang.
·         Pernahkan Tuhan marah?
Tuhan yang kita sembah, Tuhan yang kita kenal, Yesus yang kita ikuti adalah pribadi yang panjang sabar dan tak berkesudahan kasih setia-Nya. Dia sangat memperdulikan orang yang berdosa sekalipun.
·         Tetapi Yesus pernah marah, bahkan kemarahan-Nya ini mengejutkan banyak orang. Orang yang berpenampilan tenang, berwibawa, baik hati, jika marah pasti ada penyebab yang luar biasa.
·         Mengapa Yesus marah? Hal apa yang membuat Dia marah besar?


Baca: Yoh. 2:13-22

Pembahasan Nats:
·         Peristiwa ini dicatat dalam keempat Injil. Mat. 21:2-13; Mrk. 11:15-17; Luk. 19:45-46; Yoh. 2:13-25. Ada penulis yang menempatkan di awal pelayanan Yesus, ada pula yang menempatkannya di akhir pelayanan Yesus di bumi ini. Sampai ada yang menafsirkan bahwa peristiwa ini terjadi sampai dua kali, di awal pelayanan dan di akhir pelayanan Yesus di bumi. Tetapi nampaknya hal ini kurang tepat, sebab kalau Ia pernah melakukan hal yang mentercengangkan itu satu kali, nampaknya tidak yang kedua kalinya.
·         Lebih tepat kalau hal itu dilakukan di akhir pelayanan, c. f. Ay. 21-22, Dia berbicara menunjuk saat kematian-Nya. Peristiwa itu merupakan kelanjutan yang logis dari keberanian Yesus untuk memasuki kota Yerusalem.
·         Apakah Yohanes salah menuliskan peristiwa itu? Kita harus tahu bahwa Yohanes lebih menaruh minat pada kebenaran dari satu peristiwa dan tidak mengurutkannya secara kronologis. Minat utama Yohanes adalah menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak Allah dan sang Mesias, dia tidak pikirkan kapan itu terjadi, tetapi bahwa Yesus benar-benar membersihkan Bait Allah. Yohanes menempatkan peristiwa itu di depan untuk menonjolkan fakta bahwa Yesus adalah Mesias.
·         Kisah itu menyatakan bahwa Yesus ke Yerusalem untuk merayakan paskah yang jatuh pada tanggal 15 bulan Nisan (pertengahan April). Menurut hukum Yahudi adalah keharusan bagi setiap orang Yahudi dewasa yang berdomisili dalam radius 20 km dari Yerusalem untuk mengikuti pesta paskah di Yerusalem. Paskah adalah pesta Yahudi yang terbesar.

Mengapa Yesus marah? Kemarahan Yesus adalah hal yang sangat menakutkan. Gambarannya Yesus membawa cemeti/cambuk, berkata keras dan membanting meja-meja, saat itu sungguh tindakan yang sangat mengerikan. Yesus marah karena:


I.                   BAIT ALLAH DICEMARKAN/DINAJISKAN

Baca ay. 14
Yesus mendapati pedagang lembu, kambing, burung merpati dan penukar-penukar uang di situ.
Ilustrasi: Ketua SM suatu Gereja yang marah dengan adanya kantin di Gereja

Apakah pedagang-pedagang itu yang mencemarkan Bait Allah? Untuk memahami perlu kita mengerti latar belakang peristiwa pada saat itu.
·         Orang Yahudi saat itu tersebar diberbagai penjuru dunia, tetapi mereka tidak pernah melupakan iman dan tanah leluhur mereka. Setiap mereka pasti punya impian untuk merayakan paskah di Yerusalem satu kali dalam hidupnya (c. f: Ibadah Haji). Ada semacam pajak yang harus dibayar oleh orang Yahudi berumur 19 tahun ke atas(=pajak Bait Allah). Pajak itu sangat penting untuk memelihara ritual itu. Jumlah pajak ½ shekel = upah pekerja dalam 2 hari (sekitar Rp. 50.000,00).
·         Waktu itu mata uang di Palestina bermacam-macam (Roma, Yunani, Mesir, Tyrus, Sidon, dll). Tapi pajak Bait Allah harus dengan uang shekel Galilea atau shekel Bait Allah (ini uang Yahudi). Uang lain itu asing/tidak bersih untuk Bait Allah.
·         Peziarah datang dari berbagai penjuru dengan mata uang masing-masing, penukaran uang jika jujur baik dan sangat menolong, tetapi mereka mengambil laba satu ma’ah (kurang lebih 7-10 ribu) untuk setiap shekel yang ditukar dan satu ma’ah untuk setiap kembalian. Si penukar uang mengambil keuntungan yang sangat besar (menurut Talmud itu memang tidak salah).
·         Yang Yesus marah adalah bahwa para peziarah yang tidak mampu dirampok dengan cara penukaran uang itu. Ini ketidakadilan, penipuan yang dilakukan atas nama agama.
·         Selain itu ada penjual binatang kurban, para peziarah biasanya juga mempersembahkan kurban. Menurut hukum, kurban harus sempurna (tidak bercela), ada pejabat Bait Allah yang menanganinya (mumkheh). Biaya pemeriksaan kurang lebih 7-10 ribu. Binatang yang dibeli di luar halaman Bait Allah, dengan sengaja dinyatakan tidak layak. Sedangkan harga di halaman Bait Allah bisa dua puluh kali lipat. Ini juga pemerasan atau penipuan terhadap peziarah yang miskin dan rendah hati.

Yang membuat Yesus marah adalah adanya penipuan, kepalsuan, ketidakadilan, bisnis, yang mengatasnamakan agama. Kehadiran para pedagang jika memang untuk menolong itu tidak menjadi masalah. Tetapi penipuan yang ada itu yang dimarahi Yesus, sampai Yesus mengambil cambuk dan memporakporandakan semuanya.

Penerapan: Apakah Bait Allah itu (1 Kor. 6:19), tubuhmu adalah Bait Allah, kepalsuan atau penipuan tidak boleh ada di dalam tubuhmu. Gereja adalah Bait Allah, penipuan atau kepalsuan juga harus dibuang dari Gereja (mis: ajaran yang salah dalam memberi, dll). Termasuk bisnis (Jual lagu maupun pinjam-pinjam uang).





II.                IBADAH DALAM BAIT ALLAH TIDAK DIHORMATI
Baca ay. 16 c. f. Luk. 19:46
·         Yesus sangat menekankan bahwa Bait Allah adalah rumah doa, tempat untuk beribadah, tempat di mana Allah dipuji dan disembah. Mestinya dalam Bait Allah terdapat ibadah yang khidmat. Tetapi hal yang sangat kontras didapati Yesus, suasana pasar yang Yesus temui, bukan suasana penyembahan dan pengangungan pada Allah. Bagaimana mungkin ada suasana yang khidmat, sementara semua disibukkan dengan hiruk-pikuk jual beli di halaman Bait Allah.
·         Tindakan Yesus memporakporandakan semua juga menunjukkan bahwa segala kurban dan perlengkapan ibadah bukanlah hal yang utama dalam ibadah. Hal yang utama adalah hati yang menyembah. Yes. 1:11-13; Hos. 8:13.
·         Saat ini mungkin kita tidak melakukan hal-hal itu, tetapi banyak cara lain yang sering kita lakukan yang membuat kita tidak menghormati ibadah dalam rumah Allah.

Penerapan: Ibadah tanpa persiapan
Tidak menjadikan Bait Allah sebagai tempat kita menyembah adalah salah
Hati-hati para pelayan.

Yesus marah karena ibadah yang tidak dihormati lagi, Yesus marah karena Bait Allah gagal melakukan fungsinya sebagai tempat doa atau ibadah. Yesus marah tatkala Gereja gagal menjalankan fungsinya dengan baik dan benar sebagai rumah doa, sebagai tempat orang datang pada Tuhan.

Ilustrasi:

Penerapan: Yesus marah ketika kita sebagai Bait Allah gagal menjalankan fungsinya dengan baik (doa, menyembah, dll).


III.             KESAKSIAN MELALUI BAIT ALLAH KOSONG
·         Bait Allah memiliki beberapa halaman dari luar ke dalam (halaman orang kafir, halaman wanita, halaman Bangsa Israel, halaman para Imam), kegiatan jual beli dilakukan di halaman orang kafir.
·         Orang kafir hanya boleh sampai di tempat itu. Kalau ada orang kafir yang hatinya disentuh Allah, dan ia mau datang hanya sampai di situ saja.
·         Mestinya halaman itu adalah tempat kesaksian, kegiatan jual-beli itu telah menghalangi orang lain datang pada Tuhan, mencari Tuhan.
·         Yesus marah jika dalam kehidupan Gereja kita ada hal-hal yang menghalangi orang lain mencari Tuhan. Kesombongan, ketertutupan, kesuaman dan ketidakpedulian terhadap orang lain, itu yang membuat Yesus marah.
·         Kalau dalam bagian II Gereja gagal dalam menjalankan fungsinya sebagai rumah doa, bagian ini membahas bahwa Yesus marah ketika Gereja gagal menjalankan fungsinya sebagai saksi. Menjadi kelompok yang eksklusif, pilih kasih, dan lain-lain dan seringkali membuat orang menjadi terhalang untuk mencari Tuhan.

Ilustrasi: Orang yang rindu mencari Tuhan
Penerapan: Banyak orang yang sedang mencari Allah. Nyatakan kepedulian kita untuk menyambut mereka, bersikaplah ramah, terbuka dan peduli dengan orang lain.
SIKAP PELAYAN KRISTUS YANG BAIK
Yoh. 3:22-30

Pendahuluan:
·         Banyak orang bangga dengan jabatan asisten, bukan kata asistennya yang membuat bangga. . . tapi siapa yang dia asisteni? Siapa asistennya itu yang membuatnya bangga.
·         Bagaimana jika kita menjadi asisten atau pelayan Tuhan? Pribadi yang paling agung dan mulia yang pernah ada. Kita tentu ingin menyenangkan pribadi yang kita layani?

Pembahasan nats:
·         Statement-statement yang diungkapkan oleh Yohanes Pembaptis dalam Yoh. 3:3 merupakan suatu hal yang istimewa, karena konteks waktu itu tidak memungkinkan. Bagaimana mungkin setelah dibandingkan dengan seseorang Yohanes dapat dengan tulus mengatakan hal itu?
·         FAYH ay. 25-26:
Pada suatu hari ada seseorang yang mulai berdebat dengan murid-murid Yohanes, mereka mengatakan bahwa baptisan Yesuslah yang terbaik. Sebab itu mereka pergi kepada Yohanes dan berkata “Guru. Orang yang guru jumpai di seberang sungai Yordan, yang guru sebut Mesias juga membaptiskan orang dan semua orang lebih suka pergi kepada-Nya dari pada datang ke sini kepada kita.”
·         Maksud murid Yohanes tidak salah, dia membela gurunya, tidak rela gurunya mendapat saingan, Yohanes luar biasa, dia berjiwa besar. Perkataan Yohanes tersbut menunjukkan bahwa tujuan hidup, pelayanan dan pengabdian Yohanes pembaptis adalah untuk meninggikan Kristus.


Bagaimana sikap pelayan yang baik, yang membuat Tuan kita puas?

I.                   MEMAHAMI ATAU MENGENAL DIRI (ay. 28)

·         Tidak mengenal diri berarti menilai diri lebih atau kurang, Yohanes sangat mengenal dirinya c. f: Yoh. 1:19-28, Yohanes adalah suara 1:23. Waktu itu Yohanes sangat terkenal, orang mulai bertanya-tanya tentang eksistensinya dan Yohanes jujur menyatakan siapa dirinya yang sesungguhnya. Pengenalan Yohanes akan dirinua membuat dia tidak merasa sakit hati ketika ada yang menyaingi dirinya.
·         Banyak orang tidak mengenal atau memahami diri sendiri sehingga memberi penilaian lebih terhadap diri sendiri, menjadi sok tahu padahal tidak tahu, menjadi sok hebat padahal tidak hebat, dan lain-lain.
·         Yohanes memahami dirinya, dia paham tentang posisinya, ia adalah bawahan, tempatnya bukan yang terdepan. Banyak orang ingin peran besar, teratas dan lain-lain. Yohanes bukan orang semacam itu, dia sadar posisi yang Allah berikan untuknya. Hidup kita ini akan menjadi indah dan dijauhkan dari ketegangan-ketegangan, jika kita sadar bahwa ada banyak hal yang memang bukan untuk kita.
·         Cerita dalam kisah itu:
Nama Yohanes terkenal saat itu, umat Tuhan sedang menantikan Mesias sehingga Yohanes disangka Mesias (1:19-23)
Murid-murid Yohanes makin banyak, tapi setelah Yesus mulai tampil banyak pula orang yang mengikuti-Nya, murid-murid Yohanes mulai tidak suka karena pamor gurunya diganti orang lain.
Yohanes adalah orang yang tahu siapa dirinya, sehingga ia tidak menjadi sakit hati dan frustasi.

Ilustrasi: Kenapa orang suka psikologi? Ramalan bintang? Dan lain-lain?

Penerapan: Kenali diri kita supaya kita dapat memuliakan Allah, kita adalah anak Allah, hidup haruslah sesuai dengan identitas anak Allah.


II.                MEMAHAMI ATAU MENGENAL TUHAN (tuannya) ay. 27

·         Mengenal Tuhan dengan benar merupakan hal yang sangat penting. Abraham, Musa, Nuh, . . . Maria, Yusuf, Paulus adalah sederetan orang-orang yang mengenal Tuhan dengan benar, penegenalan yang benar tersebut memungkinkan seseorang bertindak dengan benar sesuai dengan kehendak-Nya.
·         Penjelasan Yohanes dalam ay. 31-36 menyatakan bahwa dia mengenal Yesus dengan benar.
Ay. 31, Yesus datang dari Surga dan di atas semuanya.
Ay. 34, Yesus diutus dari Allah dan Allah mengarunikan sesuatu yang sangat spesial, keberhasilan Yesus bukan karena curang tetapi karena Yesus layak untuk itu.
Ay. 35, Yesus adalah kepercayaan Bapa.

Ilustrasi: Seorang jurumasak harus mengenal selera tuannya, kita harus mengenal Allah yang kita layani.

·         Yohanes mengenal bagaimana sifat Allah, sehingga ayat 27 ia katakan. Ay. 26 dijelaskan bahwa murid-murid Yohanes memancing emosi Yohanes, karena Yohanes tahu tentang pribadi Allah. . . jawabannya sangat tepat di ay. 27.
Dia mengajar murid-muridNya semua orang untuk menerima bagian masing-masing dari Allah, kalau Yesus pengikutnya lebih banyak, bukan karena Dia mencuri pengikut Yohanes tapi karena Allah yang memberi pengikut itu kepada-Nya.
·         Perselisihan antar Gereja biasanya disebabkan masalah “curi-mencuri” domba, tapi Yohanes punya persepsi dalam pandangan yang lain.
·         Pelayanan kita kepada Allah akan menjadi efektif ketika kita memahami atau mengenal Allah yang kita layani.
Allah kudus                 : layani Dia dengan kekudusan
Allah Murah Hati        : bermurahhatilah, contoh: persembahan
Allah Penolong           : sukalah untuk menolong

Penerapan: Ajakan untuk mengenal Tuhan dengan setia, membaca, merenungkan dan melakukan firman-Nya dengan doa pribadi.




