Judul : MENGATASI KRISIS
KEHIDUPAN
Nats : Yoh. 2:1-11.
Kalimat Peralihan : Bagaiman
Kunci untuk dapat menang atas kesulitan atau keluar dari krisis?
Pendahuluan
Pernakah kita
mengalami suatu masalah yang sangat berat dalam hidup ini? Atau suatu persoalan
yang sangat memalukan, mengecewakan atau bahkan sangat menyaktikan? Seseorang
dapat mengalami masalah yang sangat besar dan serius, dan jika ia tidak dapat
mengatasinya ia dapat terkena dapresi.
Pada saat
Yesus mengawali pelayanan-Nya, ada satu keluarga yang sedang mengalami krisis
yang sangat besar. Bagaimana tidak? Di tengah pesta pernikahan yang meriah,
penuh sukacita dan membahagiakan itu tiba-tiba mereka kehabisan anggur. Hal ini
merupakan suatu kejadian yang sangat memalukan.
Di Palestina
pesta kawin merupakan suatu peristiwa yang sangat penting. Biasanya pesta kawin
berlangsung sampai beberapa hari, upacara perkawinannya sendiri biasanya
berlangsung pada petang hari, setelah didahului dengan puasa. Anggur merupakan
hal yang sangat penting dalam pesta Yahudi, bahkan mereka berpendapat bahwa
“tanpa anggur tidak ada sukacita.”
Anggur itu
bukan anggur yang memabukkan, tetapi merupakan minuman yang penting bagi orang
Timur Tengah. Bagi mereka, anggur merupakan lambang keramahtamahan yang suci,
yang harus selalu dimiliki setiap rumah tangga, apalagi dalam pesta kawin ,
kehabisan anggur dalam pesta kawin merupakan penghinaan yang tak terhingga bagi
kedua mempelai, pemimpin pesta dan seluruh keluarganya.
Dengan
demikian kita dapat menyimpulkan bahwa mereka sedang mengalami krisisi, tetapi
dalam bagian kisah ini dinyatakan bahwa ada mujizat yang terjadi, sehingga
mereka dilepaskan dari krisis yang menimpa. Rahasia apa yang membuat mereka
dapat keluar dari krisis itu? Hal-hal itu yang akan kita renungkan, sehingga
kita juga dapat dilepaskan dari krisis kehidupan yang sedang menimpa. Kunci untuk dapat menang atas
kesulitan atau keluar dari
krisis adalah sebagai berikut:
I.MEREKA
MENGUNDANG YESUS (ay. 2)
Kunci
keberhasilan mereka yang pertama karena ada Yesus di tengah pesta itu, Yesus
diundang dalam pesta itu sehingga masalah dan kesulitan dapat teratasi.
Perhatikan bahwa dalam kasus ini, Yesus diundang dan bukan datang sendiri
sebagai tamu yang tidak diundang. Dalam banyak peristiwa persoalan besar
teratasi karena ada Yesus di sana.
Ilustrasi
Kisah tentang
murid-murid yang terkena angin badai (Mrk. 4:35-41), persoalan teratasi karena mereka membawa Yesus dalam
perahu mereka.
Apa arti
mengundang Yesus? Artinya dalam mengikut sertakan Dia dalam semua persoalan dalam hidup kita, kita
memberi tempat bagi Yesus untuk berdiam dalam kita. bukankah dalam firman-Nya
Yesus berkata bahwa Ia akan masuk dalam hati orang yang membukakan pintu hati
buat Dia?
Ada hal yang
cukup unik dalam kisah itu, pesta itu terjadi di Kana yang di Galilea, Kana
adalah suatu desa kecil di dekat kota Nazareth. Jadi pesta itu bukan pesta para
pembesar dan pesta itu bukan pesta yang besar-besaran, tetapi Yesus berkenan
hadir jika Ia diundang. Yesus tidak hanya mau menolong orang yang hebat saja,
tetapi Yesus juga mau menolong bagi pasangan muda sederhan di desa Kana yang
sangat kecil itu. Yesus berkenan menyatakan kuasa-Nya di tengah kondisi
sederhana sekalipun.
Aplikasi
Betapa kecil
dan hinanya kita, mari kita mengundang Yesus dalam hidup kita. Yesus mau
menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongan-Nya, krisis teratasi karena
ada Yesus yang hadir.
II.MEREKA
MEMBIARKAN YESUS BEKERJA DENGAN CARANYA
(ay. 7-8)
Pada saat
mereka menghadapi masalah karena kehabisan anggur, Yesus memerintahkan sesuatu
yang unik, yang rasanya tidak masuk akal. Mereka membutuhkan anggur tetapi
Yesus menyuruh pelayan-pelayan mengisi tempayan air, tempat pembasuhan kaki dan
tangan dengan air yang penuh. Tempayan itu biasanya di tempatkan di depan pintu
masuk, sehingga setiap orang yang sedang datang dapat membasuh kaki dan tangan
mereka yang kotor. Jika ditotal, isi dalam 6 tempayan itu sekitar 700 liter,
rasanya memang tidak masuk akal, apa yang akan dilakukan dengan air sebanyak
itu?
Dalam hidup
kita, seringkali kita mengundang Yesus, tetapi tidak membiarkan Yesus bertindak
menurut cara-Nya, cara yang sering tidak kita mengerti, kita mau supaya Yesus
bekerja menurut cara dan pemikiran kita, kita mendikte Allah.
Ilustrasi
Ada kesaksian
seorang yang sakit kanker, dia mau Yesus menolong melalui dokter ahli yang
menangani, melalui obat yang paling mujarab dan mahal yang ia beli, tetapi
Yesus bekerja melalui cara-Nya. Melalui seorang hamba Tuhan ia diingatkan bahwa
kalau mau sembuh kuncinya adalah satu, yaitu mengampuni orang tuanya. Rupanya
selama ini ia menyimpan sakit hati, bertahun ia tidak percaya, tetapi setelah
mengampuni penyakit itu hilang sama sekali. Yesus bekerja dengan cara-Nya.
Aplikasi
Biarkan Yesus
bekerja menurut cara-Nya dalam mengatasi dan menolong kita.
III.MEREKA
MENARUH IMAN PADA YESUS (ay. 8-10)
Sebenarnya
saat Yesus memerintahkan para pelayan mengisi tempayan dengan air, bahkan
kemudian mencendok air itu dan membawa pada pemimpin pesta, ada banyak hal yang
mestinya membuat mereka rupa.
·
Pertama, mereka membutuhkan
anggur, tetapi air yang ada dan di bawa pada pemimpin pesta, para pelayan tentu
belum tahu kalau air itu telah menjadi anggur.
·
Kedua, mereka belum terlalu
mengenal Yesus, Yesus belum terlalu terkenal saat itu.
·
Ketiga, mereka belum pernah
menyaksikan Yesus melakukan suatu mujizat, bahkan mendengar dari cerita orang
juga belum pernah. Yesus belum pernah melakukan mujizat sebelumnya (ay. 11).
Tetapi mereka
percaya total atau penuh pada apa yang dikatakan Yesus, inilah iman. Kita perlu
beriman pada yesus, tindakan iman harus kita nyatakan seperti para pelayan itu.
Ilustrasi
Kesaksian
pribadi.
Aplikasi
Mari kita
percaya dan beriman total pada Yesus, para pelayanan yang belum pernah tahu
bahwa Yesus sanggup melakukan mujizat saja percaya, apalagi kita yang sudah
mendengar, mambaca dari firman-Nya, melihat bahkan mengalami sendiri mujizat
Yesus, mestinya kita memiliki iman lebih dari para pelayan itu.
Masalah atau
krisi bisa saja menimpa hidup kita, tetapi manakala kita mengundang Yesus,
mebiarkan Dia bekerja menurut cara-Nya, dan baiman penuh pada Yesus, maka
persoalan atau krisis pasti akan teratasi. Kalau dulu Yesus menolong mereka di
Kana, saat ini Yesus juga mau menolong kita, kuasa-Nya tidak berubah sampai
kapanpun.
Yesus
menyucikan Bait Allah
Bahan: Yoh. 2:13-25 I
Mat.
21:12-13 II
Mrk.
11:15-17 II
Luk. 19:45-46 I
Intinya: Yesus memasuki Bait Suci dan membersihkannya
dari segala macam ketidakbenaran.
Pengamatan-pengamatan
·
Peristiwa ini dicatat dalam semua
Injil (penting), peristiwa ini terjadi dua kali dalam pelayanan Yesus selama
kurang lebih tiga tahun di muka bumi.
·
Apa yang membuat Yesus marah?
(ini menjadi ide utama)
·
Mereka yang menyandang nama
Kristus harus tahu bahwa kemunafikan, keserakahan, pementingan diri sendiri,
kemesuman dan sikap kurang hormat dalam rumah Tuhan akan mendatangkan hukuman
dan murka Allah. Kristus adalah Tuhan atas Gereja-Nya dan Ia meminta agar
Gereja menjadi rumah doa (Mat. 21:13).
·
Mrk. 11:17
Rumah Allah
dimaksudkan menjadi rumah doa, tempat di mana umat Allah dapat berjumpa dengan
Dia dalam pengabdian, doa dan penyembahan rohani. Tidak boleh dinajiskan dengan
menjadikannya tempat untuk meningkatkan status sosial, keuntungan keuangan atau
hiburan. Kapan saja rumah Allah dipakai oleh orang yang berpikiran duniawi,
maka rumah Allah kembali menjadi sarang penyamun.
·
Peristiwa ini menjadi tindakan
besar pertama dan terakhir pelayanan Yesus di muka umum. Dengan marah Ia
mengusir orang fasik, orang tamak dan mereka yang merusak tujuan rohani yang
benar dari Bait Suci itu.
Pelajaran-pelajaran
Rohani
1.
Kristus sangat menginginkan
kekudusan dan ketulusan (Yoh. 17:17, 19) Ia mati untuk menguduskan, menyucikan,
menempatkan jemaat kudus ((Ef. 5:25-27).
2.
Ibadah harus dalam roh dan
kebenaran, Gereja adalah tempat persekutuan dengan Allah (Mat. 21:13).
3.