III.             MEMAHAMI ATAU MENGENAL TUGASNYA (ay. 29)

Ilustrasi: Pertengkaran antar anggota tubuh

·         Yohanes sangat memahami tugasnya adalah mempersiapkan jalan untuk Tuhan, ay. 29 Yohanes memakai gambaran yang pasti dimengerti orang Yahudi dengan jelas.
Dalam PL   Allah adalah mempelai laki-laki, Israel adalah mempelai perempuan, hubungan ini sangat dekat. Saat Israel menyembah ilah-ilah lain dianggap tidak setia dalam hubungan pernikahan.
Dalam PB   Gerejalah mempelai perempuan itu.
Kisah pengantin dalam tradisi Israel.
Sahabat mempelai laki-laki (shoshben) tampaknya unik.
Sebagai penghubung, atur pesta, kirim undangan dan pimpin pesta itu
Tugas khususnya adalah menjaga kamar mempelai perempuan
Jika ia mendengar suara mempelai laki-laki, maka ia akan membuka pintu kamar dan meninggalkan mereka dengan sukacita karena tugas sudah selesai
Dia tidak iri dengan mempelai laki-laki karena tahu tugasnya
·         Yohanes punya tugas sebagai teman atau sahabat mempelai laki-laki, ketika tugasnya selesai dengan sukacita ia katakan ay. 30, pemahaman terhadap tugasnya ini yang menjadikan Yohanes tidak iri ketika dibandingkan dengan Yesus.
·         Yohanes adalah figur pelayan Tuhan yang sangat baik, dia mengenal dirinya, mengenal Allah yang dia layani. Juga mengenal tugas dan tanggung-jawabnya. Bagaimanakah dengan Anda?

Penerapan:
Ajakan untuk mengenal tugas kita sehingga kita mampu untuk memuliakan Tuhan.

Penutup:
Identitas kita adalah anak Allah, garam dunia dan ranting.





















MENGATASI IRI HATI
Yoh. 3:25-29

Pendahuluan:
Iri hati sering ada dalam kehidupan kita. Bagaimana mengatasinya? Yohanes sebenarnya pantas untuk menjadi iri hati ketika murid-muridnya memprofokasi dia, dia lebih dulu melayani, tetapi yang baru datang malahan lebih banyak pengikutnya.


Kenapa Yohanes bisa tidak terprovokasi?

I.                   MENGENAL DIRI (ay. 28)

Yohanes tahu bahwa tempatnya bukan yang terdepan atau teratas. Dia sadar bahwa dia diutus untuk menyiapkan kedatangan-Nya. Banyak orang hanya cari peran di atas saja, hidup ini akan nyaman jika kita sadar bahwa ada banyak hal tertentu memang bukan untuk kita. melakukan tugas-tugas rendahan untuk Allah adalah suatu hal yang besar.


II.                MENGENAL ALLAH (ay. 27)

Yohanes memahami bahwa Allah adalah yang memberi kepada setiap orang sesuai takaran masing-masing, Yesus tidak mencuri murid-muridnya, tapi memang Allag mengaruniakan kepada-Nya.


III.             MENGENAL TUGASNYA

Yohanes tahu bahwa tugasnya sebagau “sahabat mempelai laki-laki.”




















BUAH PERTOBATAN
Yoh. 4:1-42

Pendahuluan:
Perjumpaan pribadi seseorang dengan Yesus pasti menghasilkan sesuatu yang luar biasa (Zakheus, Lewi, Paulus dan lain-lain) Perjumpaan orang-orang tersebut dengan Yesus menghasilkan suatu pertobatan, buah-buah atau hasil yang nampak dari pertobatan mereka nampak dengan jelas yaitu suatu perubahan.
Contoh: Pohon durian dan Eboni hampir sama yang membedakannya buahnya.
Perjumpaan perempuan Samaria dengan Yesus (Yoh. 4) menghasilkan pertobatan, dan itu nampak dari perubahan yang terjadi, perubahan perempuan tersebut sebagai bukti pertobatan dan itu sangat penting.
Ilustrasi: Rumah sakit jiwa.


I.                   PERSEPSI

·         Terhadap diri sendiri:
Dulu: Kehilangan harga diri atau minder atau menutup diri, tidak mau bertemu dengan orang lain. Buktinya bahwa perempuan Samaria itu mengambil air tengah hari (Yunani waktu ke-6, ay. 6).
Kini: Mendapatkan kepercayaan diri lagi (ay. 28), dia dengan senang hati dan bersemangat menjumpai banyak orang.
Penerapan: Demikian juga kita di dalam Yesus.
Dulu: Orang berdosa, layak dimurkai.
Kini: Anak-anak Tuhan.
·         Terhadap sesama:
Dulu: Penuh kecurigaan (ay. 4), ada kebencian (ini penyakit lama Yahudi vs Samaria, penjelasan alasannya).
Kini: Penuh kasih terhadap sesama (ay. 28, termasuk orang non Samaria juga, antropois bukan gamariton).
·         Terjemahan lama: segala orang.
Penerapan: Ajakan untuk miliki persepsi yang benar terhadap diri dan sesama.


II.                PERSUASI

·         Terhadap Yesus atau keyakinan terhadap Yesus.
Perempuan tersebut mengalami peningkatan.
Ay. 25, tahu adanya Mesias (oida artinya mengenal atau tahu tetapi sekedar pengetahuan).
Ay. 29, mulai meyakini Yesus adalah Mesias itu.
Ay. 39, bersaksi tentang Yesus sang Mesias itu (martupouses, aka kata marturoo yang artinya membuktikan).
·         c. f: Paulus, Yusuf Roni.
Ilustrasi: Tema-tema di komita LIK.
Penerapan:
Pengenalan dan keyakinan kita tentang Yesus mestinya harus meningkat atau berubah.


III.             PROFESI

Ilustrasi: Ada istilah mantan penjahat, mantan pendeta atan anak Tuhan?
Dulu: ay. 17-18, wanita yang tidak baik secara moral atau pelacur.
Kini: ay. 28-30, 39, pemberita Injil.
·         Dalam waktu 2 hari penginjil baru tersebut berhasil membawa banyak orang datang kepada Yesus.
Penerapan:
Mungkin tidak tragis seperti itu (mungkin dalam menjalankan usaham cara memperoleh uang, cara memperolah prestasi atau kepopuleran dan lain-lain).


Penutup:
Yesus berkata “hasilkanlah buah yang sesuai pertobatan.” Pertobatan ditandai dengan perubahan, berubahlah oleh pembaharuan budimu.



































MENANG DARI IKATAN MASA LALU
Yoh. 4:1-42

Pendahuluan:
·         Menang adalah kondisi atau keadaan yang lebih unggul dari lawan.
Ikatan masa lalu
kepahitan masa lalu
kuasa yang membelenggu
dosa atau kegagalan
·         kita memang harus menang dari ikatan masa lalu (c. f 2 Kor. 5:17)
Contoh: peristiwa orang yang menang dari ikatan masa lalu (Yoh.4:1-42).
·         Wanita samaria itu terikat dengan ikatan dosa perzinahan, bukti:
Ayat 7       :Dia malu sehingga ambil air di siang hari
Ayat 9       : Sikap anti terhadap orang lain
Ayat 10-11: Tidak memahami perkara-perkara Rohani
Akibat atau hasil kemenangan dari ikatan masa lalu
Ayat 39     : Bersaksi, membawa jiwa.


Bagaimana kita dapat menang dari ikatan masa lalu?

I.                   PERJUMPAAN SECARA PRIBADI DENGAN YESUS (Ay.6-7)

·         Kepuasan terjadi saat jumpa Yesus
Ayat.17:Wanita tadi tidak puas
·         Yesus menjadi sumber kepuasan karena Yesus merupakan jawaban kebutuhan manusia yang utama dan keselamatan.
Manusia terikat dengan suatu hal jahat karena tidak puas.
Contoh: cari jimat, dosa perzinahan, KKN, dan ;lain-lain.
Ilustrasi: Kenapa orang ganti-ganti kekasih, bercerai.


II.                PENGAKUAN TERHADAP KEDAULATAN YESUS (Ay.19)

·         Wanita tadi tidak marah saat Yesus tegur dengan keras
Dia mengaku bahwa Yesus dalah Nabi
·         Salah satu ikatan masa lalu adalah kepahitan hati, pengampunan itu perintah Tuhan
Mengakui kedaulatan atau kekuasaan Yesus Kristus berarti tunduk pada perintahnya.


III.             TERBUKA DENGAN PERKARA-PERKARA ROHANI (Ay.20)

·         Dia mulai tanya masalah penyembahan
·         Dengan terbuka terhadap perkara-perkara rohani, seseorang akan memahami hal-hal tersebut dan menyadari keberadaannya di dalam Kristus.




PERUBAHAN HIDUP
Yoh. 4:1-7, 39-42

Pendahuluan:
·         Salah satu pergumulan yang sering dialami umat Tuhan adalah bagaimana dia dapat berubah. Banyak orang yang sudah lama mengikuti Tuhan tetapi hidupnya masih seperti saat dia belum terima Kristus. Bahkan banyak orang berusaha keras untuk meninggalkan kebiasaan lama yang salah, namun toh perubahan itu tidak kunjung datang.
·         Ada pula orang-orang yang sedang mencari suatu kepuasan yang sejati. Bertahun-tahun menjadi orang Kristen, tetapi masih belum menemukan kepuasan sejati, masih ada yang hambar dalam hidupnya.
·         Dapatkah kita berubah? Dan bagaimana perubahan itu dapat terjadi?? Baca nats dalam Yoh. 4:1-6, 39-42. Di sini kita melihat seorang tokoh yang juga mengalami perubahan yang luar biasa dalam hidupnya.
·         Kisah ini menceritakan bahwa dalam suatu perjalanan, Yesus melintasi daerah Samaria, Dia berjumpa dengan perempuan Samaria itu. Siapakah perempuan Samaria itu?
Dia adalah orang yang tertolak dari masyarakat, buktinya ay. 7 mengatakan bahwa tengah hari ia menimbah air. Padahal, kebiasaan masyarakat menimbah di pagi atau sore hari. Jarak Samaria ke Sikhar kurang lebih 1 km, jarak yang cukup jauh, kemungkinan ia orang yang ditolak di masyarakat Sikhar.
Ay. 16-18 makin menjelaskan siapa perempuan itu. Dia orang yang berdosa dan dikucilkan. Mungkin profesinya adalah wanita yang tidak baik, orang yang dikucilkan dan dianggap hina oleh masyarakat itu. Kalau saja wanita Samaria berhadapan dan bertemu dengan pemimpin agung, maka wanita Samaria melarikan diri dengan penuh malu.
·         Tetapi di bagian akhir kisah ini, terjadi perubahan yang sangat drastis dan luar biasa. Baca ay. 39-42, perempuan yang dulu hina itu kini menjadi pemberita Injil yang efektif. Dia berhasil membawa banyak orang datang pada Yesus.

Kita melihat adanya perubahan yang luar biasa dari perempuan berdosa menjadi pemberita Injil yang dipakai Allah. Dari orang yang tidak berguna bagi masyarakat menjadi orang yang sangat berguna bagi Allah dan sesama.


Bagaimana dia dapat berubah?

I.       ADA PERJUMPAAN SECARA PRIBADI DENGAN YESUS (ay. 6-7)

·         Kita pasti mengenal nama Zakeus, Lewi, Paulus, dll. Mereka dulunya juga orang-orang berdosa dan dianggap sampah masyarakat. Tapi mereka semua akhirnya juga berubah menjadi orang baik dan dipakai Tuhan. Mereka semua berubah setelah berjumpa secara pribadi dengan Kristus. Perempuan itu juga berubah setelah berjumpa dengan Yesus.

Ilustrasi:
·         Banyak orang sudah lama mengenal Yesus dan menjadi Kristen, tetapi belum menunjukkan perubahan hidup. Mereka masih melakukan dosa dan kecemaran, penyebabnya adalah karena mereka belum berjumpa Yesus secara pribadi. Orang yang belum mengalami perjumpaan dengan Yesus tidak memiliki kepuasaan dalam hidupnya sehingga mereka menjadi pengkritik, suka menuntut dan berbuat dosa.
·         Perjumpaan dengan Yesus dapat mengubah dan memuaskan karena Yesus adalah jawaban dari kebutuhan manusia yang paling utama.
·         Setiap orang dapat mengalami perjumpaan dengan Yesus karena Yesus rela menembus pembatas yang ada. Samaria dan Yahudi itu bermusuhan (ay.   ). Rabi Yahudi tidak akan mungkin mau berbicara dengan wanita, apalagi orang Samaria. Ini adalah aib bagi mereka, tetapi Yesus menembus pembatas yang ada. Kehadiran-Nya di dunia ini menunjukkan bahwa Dia menembus batas yang ada. Allah rela menjadi manusia yang hina. Hal ini memungkinkan setiap manusia untuk dapat mengalami perjumpaan dengan Yesus.

Penerapan: Ketika terjadi perjumpaan dengan Yesus secara pribadi Tuhan tidak menghakimi kita, melainkan menemani kita, kita tidak dituduh melainkan Ia memahami kita, menolong dan memberkati.


II.    ADA PENGAKUAN TERHADAP KEDAULATAN YESUS (ay. 19)

·         Yesus memberikan teguran yang cukup keras pada wanita itu (ay. 17b-18), tetapi wanita itu menerimanya. Dia tidak marah saat Yesus menegurnya sebaliknya ia justru mengakui kedaulatan Yesus sebagai Nabi.
·         Kita juga bisa berubah jika kita mengakui kedaulatan dan kekuasaan Yesus. Siapa Yesus dalam hidup kita? Dia itu Nabi, Juruselamat, Dia berkuasa dll.
·         Kebanyakkan orang Kristen adalah pewaris dan kurban tradisi. Jadi tradisi dahulu di bawah sampai sekarang, banyak orang Kristen percaya Yesus itu Allah, tetapi dalam praktek tidak mengakui kedaulatan Yesus sebagai Allah. Misalnya dengan tetap berbuat dosa.
·         Kalau Yesus itu Nabi, Raja, Pemimpin kita, maka Dia berhak untuk menegur dan membentuk hidup kita.

Penerapan: Salah satu cara mengakui kedaulatan Yesus adalah dengan menerima teguran-Nya (melalui khotbah hamba Tuhan, nasehat Pendeta, teman, suami/istri, dll).


III.             ADA KETERBUKAAN TERHADAP PERKARA-PERKARA ROHANI (ay. 20)

·         Dalam kisah itu dinyatakan bahwa perempuan itu berubah karena dia mulai berminat/tertarik pada perkara-perkara rohani. Dia mulai membuka diri terhadap hal-hal yang sifatnya rohani, ay. 20 menyatakan bahwa dia yang mulai membuka diri menanyakan hal-hal yang rohani. Bukan Yesus yang mengajar dulu, tetapi wanita itu yang mulai bicara tentang penyembahan dan ibadah.
·         Sebelumnya perempuan itu tidak memahami perkara-perkara rohani. Saat Yesus berbicara tentang air kehidupan (ay. 10-12) dia tidak mengerti dan tidak memahami sama sekali.
·         Namun, kini dia tertarik tentang hal-hal yang rohani sifatnya. Dia melihat konsep ibadah yang dilakukan oleh nenek moyangnya, dia kemudian menanyakan kebenarannya pada Yesus. Perjumpaan dengan Yesus telah membuka hati dan pikirannya.

Penerapan: Jika ingin berubah, mulailah terbuka dengan hal-hal yang rohani (misalnya: persembahan, pelayanan, kasih, dan lain-lain).











































GO AND BLESSING
(pergi dan jadilah berkat)
Yoh. 4:5-8, 19, 21, 25; 6:28-30, 39-42

Pendahuluan:
·         Panggilan orang percaya adalah untuk pergi ke dunia dan menjadi berkat. Kata Gereja (Eklessia yang artinya dipanggil keluar), perumpamaan tentang garam dan terang, kita harus menjadi berkat.
·         Bandingkan dengan apa yang dilakukan Yesus, Dia turun dari Sorga, tinggalkan kemuliaan, berinkarnasi menjadi manusia dan memberkati manusia. Paulus menjadi berkat dan membawa berita keselamatan bagi banyak orang.
·         Kita akan belajar tentang seorang pribadi yang punya masa lalu yang kelam, tetapi akhirnya bisa menjadi berkat bagi banyak orang.
Baca teks:
Komentar tentang teks:
Kisah ini sukup terkenal
Kisah ini hanya ditulis dalam Injil Yohanes
Inti kisah ini
Perjumpaan perempuan Samaria itu dengan Yesus, perempuan yang kurang baik dan tidak disukai masyarakat itu berjumpa dengan Yesus, perubahan ajaib terjadi, akhirnya dia menjadi berkat bagi banyak orang.


Bagaimana bisa pergi dan menjadi berkat?

I.                   Orang Percaya Harus Berjumpa Secara Pribadi dengan Yesus (ay. 6-7)
·         Perjumpaan dengan Yesus mengawali segala yang baik, c. f: Mat, Zakheus, Paulus dan lain-lain. Perempuan Samaria tidak sengaja bertemu Yesus, perjumpaan dengan Yesus merupakan hal yang mutlak diperlukan.
Ilustrasi: Mengajak nonton film orang buta.
Penerapan: Harus bertemu Yesus dulu baru bisa jadi berkat karena Dia sumber berkat.


II.                Orang Percaya Harus Berubah
a.       Perubahan persepsi
Terhadap diri: dulu minder, tidak punya harga diri, sekarang tidak minder lagi.
Orang lain, dulu penuh curiga dan kebencian, sekarang mengasihi semua orang.
Yesus: dulu tahu (kata orang), sekarang percaya Yesus adalah Mesias.
b.      Profesi
Dulu: tercemar (pelacur)
Kini: terhormat (pemberit Injil yang efektif)
Perubahan terjadi karena perjumpaan dengan Yesus.
Ilustrasi: c. f: Mat, Zakheus, Paulus.
Penerapan:


III.             Orang Percaya Harus Bertindak (ay. 28-30)
·         Tidak tinggal diam, segar pergi memberitakan tentang Yesus.
·         Hasilnya adalah ay. 39
KEBANGKITAN KAUM PEREMPUAN

Pendahuluan:
·         Membicarakan perempuan tidak akan ada habisnya, sejarah penciptaan wanita unik, menarik, mengesankan, namun kenapa Iblis menggoda Hawa?
Takut pada Adam.
Tahu bahwa perempuan punya potensi besar untuk menaklukkan dunia.
·         Perempuan punya kekuatan besar untuk mengubah dunia.
Ilustrasi: Program ADS, dengan kelembutan bahkan dengan tangisan perempuan dapat mengubahkan secara luar biasa (Kisah Agustinus)).
·         Potensi perempuan yang hebat bisa dimanfaatkan secara positif maupun negatif. Hawa jatuh dalam dosa – kutukan Tuhan dalam Kej. 3:16 – keadaan perempuan terpuruk – tidak mendapat posisi istimewa dalam masyarakat dan negara – selalu dianggap sebagai malapetaka.
·         Bagaimana kaum perempuan bisa bangkit dari keterpurukan ini?

Pembahasan:
·         Tokoh-tokoh perempuan yang hebat dalam Alkitab antara lain Debora, Ester, Lidia dan lain-lain.
Debora, zaman hakim-hakim dia menjadi pemimpin, musuh mereka (Yabin raja Kanaan dan Sisera panglima perang). Dia menyuruh Barak maju berperang, Barak tidak berani kalau Debora tidak menemaninya. Tuhan menyerahkan Sisera mati di tangan Yael (Hak. 4:16, 21), seorang perempuan. Debora adalah perempuan, pemimpin yang gagah berani.
Ester adalah ratu Persia, istri dari raja Ahasweros (Ester orang Yahudi), dia menyelamatkan bangsanya dari ancaman Persia dengan kelembutan dan keberaniannya, juga kerelaan untuk mati (Est. 4:16).
Lidia termasuk pendiri jemaat Filipi (Kis. 16:13-15), jemaat Filipi adalah jemaat yang bertumbuh.
·         Bagaimana kita bisa seperti mereka?
·         Menjadi perempuan yang mengalami suatu kebangunan dalam dirinya.

Yoh. 4:1-42.
·         Ulasan tentang nats.
·         Kondisi perempuan itu sedsng terpuruk.
·         Dia kehilangan harga diri, dijauhi masyarakat secara sosial atau hubungan horizontal dengan sesama, dia mengalami persoalah atau kendala.
·         Secara rohani dia mengalami masalah.
·         Tapi pada akhirnya dia mengalami suatu kebangunan rohani yang luar biasa dan ada kebangkitan rohani bagi masyarakat Samaria (ay. 39-42).


Apa yang menyebabkannya?

I.                   Ada perjumpaan secara pribadi dengan Yesus (ay. 6-7)

·         Perempuan itu mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Yesus, sebelumnya secara teori dia tahu akan adanya Yesus (ay. 25), kata “ohida” yang dipakai dalam teks ini.
·         Banyak tokoh yang mengalami kebangunan atau kebangkitan karena berjumpa dengan Yesus secara pribadi (dalam sejarah Gereja).

Ilustrasi: Perubahan ajaib jadilah padaku.

Penerapan:


II.                Bersedia untuk ditegur dan dinasehati (ay. 19)

·         Perempuan itu sedis ditegur Yesus, dia tidak sakit hati, tidak marah, sebaliknya dia mau menerima teguran. Itulah kerendahan hati dan kelemahlembutan.
·         Kebanyakan orang menjadi sakit hati saat ditegur, sudah nyata-nyata salah masih terus berdalih. C. f: Daud saat ditegur nabi Natan, Petrus saat ditatap Yesus.
·         Teguran Yesus pada perempuan itu sangat tegas dan tajam.

Ilustrasi: Jemaat marah pada pengkhotbah (pengalaman di Tarakan).

Penerapan:


III.             Berminat pada perkara-perkara rohani (ay. 20)

·         Perempuan tadi mulai terbuka dengan perkara-perkara rohani, ay. 20, dia bertanya tentang masalah penyembahan. Sebelumnya dia tidak memahami perkara-perkara rohani (ay. 10-12), dia tidak tahu tentang air kehidupan.

Ilustrasi: Orang yang tidak peduli dengan hal kematian, pekerjaan Tuhan dan lain-lain, dalihnya nanti kalau sudah tua.

Penerapan:


Penutup:
Perempuan punya potensi yang besar untuk terjadinya suatu gerakan, harus dimulai dengan kebangkitan dalam dirinya. Ini terjadi jika: 1, 2, 3.














PERLU YESUS SETIAP HARI
Yoh. 4:1-26

Pendahuluan:
·         Komentar tentang pendapat Blaise Pascal sehebat, sekaya, sepopuler apapun. . . mereka perlu Yesus.
Komentar teks, Yoh. 4:1-26
·         Seorang pribadi atau perempuan yang sedang mencari kepuasan dengan cara yang keliru.
·         Dia mengalami kekosongan dalam jiwanya, dia mengalami hubungan tidak harmonis dengan sesama (itu sebabnya ambil air di tengah hari, tidak lazim), dia mencari sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhannya.
·         Setelah peristiwa perjumpaan dengan Yesus dia mengalami kepuasan dalam dirinya dan perubahan pun terjadi dalam dia, dan dia perlu Yesus.
·         Sadarkah kita bahwa kita juga perlu Yesus setiap hari?
·         Komentar tentang tema bulan ini.


Mengapa perlu Yesus setiap hari? Karena:

I.                   YESUS MEMPEDULIKAN (ay. 7-9)

·         Yesus menyapa perempuan Samaria itu, ini tidak lazim c. f: ay. 27. Murid-muridNya heran (thumakso) artinya terkejut. Berarti ini yang pertama kali Yesus lakukan waktu itu.
·         Budaya waktu itu. . .
·         FAYH: ay. 9, c. f: ay. 9
Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria, Rabbi-rabbi Yahudi menjaga martabatnya dengan tidak sembarang menyapa dan bergaul. Perempuan Samaria itu (sudah orang Samaria, perempuan, pelacur lagi).
·         Tapi Yesus peduli dengan orang terhinapun Dia peduli.
Contoh-contoh kepedulian Yesus:
Sembuhkan orang sakit, beri makan 5000 orang, mengampuni orang yang kedapatan berzinah, memperhatikan anak-anak, termasuk: DIA MATI UNTUK KITA.

Ilustrasi: Ibu Theresa, Romo Mangun
Penerapan: Yesus mempedulikan engkau


II.                YESUS MEMUASKAN (ay. 13-14)

·         Penjelasan teks tersebut (Ay. 14).
·         Tidak akan haus untuk selama-lamanya (ou) tidak, (me) tidak, (dipsesei) mustahil, artinya sama sekali tidak. Teks ini bicara tentang kehidupan kekal.
·         Penjelasan tentang: Kej. 3; Rm. 3:23; 6:23.

Ilustrasi: Lagu kemanakah kami mencari.
Penerapan:
III.             YESUS MENGETAHUI/MAHATAHU (ay. 15-19)

·         Penjelasan kisah selanjutnya perempuan tadi berkata tidak punya suami. Alasannya? Tidak tahu, mungkin tertarik dengan Yesus, mungkin ingin bohong atau tutup-tutup dan lain-lain, Yesus tahu keadaan orang tersebut.
·         Yesus Maha Tahu dengan hidup kita, c. f: Mzm. 139:16; 2-4.

Ilustrasi: Banyak orang Kristen tidak sadari hal tersebut.
Penerapan:
Kita membutuhkan pribadi yang tahu tentang kita.








































IBADAH SEJATI
Yoh. 4:19-24

Pendahuluan:
·         Persepsis orang tentang ibadah yaitu berdoa, memuji Tuhan, mendengar Firman Tuhan dan lain-lain. Ibadah dalam Bahasa Ibrani menggunakan kata “abodah” yang artinya bekerja, sedangkan Bahasa Yunani yang sering diidentikan dengan ibadah adalah “proskuneo” yang artinya menyembah.
·         Ibadah pada umumnya diartikan sebagai kegiatan atau aktifitas rohani seseorang, dalam kaitannya dengan Tuhan.
·         Komentar tentang tema: ibadah sejati. . . berarti ada ibadah yang palsu?
Rm. 12:1, mempersembahkan tubuh adalah ibadah yang sejati.
Yak. 1:27, ibadah yang murni dan tidak bercacat adalah mengunjungi orang lain dalam kesusahan mereka.
Dalam Perjanjian Lama, Israel ditegur karena ibadah mereka hanya secara lahiriah.

Baca teks: Yoh. 4:19-24
·         Teks yang tidak asing lagi bagi setiap kita, ini mengisahkan perjumpaan Yesus dengan seorang perempuan Samaria yang akhirnya membawa perubahan pada perempuan tersebut.
·         Penjelasan tentang perempuan Samaria (secara singkat).
·         Salah satu topik pembicaraab Yesus dan perempuan tersebut adalah masalah ibadah atau perihal menyembah Tuhan.
·         Pandangan atau penjelasan Yesus tentang ibadah:

Ibadah sejati tidak atau bukan persoalan tempat, ibadah tidak dibatasi oleh tempat tertentu atau suasana tertentu. Ibadah juga tidak dibatasi waktu, kapan saja dan di mana saja, ibadah bukan bicara suatu aktivitas tertentu, ibadah adalah segala aktifitas orang percaya (bandingkan: Rm. 12:1, Yak. 1:27, Kol. 3:23), tetapi ibadah sejati adalah:


I.                   FOKUS IBADAH PADA ALLAH YANG BENAR (ay. 21)

“. . . menyembah Bapa. . . “
·         Yesus dengan tegas mengatakan bahwa fokus ibadah adalah Bapa, Allah yang benar.
·         Konteks tuhan bagi perempuan Samaria saat itu adalah dewa-dewa, pemahaman ibadah pada masyarakat waktu itu.
·         Yesus mengenalkan “Bapa. . . “ suatu konsep yang sangat berbeda dengan pemahaman masyarakat saat itu. Sebenarnya Allah harus menjadi fokus ibadah kita, bukan yang lainnya.
Contoh: Abraham, Yosua Paulus dan lain-lain. (c. f: Kol. 3:23)

Ilustrasi:
Berbagai motif dan tujuan orang beribadah antara lain supaya dilihat atau dipuji orang lain. Teguran Yesus yaitu jika hidup keagamaan tidak lebih baik dari ahli-ahli Taurat. . . engkau tidak layak.


II.                DISERTAI PENGENALAN YANG BENAR PADA TUHAN (ay. 22)

·         Percuma saja beribadah jika tidak mengenal dengan benar Tuhan yang disembah.
·         Mengenal Allah dengan benar sangat penting, seseorang akan punya ibadah yang benar atau sejati tatkala dia mengenal Allah dengan benar.
Contoh: Abraham dan Paulus, seluruh hidup mereka adalah ibadah. Semua terjadi karena mengenal Allah dengan benar.