Kristus menghukum orang yang
menggunakan Gereja, Injil, demi keuntungan/kemajuan pribadi.
Judul : Kemarahan Yesus
Ide khotbah : Mengapa Yesus
marah atau apa saja yang membuat Yesus marah?
I.
Karena Bait Allah
dinajiskan/dicemarkan
(dengan
penipuan, kepalsuan, kepentingan bisnis)
II.
Karena ingin menunjukkan bahwa
perlengkapan atau sarana korban bukanlah hal yang utama
III.
Karena kesaksian yang tidak
dijaga
KEMARAHAN YESUS
Yoh. 2:13-22
Np 1 Kor. 6:16
Pendahuluan:
·
Pernahkah Anda marah? Jawabannya
pasti pernah, bahkan ada yang sering. Kemarahan adalah suatu kondisi emosional
seseorang yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang cepat
marah, ada pula yang jarang.
·
Pernahkan Tuhan marah?
Tuhan yang
kita sembah, Tuhan yang kita kenal, Yesus yang kita ikuti adalah pribadi yang
panjang sabar dan tak berkesudahan kasih setia-Nya. Dia sangat memperdulikan
orang yang berdosa sekalipun.
·
Tetapi Yesus pernah marah, bahkan
kemarahan-Nya ini mengejutkan banyak orang. Orang yang berpenampilan tenang,
berwibawa, baik hati, jika marah pasti ada penyebab yang luar biasa.
·
Mengapa Yesus marah? Hal apa yang
membuat Dia marah besar?
Baca: Yoh. 2:13-22
Pembahasan
Nats:
·
Peristiwa ini dicatat dalam
keempat Injil. Mat. 21:2-13; Mrk. 11:15-17; Luk. 19:45-46; Yoh. 2:13-25. Ada
penulis yang menempatkan di awal pelayanan Yesus, ada pula yang menempatkannya
di akhir pelayanan Yesus di bumi ini. Sampai ada yang menafsirkan bahwa
peristiwa ini terjadi sampai dua kali, di awal pelayanan dan di akhir pelayanan
Yesus di bumi. Tetapi nampaknya hal ini kurang tepat, sebab kalau Ia pernah
melakukan hal yang mentercengangkan itu satu kali, nampaknya tidak yang kedua
kalinya.
·
Lebih tepat kalau hal itu
dilakukan di akhir pelayanan, c. f. Ay.
21-22, Dia berbicara menunjuk saat kematian-Nya. Peristiwa itu merupakan
kelanjutan yang logis dari keberanian Yesus untuk memasuki kota Yerusalem.
·
Apakah Yohanes salah menuliskan
peristiwa itu? Kita harus tahu bahwa Yohanes lebih menaruh minat pada kebenaran
dari satu peristiwa dan tidak mengurutkannya secara kronologis. Minat utama Yohanes adalah menunjukkan
bahwa Yesus adalah Anak Allah dan sang Mesias, dia tidak pikirkan kapan itu
terjadi, tetapi bahwa Yesus benar-benar membersihkan Bait Allah. Yohanes menempatkan peristiwa itu di depan
untuk menonjolkan fakta bahwa Yesus adalah Mesias.
·
Kisah itu menyatakan bahwa Yesus ke Yerusalem untuk merayakan paskah
yang jatuh pada tanggal 15 bulan Nisan (pertengahan April). Menurut hukum
Yahudi adalah keharusan bagi setiap orang Yahudi dewasa yang berdomisili dalam radius 20 km dari Yerusalem untuk mengikuti
pesta paskah di Yerusalem. Paskah adalah pesta Yahudi yang terbesar.
Mengapa Yesus marah? Kemarahan Yesus
adalah hal yang sangat menakutkan. Gambarannya Yesus membawa cemeti/cambuk,
berkata keras dan membanting meja-meja, saat itu sungguh tindakan yang sangat
mengerikan. Yesus marah karena:
I.
BAIT
ALLAH DICEMARKAN/DINAJISKAN
Baca ay. 14
Yesus mendapati pedagang lembu, kambing,
burung merpati dan penukar-penukar uang di situ.
Ilustrasi:
Ketua SM suatu Gereja yang marah dengan adanya kantin di Gereja
Apakah
pedagang-pedagang itu yang mencemarkan Bait Allah? Untuk memahami perlu kita
mengerti latar belakang peristiwa pada saat itu.
·
Orang Yahudi saat itu tersebar
diberbagai penjuru dunia, tetapi mereka tidak pernah melupakan iman dan tanah
leluhur mereka. Setiap mereka pasti
punya impian untuk merayakan paskah di Yerusalem satu kali dalam hidupnya
(c. f: Ibadah Haji). Ada semacam pajak
yang harus dibayar oleh orang Yahudi berumur 19 tahun ke atas(=pajak Bait
Allah). Pajak itu sangat penting untuk memelihara ritual itu. Jumlah pajak ½ shekel = upah pekerja dalam 2 hari
(sekitar Rp. 50.000,00).
·
Waktu itu mata uang di Palestina
bermacam-macam (Roma, Yunani, Mesir, Tyrus, Sidon, dll). Tapi pajak Bait Allah harus dengan uang shekel
Galilea atau shekel Bait Allah (ini uang Yahudi). Uang lain itu asing/tidak
bersih untuk Bait Allah.
·
Peziarah datang dari berbagai
penjuru dengan mata uang masing-masing, penukaran uang jika jujur baik dan
sangat menolong, tetapi mereka mengambil laba satu ma’ah (kurang lebih 7-10 ribu) untuk setiap shekel yang
ditukar dan satu ma’ah untuk setiap kembalian. Si penukar uang mengambil keuntungan yang sangat besar (menurut
Talmud itu memang tidak salah).
·
Yang Yesus marah adalah bahwa
para peziarah yang tidak mampu dirampok dengan cara penukaran uang itu. Ini
ketidakadilan, penipuan yang dilakukan atas nama agama.
·
Selain itu ada penjual binatang
kurban, para peziarah biasanya juga mempersembahkan kurban. Menurut hukum, kurban harus sempurna (tidak bercela),
ada pejabat Bait Allah yang menanganinya (mumkheh). Biaya pemeriksaan kurang
lebih 7-10 ribu. Binatang yang dibeli di
luar halaman Bait Allah, dengan sengaja dinyatakan tidak layak. Sedangkan harga
di halaman Bait Allah bisa dua puluh kali lipat. Ini juga pemerasan atau
penipuan terhadap peziarah yang miskin dan rendah hati.
Yang membuat
Yesus marah adalah adanya penipuan, kepalsuan, ketidakadilan, bisnis, yang
mengatasnamakan agama. Kehadiran para pedagang jika memang untuk menolong itu
tidak menjadi masalah. Tetapi penipuan yang ada itu yang dimarahi Yesus, sampai
Yesus mengambil cambuk dan memporakporandakan semuanya.
Penerapan:
Apakah Bait Allah itu (1 Kor. 6:19), tubuhmu adalah Bait Allah, kepalsuan atau
penipuan tidak boleh ada di dalam tubuhmu. Gereja adalah Bait Allah, penipuan
atau kepalsuan juga harus dibuang dari Gereja (mis: ajaran yang salah dalam
memberi, dll). Termasuk bisnis (Jual lagu maupun pinjam-pinjam uang).
II.
IBADAH
DALAM BAIT ALLAH TIDAK DIHORMATI
Baca ay. 16 c. f. Luk. 19:46
·
Yesus sangat menekankan bahwa Bait Allah adalah rumah doa, tempat
untuk beribadah, tempat di mana Allah dipuji dan disembah. Mestinya dalam
Bait Allah terdapat ibadah yang khidmat. Tetapi hal yang sangat kontras
didapati Yesus, suasana pasar yang Yesus
temui, bukan suasana penyembahan dan pengangungan pada Allah. Bagaimana mungkin
ada suasana yang khidmat, sementara semua disibukkan dengan hiruk-pikuk jual
beli di halaman Bait Allah.
·
Tindakan Yesus memporakporandakan
semua juga menunjukkan bahwa segala kurban dan perlengkapan ibadah bukanlah hal
yang utama dalam ibadah. Hal yang utama adalah hati yang menyembah. Yes.
1:11-13; Hos. 8:13.
·
Saat ini mungkin kita tidak
melakukan hal-hal itu, tetapi banyak cara lain yang sering kita lakukan yang
membuat kita tidak menghormati ibadah dalam rumah Allah.
Penerapan:
Ibadah tanpa persiapan
Tidak
menjadikan Bait Allah sebagai tempat kita menyembah adalah salah
Hati-hati para
pelayan.
Yesus marah
karena ibadah yang tidak dihormati lagi, Yesus marah karena Bait Allah gagal
melakukan fungsinya sebagai tempat doa atau ibadah. Yesus marah tatkala Gereja
gagal menjalankan fungsinya dengan baik dan benar sebagai rumah doa, sebagai
tempat orang datang pada Tuhan.
Ilustrasi:
Penerapan:
Yesus marah ketika kita sebagai Bait Allah gagal menjalankan fungsinya dengan
baik (doa, menyembah, dll).
III.
KESAKSIAN
MELALUI BAIT ALLAH KOSONG
·
Bait Allah memiliki beberapa
halaman dari luar ke dalam (halaman
orang kafir, halaman wanita, halaman Bangsa Israel, halaman para Imam), kegiatan jual beli dilakukan di halaman
orang kafir.
·
Orang kafir hanya boleh sampai di
tempat itu. Kalau ada orang kafir yang hatinya disentuh Allah, dan ia mau
datang hanya sampai di situ saja.
·
Mestinya halaman itu adalah
tempat kesaksian, kegiatan jual-beli itu telah menghalangi orang lain datang
pada Tuhan, mencari Tuhan.
·
Yesus marah jika dalam kehidupan
Gereja kita ada hal-hal yang menghalangi orang lain mencari Tuhan. Kesombongan,
ketertutupan, kesuaman dan ketidakpedulian terhadap orang lain, itu yang
membuat Yesus marah.
·
Kalau dalam bagian II Gereja
gagal dalam menjalankan fungsinya sebagai rumah doa, bagian ini membahas bahwa
Yesus marah ketika Gereja gagal menjalankan fungsinya sebagai saksi. Menjadi
kelompok yang eksklusif, pilih kasih, dan lain-lain dan seringkali membuat
orang menjadi terhalang untuk mencari Tuhan.
Ilustrasi:
Orang yang rindu mencari Tuhan
Penerapan:
Banyak orang yang sedang mencari Allah. Nyatakan kepedulian kita untuk
menyambut mereka, bersikaplah ramah, terbuka dan peduli dengan orang lain.
SIKAP PELAYAN KRISTUS YANG BAIK
Yoh. 3:22-30
Pendahuluan:
·
Banyak
orang bangga dengan jabatan asisten, bukan kata asistennya yang membuat bangga.
. . tapi siapa yang dia asisteni? Siapa asistennya itu yang membuatnya bangga.
·
Bagaimana
jika kita menjadi asisten atau pelayan Tuhan? Pribadi yang paling agung dan
mulia yang pernah ada. Kita tentu ingin menyenangkan pribadi yang kita layani?
Pembahasan nats:
·
Statement-statement
yang diungkapkan oleh Yohanes Pembaptis dalam Yoh. 3:3 merupakan suatu hal yang
istimewa, karena konteks waktu itu tidak memungkinkan. Bagaimana mungkin
setelah dibandingkan dengan seseorang Yohanes dapat dengan tulus mengatakan hal
itu?
·
FAYH
ay. 25-26:
Pada suatu hari ada seseorang yang mulai
berdebat dengan murid-murid Yohanes, mereka mengatakan bahwa baptisan Yesuslah
yang terbaik. Sebab itu mereka pergi kepada Yohanes dan berkata “Guru. Orang
yang guru jumpai di seberang sungai Yordan, yang guru sebut Mesias juga
membaptiskan orang dan semua orang lebih suka pergi kepada-Nya dari pada datang
ke sini kepada kita.”
·
Maksud
murid Yohanes tidak salah, dia membela gurunya, tidak rela gurunya mendapat
saingan, Yohanes luar biasa, dia berjiwa besar. Perkataan Yohanes tersbut
menunjukkan bahwa tujuan hidup, pelayanan dan pengabdian Yohanes pembaptis
adalah untuk meninggikan Kristus.
Bagaimana
sikap pelayan yang baik, yang membuat Tuan kita puas?
I.
MEMAHAMI ATAU
MENGENAL DIRI (ay. 28)
·
Tidak
mengenal diri berarti menilai diri lebih atau kurang, Yohanes sangat mengenal
dirinya c. f: Yoh. 1:19-28, Yohanes adalah suara 1:23. Waktu itu Yohanes sangat
terkenal, orang mulai bertanya-tanya tentang eksistensinya dan Yohanes jujur
menyatakan siapa dirinya yang sesungguhnya. Pengenalan Yohanes akan dirinua
membuat dia tidak merasa sakit hati ketika ada yang menyaingi dirinya.
·
Banyak
orang tidak mengenal atau memahami diri sendiri sehingga memberi penilaian
lebih terhadap diri sendiri, menjadi sok tahu padahal tidak tahu, menjadi sok
hebat padahal tidak hebat, dan lain-lain.
·
Yohanes
memahami dirinya, dia paham tentang posisinya, ia adalah bawahan, tempatnya
bukan yang terdepan. Banyak orang ingin peran besar, teratas dan lain-lain.
Yohanes bukan orang semacam itu, dia sadar posisi yang Allah berikan untuknya.
Hidup kita ini akan menjadi indah dan dijauhkan dari ketegangan-ketegangan, jika
kita sadar bahwa ada banyak hal yang memang bukan untuk kita.
·
Cerita
dalam kisah itu:
Nama Yohanes
terkenal saat itu, umat Tuhan sedang menantikan Mesias sehingga Yohanes
disangka Mesias (1:19-23)
Murid-murid
Yohanes makin banyak, tapi setelah Yesus mulai tampil banyak pula orang yang
mengikuti-Nya, murid-murid Yohanes mulai tidak suka karena pamor gurunya
diganti orang lain.
Yohanes adalah orang yang tahu siapa
dirinya, sehingga ia tidak menjadi sakit hati dan frustasi.
Ilustrasi: Kenapa orang
suka psikologi? Ramalan bintang? Dan lain-lain?
Penerapan: Kenali diri kita supaya kita dapat
memuliakan Allah, kita adalah anak Allah, hidup haruslah sesuai dengan
identitas anak Allah.
II.
MEMAHAMI ATAU
MENGENAL TUHAN (tuannya) ay. 27
·
Mengenal
Tuhan dengan benar merupakan hal yang sangat penting. Abraham, Musa, Nuh, . . .
Maria, Yusuf, Paulus adalah sederetan orang-orang yang mengenal Tuhan dengan
benar, penegenalan yang benar tersebut memungkinkan seseorang bertindak dengan
benar sesuai dengan kehendak-Nya.
·
Penjelasan
Yohanes dalam ay. 31-36 menyatakan bahwa dia mengenal Yesus dengan benar.
Ay. 31, Yesus datang dari Surga dan di
atas semuanya.
Ay. 34, Yesus
diutus dari Allah dan Allah mengarunikan sesuatu yang sangat spesial,
keberhasilan Yesus bukan karena curang tetapi karena Yesus layak untuk itu.
Ay. 35, Yesus adalah kepercayaan Bapa.
Ilustrasi: Seorang jurumasak harus mengenal
selera tuannya, kita harus mengenal Allah yang kita layani.
·
Yohanes
mengenal bagaimana sifat Allah, sehingga ayat 27 ia katakan. Ay. 26 dijelaskan
bahwa murid-murid Yohanes memancing emosi Yohanes, karena Yohanes tahu tentang
pribadi Allah. . . jawabannya sangat tepat di ay. 27.
Dia mengajar murid-muridNya semua orang
untuk menerima bagian masing-masing dari Allah, kalau Yesus pengikutnya lebih
banyak, bukan karena Dia mencuri pengikut Yohanes tapi karena Allah yang
memberi pengikut itu kepada-Nya.
·
Perselisihan
antar Gereja biasanya disebabkan masalah “curi-mencuri” domba, tapi Yohanes
punya persepsi dalam pandangan yang lain.
·
Pelayanan
kita kepada Allah akan menjadi efektif ketika kita memahami atau mengenal Allah
yang kita layani.
Allah kudus : layani Dia dengan kekudusan
Allah Murah Hati : bermurahhatilah, contoh: persembahan
Allah Penolong : sukalah untuk menolong
Penerapan: Ajakan untuk mengenal Tuhan dengan
setia, membaca, merenungkan dan melakukan firman-Nya dengan doa pribadi.
III.
MEMAHAMI ATAU
MENGENAL TUGASNYA (ay. 29)
Ilustrasi: Pertengkaran
antar anggota tubuh
·
Yohanes
sangat memahami tugasnya adalah mempersiapkan jalan untuk Tuhan, ay. 29 Yohanes
memakai gambaran yang pasti dimengerti orang Yahudi dengan jelas.
Dalam PL Allah adalah mempelai laki-laki, Israel
adalah mempelai perempuan, hubungan ini sangat dekat. Saat Israel menyembah
ilah-ilah lain dianggap tidak setia dalam hubungan pernikahan.
Dalam PB Gerejalah mempelai perempuan itu.
Kisah pengantin dalam tradisi Israel.
Sahabat mempelai laki-laki (shoshben) tampaknya unik.
Sebagai penghubung, atur pesta, kirim
undangan dan pimpin pesta itu
Tugas khususnya adalah menjaga kamar
mempelai perempuan
Jika ia
mendengar suara mempelai laki-laki, maka ia akan membuka pintu kamar dan
meninggalkan mereka dengan sukacita karena tugas sudah selesai
Dia tidak iri dengan mempelai laki-laki
karena tahu tugasnya
·
Yohanes
punya tugas sebagai teman atau sahabat mempelai laki-laki, ketika tugasnya
selesai dengan sukacita ia katakan ay. 30, pemahaman terhadap tugasnya ini yang
menjadikan Yohanes tidak iri ketika dibandingkan dengan Yesus.
·
Yohanes
adalah figur pelayan Tuhan yang sangat baik, dia mengenal dirinya, mengenal
Allah yang dia layani. Juga mengenal tugas dan tanggung-jawabnya. Bagaimanakah
dengan Anda?
Penerapan:
Ajakan
untuk mengenal tugas kita sehingga kita mampu untuk memuliakan Tuhan.
Penutup:
Identitas
kita adalah anak Allah, garam dunia dan ranting.
MENGATASI IRI HATI
Yoh. 3:25-29
Pendahuluan:
Iri hati
sering ada dalam kehidupan kita. Bagaimana mengatasinya? Yohanes sebenarnya
pantas untuk menjadi iri hati ketika murid-muridnya memprofokasi dia, dia lebih
dulu melayani, tetapi yang baru datang malahan lebih banyak pengikutnya.
Kenapa Yohanes bisa tidak terprovokasi?
I.
MENGENAL
DIRI (ay. 28)
Yohanes tahu
bahwa tempatnya bukan yang terdepan atau teratas. Dia sadar bahwa dia diutus
untuk menyiapkan kedatangan-Nya. Banyak orang hanya cari peran di atas saja,
hidup ini akan nyaman jika kita sadar bahwa ada banyak hal tertentu memang
bukan untuk kita. melakukan tugas-tugas rendahan untuk Allah adalah suatu hal
yang besar.
II.
MENGENAL
ALLAH (ay. 27)
Yohanes
memahami bahwa Allah adalah yang memberi kepada setiap orang sesuai takaran
masing-masing, Yesus tidak mencuri murid-muridnya, tapi memang Allag
mengaruniakan kepada-Nya.
III.
MENGENAL
TUGASNYA
Yohanes tahu bahwa tugasnya sebagau
“sahabat mempelai laki-laki.”
BUAH PERTOBATAN
Yoh. 4:1-42
Pendahuluan:
Perjumpaan pribadi seseorang dengan
Yesus pasti menghasilkan sesuatu yang luar biasa (Zakheus, Lewi, Paulus dan
lain-lain) Perjumpaan orang-orang tersebut dengan Yesus menghasilkan suatu pertobatan,
buah-buah atau hasil yang nampak dari pertobatan mereka nampak dengan jelas
yaitu suatu perubahan.