III.             DISERTAI SIKAP YANG BENAR (ay. 23-24)

“. . . dalam roh dan kebenaran. . . “
·         Beberapa pendapat tentang tafsiran kitab-kitab tersebut.
·         Yang dimaksud adalah menyembah Allah dengan semangat atau sikap yang benar.
Roh maksudnya spirit
kebenaran maksudnya pengenalan.
·         Bandingkan pola Samaria dan Yahudi yang memakai spirit tapi tanpa pengenalan (c. f: Kol. 3:23).
































MENYEMBAH DALAM ROH DAN KEBENARAN
Yoh. 4:20-26

Pendahuluan:
·         Suatu kali ada orang yang tanya dengan asumsi bahwa GKI dan Gereja-gereja protestan tidak ada penyembahan dalam ibadahnya, dan sampai sekarang masih banyak orang yang berasumsi seperti ini.
·         Apa, kapan, di mana dan bagaimana penyembahan yang benar itu!
Baca: Yoh. 4:20-26

Terlepas dari pembahasan tentang eksistensi perempuan Samaria itu, sebenarnya wanita itu sedang mencari cara penyembahan yang tepat. Ia hanya melihat dua pikiran yaitu cara Samaria dan cara Yahudi, Yesus menyiapkan dia untuk cara ilahi dengan memberitahu bahwa cara penyembahan tersebut tidak benar (nenek moyang Samaria vs nenek moyang Yahudi).

Masyarakat saat itu memang hanya melihat dua gaya atau cara penyembahan kepada allahnya, cara Samaria dan cara Yahudi.
Bagaimana kedua cara penyembahan tersebut:


CARA SAMARIA

Dilakukan dalam ketidaktahuan, mereka menyembah tanpa menmgetahui kepada siapa ibadah mereka ditujukan, dengan demikian mereka menyembah kepada allah yang tidak mereka kenal.
Pengetahuan rohani orang Samaria terbatas karena mereka menolak semua PL kecuali Pentateukh.
Orang Samaria adalah keturunan orang Yahudi dan orang Asyur yang ditempatkan di Samaria sesudah orang-orang Israel ditawan di negeri Asyur, mereka tetap menyembah dewa-dewa mereka, tapi juga menyembah Tuhan bersama-sama dengan dewa-dewa mereka.
Orang Samaria hanya menerima lima kitab pertama dari seluruh PL, mereka menolak berita para nabi dan puisi-puisi indah dalam Alkitab, mereka memeluk agama yang tidak lengkap karena kitab suci mereka juga tidak lengkap, mereka menolak pengetahuan yang tersedia bagi mereka, agama mereka diwarnai oleh penyembahan yang bergairah tanpa informasi yang benar, mereka menyembah dalam roh, tapi tak dalam kebenaran.
Penyembahan yang terjadi di gunung Gerizim adalah bidat yang bersemangat.
Penyembahan orang Samaria tidak didasarkan pada kasih dan pengetahuan tentang Allah.
Menurut sejarah ketika orang-orang asing dimasukkan ke Samaria, mereka juga membawa ilah-ilahnya (2 Raj. 17:29), ada imam dari Betel yang mengingatkan (2 Raj. 17:28). Tapi kenyataannya, mereka hanya menambahkan saja nama Yehovah pada daftar ilah mereka. Agama mereka setengah Yahudi, setengah kafir. Itulah sebabnya Yahudi sangat membenci Samaria lebih dari semuanya.

Ilustrasi: Bicara semangat tetapi tidak tahu tentang bagaimana kebenarannya.


CARA YAHUDI

Mereka menerima semua PL, mereka punya kebenaran tapi kehilangan semangat. Saat mereka (orang Farisi) berdoa, berpuasa, memberi sedekah, mereka tidak melakukannya dengan sepenuh hati, c. f Mat. 6 Yesus lebih menekankan masalah motivasi.
·         Mrk. 7:6 mereka memuliakan Tuhan dengan bibirnya, tapi hatinya jauh dari Allah.
·         Penyembahan mereka adalah ajaran ortodoks yang mati dan gersang.
·         Yerusalem memiliki kebenaran, tapi tidak ada roh yang bersemangat.
Contoh: kelompok-kelompok yang terlalu menekankan liturgi dan ortodoks.
Ilustrasi: Kapel STTII

Kedua musuh dari penyembahan yang benar adalah Gerizim dan Yerusalem. Ketulusan, kegairahan dan sikap agresif penting, tetapi semua itu harus didasarkan atas kebenaran. Kebenaran adalah dasar, tetapi bila tidak menghasilkan hati yang berhasrat, gembira dan bergairah, penyembahan tersebut tidak lengkap. Bidat yang bergairah adalah panas tanpa cahaya, ajaran ortodoks yang gersang adalah cahaya tanpa panas.
Kedua ekstrim tersebut masih ada pada kita saat ini.
Contoh: Gereja menekankan semangat, Gereja menekankan liturgi
Menyembah dengan kegairahan saja tidaklah cukup. Di satu pihak ada orang yang berpegang pada doktrin yang sehat, tapi kehilangan kegairahan mereka, mereka mengenal kebenaran tapi tidak dapat bergembira karenanya. Bapa menghendaki kegairahan maupun hal-hal yang ortodoks, roh maupun kebenaran.
Itulah sebabnya Yesus mengajarkan suatu pola penyembahan bahkan yang berbeda dengan konsep yang berlaku saat itu. Yesus mengajarkan bahwa “Bapa menghendaki penyembah yang menyembah Dia dalam roh dan kebenaran” (Yoh. 4:23).

Apakah maksud menyembah dalam roh dan kebenaran?

Pendahuluan:
Banyak orang berpikir bahwa hal itu adalah menyembah dalam bahasa roh, dalam suasana yang supranatural, yang tidak terpahami akal manusia dan lain-lain.
Menyembah dalam roh dan kebenaran adalah:


I.                   Penyembahan yang terjadi di dalam hati atau roh kita (ay. 24)

·         Kata roh dalam ayat ini dipakai huruf kecil, mengacu pada roh manusia, pribadi yang lebih dalam. Penjelasan tentang keadaan manusia: tubuh, jiwa dan roh. Banyak kontradiksi antara trikotomi dan dikotomi. Yang jelas kata “roh” menunjukkan elemen spiritual dalam manusia sebagai prinsip kehidupan dan tindakan yang mengatur tubuh.
Dengan demikian penyembahan haruslah mengalir dari dalam ke luar, penyembahan bukan karena musik yang pas, situasi yang mendukung dan lain-lain. Penyembahan terjadi dalam hati, dalam roh, di dalam kita.
Contoh: Tidak benar kalau musik dan lain-lain dijadikan alasan untuk tidak bisa menyembah dengan benar, musik hanya sebagai pendukung.
·         Contoh-contoh orang yang menyembah dengan segenap hati
a.       Paulus (Rm. 1:9)
Kata melayani dalam bahasa Yunani (latreuo) artinya menyembah
b.      Daud (Mzm. 45:2; 103:1)
·         Perhatian Allah dalam banyak hal adalah masalah hati atau bagian dalam, bukan hanya di luar.
·         Tanpa hati penyembahan bukanlah penyembahan tapi permainan sandiwara kita munafik, kita bisa sungguh-sungguh menyembah walaupun tidak sempurna, tapi kita tidak bisa dikatakan menyembah Dia bila kita tidak tulus. Penyembahan yang demikian bisa terjadi jika kita menyerahkan diri kita pada Roh Kudus, penyembahan yang demikian terjadi bila kita memusatkan pikiran pada Allah, hati yang tidak bercabang dan penuh penyesalan.

Penerapan: Ajakan untuk menyembah dalam lubuk hati yang terdalam dengan kesungguhan hati.


II.                Penyembahan yang terjadi karena mengerti Firman Tuhan (ay. 22)

·         Penyembahan bukanlah suatu pengalaman emosi dengan Firman Allah yang menimbulkan perasaan-perasaan tertentu, penyembahan adalah tanggapan yang dibangun atas kebenaran.
·         Firman Allah adalah kebenaran
Jika kita ingin menyembah Dia, maka kita harus menyembah dengan pengertian akan Firman Allah (pengenalan).
·         Banyak kita jumpai orang yang rajin menyembah tapi hidupnya banyak melakukan kecemaran. Misalnya: sering saat teduh tapi hidupnya tidak jadi saksi, hal ini bisa terjadi karena orang tersebut tidak menyembah dalam kebenaran, dalam pengertian yang benar akan Firman Tuhan, ibarat suka gandum tapi tak mau menggilingnya, suka buah-buah yang bergantungan tapi tak mau memetik.
Contoh: Firman Tuhan mengajarkan kekudusan


III.             Penyembahan yang terlepas dari persoalan tempat dan waktu (ay. 24)

·         Beberapa orang tidak bisa menyembah kalau bukan di Gereja yang pebuh dengan musik dan lain-lain, demikian sebaliknya.
·         Dalam ay. 21-24 Yesus mengajar tentang penyembahan yang benar, soal menyembah bukanlah soal tempat. Sia-sialah perdebatan antara Gerazim dan Yerusalem.
Penerapan:
Jangan hanya bisa menyembah Tuhan jika di suatu tempat tertentu, tidak harus kita pergi ke tempat khusus yang dikeramatkan atau benda-benda yang dikeramatkan, misalnya: Yerusalem.

Penutup:
Penyembahan yang benar adalah bila manusia dengan rohnya mencapai persekutuan yang akrab dengan Allah. Penyembahan yang benar ialah bila roh kita bagian yang kekal dan tak kelihatan berkomunikasi dengan Allah yang juga kekal dan tidak terlihat. Kita memberikan pujian, nyanyian, menaikkan doa dan sebagainya kepada Allah.
Kita memberikan penyembahan kita kepada Allah dari bagian diri kita yang paling dalam yaitu roh kita. Penyembahan adalah luapan dari pemahaman kita akan Firman Allah yang adalah kebenaran. Itulah penyembahan dalam roh dan kebenaran.
INI AKU, UTUSLAH AKU
Yoh. 4:31-38

Pendahuluan:
Rindukah setiap kita melihat setiap lutut bertelut menyembah Yesus dan setiap lidah mengaku Yesus adalah Tuhan? Firman Tuhan mengatakan bagaimana mungkin itu terjadi jika mereka tidak percaya? Bagaimana dapat percaya jika tidak ada yang memberitakan? Firman Tuhan datang pada Yesaya “siapa yang akan Ku utus? Siapa yang mau pergi untuk Aku? Yesaya menjawab “ini aku, utuslah aku.”
Saat ini seruan yang sama Tuhan kumandangkan pada generasi ini, siapa yang akaka Ku utus? Adakah Yesaya-yesaya generasi ini yang juga berkata “ini aku, utuslah aku.” Ini perkara yang cukup sulit tetapi hal ini bisa terjadi jika kita memiliki??
Baca Yoh. 31-38.

Komentar tentang teks:
·         Yesus mulai diusil oleh orang-orang Farisi, Yesus berniat tinggalkan Yudea dan kembali ke Galilea, Dia melintasi Sikhar (salah satu kota Samaria) dan bertemu dengan perempuan Samaria yang akhirnya menjadi pengikut-Nya.
·         Melalui nats ini kita belajatr dari Yesus, bagaimana kita dapat meresponi penggilan Allah dan berkata “ini aku. Utuslah aku.”


Untuk dapat meresponi panggilan Allah dan berkata
“ini aku, utuslah aku.” Maka kita harus:

I.                   MILIKI PERSEPSI SEPERTI YESUS (ay. 35)

·         Lagu “Brikanku hati seperti hatimu.”
Pengarang menyadari bahwa cinta kita tidak sama dengan cinta Yesus.
·         Perhatikan ay. 35, Yesus punya persepsi atau pandangan yang berbeda dengan orang-orang pada umumnya, ketika melihat fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar kita. fenomena saat itu adalah orang-orang Samaria datang pada Yesus, para murid tidak menyadari bahwa itu adalah saat penuaian jiwa-jiwa.
·         Orang Yahudi membagi tahun dalam 6 masa (sesuai kegiatan pertanian) dan tiap masa 2 bulan (pembenihan, dingin, semi, panen, panas, terik). Sikhar adalah daerah yang sukup terkenal dengan hasil gandumnya. Menurut pembagian musim, dari menabur sampai dengan panen perlu 4 bulan (ini kondisi normalnya).
·         Saat itu Yesus sedang bicara tentang zaman anugerah yang beda dengan kondisi normal, benih firman Tuhan yang ditabur tidak perlu waktu lama untuk dipanen. Yesus sedang mengatakan adanya “kesempatan” yang dimaksud dengan ladang yang sudah menguning adalah orang-orang Samaria yang datang pada Yesus.

Ilustrasi: Persepsi tentang orang gagap.
Penerapan:
Banyak orang yang punya prinsip zaman ini adalah zaman yang sulit dan tidak ada harapan bagi orang Kristen, siapa bilang? Kesaksian (Pak Iswanto, Pak Johny di Lik Roviga). Jangan sia-siakan kesempatan ini sebelum zaman ini benar-benar tertutup. Ay. 35 dalam teks asli menuliskan “arahkan matamu” memakai bentuk imperatif, putih sebagai penunjuk ladang gandum yang siap untuk dituai.
II.                MILIKI TEKAD ATAU KOMITMEN SEPERTI YESUS (ay. 34)

·         Saat itu Yesus sebenarnya sangat lapar (siang hari, panas dan Ia menyuruh murid-muridNya membali makanan), tetapi ketika murid-muridNya menawari makanan, Dia menolaknya dan berkata “makananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku.”
Tekad atau komitmen Yesus adalah melakukan kehendak Bapa.
Contoh: Doa di Getsemani
Kenosis (Flp. 2:5-8)
·         Inti perkataan Yesus adalah penyerahan diri pada kehendak Allah, hal ini merupakan jalan satu-satunya untuk memperoleh perdamaian, kebahagiaan, kekuatan.
·         Untuk dapat meresponi Allah dan berkata “ini aku, utuslah aku” adalah jika kita memiliki komitmen atau tekad untuk melakukan kehendak Allah.

Penerapan:
Saya yakin di antara Bapak/Ibu/saudara?i yang hadir, ada yang dikehendaki untuk melayani Tuhan sepenuh waktu, dikhususkan untuk melayani jadi jangan keraskan hatimu.


III.             MILIKI KEYAKINAN SEPERTI YESUS (ay. 36-37)

·         Setelah ay. 35 Yesus menyatakan persepsi atau pandanngan-Nya tentang penuaian jiwa-jiwa, Yesus meyakini bahwa dalam pelayanan baik yang menabur maupun yang menuai sama-sama bersukacita.
·         Konsep Yahudi, menabur itu penuh air mata dan menuai dengan penuh sukacita, tapi dalam pelayanan siapapun kita (penabur atau penuai) sama-sama bersukacita.
·         Ay. 38, Yesus meyakini bahwa Dia mengutus kita untuk menuai apa yang tidak kita tabur. Sebab Yesus sudah menbaur dengan karya-Nya di kayu salib, pendahulu kita juga telah menabur dengan tetesan darah dan keringat, kini saatnya kita menuai.




















ARTI SEBUAH PELAYANAN
Yoh. 4:27-30, 39-42

Pendahuluan:
Istilah melayani sudah tidak asing lagi bahkan setiap kegiatan atau aktivitas kekeristenan identik dengan suatu pelayanan, istilah ini diambil dari teladan Kristus sendiri. Saat pentakosta para pengikut Kristus dilengkapi dengan Roh Kudus sehingga dapat efektif dalam melayani, saat seseorang percaya dan terima Tuhan Yesus, Allah memberikan kuasa dan karunia untuk melayani.

Apakah pelayanan itu?
Berapa lama Anda terlubat dalam pelayanan? Apa yang mendorong Anda melakukan tugas-tugas itu? Ada bermacam-macam motivasi orang melibatkan diri dalam pelayanan.
Contoh: Alasan-alasan seseorang masuk dalam sekolah pelayanan).


Apa makna sebuah pelayanan dalam hidupmu?
Pelayanan adalah Baca nats Yoh. 4:27-30, 39-42

I.                   RESPON ATAS ANUGERAH ALLAH YANG BESAR (ay. 25-28)

·         Lihat Paulus, Maria Magdalena, Petrus dan para murid yang lain? Apa sesungguhnya yang mendasari pelayanan mereka? Jawabannya adalah karena mereka telah menerima dan merasakan anugerah Allah yang besar.
Paulus yang tadinya penganiaya jemaat, mengalami kebutaan dan mujizat terjadi.
Maria Magdalena yang penuh dosa pernah dirasuk setan, tetapi anugerah besar dari Allah dia terima.
·         Siapa wanita Samaria itu?
Samaria adalah bangsa yang kafir dan dikutuk serta dimusuhi Yahudi, alasannya mereka menyembah Allah, tapi juga menyembah dewa-dewa yang menjadi kejijikan bagi Allah.
Dia adalah wanita yang tidak baik (ay. 16-18), dia seorang pelacur.
Dia orang yang tersisih dari masyarakat (ay. 6-7).
·         Apa yang terjadi setelah perjumpaan dengan Yesus?
Ay. 14, Yesus menawarkan air kehidupan, Yesus peduli dengan keberadaannya yang hina, Yesus menerimanya sebagai pribadi yang layak untuk dikasihi.
Dalam ayat-ayat selanjutnya wanita itu akhirnya melayani, mengambil bagian dalam pelayanan. Itu semua dilakukan sebagai respon atas anugerah Allah yang besar dalam hidupnya.
·         Paulus, Maria Magdalena dan banyak orang lain melakukan yang sama.

Ilustrasi: Polikarpus.

Siapakah Anda??
Bukankah kita tidak lebih dari mereka? Orang yang layak untuk dimurkai dan dihukum, tapi Allah menganugerahkan hal yang sebenarnya tidak pantas kita terima.
Tanggapan atau respon yang bagaimana yang pantas untuyk kita kerjakan di hadapan Allah. Layanilah Dia sebagai tanggapan atas anugerah-Nya yang besar.

II.                BUKTI KEPEDULIAN TERHADAP SESAMA (ay. 28-30, 39)

·         Wanita itu tidak melihat pada puji-pujian yang akan diterimanya, dia tidak melihat harta atau materi dan keuntungan yang akan diperolehnya. Dia hanya peduli terhadap nasib sesamanya yang akan binasa tanpa Yesus.
Ini juga motto atau visi Yesus, Dia rela melayani manusia karena Dia peduli dengan hidup manusia.
·         Siapa sesama bagi perempuan Samaria itu?
Ay. 28, orang-orang di situ.
Ay. 39, orang-orang Samaria
·         Sesama kita adalah orang-orang di sekitar kita yang kita temui dan c. f Kis. 1:8, Yerusalem, Yudea, Samaria, ujung bumi. Allah atau Yesus menghendaki kita melayani dari lingkup yang lebih kecil dulu.
·         Siapa sesamamu?
Siapakah atau apakah lingkup terkecil pelayananmu, sebagai mahasiswa? Dosen? Alumni? Tanpa Kristus orang akan binasa, tanpa Kristus manusia hidupnya tidak efektif, tanpa Kristus orang tidak akan mampu memberi yang terbaik.
·         Masalah-masalah masyarakat muda (obat, kemalasan, kepribadian tidak baik, free sex dan lain-lain), terjadi karena mereka tidak memiliki Kristus.
Bagaimana kepedulian Anda terhadap semua itu?


III.             BUKTI KEPEDULIAN TERHADAP HATI ALLAH (ay. 35)

·         Sejak manusia jatuh dalam dosa sampai dengan kristus datang dapat dirangkum, bagaimana hati Allah itu?
Hati Allah (Mat. 28:18-20), menjadikan semua orang “murid” Kristus.
Hati Allah adalah ingin menyelamatkan manusia, bukan sekedar keselamaran jiwa tetapi juga cara hidup yang sia-sia.
·         Melayanilah sebagai bukti kepedulian kita terhadap keinginan atau kerinduan atau hati Allah bagi manusia.



















DARE TO TRY (BERANI UNTUK MENCOBA)
Yoh. 5:1-9

Pendahuluan:
·         Ada pepatah mengatakan “kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.” Hal tersebut dialami oleh Thomas Alfa Edison (penemu lampu listrik atau bola lampu listrik) sebelum ia menemukan listrik. Dikisahkan bahwa dia telah melakukan percobaan sampai 9.998 kali dan percobaan yang 9.999 barulah di berhasil.
·         Kegagalan demi kegagalan dialami, tetapi dia tetap berani untuk mencoba sampai akhirnya dia berhasil.
·         Sikap positif seperti itu mestinya dimiliki oleh orang percaya dalam kehidupannya.

Baca: Yoh. 5:1-9
Ulasan teks:
·         Ada suatu kolam bernama Betesda (Rumah Anugerah) kolam tersebut berada di Yerusalem. Kebiasaan orang pada waktu itu adalah membangun kolam untuk penampungan air dan menikmati keindahannya.
·         Kolam Betesda itu unik karena masyarakat percaya kalau kolam itu berguncang, ada malaikat Tuhan yang turun dan siapapun juga orang yang pertama kali masuk ke kolam setelah goncangan itu, maka apapun penyakitnya pasti akan sembuh.
·         Di situ ada orang lumpuh yang sudah 38 tahun menanti berkat kesembuhan dari kolam itu, tetapi belum berhasil juga. Waktu 38 tahun bukanlah waktu yang singkat, meskipun orang lumpuh itu sangat terbatas dan seakan tidak pernah akan berhasil (ay. 7), namun dia tetap mencoba untuk bersaing dengan orang-orang sakit lainnya untuk dapat sembuh.
Keberaniannya untuk mencoba mencari kesembuhan di kolam Betesda akhirnya berhasil setelah dia mencoba selama 38 tahun.
Keberaniannya untuk mencoba mencari kesembuhan di kolam Betesda mendapat jawaban karena ada Yesus yang datang dan mempedulikannya.
·         Kisah tentang kesembuhan yang terjadi di Betesda bagi orang lumpuh tersebut, mengajar kita untuk menjadi orang-orang yang pantang mundur dan berani untuk mencoba.
Mengapa?


I.                   ADA YESUS YANG PEDULI (ay. 6-7)

·         Selama 38 tahun si lumpuh berada di situ, pasti banyak orang yang melihat dan mengenalnya. Banyak orang yang tahu bahwa si lumpuh itu mendambakan kesembuhan. Tetapi. . . tidak ada seorang pun yang mempedulikannya, semua orang sibuk dengan diri masing-masing.
·         Kemungkinan besar si lumpuh tersebut orang miskin, karena jika dia kaya pasti dia bisa membayar budak untuk mengangkat dia dan memasukkan ke kolam saat kolam itu berguncang. Kemungkinan juga keluarga si lumpuh juga sudah meninggalkannya, karena dia merepotkan dan menjadi beban keluarga. Buktinya tidak ada juga seorang keluarga pun yang menemaninya, tetapi dia tidak putus asa dan selalu mencoba.
·         Bersyukurlah ada Yesus yang datang saat itu dan mempedulikannya, Yesus datang ke tempat itu karena memang saat itu ada perayaan (kemungkinan pesta perayaan Paskah) dan Yesus memang selalu hadir dalam perayaan-perayaan orang Yahudi, dan Yesus melihat si lumpuh itu Yesus peduli.
Ay. 6, menyatakan bahwa Yesus tahu tentang penderitaan si lumpuh selama 38 tahun.
Ay. 7, Yesus berkata “maukah engkau sembuh?”
Bentuk kepeduliaan Yesus dinyatakan dengan cara menyembuhkan orang lumpuh tersebut (ay. 8-9).

Penerapan: Yesus mengerti kesusahan kita, Yesus mengerti pergumulan-pergumulan kita, Yesus mengerti kebutuhan-kebutuhan kita.


II.                ADA YESUS YANG BERKUASA (ay. 9b-17)

·         Penyembuhan itu terjadi di hari sabat, menurut Hukum Taurat Yahudi yang berlaku saat itu, hal tersebut sebenarnya tidak boleh terjadi. Masyarakat Yahudi sangat menghormati dan menguduskan hari sabat.
·         Yesus berkuasa, kekuasaan-Nya tidak terbatas bahkan Yesus Tuhan atas hari sabat.

Penerapan: Yesus andalan kita, Yesus sanggup tidak pernah terlambat pertolongannya. Kesanggupan Yesus melampaui segala sesuatu yang kita anggap tidak dapat, tidak bisa kita atasi.


III.             YESUS ADALAH TUHAN (ay. 18)

Ungkapan Yesus dalam ay. 17 menyatakan kesetaraan-Nya dengan Allah Bapa, ini penegasan Yesus bahwa Dia adalah Allah. Pikiran si lumpuh bahwa dia juga ditolong mungkin dengan cara yang sama masuk di kolam, tetapi Tuhan Yesus tidak lakukan ini. Sehingga Allah menolong si lumpuh dengan cara yang ajaib, cara yang tak pernah dipikirkan oleh siapa pun.

Penerapan: Dia beri pertolongan dengan cara yang tak terpikirkan olek kita, dia kreatif dalam berkarya, menciptakan alam kreatif perbuatan Allah, Dia menolong kita tiap-tiap hari dengan cara yang tidak terpikirkan oleh kita.















YES I CAN, YES YOU CAN, YES WE CAN
Yoh. 6:1-14

Pendahuluan:
Perkataan seorang kulit hitam sebelum menjadi presiden Amerika Serikta yaitu Barak Husein Obama, dia orang pertama yang mematahkan konsep rasionalisme. Perkataan ini adalah perkataan yang memberikan semangat, kekuatan, motivasi, pantang mundur dan pantang menyerah (perkataan seorang motivator).
Seperti seorang ayah kepada anaknya berkata “Nak kamu bisa, pasti berhasil, dulu papa bisa, kamu pasti bisa lihat temanmu itu nak (belajar naik sepeda). Meskipun diperhadapkan dengan tantangan, kesulitan, bahkan jalan buntu. Kenyataan seperti ini tidak dapat kita pungkiri dalam hidup kita sebagai orang yang beriman, tetapi kita dapat melakukan banyak hal termasuk hal yang besar sekalipun.

Pembahasan nats, Yoh. 6:1-14
·         Kisah ini sudah bukan yang asing dan sering kita khotbahkan.
·         Kisah ini menarik karena ke-4 Injil semua memuat kisah ini, hanya peristiwa kematian dan kebangkitan serta kisah ini yang ditulis di semua kitab Injil.
·         Bersama Tuhan murid-murid Yesus melakukan perkara yang sangat besar, dalam teks ini kita melihat bahwa untuk melakukan perkara yang besar setidaknya dibutuhkan 3 M (3 Miliar).


Apa saja yang diperlukan untuk melakukan perkara
yang besar?

I.                   ADA MODAL (ay. 7-8)

·         Untuk melakukan segala sesuatu dibutuhkan modal, dalam teks ini ada 5 roti dan 2 ikan.
Pemahaman Filipus
200 dinar tidak cukup
200 dinar sama dengan upah pekerja selama 200 hari (kurang lebih 6 bulan), artinya butuh modal besar (5000 orang laki-laki tidak termasuk anak-anak, wanita) ini hal yang mustahil.
Pemahaman Andreas
Ada modal sedikit sekali (5 roti dan 2 ikan), tapi apa artinya dibanding dengan 5000 orang? Andreas sangat meragukan modal tersebut.
Pemahaman Andreas mewakili kebanyakan orang.

Penerapan:
Dalam hidup, kita diberi modal oleh Tuhan berupa bakat atau talenta atau karunia atau potensi atau kemampuan. Misalnya: Kemampuan administrasi, kemampuan untuk jadi pengacara, kemampuan ekonom, arsitek, untuk berdagang, termasuk uang itulah modal yang Tuhan berikan. Berapa banyak orang hari ini yang tidak maju atau tidak selesai, karena tidak menyadari ada modal dalam dirinya yang diberikan oleh Tuhan baginya.


II.                ADA MOTIVASI

·         Ada pepatah “di mana ada kemauan, di situ ada jalan.” Kemauan itu sangat penting untuk membuat kita maju dan berhasil.
·         Dalam teks Yoh. 6, sebelum terjadi perkara yang besar:
Ada kemauan anak kecil menyerahkan 5 roti dan 2 ikan.
Ada kemauan Andreas untuk membawa anak itu pada Yesus.
Ada kemauan orang banyak untuk diatur, dan lain-lain.
·         Motivasi itu penting dalam hidup kita, motivasi memberikan semangat, motivasi memberikan kekuatan, memberikan penghiburan. Kadang orang-orang di sekitar kita melemahkan, mengintimidasi, mengendorkan semangat kita, akhirnya membuat kita lemah dan tidak berdaya dan tidak mampu berbuat apa-apa.
·         Motivasi yang baik membuat banyak orang berhasil dalam hidupnya, motivasi seorang istri kepada suami atau motivasi orang tua kepada anak-anak, motivasi kita kepada sahabat-sahabat kita.


III.             ADA MUJIZAT TUHAN (ay. 11-14)

·         Ulasan cerita atau kisah tersebut.
Mujizat berfungsi sebagai tanda kekuasaan Ilahi.
Mujizat adalah perbuatan yang mempercayai asal adikodrati dan dilakukan dengan kuasa adikodrati.
Jangan pernah lupa bahwa ada mujizat Tuhan yang terjadi dan terus terjadi dalam kehidupan orang percaya.
·         Tuhan Yesus melakukan perkara ajaib, kuasa supranatural, Dia mengadakan mujizat walaupun persediaan roti tidak mencukupi, mustahil (pasti tetap orang merasa lapar), tetapi Tuhan melakukan mujizat, dicatat 5000 orang tidak termasuk perempuan dan anak-anak, dan sampai kenyang ada sisa 12 bakul.
Markus mengatakan mujizat meneguhkan (Mrk. 16:20).
Yohanes mengatakan bahwa mujizat memberi kesaksian (Yoh. 5:36).
Petrus mengatakan bahwa Yesus dinyatakan dengan mujizat (Kis. 2:22).
Andreas tidak tahu apa yang akan terjadi ketika membawa anak itu pada Yesus dengan 5 roti dan 2 ikan, mujizat dinyatakan.
·         Apa yang tidak pernah terpikirkan atau apa yang tidak ada dibenak kita atau dilakukan dengan mujizat-Nya.