Contoh: Pohon durian
dan Eboni hampir sama yang membedakannya buahnya.
Perjumpaan perempuan Samaria dengan
Yesus (Yoh. 4) menghasilkan pertobatan, dan itu nampak dari perubahan yang
terjadi, perubahan perempuan tersebut sebagai bukti pertobatan dan itu sangat
penting.
Ilustrasi: Rumah sakit
jiwa.
I.
PERSEPSI
·
Terhadap
diri sendiri:
Dulu: Kehilangan
harga diri atau minder atau menutup diri, tidak mau bertemu dengan orang lain.
Buktinya bahwa perempuan Samaria itu mengambil air tengah hari (Yunani waktu
ke-6, ay. 6).
Kini:
Mendapatkan kepercayaan diri lagi (ay. 28), dia dengan senang hati dan
bersemangat menjumpai banyak orang.
Penerapan: Demikian juga
kita di dalam Yesus.
Dulu: Orang berdosa, layak dimurkai.
Kini: Anak-anak Tuhan.
·
Terhadap
sesama:
Dulu: Penuh
kecurigaan (ay. 4), ada kebencian (ini penyakit lama Yahudi vs Samaria,
penjelasan alasannya).
Kini: Penuh
kasih terhadap sesama (ay. 28, termasuk orang non Samaria juga, antropois bukan
gamariton).
·
Terjemahan
lama: segala orang.
Penerapan: Ajakan untuk
miliki persepsi yang benar terhadap diri dan sesama.
II.
PERSUASI
·
Terhadap
Yesus atau keyakinan terhadap Yesus.
Perempuan tersebut mengalami peningkatan.
Ay. 25, tahu adanya Mesias (oida artinya
mengenal atau tahu tetapi sekedar pengetahuan).
Ay. 29, mulai meyakini Yesus adalah
Mesias itu.
Ay. 39, bersaksi tentang Yesus sang
Mesias itu (martupouses, aka kata marturoo yang artinya membuktikan).
·
c.
f: Paulus, Yusuf Roni.
Ilustrasi: Tema-tema di
komita LIK.
Penerapan:
Pengenalan
dan keyakinan kita tentang Yesus mestinya harus meningkat atau berubah.
III.
PROFESI
Ilustrasi: Ada istilah
mantan penjahat, mantan pendeta atan anak Tuhan?
Dulu: ay. 17-18, wanita yang tidak baik
secara moral atau pelacur.
Kini: ay. 28-30, 39, pemberita Injil.
·
Dalam
waktu 2 hari penginjil baru tersebut berhasil membawa banyak orang datang
kepada Yesus.
Penerapan:
Mungkin
tidak tragis seperti itu (mungkin dalam menjalankan usaham cara memperoleh
uang, cara memperolah prestasi atau kepopuleran dan lain-lain).
Penutup:
Yesus
berkata “hasilkanlah buah yang sesuai pertobatan.” Pertobatan ditandai dengan
perubahan, berubahlah oleh pembaharuan budimu.
MENANG DARI IKATAN MASA LALU
Yoh. 4:1-42
Pendahuluan:
·
Menang
adalah kondisi atau keadaan yang lebih unggul dari lawan.
Ikatan masa lalu
kepahitan masa lalu
kuasa yang membelenggu
dosa atau kegagalan
·
kita
memang harus menang dari ikatan masa lalu (c. f 2 Kor. 5:17)
Contoh: peristiwa
orang yang menang dari ikatan masa lalu (Yoh.4:1-42).
·
Wanita
samaria itu terikat dengan ikatan dosa perzinahan, bukti:
Ayat 7 :Dia
malu sehingga ambil air di siang hari
Ayat 9 :
Sikap anti terhadap orang lain
Ayat 10-11: Tidak memahami
perkara-perkara Rohani
Akibat atau hasil kemenangan dari ikatan
masa lalu
Ayat 39 :
Bersaksi, membawa jiwa.
Bagaimana
kita dapat menang dari ikatan masa lalu?
I.
PERJUMPAAN
SECARA PRIBADI DENGAN YESUS (Ay.6-7)
·
Kepuasan
terjadi saat jumpa Yesus
Ayat.17:Wanita tadi tidak puas
·
Yesus
menjadi sumber kepuasan karena Yesus merupakan jawaban kebutuhan manusia yang
utama dan keselamatan.
Manusia terikat dengan suatu hal jahat
karena tidak puas.
Contoh: cari jimat,
dosa perzinahan, KKN, dan ;lain-lain.
Ilustrasi: Kenapa orang ganti-ganti kekasih,
bercerai.
II.
PENGAKUAN
TERHADAP KEDAULATAN YESUS (Ay.19)
·
Wanita
tadi tidak marah saat Yesus tegur dengan keras
Dia mengaku bahwa Yesus dalah Nabi
·
Salah
satu ikatan masa lalu adalah kepahitan hati, pengampunan itu perintah Tuhan
Mengakui kedaulatan atau kekuasaan Yesus
Kristus berarti tunduk pada perintahnya.
III.
TERBUKA DENGAN
PERKARA-PERKARA ROHANI (Ay.20)
·
Dia
mulai tanya masalah penyembahan
·
Dengan
terbuka terhadap perkara-perkara rohani, seseorang akan memahami hal-hal
tersebut dan menyadari keberadaannya di dalam Kristus.
PERUBAHAN HIDUP
Yoh. 4:1-7, 39-42
Pendahuluan:
·
Salah satu pergumulan yang sering
dialami umat Tuhan adalah bagaimana dia dapat berubah. Banyak orang yang sudah
lama mengikuti Tuhan tetapi hidupnya masih seperti saat dia belum terima
Kristus. Bahkan banyak orang berusaha keras untuk meninggalkan kebiasaan lama
yang salah, namun toh perubahan itu tidak kunjung datang.
·
Ada pula orang-orang yang sedang
mencari suatu kepuasan yang sejati. Bertahun-tahun menjadi orang Kristen,
tetapi masih belum menemukan kepuasan sejati, masih ada yang hambar dalam
hidupnya.
·
Dapatkah kita berubah? Dan
bagaimana perubahan itu dapat terjadi?? Baca nats dalam Yoh. 4:1-6, 39-42. Di
sini kita melihat seorang tokoh yang juga mengalami perubahan yang luar biasa
dalam hidupnya.
·
Kisah ini menceritakan bahwa
dalam suatu perjalanan, Yesus melintasi daerah Samaria, Dia berjumpa dengan
perempuan Samaria itu. Siapakah perempuan Samaria itu?
Dia adalah
orang yang tertolak dari masyarakat, buktinya ay. 7 mengatakan bahwa tengah
hari ia menimbah air. Padahal, kebiasaan masyarakat menimbah di pagi atau sore
hari. Jarak Samaria ke Sikhar kurang lebih 1 km, jarak yang cukup jauh,
kemungkinan ia orang yang ditolak di masyarakat Sikhar.
Ay. 16-18 makin
menjelaskan siapa perempuan itu. Dia orang yang berdosa dan dikucilkan. Mungkin
profesinya adalah wanita yang tidak baik, orang yang dikucilkan dan dianggap
hina oleh masyarakat itu. Kalau saja wanita Samaria berhadapan dan bertemu
dengan pemimpin agung, maka wanita Samaria melarikan diri dengan penuh malu.
·
Tetapi di bagian akhir kisah ini,
terjadi perubahan yang sangat drastis dan luar biasa. Baca ay. 39-42, perempuan yang dulu hina itu kini menjadi pemberita
Injil yang efektif. Dia berhasil membawa banyak orang datang pada Yesus.
Kita melihat
adanya perubahan yang luar biasa dari perempuan berdosa menjadi pemberita Injil
yang dipakai Allah. Dari orang yang tidak berguna bagi masyarakat menjadi orang
yang sangat berguna bagi Allah dan sesama.
Bagaimana dia dapat berubah?
I.
ADA
PERJUMPAAN SECARA PRIBADI DENGAN YESUS (ay. 6-7)
·
Kita pasti mengenal nama Zakeus,
Lewi, Paulus, dll. Mereka dulunya juga orang-orang berdosa dan dianggap sampah
masyarakat. Tapi mereka semua akhirnya juga berubah menjadi orang baik dan
dipakai Tuhan. Mereka semua berubah setelah berjumpa secara pribadi dengan
Kristus. Perempuan itu juga berubah setelah berjumpa dengan Yesus.
Ilustrasi:
·
Banyak orang sudah lama mengenal
Yesus dan menjadi Kristen, tetapi belum menunjukkan perubahan hidup. Mereka
masih melakukan dosa dan kecemaran, penyebabnya adalah karena mereka belum
berjumpa Yesus secara pribadi. Orang yang belum mengalami perjumpaan dengan
Yesus tidak memiliki kepuasaan dalam hidupnya sehingga mereka menjadi
pengkritik, suka menuntut dan berbuat dosa.
·
Perjumpaan dengan Yesus dapat
mengubah dan memuaskan karena Yesus adalah jawaban dari kebutuhan manusia yang
paling utama.
·
Setiap orang dapat mengalami
perjumpaan dengan Yesus karena Yesus rela menembus pembatas yang ada. Samaria
dan Yahudi itu bermusuhan (ay. ). Rabi
Yahudi tidak akan mungkin mau berbicara dengan wanita, apalagi orang Samaria.
Ini adalah aib bagi mereka, tetapi Yesus menembus pembatas yang ada.
Kehadiran-Nya di dunia ini menunjukkan bahwa Dia menembus batas yang ada. Allah
rela menjadi manusia yang hina. Hal ini memungkinkan setiap manusia untuk dapat
mengalami perjumpaan dengan Yesus.
Penerapan:
Ketika terjadi perjumpaan dengan Yesus secara pribadi Tuhan tidak menghakimi
kita, melainkan menemani kita, kita tidak dituduh melainkan Ia memahami kita,
menolong dan memberkati.
II.
ADA
PENGAKUAN TERHADAP KEDAULATAN YESUS (ay. 19)
·
Yesus memberikan teguran yang
cukup keras pada wanita itu (ay. 17b-18), tetapi wanita itu menerimanya. Dia
tidak marah saat Yesus menegurnya sebaliknya ia justru mengakui kedaulatan
Yesus sebagai Nabi.
·
Kita juga bisa berubah jika kita
mengakui kedaulatan dan kekuasaan Yesus. Siapa Yesus dalam hidup kita? Dia itu
Nabi, Juruselamat, Dia berkuasa dll.
·
Kebanyakkan orang Kristen adalah
pewaris dan kurban tradisi. Jadi tradisi dahulu di bawah sampai sekarang,
banyak orang Kristen percaya Yesus itu Allah, tetapi dalam praktek tidak
mengakui kedaulatan Yesus sebagai Allah. Misalnya dengan tetap berbuat dosa.
·
Kalau Yesus itu Nabi, Raja,
Pemimpin kita, maka Dia berhak untuk menegur dan membentuk hidup kita.
Penerapan:
Salah satu cara mengakui kedaulatan Yesus adalah dengan menerima teguran-Nya
(melalui khotbah hamba Tuhan, nasehat Pendeta, teman, suami/istri, dll).
III.
ADA
KETERBUKAAN TERHADAP PERKARA-PERKARA ROHANI (ay. 20)
·
Dalam kisah itu dinyatakan bahwa
perempuan itu berubah karena dia mulai berminat/tertarik pada perkara-perkara
rohani. Dia mulai membuka diri terhadap hal-hal yang sifatnya rohani, ay. 20
menyatakan bahwa dia yang mulai membuka diri menanyakan hal-hal yang rohani.
Bukan Yesus yang mengajar dulu, tetapi wanita itu yang mulai bicara tentang
penyembahan dan ibadah.
·
Sebelumnya perempuan itu tidak memahami
perkara-perkara rohani. Saat Yesus berbicara tentang air kehidupan (ay. 10-12)
dia tidak mengerti dan tidak memahami sama sekali.
·
Namun, kini dia tertarik tentang
hal-hal yang rohani sifatnya. Dia melihat konsep ibadah yang dilakukan oleh
nenek moyangnya, dia kemudian menanyakan kebenarannya pada Yesus. Perjumpaan
dengan Yesus telah membuka hati dan pikirannya.
Penerapan:
Jika ingin berubah, mulailah terbuka dengan hal-hal yang rohani (misalnya:
persembahan, pelayanan, kasih, dan lain-lain).
GO AND BLESSING
(pergi dan jadilah berkat)
Yoh. 4:5-8, 19, 21, 25; 6:28-30,
39-42
Pendahuluan:
·
Panggilan orang percaya adalah
untuk pergi ke dunia dan menjadi berkat. Kata Gereja (Eklessia yang artinya dipanggil keluar), perumpamaan tentang garam
dan terang, kita harus menjadi berkat.
·
Bandingkan dengan apa yang
dilakukan Yesus, Dia turun dari Sorga, tinggalkan kemuliaan, berinkarnasi
menjadi manusia dan memberkati manusia. Paulus menjadi berkat dan membawa
berita keselamatan bagi banyak orang.
·
Kita akan belajar tentang seorang
pribadi yang punya masa lalu yang kelam, tetapi akhirnya bisa menjadi berkat
bagi banyak orang.
Baca teks:
Komentar
tentang teks:
Kisah ini
sukup terkenal
Kisah ini hanya
ditulis dalam Injil Yohanes
Inti
kisah ini
Perjumpaan
perempuan Samaria itu dengan Yesus, perempuan yang kurang baik dan tidak
disukai masyarakat itu berjumpa dengan Yesus, perubahan ajaib terjadi, akhirnya
dia menjadi berkat bagi banyak orang.
Bagaimana bisa pergi dan menjadi
berkat?
I.
Orang
Percaya Harus Berjumpa Secara Pribadi dengan Yesus (ay. 6-7)
·
Perjumpaan dengan Yesus mengawali
segala yang baik, c. f: Mat, Zakheus, Paulus dan lain-lain. Perempuan Samaria
tidak sengaja bertemu Yesus, perjumpaan dengan Yesus merupakan hal yang mutlak
diperlukan.
Ilustrasi:
Mengajak nonton film orang buta.
Penerapan:
Harus bertemu Yesus dulu baru bisa jadi berkat karena Dia sumber berkat.
II.
Orang
Percaya Harus Berubah
a.
Perubahan persepsi
Terhadap diri:
dulu minder, tidak punya harga diri, sekarang tidak minder lagi.
Orang lain,
dulu penuh curiga dan kebencian, sekarang mengasihi semua orang.
Yesus: dulu
tahu (kata orang), sekarang percaya Yesus adalah Mesias.
b.
Profesi
Dulu:
tercemar (pelacur)
Kini:
terhormat (pemberit Injil yang efektif)
Perubahan
terjadi karena perjumpaan dengan Yesus.
Ilustrasi:
c. f: Mat, Zakheus, Paulus.
Penerapan:
III.
Orang
Percaya Harus Bertindak (ay. 28-30)
·
Tidak tinggal diam, segar pergi
memberitakan tentang Yesus.
·
Hasilnya adalah ay. 39
KEBANGKITAN KAUM PEREMPUAN
Pendahuluan:
·
Membicarakan perempuan tidak akan
ada habisnya, sejarah penciptaan wanita unik, menarik, mengesankan, namun
kenapa Iblis menggoda Hawa?
Takut pada
Adam.
Tahu bahwa
perempuan punya potensi besar untuk menaklukkan dunia.
·
Perempuan punya kekuatan besar
untuk mengubah dunia.
Ilustrasi:
Program ADS, dengan kelembutan bahkan dengan tangisan perempuan dapat
mengubahkan secara luar biasa (Kisah Agustinus)).
·
Potensi perempuan yang hebat bisa
dimanfaatkan secara positif maupun negatif. Hawa jatuh dalam dosa – kutukan
Tuhan dalam Kej. 3:16 – keadaan perempuan terpuruk – tidak mendapat posisi
istimewa dalam masyarakat dan negara – selalu dianggap sebagai malapetaka.
·
Bagaimana kaum perempuan bisa
bangkit dari keterpurukan ini?
Pembahasan:
·
Tokoh-tokoh perempuan yang hebat
dalam Alkitab antara lain Debora, Ester, Lidia dan lain-lain.
Debora,
zaman hakim-hakim dia menjadi pemimpin, musuh mereka (Yabin raja Kanaan dan
Sisera panglima perang). Dia menyuruh Barak maju berperang, Barak tidak berani
kalau Debora tidak menemaninya. Tuhan menyerahkan Sisera mati di tangan Yael
(Hak. 4:16, 21), seorang perempuan. Debora adalah perempuan, pemimpin yang
gagah berani.
Ester
adalah ratu Persia, istri dari raja Ahasweros (Ester orang Yahudi), dia
menyelamatkan bangsanya dari ancaman Persia dengan kelembutan dan
keberaniannya, juga kerelaan untuk mati (Est. 4:16).
Lidia
termasuk pendiri jemaat Filipi (Kis. 16:13-15), jemaat Filipi adalah jemaat
yang bertumbuh.
·
Bagaimana kita bisa seperti
mereka?
·
Menjadi perempuan yang mengalami
suatu kebangunan dalam dirinya.
Yoh.
4:1-42.
·
Ulasan tentang nats.
·
Kondisi perempuan itu sedsng
terpuruk.
·
Dia kehilangan harga diri,
dijauhi masyarakat secara sosial atau hubungan horizontal dengan sesama, dia
mengalami persoalah atau kendala.
·
Secara rohani dia mengalami
masalah.
·
Tapi pada akhirnya dia mengalami
suatu kebangunan rohani yang luar biasa dan ada kebangkitan rohani bagi
masyarakat Samaria (ay. 39-42).
Apa yang menyebabkannya?
I.
Ada
perjumpaan secara pribadi dengan Yesus (ay. 6-7)
·
Perempuan itu mengalami
perjumpaan secara pribadi dengan Yesus, sebelumnya secara teori dia tahu akan
adanya Yesus (ay. 25), kata “ohida” yang dipakai dalam teks ini.
·
Banyak tokoh yang mengalami
kebangunan atau kebangkitan karena berjumpa dengan Yesus secara pribadi (dalam
sejarah Gereja).
Ilustrasi:
Perubahan ajaib jadilah padaku.
Penerapan:
II.
Bersedia
untuk ditegur dan dinasehati (ay. 19)
·
Perempuan itu sedis ditegur
Yesus, dia tidak sakit hati, tidak marah, sebaliknya dia mau menerima teguran.
Itulah kerendahan hati dan kelemahlembutan.
·
Kebanyakan orang menjadi sakit
hati saat ditegur, sudah nyata-nyata salah masih terus berdalih. C. f: Daud
saat ditegur nabi Natan, Petrus saat ditatap Yesus.
·
Teguran Yesus pada perempuan itu
sangat tegas dan tajam.
Ilustrasi:
Jemaat marah pada pengkhotbah (pengalaman di Tarakan).
Penerapan:
III.
Berminat
pada perkara-perkara rohani (ay. 20)
·
Perempuan tadi mulai terbuka
dengan perkara-perkara rohani, ay. 20, dia bertanya tentang masalah penyembahan.
Sebelumnya dia tidak memahami perkara-perkara rohani (ay. 10-12), dia tidak
tahu tentang air kehidupan.
Ilustrasi:
Orang yang tidak peduli dengan hal kematian, pekerjaan Tuhan dan lain-lain,
dalihnya nanti kalau sudah tua.
Penerapan:
Penutup:
Perempuan
punya potensi yang besar untuk terjadinya suatu gerakan, harus dimulai dengan
kebangkitan dalam dirinya. Ini terjadi jika: 1, 2, 3.
PERLU YESUS SETIAP HARI
Yoh. 4:1-26
Pendahuluan:
·
Komentar
tentang pendapat Blaise Pascal sehebat, sekaya, sepopuler apapun. . . mereka
perlu Yesus.