BUAH KEBENARAN
Yoh. 8:30-36

Pendahuluan:
·         Buah kebenaran, kebenaran yaitu:
Yesus Kristus (Yoh. 14:6).
Firman Allah
Aletheia (dalam konsep Perjanjian Baru)
·         Setelah Yesus mengatakan atau menjelaskan hakekatnya atau eksistensi-Nya (sebagai terang dunia, bukan berasal dari dunia), banyak orang menjadi percaya, Walaupun c. f: ay. 59 (karena tidak sungguh-sungguh tinggal di dalam Dia).
Ay. 31-32, tetap tinggal dalam firmanKu (ajaranKu) artinya benar-benar adalah murid Tuhan, mengetahui (ginosko) atau mengerti kebenaran. Buah atau hasil dari kebenaran adalah kemerdekaan (ay. 32).
Memerdekakan memakai kata (eleutherosei) yang artinya membebaskan, kebenaran (aletheia) hasilnya membebaskan.
Ay. 36 benar-benar merdeka (eleutheroi, jamak), maksudnya merdeka dalam segala aspek kehidupan.
·         Banyak orang merasa tidak menyadari kedudukannya sebagai hamba (ay. 33), konsep orang Yahudi (Gal. 4:22), mereka bangsa pilihan, keturunan Abraham, bukan hamba, mereka bertanya “dibebaskan dari apa.”


Kemerdekaan atau kebebasan dari apa?

I.                   KEMERDEKAAN DARI DOSA (ay. 34)

·         Kisah kejatuhan manusia.
·         Manusia berada di bawah kuasa dosa, kecenderungannya melakukan dosa.
Contoh: Anak kecil sudah tahu bohong, banyak orang berdosa bukan karena menginginkannya, tapi karena tidak dapat berbuat lain.
·         Roh penurut, daging lemah, konsep “hamartia” (gagal mencapai standar Allah).
·         Kita semua dulu adalah hamba dosa, tetapi Yesus datang menawarkan kebebasan dari dosa, c. f: Rm. 5, kita adalah hamba kebenaran.
Ilustrasi:
Penerapan:


II.                KEMERDEKAAN DARI KETAKUTAN

·         Dosa akibatnya maut (ini menakutkan bagi setiap orang), takut adalah kondisi kejiwaan yang wajar dialami manusia, tapi ada takut yang luar biasa, lihat kucing dikira harimau.
·         Yesus berkata: Jangan takut.
Yes. 41:10
Orang-orang di masa kelahiran Yesus
Murid-murid
·         Ketakutan terbesar adalah kematian.

III.             KEMERDEKAAN DARI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

·         Konteks orang Yahudi itu egois, mereka memungkiri kenyataan bahwa mereka dijajah Romawi. Yesus berhadapan dengan orang-orang yang terhalang dengan diri sendiri (keegoisan) dan orang lain (penjajahan Romawi). Ada orang yang berkata bahwa rintangan terbesar adalah dirinya sendiri sehingga mudah putus asa, penghalang tersebut adalah kemalasan, egois, pola hidup yang tidak baik.
·         Ada pula yang mengatakan bahwa rintangan terbesar adalah oranh lain (kata-kata, komentar dan lain-lain), suara orang lain lebih keras dari suara Tuhan.
Contoh: Cerita kodok.
Ilustrasi:
Penerapan:






































APAKAH KEBENARAN ITU?
Yoh. 8:30-36

Pendahuluan:
·         Pengertian umum tentang kebenaran (yaitu suatu hal atau perkara atau nilai-nilai dalam kehidupan yang dianggap benar). Dengan demikian kebenaran yang ada di dunia ini sifstnya relatif artinya berbeda satu tempat dengan tempat yang lain.
Contoh: Sikap duduk atau doa, cara mengungkapkan sesuatu dan lain-lain.
·         Istilah atau kata yang dipakai menjelaskan kebenaran dalam Alkitab sangat banyak dan luas pengertiannya.
Bahasa Ibrani:
Misypat artinya cara yang benar bagi seseorang untuk membawakan diri dan memperlakukan orang lain, keputusan yang tepat berdasar Urim dan Tumim.
Tsedaqa artinya lurus, ukuran timbangan yang tepat, tindakan penghakiman Allah.
Emet artinya setia.
Bahasa Yunani:
Dikaiosune artinya kebenaran, keadilan, perbuatan baik.
Aletheia artinya kebenaran secara budi.
·         Dalam teks bahasa Indonesia hanya diterjemahkan kebenaran dan keadilan.

Ulasan teks:
·         Setelah Yesus menjelaskan eksistensi dirinya (sebagai terang dunia dan bahwa Dia tidak berasal dari dunia melainkan Dia diutus oleh Bapa).
. . . dan kamu akan mengetahui kebenaran. . .
·         Ini hal yang unik karena orang Yahudi sudah mengenal nilai-nilai hidup yang tinggi, kebenaran apa lagi yang dimaksudkan di sini?
BIS: kalau kalian hidup menurut ajaranku kalian sungguh-sungguh pengikut-Ku, maka kalian akan mengenal Allah yang benar dan oleh karena itu kalian akan dibebaskan.
C.f: Yoh. 14:6.
·         Akulah jalan dan kebenaran dan hidup (ego eimi he hodos kai e aletheia kai he zoe (Aku adalah jalan itu dan kebenaran itu dan hidup itu).
·         Yesus adalah kebenaran yang dipersonifikasikan (Yoh. 14:6), kebenaran adalah sesuatu yang abstrak sifatnya menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus.


I.                   Jadi apakah kebenaran yang dimaksudkan? Kebenaran itu adalah yesus itu sendiri

·         Yesus adalah kebenaran yang dicari-cari manusia sepanjang zaman (Kej. 3, Rm. 3:23, 6:23).
·         Dalam agama-agama di dunia ini ada kerinduan untuk menemukan kebenaran (datang bertapa, hidup mengembara ibadah, berbuat baik). Tapi kebenaran itu adalah Yesus Kristus.
·         Yesus bukan sekedar pengajar kebenaran, banyak pengajar kebenaran (para filsuf termasuk Confusius), para pengajar kebenaran mengajar kebenaran yang sidatnya relatif, tetapi kebenaran Yesus itu sifatnya mutlak.


II.                Apa gunannya kebenaran itu? (ay. 32b)

·         . . . dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu,”
BIS: “dibebaskan.”
·         Orang-orang saat itu juga merasa aneh karena mereka merasa bukan orang yang terbelenggu.
·         Penjelasan tentang golongan-golongan yang ada dalam masyarakat, yang Yesus maksudkan adalah kemerdekaan dari dosa, semua orang berdosa (c. f eksistensi: penjara, rumah sakit, rumah makan).
Penerapan:
Yesus sanggup memberi kemerdekaan terhadap hal aapun, masalah manusia terbesar (yaitu dosa) sudah mampu Ia selesaikan apalagi masalah-masalah lain.


III.             Bagaimana mendapatkan kebenaran itu? (ay. 31b)

·         . . . jikalau kamu tetap hidup dalam firmanKu. . . (menurut ajaranKu).
·         Kita tidak perlu berjuang dengan bertapa untuk mendapatkan kebenaran itu, cukup hanya dengan terus tinggal dalam ajaran Tuhan atau firman-Nya.































GEMBALA YANG BAIK
Yoh. 10:11-18

Pendahuluan:
·         Keadaan di akhir semester yang sering membuat kita tertekan, situasi yang membuat kita banyak berpikir, beraktivitas, dan lain-lain menyebabkan stress.
·         Mungkin harus cepat buka pos PI, dikejar tuntutan CP, tugas-tugas, dan lain-lain.
·         Dalam situasi seperti itu ada berita yang menyejukkan dalam Yoh. 10:11-18 “Yesus adalah gembala yang baik.”
Domba itu lemah, mudah tersesat dan suka berontak.
Gembala itu memelihara, memberi makan, melindungi dan lain-lain.


Gembala yang baik itu

I.                   BERKURBAN UNTUK DOMBANYA
·         Memberikan nyawa, dalam NIV yaitu mengorbankan hidupku, lays down my life.
Ilustrasi: Baby sitter.
·         Pengorbanan Yesus
Sudah terbukti
Yang terbesar (c. f: Yoh. 15:13)
·         Yesus bertanggung-jawab, digambarkan bahwa gembala melindungi dan tidak lari saat bahaya datang, beda dengan orang upahan. Yesus sebagai gembala yang baik tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian untuk diri-Nya.
Penerapan:
Tak perlu risau dengan kesulitan kita, Yesus gembala yang baik itu bertanggung-jawab atas hidup kita, kita hanya perlu ikut pimpinan-Nya.


II.                MENGENAL DOMBANYA (ay. 14)
·         Mengenal memakai kata “ginosko” yang artinya tahu. Pengenalan dan kasih Allah oleh anak-anakNya meliputi kasih sayang, kesetiaan dan kepeduliaa yang penuh. Pengetahuan akan Allah akan kita itu sempurna (ay. 3).
Ilustrasi: Jika mendengar orang yang kita kenal disebut.
·         Allah tahu kesulitan kita, pergumulan kita, karakter kita, kekuarangan kita dan lain-lain.
Penerapan:
Membuat kita tak perlu kuatir dan takut.
Jaga hidup dan kesucian karena Allah tahu.


III.             MENUNTUN (ay. 16)
·         Kata Menuntun dalam NIV digunakan kata membawa, bisa diartikan mengarahkan, membimbing, dan lain-lain.
·         Setiap orang perlu tuntunan atau petunjuk.
Contoh: Buku Panduan.
Ilustrasi:
Petunjuk jalan, kecenderungan orang adalah seperti itu (apalagi sebagai hamba Tuhan).

PELAYAN YANG SEJATI
Yoh. 12:1-8

Pendahuluan:
·         Kita memakai kata “Pelayanan” dalam banyak arti:
Pelayanan berarti gratis seperti pada kalimat: “Oh tidak usah bayar ini bagian dari pelayanan dari gereja kami.”
Pelayanan juga berati kualitas rendahan seperti pada kalimat: “dekorasinya buruk,” maklumlah ini hasil pelayanan.
Pelayan juga berati seenak hati seperti pada kalimat “Yah, maklumlah kalau anggota paduan suara malas latihan ini pelayanan.
·         Pelayanan seorang hamba Tuhan sejati senantiasa didasarkan dan digerakkan oleh kasih, bagaimana mujud nyata kasih seorang pelayan Tuhan yang sejati?


Wujud nyata terlihat dari bebarapa cara:

I.                   Dibuktikan dari kesediaan untuk memberikan yang terbaik kepada sang Tuan (ay.3)
Maria mengambil setengah kati minyak Narwastu yang mahal harganya, dikumpul sedikit demi sedikit bagi perempuan Israel, ada uang beli sedikit dan dapat dipakai saat hari pernikahannya. Minyak ini merupakan harta yang paling berharga bagi seorang perempuan Israel (ay. 5, harganya 300 dinar), yangsetara dengan upah harian seorang pekerja selama 1 tahun. Inilah pemberian yang terbaik yang dapat diberikan Maria, inilah kasih seorang pelayan yaitu memberi yang terbaik.

II.                Dibuktikan dengan menyangkal diri (ay. 3)
Meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya, perempuan Israel tidak diijinkan untuk menggeraikan rambutnya di depan umum. Hanya wanita Tuna Susila yang melakukan hal seperti itu, orang akan menilai bahwa Maria sebagai wanita yang kurang baik.
Maria melakukan ini karema bagi dirinya yang terpenting adalah bagaimana sang Tuah menilai hidupnya, bukankah tindakan menyeka kaki Yesus dengan rambut menggambarkan penyangkalan diri Maria terhadap keinginan dan kepentingan untuk dinilai baik di hadapan orang lain.
Inilah penyangkalan diri, menundukkan segala hasrat dan kepentingan diri di bawah kaki Yesus, tidak ada kepentingan pribadi, golongan, tapi untuk Tuhan.
Contoh: Kalau bukan saya, tidak ada saya.

III.             Dibuktikan dari kesediaan untuk mengenal hati sang Tuan (ay. 7)
Baca ay. 7, kontras dengan sikap para murid yang sepertinya tidak memahami bahwa hidup Yesus akan segera berakhir. Maria mengerti betul apa yang selama ini Yesus lakukan dan katakan, bukan saja mendengarkan tetapi juga ia menaruh simpati atas apa yang terjadi atas diri Yesus.
Dengan tindakan meminyaki kaki Yesus, Maria tentu ingin mengungkakan kasihnya bagi Yesus, Maria tahu apa yang akan terjadi, karena ia mengenal hati Yesus. Semua orang bisa mengklaim bahwa dirinya sedang melayani Tuhan, tetapi kasih seorang pelayan sejati terbukti dari kesediaan memberi yang terbaik, menyangkal diri dan kesediaan mengenal hati sang Bapa.
RAHASIA HIDUP BERBUAH
Yoh. 12:24

Pendahuluan:
·         Ada berbagai cara untuk mendapat buah yang banyak, ada cara yang realistis atau masuk akal, ada yang irasional.
·         Yesus suka pakai perumpaman tentang tanaman karena. . . bagaimana dapat berbuah?
Mat. 12:33  : pohon harus baik
Mat. 13:8    : tanah harus baik
Mzm. 1:-3   : tinggal di tepi aliran air
Buah merupakan identitas kekristenan kita (Yoh. 15:8)
·         Yoh. 12:24
Konteks      Yesus memberitakan kematian-Nya
Yesus tidak takut menghadapinya karena Dia tahu dibalik kematian-Nya, ada hasil yang luar biasa.
Bagaimana berbuah?
Menurut Yoh. 12:24 digunakan Analogi biji gandum untuk dapat berbuah
Jatuh ke tanah               : jatuh hancur
Mati                              : berhadapan dengan maut
·         Sesungguhnya menggunakan kata amen amen
BIS       : sungguh benar
FAYH  : bulir gandum adalah Yesus
Hasil panen raya

Dave: Pengamatan tentang biji gandum itu hal biasa tapi justru menjadi pelajaran rohani yang dalam. Prinsip itu bukan hanya bagi Yesus saja, tetapi prinsip ini berlaku bagi kita juga, ayat-ayat berikutnya “barangsiapa”


Bagaimana dapat berbuah menurut Yoh. 12:24?

I.                   JATUH KE TANAH

·         pesov artinya jatuh dan hancur
ini bicara masalah kerendahan hati. . . jatuh pasti ke bawah
Yesus berkata : berbahagialah orang yang rendah hati. . . Jika mau berbuah harus rendah hati
Buah maksudnya yang sesuai dengan pertobatan yaitu kasih, sukacita, damai, kebaikan, kemurahan. . . dan Sesuatu yang berguna untuk orang lain.
Rendah hati artinya bersedia untuk ditegur, tidak sombong/menilai diri dengan nilai yang sesuai (tidak lebih dan tidak kurang).

Ilustrasi: Percakapan anak-anak

peson artinya hancur, ini bicara tentang pengorbanan antara lain waktu, tenaga, pikiran, uang.


II.                MATI

·         Yunani artinya mati yaitu berhadapan dengan maut
Menurut Rm. 6:1, mati bagi dosa, Hukum Taurat
Mati:
a.       Putus hubungan
Adam dan Hawa mati. . .
Jenis-jenis kematian, putus hubungan
Ilustrasi: orang pacaran. . . putus

b.      Tidak bergairah/ingin lagi
Ilustrasi: Dekatkan makanan kesukaan kepada orang yang sudah mati, ini lebih dari sekadar putus hubungan. Orang percaya sudah tidak bergairah/ingin lagi dengan dosa.

Penutup: Yoh. 15:16 menuliskan berbuah adalah ketetapan Allah bukan pilihan.

Bagaimana berbuah:
1.      Rendah hati yaitu sedia terima segala keputusan Bapa.
2.      Mati terhadap dosa yaitu putus hubungan dan tidak ada gairah lagi.






























PERLU YESUS SETIAP HARI
Yoh. 15:1-8
NP: Yoh. 15:5

Pendahuluan:
·         Komentar tentang kisah pembagian sedekah di Jawa Timur yang menelan korban lebih dari 20 orang meninggal? Mengapa? Karena itu adalah kebutuhan pokok sehingga banyak orang rela antre. Demikian juga tiket kereta atau bus atau pesawat di musim lebaran.
·         Sadarkah kita bahwa kita perlu Yesus? Komentar tentang pendapat Blaise Pascal, kaitkan dengan tema bulan ini.
·         Mengapa kita perlu Yesus?
Baca: ay. 5
. . . di luar Aku (Yesus) kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
·         BIS: tanpa Aku
·         Yun: terpisah dari Aku
·         NIV: apart from me

Pembahasan nats:
·         Suatu nats yang tidak asing.
·         Gambaran atau ilustrasi tanaman anggur, sangat lazim zaman itu dan kondisi daerah tersebut.
·         Penekanan Yesus adalah hubungan orang percaya dengan Tuhan?
·         Kenapa perlu Yesus? Karena tanpa Yesus kita tidak dapat berbuat apa-apa.
NIV: nothing, yang kita kerjakan hasilnya nihil.


I.                   TANPA YESUS, TIDAK ADA KEHIDUPAN (ay. 6)

·         Ranting harus berada pada pokok, di luar pokok anggur pasti akan mati.
Ilustrasi: Bisakah tanaman anggur dari rantingnya?
·         Semua manusia mati, ulasan Kej. 3, c. f: Rm. 3:23.
Rm. 6:23, kata upah menggunakan opsonia (upah atau gaji tentara).
·         Hanya dengan tinggal dalam Yesus, kita dapat hidup. Memang ay. 6, tidak sedang mengajarkan bahwa kita dapat dibuang dan kemudian dihukum atau hilang keselamatan kita, tetapi sedang menekankan bahwa tanpa Yesus, kita tidak dapat hidup. Ranting mendapat zat-zat makanan dari pokok anggur. Itu gambaran bahwa kita dapat hidup karena Kristus.
·         C. f: Ef. 2:4-5.

Ilustrasi: Hasil riset, semua mahkluk mati. Kura-kura paling lama 200 tahun, buaya paling lama 100 tahun, rajawali atau elang paling lama 100 tahun, kakatua atau angsa paling lama 80 tahun, singa paling lama 30 tahun, babi paling lama hidup 20 tahun, semut paling lama 15 tahun, lebah betina paling lama 5 tahun, tikus paling lama 5 tahun, manusia paling lama 70-80 tahun (Mzm. 90).

Pilih: Lahir 1 kali, mati 2 kali
Lahir 2 kali, mati 1 kali

II.                TANPA YESUS, TIDAK DAPAT KEBERHASILAN (ay. 4-5)

·         Keinginan setiap orang adalah berhasil.
·         Tinggal di dalam pokok anggur, memungkinkan ranting itu berbuah.
Ay. 5, berbuah banyak
Dalam Bahasa Yunani: (ferei karpon) artinya memikul buah.
Buah yang dimaksudkan tidak dijelaskan di sini, tetapi tentu yang dimaksudkan adalah keberhasilan atau kesuksesan. Keberhasilan atau kesusksesan asalnya dari Tuhan, c. f: Mzm. 62.
·         Bagaimana kita memandang, keberhasilan atau kesuksesan kita? seharusnya kita menyadari bahwa keberhasilan kita berasal dari Tuhan?

Ilustrasi: Manusia lemah, tidak bisa berhasil. C. f: Mzm. 90.
Penerapan:


III.             TANPA YESUS, TIDAK ADA KESEMPATAN UNTUK MEMINTA
(ay. 7)

·         Jika kamu tinggal di dalam Aku, jika kamu mengingini apa saja, mintalah. C.f: ay.16.
·         Penjelasan tentang “apa saja”
Ilustrasi: Mitos Yunani
(Aurora – Dewi Fajar)
Tithorus, manusia bumi yang fana.
Zeus, pemimpin segala dewa
·         Penjelasan “mintalah” merupakan tuntutlah.

Penutup:
Kita perlu Yesus setiap hari karena di luar Dia, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Dia sumber kehidupan, sumber kesuksesan dan tempat kita meminta atau memohon.




















BERTUMBUH DAN BERBUAH
Yoh. 15:1-8

Pendahuluan:
·         Kekristenan adalah suatu kehidupan, kehidupan pasti ditandai dengan pertumbuhan yang akhirnya menghasilkan buah. Alkitab dengan tegas menggambarkan dan menjelaskan bahwa kekristenan adalah suatu kehidupan yang dinamis. Yesus menegaskan bahwa orang percaya harus bertumbuh dan menghasilkan buah.
·         Pertumbuhan yang menghasilkan buah merupakan tanda kehidupan, tanda kematangan atau kedewasaan dan tanda jenis tanaman itu baik atau tidak.
·         Dalam semua bidang kehidupan, semua menghendaki adanya pertumbuhan yang menghasilkan buah.
Contoh: Dalam hal agraria, ekonomi, pendidikan dan lain-lain.

Baca teks: Yoh. 15:1-8
·         Kenapa pohon anggur?
Merupakan gambaran Israel atau Yahudi dalam Perjanjian Lama
Pohon yang paling banyak dijumpai di Palestina
Pohon yang tidak punya bentuk
·         Buah yang bagaimana?
Ay. 1, benar
Ay. 2, 5, 8, banyak
Ini bicara tentang kuantitas dan kualitas itu saling melengkapi. “Kuantitas harus diuji dengan kualitas dan kualitas harus diisi dengan kuantitas.”
·         Sudahkah hidup kita sebagai orang percaya bertumbuh dan berbuah?? Indikasi kita bertumbuh dan berbuah yaitu karakter kita menjadi makin baik, pengenalan terhadap Kristus makin dalam, dan lain-lain.


Bagaimana bisa bertumbuh dan berbuah?

I.                   KITA HARUS MEMPUNYAI TEMPAT YANG TEPAT (ay. 4, 5b)

·         Setiap orang punya hak untuk memilih tempat yang paling tepat beginya.
Contoh: Jurusan sekolah, tempat kost, teman, kekasih, istri, suami, pekerjaan, dan lain-lain.
Dalam kehidupan rohani juga ada kebebasan untuk memilih tempat yang nyaman bagi jiwa kita.
·         Perhatikan ungkapan Yesus dalam ay. 4 dan 5b. “kita harus tinggal dalam Yesus,” tempat yang paling tepat adalah dalam Yesus.
Ilustrasi: Yesus tentang ranting anggur dan pokoknya.
·         Dalam bahasa Yunani (meinate), menggunakan imperatif aoris artinya segera atau cepat. Ay. 5b (mene) modusnya imperatif (kal bersyarat).
·         Kita bisa hidup, bertumbuh dan berbuah hanya jika tinggal dalam Yesus. Tempat yang paling tepat adalah dalam Dia, kenapa?
C. f: Yoh. 14:6, Yesus adalah hidup
Yoh. 11:25, Yesus adalah kebangkitan dan hidup
·         Hanya ada satu Allah di dunia ini dan Dia adalah Yesus, Tuhan kita.
Ilustrasi: Tempat yang tepat.


II.                KITA HARUS MEMILIKI KEGIATAN YANG TEPAT (ay. 3, 7)

·         Aktivitas yang dimaksudkan adalah melakukan firman-Nya.
·         Pertumbuhan semua makhluk hidup ditentukan oleh nutrisi yang ada. Firman Tuhanlah makanan bagi jiwa atau rohani kita.
·         Ay. 7 bukan “logos,” tapi “rema.” Bukan masalah perkataan Tuhan. Tetapi perkataan Tuhan yang sudah dilakukan.

Ilustrasi: Tanaman, hewan, manusia. . . semua butuh makanan.
Penerapan: Baca, renungkan dan lakukan (ini yang terpenting).


III.             KITA HARUS MEMILIKI PENYERAHAN DIRI YANG TEPAT (ay. 2)

·         Penjelasan ay. 2.
·         Kita harus memiliki penyerahan atau ketundukan ketika Tuhan memproses kita. proses pembentukan yaitu melalui masalah, kesulitan, penolakan, penderitaan, dan lain-lain. Dan tujuannya adalah baik dan mulia.





























MENUNTUT PERAN PELAYAN YANG BERBUAH
Yoh. 15:16, Flp. 1:22

Pendahuluan:
·         Kekristenan adalah suatu kehidupan, kehidupan itu pasti bertumbuh. “Pertumbuhan yang benar” mengarah kepada kedewasaan.
Contoh: Benih tanaman, kejadian manusia yang dasyat.
·         Salah satu tanda kedewasaan adalah berbuah, jika sebatang pohon berbuah maka buah tidak hanya menyatakan bahwa pohon itu “hidup,” tetapi juga menyatakan bahwa pohon itu “matang atau dewasa.” Tuhan menghendaki agar kita menghasilkan buah, tentu saja hanya “jika kita dewasa,” maka kita dapat menghasilkan buah.

Perhatikan Yoh. 15:16
·         “Pernyataan” ini merupakan penegasan Tuhan Yesus bahwa orang percaya dipilh Tuhan. Kata memilih dalam teks asli memakai diatesis medial yang artinya Tuhan memilih bagi dirinya, untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan. Bagian ini juga merupakan penegasan Tuhan Yesus berkenaan dengan “masalah menghasikan buah.”
·         Hari ini kita belajar bahwa tanda kedewasaan di dalam Kristus menuntut “peran pelayan yang berbuah.” Artinya kita dituntut untuk menghasikan buah.


Mengapa kita harus berbuah?
Alasannya adalah sebagai berikut:

I.                   Berbuah itu merupakan kehendak atau ketetapan Tuhan (ay. 16b)

“Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah.”
·         Berbuah bukan suatu anjuran atau pilihan yang diberikan pada kita, tetapi merupakan suatu perintah tegas. Kata menegaskan dalam:
FAYH: menugaskan.
BIS: menyuruh.
Teks asli: menentukan semua merupakan kata penting yang tegas.
·         Bisa dikatakan bahwa tujuan atau kehendak Allah memilih kita adalah supaya kita menghasilkan buah, menghasilkan buah berarti memenuhi harapan Tuhan. Orang tua pasti akan merasa kecewa ketika harapan yang ditanggungkan pada anaknya ternyata gagal dipenuhi anaknya. Demikian juga Tuhan tentu kecewa ketika kehendak-Nya tidak kita lakukan.


II.                Berbuah itu merupakan sarana untuk menerima janji Tuhan (ay. 16c)

“supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu diberikan-Nya kepadamu.”
·         Yesus kembali dengan tegas menjamin bahwa apa yang kita minta kepada Bapa akan kita terima jika kita menghasilkan buah (band. Ay. 7). Dapat dikatakan bahwa rahasia supaya doa kita dijawab adalah jika kita tinggal dalam Bapa (ay. 7) dan menghasilkan buah (ay. 16).
·         Jika kita tidak pernah mendapat jawaban doa, ada baiknya kita instropeksi, sudahkah kita berbuah bagi Allah?
·         Kita sudah melihat bahwa berbuah adalah kehendak Tuhan, berbuah juga merupakan sarana untuk kita mendapat atau memperoleh penggenapan janji Tuhan. Persoalan sekarang adalah buah yang bagaimana??
Ay. 16, “. . . supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap.”
Jadi, kika harus menghasilkan buah yang tetap.
FAYH: buah yang baik.
BIS: buah yang tidak dapat binasa.
Teks asli: buah yang tinggal.
·         Ada banyak buah yang dapat dihasilkan orang percaya, tetapi dalam teks ini Tuhan mengharapkan buah yang berkualitas yaitu buah yang tetap. Buah yang kekal itu adalah jiwa atau pertobatan jiwa-jiwa baru, hanya 3 hal kekal di dunia ini yaitu Allah, firman-Nya dan jiwa manusia.
Dr. Stephen Tong menafsirkan buah yang dimaksud di sini adalah buah PI, bandingkan dengan buah-buah pelayanan Paulus yaitu jiwa-jiwa yang dimenangkan.

Ilustrasi:
Kalau selembar kertas yang tidak terlalu penting kita robekkan, maka hal itu tidak mengapa. Tapi kalau kertas itu punya nilai kekekalan, maka hal itu amat disayangkan. Manusia adalah mahkluk yang mempunyai jiwa kekal, apa artinya kekal? Kekal itu berarti tidak ada habis-habisnya. Bayangkanlah bahwa beberapa puluh tahun lagi kita mati, Anda mungkin berkata bahwa sesudah mati lalu selesai, tetapi sesungguhnya mati tidak selesai. Sesudah mati kita akan masuk di dalam kekekalan yang tidak ada habis-habisnya, bertahun-tahun, beribu-ribu tahun, beratus-ratus tahun, selama-lamanya.

Penerapan:
Kalau jiwa manusia bersifat selama-lamanya, maka kita tidak boleh menghina seorang penyemir sepatu di pinggir jalan atau seorang pengemis atau presiden, pejabat ataupun penjaga surat kabar. Mereka semua adalah manusia yang diciptakan oleh Tuhan dan memiliki jiwa kekekalan, semuanya setelah berhenti dari kehidupan ini harus menghadap Tuhan dalam kekekalan. Dalam keadaan sadar tentang hal kekekalan yang serius ini, mau tidak mau kita harus membawa Injil Yesus Kristus kepada orang lain.