Komentar teks, Yoh. 4:1-26
·
Seorang
pribadi atau perempuan yang sedang mencari kepuasan dengan cara yang keliru.
·
Dia
mengalami kekosongan dalam jiwanya, dia mengalami hubungan tidak harmonis
dengan sesama (itu sebabnya ambil air di tengah hari, tidak lazim), dia mencari
sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhannya.
·
Setelah
peristiwa perjumpaan dengan Yesus dia mengalami kepuasan dalam dirinya dan
perubahan pun terjadi dalam dia, dan dia perlu Yesus.
·
Sadarkah
kita bahwa kita juga perlu Yesus setiap hari?
·
Komentar
tentang tema bulan ini.
Mengapa
perlu Yesus setiap hari? Karena:
I.
YESUS
MEMPEDULIKAN (ay. 7-9)
·
Yesus
menyapa perempuan Samaria itu, ini tidak lazim c. f: ay. 27. Murid-muridNya
heran (thumakso) artinya terkejut.
Berarti ini yang pertama kali Yesus lakukan waktu itu.
·
Budaya
waktu itu. . .
·
FAYH:
ay. 9, c. f: ay. 9
Yahudi tidak bergaul dengan orang
Samaria, Rabbi-rabbi Yahudi menjaga martabatnya dengan tidak sembarang menyapa
dan bergaul. Perempuan Samaria itu (sudah orang Samaria, perempuan, pelacur
lagi).
·
Tapi
Yesus peduli dengan orang terhinapun Dia peduli.
Contoh-contoh kepedulian Yesus:
Sembuhkan orang sakit, beri makan 5000
orang, mengampuni orang yang kedapatan berzinah, memperhatikan anak-anak,
termasuk: DIA MATI UNTUK KITA.
Ilustrasi: Ibu Theresa,
Romo Mangun
Penerapan: Yesus
mempedulikan engkau
II.
YESUS MEMUASKAN
(ay. 13-14)
·
Penjelasan
teks tersebut (Ay. 14).
·
Tidak
akan haus untuk selama-lamanya (ou)
tidak, (me) tidak, (dipsesei) mustahil, artinya sama sekali
tidak. Teks ini bicara tentang kehidupan kekal.
·
Penjelasan
tentang: Kej. 3; Rm. 3:23; 6:23.
Ilustrasi: Lagu kemanakah
kami mencari.
Penerapan:
III.
YESUS
MENGETAHUI/MAHATAHU (ay. 15-19)
·
Penjelasan
kisah selanjutnya perempuan tadi berkata tidak punya suami. Alasannya? Tidak
tahu, mungkin tertarik dengan Yesus, mungkin ingin bohong atau tutup-tutup dan
lain-lain, Yesus tahu keadaan orang tersebut.
·
Yesus
Maha Tahu dengan hidup kita, c. f: Mzm. 139:16; 2-4.
Ilustrasi: Banyak orang Kristen
tidak sadari hal tersebut.
Penerapan:
Kita
membutuhkan pribadi yang tahu tentang kita.
IBADAH SEJATI
Yoh. 4:19-24
Pendahuluan:
·
Persepsis orang tentang ibadah
yaitu berdoa, memuji Tuhan, mendengar Firman Tuhan dan lain-lain. Ibadah dalam
Bahasa Ibrani menggunakan kata “abodah”
yang artinya bekerja, sedangkan Bahasa Yunani yang sering diidentikan dengan
ibadah adalah “proskuneo” yang
artinya menyembah.
·
Ibadah pada umumnya diartikan
sebagai kegiatan atau aktifitas rohani seseorang, dalam kaitannya dengan Tuhan.
·
Komentar tentang tema: ibadah
sejati. . . berarti ada ibadah yang palsu?
Rm.
12:1, mempersembahkan tubuh adalah ibadah yang sejati.
Yak.
1:27, ibadah yang murni dan tidak bercacat adalah mengunjungi orang lain dalam
kesusahan mereka.
Dalam
Perjanjian Lama, Israel ditegur karena ibadah mereka hanya secara lahiriah.
Baca
teks: Yoh. 4:19-24
·
Teks yang tidak asing lagi bagi
setiap kita, ini mengisahkan perjumpaan Yesus dengan seorang perempuan Samaria
yang akhirnya membawa perubahan pada perempuan tersebut.
·
Penjelasan tentang perempuan
Samaria (secara singkat).
·
Salah satu topik pembicaraab
Yesus dan perempuan tersebut adalah masalah ibadah atau perihal menyembah
Tuhan.
·
Pandangan atau penjelasan Yesus
tentang ibadah:
Ibadah sejati
tidak atau bukan persoalan tempat, ibadah tidak dibatasi oleh tempat tertentu
atau suasana tertentu. Ibadah juga tidak dibatasi waktu, kapan saja dan di mana
saja, ibadah bukan bicara suatu aktivitas tertentu, ibadah adalah segala
aktifitas orang percaya (bandingkan: Rm. 12:1, Yak. 1:27, Kol. 3:23), tetapi
ibadah sejati adalah:
I.
FOKUS
IBADAH PADA ALLAH YANG BENAR (ay. 21)
“. . . menyembah Bapa. . . “
·
Yesus dengan tegas mengatakan
bahwa fokus ibadah adalah Bapa, Allah yang benar.
·
Konteks tuhan bagi perempuan
Samaria saat itu adalah dewa-dewa, pemahaman ibadah pada masyarakat waktu itu.
·
Yesus mengenalkan “Bapa. . . “
suatu konsep yang sangat berbeda dengan pemahaman masyarakat saat itu.
Sebenarnya Allah harus menjadi fokus ibadah kita, bukan yang lainnya.
Contoh: Abraham,
Yosua Paulus dan lain-lain. (c. f: Kol. 3:23)
Ilustrasi:
Berbagai motif
dan tujuan orang beribadah antara lain supaya dilihat atau dipuji orang lain.
Teguran Yesus yaitu jika hidup keagamaan tidak lebih baik dari ahli-ahli
Taurat. . . engkau tidak layak.
II.
DISERTAI
PENGENALAN YANG BENAR PADA TUHAN (ay. 22)
·
Percuma saja beribadah jika tidak
mengenal dengan benar Tuhan yang disembah.
·
Mengenal Allah dengan benar
sangat penting, seseorang akan punya ibadah yang benar atau sejati tatkala dia
mengenal Allah dengan benar.
Contoh:
Abraham dan Paulus, seluruh hidup mereka adalah ibadah. Semua terjadi karena
mengenal Allah dengan benar.
III.
DISERTAI
SIKAP YANG BENAR (ay. 23-24)
“. . . dalam roh dan kebenaran. . . “
·
Beberapa pendapat tentang
tafsiran kitab-kitab tersebut.
·
Yang dimaksud adalah menyembah
Allah dengan semangat atau sikap yang benar.
Roh maksudnya
spirit
kebenaran
maksudnya pengenalan.
·
Bandingkan pola Samaria dan
Yahudi yang memakai spirit tapi tanpa pengenalan (c. f: Kol. 3:23).
MENYEMBAH DALAM ROH DAN KEBENARAN
Yoh. 4:20-26
Pendahuluan:
·
Suatu kali ada orang yang tanya
dengan asumsi bahwa GKI dan Gereja-gereja protestan tidak ada penyembahan dalam
ibadahnya, dan sampai sekarang masih banyak orang yang berasumsi seperti ini.
·
Apa, kapan, di mana dan bagaimana
penyembahan yang benar itu!
Baca: Yoh.
4:20-26
Terlepas dari
pembahasan tentang eksistensi perempuan Samaria itu, sebenarnya wanita itu
sedang mencari cara penyembahan yang tepat. Ia hanya melihat dua pikiran yaitu
cara Samaria dan cara Yahudi, Yesus menyiapkan dia untuk cara ilahi dengan
memberitahu bahwa cara penyembahan tersebut tidak benar (nenek moyang Samaria
vs nenek moyang Yahudi).
Masyarakat
saat itu memang hanya melihat dua gaya atau cara penyembahan kepada allahnya,
cara Samaria dan cara Yahudi.
Bagaimana kedua cara penyembahan
tersebut:
CARA SAMARIA
Dilakukan
dalam ketidaktahuan, mereka menyembah tanpa menmgetahui kepada siapa ibadah
mereka ditujukan, dengan demikian mereka menyembah kepada allah yang tidak
mereka kenal.
Pengetahuan
rohani orang Samaria terbatas karena mereka menolak semua PL kecuali
Pentateukh.
Orang
Samaria adalah keturunan orang Yahudi dan orang Asyur yang ditempatkan di
Samaria sesudah orang-orang Israel ditawan di negeri Asyur, mereka tetap
menyembah dewa-dewa mereka, tapi juga menyembah Tuhan bersama-sama dengan
dewa-dewa mereka.
Orang
Samaria hanya menerima lima kitab pertama dari seluruh PL, mereka menolak
berita para nabi dan puisi-puisi indah dalam Alkitab, mereka memeluk agama yang
tidak lengkap karena kitab suci mereka juga tidak lengkap, mereka menolak
pengetahuan yang tersedia bagi mereka, agama mereka diwarnai oleh penyembahan
yang bergairah tanpa informasi yang benar, mereka menyembah dalam roh, tapi tak
dalam kebenaran.
Penyembahan
yang terjadi di gunung Gerizim adalah bidat yang bersemangat.
Penyembahan
orang Samaria tidak didasarkan pada kasih dan pengetahuan tentang Allah.
Menurut
sejarah ketika orang-orang asing dimasukkan ke Samaria, mereka juga membawa
ilah-ilahnya (2 Raj. 17:29), ada imam dari Betel yang mengingatkan (2 Raj.
17:28). Tapi kenyataannya, mereka hanya menambahkan saja nama Yehovah pada
daftar ilah mereka. Agama mereka setengah Yahudi, setengah kafir. Itulah sebabnya
Yahudi sangat membenci Samaria lebih dari semuanya.
Ilustrasi:
Bicara semangat tetapi tidak tahu tentang bagaimana kebenarannya.
CARA YAHUDI
Mereka
menerima semua PL, mereka punya kebenaran tapi kehilangan semangat. Saat mereka
(orang Farisi) berdoa, berpuasa, memberi sedekah, mereka tidak melakukannya
dengan sepenuh hati, c. f Mat. 6 Yesus lebih menekankan masalah motivasi.
·
Mrk. 7:6 mereka memuliakan Tuhan
dengan bibirnya, tapi hatinya jauh dari Allah.
·
Penyembahan mereka adalah ajaran
ortodoks yang mati dan gersang.
·
Yerusalem memiliki kebenaran,
tapi tidak ada roh yang bersemangat.
Contoh:
kelompok-kelompok yang terlalu menekankan liturgi dan ortodoks.
Ilustrasi:
Kapel STTII
Kedua musuh
dari penyembahan yang benar adalah Gerizim dan Yerusalem. Ketulusan, kegairahan
dan sikap agresif penting, tetapi semua itu harus didasarkan atas kebenaran.
Kebenaran adalah dasar, tetapi bila tidak menghasilkan hati yang berhasrat,
gembira dan bergairah, penyembahan tersebut tidak lengkap. Bidat yang bergairah
adalah panas tanpa cahaya, ajaran ortodoks yang gersang adalah cahaya tanpa
panas.
Kedua ekstrim
tersebut masih ada pada kita saat ini.
Contoh: Gereja menekankan semangat,
Gereja menekankan liturgi
Menyembah dengan kegairahan saja
tidaklah cukup. Di satu pihak ada orang yang berpegang pada doktrin yang sehat,
tapi kehilangan kegairahan mereka, mereka mengenal kebenaran tapi tidak dapat
bergembira karenanya. Bapa menghendaki kegairahan maupun hal-hal yang ortodoks,
roh maupun kebenaran.
Itulah
sebabnya Yesus mengajarkan suatu pola penyembahan bahkan yang berbeda dengan
konsep yang berlaku saat itu. Yesus mengajarkan bahwa “Bapa menghendaki
penyembah yang menyembah Dia dalam roh dan kebenaran” (Yoh. 4:23).
Apakah maksud menyembah dalam roh dan
kebenaran?
Pendahuluan:
Banyak orang
berpikir bahwa hal itu adalah menyembah dalam bahasa roh, dalam suasana yang
supranatural, yang tidak terpahami akal manusia dan lain-lain.
Menyembah dalam roh dan kebenaran
adalah:
I.
Penyembahan
yang terjadi di dalam hati atau roh kita (ay. 24)
·
Kata roh dalam ayat ini dipakai
huruf kecil, mengacu pada roh manusia, pribadi yang lebih dalam. Penjelasan
tentang keadaan manusia: tubuh, jiwa dan roh. Banyak kontradiksi antara
trikotomi dan dikotomi. Yang jelas kata “roh” menunjukkan elemen spiritual
dalam manusia sebagai prinsip kehidupan dan tindakan yang mengatur tubuh.
Dengan
demikian penyembahan haruslah mengalir dari dalam ke luar, penyembahan bukan
karena musik yang pas, situasi yang mendukung dan lain-lain. Penyembahan
terjadi dalam hati, dalam roh, di dalam kita.
Contoh: Tidak
benar kalau musik dan lain-lain dijadikan alasan untuk tidak bisa menyembah
dengan benar, musik hanya sebagai pendukung.
·
Contoh-contoh orang yang
menyembah dengan segenap hati
a. Paulus
(Rm. 1:9)
Kata melayani
dalam bahasa Yunani (latreuo) artinya
menyembah
b. Daud
(Mzm. 45:2; 103:1)
·
Perhatian Allah dalam banyak hal
adalah masalah hati atau bagian dalam, bukan hanya di luar.
·
Tanpa hati penyembahan bukanlah
penyembahan tapi permainan sandiwara kita munafik, kita bisa sungguh-sungguh
menyembah walaupun tidak sempurna, tapi kita tidak bisa dikatakan menyembah Dia
bila kita tidak tulus. Penyembahan yang demikian bisa terjadi jika kita
menyerahkan diri kita pada Roh Kudus, penyembahan yang demikian terjadi bila
kita memusatkan pikiran pada Allah, hati yang tidak bercabang dan penuh
penyesalan.
Penerapan:
Ajakan untuk menyembah dalam lubuk hati yang terdalam dengan kesungguhan hati.
II.
Penyembahan
yang terjadi karena mengerti Firman Tuhan (ay. 22)
·
Penyembahan bukanlah suatu pengalaman
emosi dengan Firman Allah yang menimbulkan perasaan-perasaan tertentu,
penyembahan adalah tanggapan yang dibangun atas kebenaran.
·
Firman Allah adalah kebenaran
Jika kita
ingin menyembah Dia, maka kita harus menyembah dengan pengertian akan Firman
Allah (pengenalan).
·
Banyak kita jumpai orang yang
rajin menyembah tapi hidupnya banyak melakukan kecemaran. Misalnya: sering saat
teduh tapi hidupnya tidak jadi saksi, hal ini bisa terjadi karena orang
tersebut tidak menyembah dalam kebenaran, dalam pengertian yang benar akan
Firman Tuhan, ibarat suka gandum tapi tak mau menggilingnya, suka buah-buah
yang bergantungan tapi tak mau memetik.
Contoh: Firman Tuhan
mengajarkan kekudusan
III.
Penyembahan
yang terlepas dari persoalan tempat dan waktu (ay. 24)
·
Beberapa orang tidak bisa
menyembah kalau bukan di Gereja yang pebuh dengan musik dan lain-lain, demikian
sebaliknya.
·
Dalam ay. 21-24 Yesus mengajar
tentang penyembahan yang benar, soal menyembah bukanlah soal tempat. Sia-sialah
perdebatan antara Gerazim dan Yerusalem.
Penerapan:
Jangan hanya
bisa menyembah Tuhan jika di suatu tempat tertentu, tidak harus kita pergi ke
tempat khusus yang dikeramatkan atau benda-benda yang dikeramatkan, misalnya:
Yerusalem.
Penutup:
Penyembahan
yang benar adalah bila manusia dengan rohnya mencapai persekutuan yang akrab
dengan Allah. Penyembahan yang benar ialah bila roh kita bagian yang kekal dan
tak kelihatan berkomunikasi dengan Allah yang juga kekal dan tidak terlihat.
Kita memberikan pujian, nyanyian, menaikkan doa dan sebagainya kepada Allah.
Kita
memberikan penyembahan kita kepada Allah dari bagian diri kita yang paling
dalam yaitu roh kita. Penyembahan adalah luapan dari pemahaman kita akan Firman
Allah yang adalah kebenaran. Itulah penyembahan dalam roh dan kebenaran.
INI AKU, UTUSLAH AKU
Yoh. 4:31-38
Pendahuluan:
Rindukah
setiap kita melihat setiap lutut bertelut menyembah Yesus dan setiap lidah
mengaku Yesus adalah Tuhan? Firman Tuhan mengatakan bagaimana mungkin itu
terjadi jika mereka tidak percaya? Bagaimana dapat percaya jika tidak ada yang
memberitakan? Firman Tuhan datang pada Yesaya “siapa yang akan Ku utus? Siapa
yang mau pergi untuk Aku? Yesaya menjawab “ini aku, utuslah aku.”
Saat ini
seruan yang sama Tuhan kumandangkan pada generasi ini, siapa yang akaka Ku
utus? Adakah Yesaya-yesaya generasi ini yang juga berkata “ini aku, utuslah
aku.” Ini perkara yang cukup sulit tetapi hal ini bisa terjadi jika kita
memiliki??
Baca
Yoh. 31-38.
Komentar
tentang teks:
·
Yesus mulai diusil oleh
orang-orang Farisi, Yesus berniat tinggalkan Yudea dan kembali ke Galilea, Dia
melintasi Sikhar (salah satu kota Samaria) dan bertemu dengan perempuan Samaria
yang akhirnya menjadi pengikut-Nya.
·
Melalui nats ini kita belajatr
dari Yesus, bagaimana kita dapat meresponi penggilan Allah dan berkata “ini
aku. Utuslah aku.”
Untuk dapat meresponi panggilan Allah
dan berkata
“ini aku, utuslah aku.” Maka kita
harus:
I.
MILIKI
PERSEPSI SEPERTI YESUS (ay. 35)
·
Lagu “Brikanku hati seperti
hatimu.”
Pengarang
menyadari bahwa cinta kita tidak sama dengan cinta Yesus.
·
Perhatikan ay. 35, Yesus punya
persepsi atau pandangan yang berbeda dengan orang-orang pada umumnya, ketika
melihat fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar kita. fenomena saat itu
adalah orang-orang Samaria datang pada Yesus, para murid tidak menyadari bahwa
itu adalah saat penuaian jiwa-jiwa.
·
Orang Yahudi membagi tahun dalam
6 masa (sesuai kegiatan pertanian) dan tiap masa 2 bulan (pembenihan, dingin,
semi, panen, panas, terik). Sikhar adalah daerah yang sukup terkenal dengan
hasil gandumnya. Menurut pembagian musim, dari menabur sampai dengan panen
perlu 4 bulan (ini kondisi normalnya).
·
Saat itu Yesus sedang bicara
tentang zaman anugerah yang beda dengan kondisi normal, benih firman Tuhan yang
ditabur tidak perlu waktu lama untuk dipanen. Yesus sedang mengatakan adanya
“kesempatan” yang dimaksud dengan ladang yang sudah menguning adalah
orang-orang Samaria yang datang pada Yesus.
Ilustrasi:
Persepsi tentang orang gagap.
Penerapan:
Banyak orang
yang punya prinsip zaman ini adalah zaman yang sulit dan tidak ada harapan bagi
orang Kristen, siapa bilang? Kesaksian (Pak Iswanto, Pak Johny di Lik Roviga).
Jangan sia-siakan kesempatan ini sebelum zaman ini benar-benar tertutup. Ay. 35
dalam teks asli menuliskan “arahkan matamu” memakai bentuk imperatif, putih
sebagai penunjuk ladang gandum yang siap untuk dituai.
II.
MILIKI
TEKAD ATAU KOMITMEN SEPERTI YESUS (ay. 34)
·
Saat itu Yesus sebenarnya sangat
lapar (siang hari, panas dan Ia menyuruh murid-muridNya membali makanan),
tetapi ketika murid-muridNya menawari makanan, Dia menolaknya dan berkata
“makananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku.”