Kalau kita sebagai orang Kristen tidak pernah berbuah, bagaimana kita akan bertemu dengan Tuhan?

Ilustrasi: Seorang divonis dokter bahwa hidupnya tidak akan lama lagi, karena Ia dapat penyakit yang sangat parah. Orang itu menangis dan memanggil pendeta untuk datang padanya, pendeta datang tanya kesiapan, ia menangis dan sedih karena belum bawa orang lain kepada Tuhan. Pendeta berkata tulis perasaanmu itu, dan akan dijadikan lagu. Dapatkah aku berjumpa Tuhan dengan tangan hampa? Jiwaku sudah diselamatkan tetapi aku belum mengerjakan apa-apa bagi Tuhan, bagaimana aku berjumpa dengan Dia? Setelah selesai menulis lagu kemudian ia meninggal. Pendeta itu menyuruh komponis yang mengasihi Tuhan untuk menjadikan sebuah lagu, dan lagu itu dinyanyikan oleh banyak orang.

Penerapan: Sudahkan Anda berbuah Injil? Sudahkah Anda bawa saudara, orang-tua, pembantu, kolega, teman sekolah, kenalan Anda kepada Tuhan?
DIPERSATUKAN UNTUK DIBENTUK
DAN MENGHASILKAN BUAH
Yoh. 17:20-23

Pendahuluan:
Selama ini kita berpikir bahwa jika kita berdosa, maka Allah sanggup menjawab atau memenuhi permohonan kita. Pernakah terlintas dalam pikiran Anda bahwa ada satu kerinduan Yesus dan kita anak-anakNya yang akan sanggup memenuhi atau menjawab permintaan Yesus?

Baca: Yoh. 17:11, 20-23
Suatu saat menjelang penyaliban-Nya, Yesus berdoa bagi murid-muridNya (seluruh dunia yang mengenal-Nya, c. f: ay. 20). Dia sadar bahwa tidak lama lagi, Ia akan pergi meninggalkan mereka semua itulah sebabnya Ia berdoa bagi murid-muridNya. Inti doa Yesus adalah supaya kita anak-anakNya menjadi satu atau bersatu, Yesus sangat merindukan kesatuan di antara murid-muridNya, sejak kejatuhan Yesus ingin agar kita satu adanya.
Natal adalah inisiatif Allah, supaya ia bisa bersatu kembali dengan dunia atau umat-Nya yang telah tercerai, ini merupakan suatu paradoks dalam kekristenan. Bagaimana mungkin Juuuruselamat itu hadir sebagai bayi lemah, tak berdaya dan seolah tak punya hak asasi? Hari ini kita memperingati Natal dengan mengingat kerinduan Yesus bagi para murid-Nya yaitu supaya kita bersatu.


Kesatuan yang bagaimanakah yang Yesus dambakan,
doakan dan harapkan itu?

I.                   Kesatuan dalam hubungan pribadi atau sifat kesatuan

Ay. 11, bagian akhir mereka satu seperti kita.
Ay. 21, seperti Engkau di dalam aku dan aku di dalam Engkau.
Ay. 23, idem.
Ada banyak kesatuan yang ada di dalam dunia ini, ada banyak hal yang bisa mempersatukan (ideologi, keyakinan, kebangsaan, kepentingan dan lain-lain). Dalam bagian ini, Yesus tidak sedang bicara tentang kesatuan administrasi atau organisasi. Bukan pula kesatuan gerejawi Tuhan tahu bahwa umat-Nya akan menyembah Dia dalam cara yang berbeda. Tuhan tahu bahwa umat-Nya akan memiliki organisasi yang berbeda, itulah sebabnya Yesus menginginkan kesatuan dalam hal hubungan pribadi.
Ada banyak hubungan antar pribadi, hubungan sebagau suami-istri, hubungan antar orang tua, hubungan rekan bisnis, hubungan rekan kerja dan lain-lain. Yang Yesus maksudkan adalah hubungan pribadi yang sangat intim atau dekat, berkali-kali yang dipakai sebagai contoh adalah diri-Nya dan Bapa, Yesus dan Bapa hakikatnya adalah satu.
FAYH: Doaku untuk mereka semua adalah supaya mereka akan sehati dan sepikiran sama seperti. . .
Ilustrasi: Kesatuan suatu keluarga, bebek-bebek.
Perpecahan, ekslusivisme, persaingan antar gereja merugikan kekristenan dan doa Yesus dibuyarkan.

II.                Hasilnya (ay. 21b)

·         Supaya dunia percaya pribadi Allah dan karya Allah.
Ilustrasi: Induk ayam yang mengumpulkan anak-anaknya punya tujuan khusus.
·         Yesus berdoa atau memohon atau merindukan supaya anak-anakNya bersatu dengan harapan supaya dunia tahu atau kenal siapa Allah itu.
·         Amanat agung (Kis. 1:8), supaya dunia percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat yang diutus Bapa dan mereka menerima Kristus, mereka tahu bahwa mereka dikasihi Bapa atau Allah.
Untuk mewujudkan kerinduan Allah itu kita sudah seharusnya berbuah.
Buah merupakan tanda kehidupan
Buah merupakan tanda pertumbuhan
Buah merupakan tanda kematangan





































CLBK
Yoh. 21:1-14

Pendahuluan:
·         Kisah saat lihat teman jadi penjahat.
·         Itu yang terjadi dengan Petrus dan kawan-kawan.
·         Ay. 3, kata dasarnya “alieuein,” (alieus artinya nelayan)
·         Banyak hamba-hamba Tuhan kembali ke profesi lama atau sifat lama mereka, kenapa itu bisa terjadi?

Pembahasan teks:
·         Beberapa sarjana Alkitab menolak ini bagian Firman Tuhan. Yohanes berakhir di pasal 20, dianggap tambahan alasan. Kosa kata beda sekali dengan pasal 1-20, memang ada 28 kata yang tidak dipakai tapi karena memang belum perlu dipakai.
·         Isi Yohanes sudah lengkap, tapi pasal 21 penting, ini merupakan rekonsialiasi Tuhan Yesus dengan Petrus.
·         Mengisahkan penampakan Yesus yang ke-3, Petrus adalah pemimpin murid-murid waktu itu, jumlah ikan 153.


Mengapa itu terjadi?

I.                   PENGALAMAN TERHADAP YESUS MASIH KURANG
·         Ay. 4, tidak tahu (aida) mengerti, mengenal, menghormati, memahami. Sudah kurang lebih tiga tahun bersama Yesus, pengalaman masih kurang (ini merupakan proses panjang). Mereka tidak tahu bahwa Yesus:
Omni present (ay. 4)
Omni science (ay. 6)
Omni potent (ay. 9)
Ay. 4, c. f: ay. 7 tahu itu Yesus karena melihat berkat (konsep mereka tentang Tuhan Yesus keliru).

II.                PERSOALAN ATAU MASALAH
·         Matius 10 (mereka dipanggil, meninggalkan segalanya), mereka sempat bangga dan berharap Yesus memberi segala yang mereka perlukan, ternyata Yesus mati. Mereka kecewa, sedih, putus asa, kehilangan pengharapan, mereka malu, merasa tidak berhasil, tuntutan dari keluarga, Petrus punya istri.
Ilustrasi: penjelasan pak Christian
Takut tantangan sehingga diam saja
Sudah mencoba tapi gagal (yang penting pernah)
Berjuang terus sampai puncak sukses
Cari ikan malam
Supaya bisa dijual
Malu dilihat orang

III.             PENGARUH TEMAN (ay. 2-3)
Pengaruh Petrus masih kuat, teman-teman lain mungkin takut, segan, yang jelas tidak punya pendidikan (pergaulan yang buruk).
Ilustrasi: Mahasiswa dihukum karena “Dero.”
MURID YANG PATUH
Yoh. 21:1-14

Pendahuluan:
·         Kepatuhan atau ketaatan merupakan salah satu hal yang Allah inginkan kita miliki.
·         Kepatuhan itu tidak menyenangkan karena pada dasarnya sifat manusia itu pemberontak.
·         Kepatuhan itu mendatangkan berkat (cerita).

Pembahasan nats:
·         Perasaan para murid sedang tidak menentu saat itu, Petrus memutuskan untuk mencari ikan (untuk mengisi kekosongan waktu) dan teman-teman lain mengikutinya.
Kepatuhan mendatangkan berkat:
Ay. 3, mereka tidak mendapat apa-apa.
Ay. 6, mereka mendapat hasil yang sangat memuaskan.
·         Hal itu terjadi karena mereka mematuhi perintah Tuhan untuk menebarkan jala di sebelah kanan perahu mereka.
Berkat yang mereka peroleh:
1.      Secara jasmani yaitu ikan yang banyak (ay. 6b).
2.      Secara rohani yaitu mengenal Tuhan (ay. 7).
·         Mematuhi perintah Tuhan akan mendatangkan berkat secara jasmani dan rohani.
Contoh: Bagaimana perasaan Anda ketika berhasil melakukan Firman Tuhan?


Kepatuhan atau ketaatan memang mendatangkan berkat
secara jasmani maupun rohani, kepatuhan yang bagaimana?

I.                   Yang dilakukan tanpa menunda waktu

·         Ay. 6, begitu diperintah untuk menebar jala di kanan perahu, mereka langsung melakukannya. Kecenderungan manusia itu suka menunda-nunda waktu.
·         Banyak orang ketika diajak bersekutu, nanti kalau sudah mapan, diajak terima yesus nanti kalau sudah tua, diajak berhenti mabuk-mabukan nanti kalau sudah bosan dan lain-lain.
·         Tuhan menginginkan kita ‘segera’ melakukan apa yang diperintahkan, itulah sebabnya Dia tidak katakan kapan Dia datang kedua kali, itulah sebabnya Dia tidak katakan kapan kita dipanggil.
·         Manusia itu lemah dan dalam sekejap bisa mati, itulah sebabnya mari patuhi semua perintah-Nya sesegera mungkin.


II.                Yang dilakukan tanpa protes

·         Ay. 6, ketika diperintah mereka sebenarnya bisa prostes dengan berdalih, bahwa semalaman sudah berusaha tapi tidak dapat apa-apa.
·         Peralatan yang dipakai sama, orang-orang yang mengerjakan sama, tempat juga sama, tapi tanpa protes mereka mematuhi saja apa yang Yesus perintahkan.
·         Banyak orang Kristen saat bermasalah disuruh berdoa, jawabnya “saya sudah sekian lama juga berdoa, tapi tidak ada hasil.” Tindakan para murid saat itu menunjukkan bahwa mereka memiliki iman atau percaya terhadap perkataan Tuhan, mereka rendah hati sehingga tidak bersungut-sungut ketika melakukannya.
·         Peristiwa tersebut merupakan peristiwa unik (mujizat), banyak orang menanti mujizat dalam hidupnya, itu akan terjadi jika didahului dengan suatu ketaatan.
Misalnya: Musa, orang-orang yang disembuhkan Yesus dan lain-lain, mujizat di Kana.
Renungkan salah satu perintah Tuhan yang harus kita taati, bertekadlah untuk melakukannya.
Amanat Agung.
Hukum kasih.
10 hukum.

Komentar

  1. Puji Tuhan, terimakasih utk bahan khotbah yg dibagikan, sy sangat tertolong dlm mempersiapkan pelayanan, bagimn cara saya untuk bisa terus terhubung dgn link ini?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

kumpulan khotbah ekspositori melayani diri sendiri atau Kristus

MELAYANI DIRI SENDIRI ATAU MELAYANI KRISTUS? 1 Ptr. 2:11-17 Pendahuluan : Ada banyak orang Kristen yang merasa sedang dan telah melayani Kristus. Namun sebenarnya mereka belum melayani Kristus dalam hidupnya, mereka berpikir bahwa dengan pergi ke Gereja, memberi persembahan, mengikut kegiatan-kegiatan ibadah sepanjang minggu berarti sudah melayani Kristus. Memang hal-hal seperti itu tidak salah, malahan harus kita lakukan, tetapi masalahnya melayani Kristus tidaklah cukup sampai di situ saja. Ketika kita memutuskan untuk melayani Kristus, berarti secara otomatis kita memposisikan diri menjadi hamba, Kristus adalah tuan kita. Jika diri kita atau keegoisan masih menjadi tuan dalam hidup kita, maka kita belumlah melayani Kristus, melainkan melayani diri sendiri. Seorang hamba adalah seorang yang berdedikasi kepada orang lain, dia membaktikan hidupnya bagi kesejahteraan dan keperluan orang lain. Jika kita melayani Kristus, berarti kita siap untuk membaktikan hidup kita...

khotbah ekspositori hidup benar dan setia

HIDUP BENAR DAN SETIA Luk. 2:25-32 Pendahuluan ·          Kriteria calon karyawan atau pegawai (hidupnya baik, jujur, setia, rajin, sopan dan lain-lain). ·          Dalam Alkitab ada beberapa pribadi yang disebut saleh atau setia atau benar atau takut akan Tuhan, antara lain: Nuh: benar, tidak bercela (Kej. 6:9) Henokh: bergaul dengan Allah (Kej. 5:24) Yusuf: tulus hatinya (Mat. 1:19) Ayub: saleh, jujur, takut akan Tuhan, menjauhi kejahatan (Kitab Ayub) ·          Tema: hidup benar dan setia Benar adalah kriteria yang baik atau kualitas hidup yang baik Setia adalah bertahan sampai akhir Simeon (Luk. 2:25-32) ·          Beberapa nama Simeon di Alkitab: Putra ke-2 Yakub dari Lea (kej. 29:33) Suku Simeon (Bil. 1:22-23) Leluhur Yesus (Luk. 3:30) Murid di Antiokhia (Kis. 13) Penduduk Yerusa...

khotbah ekspositori komitmen

KOMITMENT Surat Kepada Jemaat di Filipi Pendahuluan : Ilustrasi : Tentang lomba lari, ada banyak tantangan ketika seseorang berkeputusan untuk komitmen terhadap sesuatu. Komitmen artinya keterikatan dengan sesuatu untuk dilakukan, kita sebagai orang percaya terikat dengan komitmen terhadap banyak hal yaitu Tuhan, keluarga, pekerjaan, gereja, organisasi, dan lain-lain. Kita akan belajar dari sekelompok orang yang punya komitmen luar biasa terhadap Tuhan, pelayanan, persekutuan, dan lain-lain, mereka adalah jemaat Filipi. Sekilas tentang jemaat Filipi: ·          Paulus yang mendirikan jemaat tersebut, nama Filipi dari Filipus (ayah Alexander Agung). ·          Kota strategis, banyak tambang emas, gerbang menuju Eropa. ·          Meskipun jajahan Romawi tapi bebas bayar pajak dan dibangun seperti Roma kecil. ·      ...