Tekad atau
komitmen Yesus adalah melakukan kehendak Bapa.
Contoh: Doa di
Getsemani
Kenosis (Flp.
2:5-8)
·
Inti perkataan Yesus adalah
penyerahan diri pada kehendak Allah, hal ini merupakan jalan satu-satunya untuk
memperoleh perdamaian, kebahagiaan, kekuatan.
·
Untuk dapat meresponi Allah dan
berkata “ini aku, utuslah aku” adalah jika kita memiliki komitmen atau tekad
untuk melakukan kehendak Allah.
Penerapan:
Saya yakin di
antara Bapak/Ibu/saudara?i yang hadir, ada yang dikehendaki untuk melayani
Tuhan sepenuh waktu, dikhususkan untuk melayani jadi jangan keraskan hatimu.
III.
MILIKI
KEYAKINAN SEPERTI YESUS (ay. 36-37)
·
Setelah ay. 35 Yesus menyatakan
persepsi atau pandanngan-Nya tentang penuaian jiwa-jiwa, Yesus meyakini bahwa
dalam pelayanan baik yang menabur maupun yang menuai sama-sama bersukacita.
·
Konsep Yahudi, menabur itu penuh
air mata dan menuai dengan penuh sukacita, tapi dalam pelayanan siapapun kita
(penabur atau penuai) sama-sama bersukacita.
·
Ay. 38, Yesus meyakini bahwa Dia
mengutus kita untuk menuai apa yang tidak kita tabur. Sebab Yesus sudah menbaur
dengan karya-Nya di kayu salib, pendahulu kita juga telah menabur dengan
tetesan darah dan keringat, kini saatnya kita menuai.
ARTI SEBUAH PELAYANAN
Yoh. 4:27-30, 39-42
Pendahuluan:
Istilah
melayani sudah tidak asing lagi bahkan setiap kegiatan atau aktivitas
kekeristenan identik dengan suatu pelayanan, istilah ini diambil dari teladan
Kristus sendiri. Saat pentakosta para pengikut Kristus dilengkapi dengan Roh
Kudus sehingga dapat efektif dalam melayani, saat seseorang percaya dan terima
Tuhan Yesus, Allah memberikan kuasa dan karunia untuk melayani.
Apakah
pelayanan itu?
Berapa lama Anda terlubat dalam
pelayanan? Apa yang mendorong Anda melakukan tugas-tugas itu? Ada
bermacam-macam motivasi orang melibatkan diri dalam pelayanan.
Contoh:
Alasan-alasan seseorang masuk dalam sekolah pelayanan).
Apa makna sebuah pelayanan dalam
hidupmu?
Pelayanan adalah Baca nats Yoh.
4:27-30, 39-42
I.
RESPON
ATAS ANUGERAH ALLAH YANG BESAR (ay. 25-28)
·
Lihat Paulus, Maria Magdalena,
Petrus dan para murid yang lain? Apa sesungguhnya yang mendasari pelayanan
mereka? Jawabannya adalah karena mereka telah menerima dan merasakan anugerah
Allah yang besar.
Paulus yang
tadinya penganiaya jemaat, mengalami kebutaan dan mujizat terjadi.
Maria
Magdalena yang penuh dosa pernah dirasuk setan, tetapi anugerah besar dari
Allah dia terima.
·
Siapa wanita Samaria itu?
Samaria adalah
bangsa yang kafir dan dikutuk serta dimusuhi Yahudi, alasannya mereka menyembah
Allah, tapi juga menyembah dewa-dewa yang menjadi kejijikan bagi Allah.
Dia adalah
wanita yang tidak baik (ay. 16-18), dia seorang pelacur.
Dia orang yang
tersisih dari masyarakat (ay. 6-7).
·
Apa yang terjadi setelah
perjumpaan dengan Yesus?
Ay. 14, Yesus
menawarkan air kehidupan, Yesus peduli dengan keberadaannya yang hina, Yesus
menerimanya sebagai pribadi yang layak untuk dikasihi.
Dalam
ayat-ayat selanjutnya wanita itu akhirnya melayani, mengambil bagian dalam
pelayanan. Itu semua dilakukan sebagai respon atas anugerah Allah yang besar
dalam hidupnya.
·
Paulus, Maria Magdalena dan
banyak orang lain melakukan yang sama.
Ilustrasi:
Polikarpus.
Siapakah Anda??
Bukankah kita tidak lebih dari mereka?
Orang yang layak untuk dimurkai dan dihukum, tapi Allah menganugerahkan hal
yang sebenarnya tidak pantas kita terima.
Tanggapan atau respon yang bagaimana
yang pantas untuyk kita kerjakan di hadapan Allah. Layanilah Dia sebagai
tanggapan atas anugerah-Nya yang besar.
II.
BUKTI
KEPEDULIAN TERHADAP SESAMA (ay. 28-30, 39)
·
Wanita itu tidak melihat pada
puji-pujian yang akan diterimanya, dia tidak melihat harta atau materi dan
keuntungan yang akan diperolehnya. Dia hanya peduli terhadap nasib sesamanya
yang akan binasa tanpa Yesus.
Ini juga motto
atau visi Yesus, Dia rela melayani manusia karena Dia peduli dengan hidup
manusia.
·
Siapa sesama bagi perempuan
Samaria itu?
Ay. 28,
orang-orang di situ.
Ay. 39,
orang-orang Samaria
·
Sesama kita adalah orang-orang di
sekitar kita yang kita temui dan c. f Kis. 1:8, Yerusalem, Yudea, Samaria, ujung
bumi. Allah atau Yesus menghendaki kita melayani dari lingkup yang lebih kecil
dulu.
·
Siapa sesamamu?
Siapakah atau
apakah lingkup terkecil pelayananmu, sebagai mahasiswa? Dosen? Alumni? Tanpa
Kristus orang akan binasa, tanpa Kristus manusia hidupnya tidak efektif, tanpa
Kristus orang tidak akan mampu memberi yang terbaik.
·
Masalah-masalah masyarakat muda
(obat, kemalasan, kepribadian tidak baik, free sex dan lain-lain), terjadi
karena mereka tidak memiliki Kristus.
Bagaimana kepedulian Anda terhadap semua
itu?
III.
BUKTI
KEPEDULIAN TERHADAP HATI ALLAH (ay. 35)
·
Sejak manusia jatuh dalam dosa
sampai dengan kristus datang dapat dirangkum, bagaimana hati Allah itu?
Hati Allah
(Mat. 28:18-20), menjadikan semua orang “murid” Kristus.
Hati Allah
adalah ingin menyelamatkan manusia, bukan sekedar keselamaran jiwa tetapi juga
cara hidup yang sia-sia.
·
Melayanilah sebagai bukti
kepedulian kita terhadap keinginan atau kerinduan atau hati Allah bagi manusia.
DARE TO TRY (BERANI UNTUK
MENCOBA)
Yoh. 5:1-9
Pendahuluan:
·
Ada
pepatah mengatakan “kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.” Hal
tersebut dialami oleh Thomas Alfa Edison (penemu lampu listrik atau bola lampu
listrik) sebelum ia menemukan listrik. Dikisahkan bahwa dia telah melakukan
percobaan sampai 9.998 kali dan percobaan yang 9.999 barulah di berhasil.
·
Kegagalan
demi kegagalan dialami, tetapi dia tetap berani untuk mencoba sampai akhirnya
dia berhasil.
·
Sikap
positif seperti itu mestinya dimiliki oleh orang percaya dalam kehidupannya.
Baca: Yoh. 5:1-9
Ulasan
teks:
·
Ada
suatu kolam bernama Betesda (Rumah
Anugerah) kolam tersebut berada di Yerusalem. Kebiasaan orang pada waktu
itu adalah membangun kolam untuk penampungan air dan menikmati keindahannya.
·
Kolam
Betesda itu unik karena masyarakat percaya kalau kolam itu berguncang, ada
malaikat Tuhan yang turun dan siapapun juga orang yang pertama kali masuk ke
kolam setelah goncangan itu, maka apapun penyakitnya pasti akan sembuh.
·
Di
situ ada orang lumpuh yang sudah 38 tahun menanti berkat kesembuhan dari kolam
itu, tetapi belum berhasil juga. Waktu 38 tahun bukanlah waktu yang singkat,
meskipun orang lumpuh itu sangat terbatas dan seakan tidak pernah akan
berhasil (ay. 7), namun dia tetap mencoba untuk bersaing dengan
orang-orang sakit lainnya untuk dapat sembuh.
Keberaniannya
untuk mencoba mencari kesembuhan di kolam Betesda akhirnya berhasil setelah dia
mencoba selama 38 tahun.
Keberaniannya
untuk mencoba mencari kesembuhan di kolam Betesda mendapat jawaban karena ada
Yesus yang datang dan mempedulikannya.
·
Kisah
tentang kesembuhan yang terjadi di Betesda bagi orang lumpuh tersebut, mengajar
kita untuk menjadi orang-orang yang pantang mundur dan berani untuk mencoba.
Mengapa?
I.
ADA YESUS YANG
PEDULI (ay. 6-7)
·
Selama
38 tahun si lumpuh berada di situ, pasti banyak orang yang melihat dan
mengenalnya. Banyak orang yang tahu bahwa si lumpuh itu mendambakan kesembuhan.
Tetapi. . . tidak ada seorang pun yang mempedulikannya, semua orang sibuk
dengan diri masing-masing.
·
Kemungkinan
besar si lumpuh tersebut orang miskin, karena jika dia kaya pasti dia bisa
membayar budak untuk mengangkat dia dan memasukkan ke kolam saat kolam itu
berguncang. Kemungkinan juga keluarga si lumpuh juga sudah meninggalkannya,
karena dia merepotkan dan menjadi beban keluarga. Buktinya tidak ada juga
seorang keluarga pun yang menemaninya, tetapi dia tidak putus asa dan selalu
mencoba.
·
Bersyukurlah
ada Yesus yang datang saat itu dan mempedulikannya, Yesus datang ke tempat itu
karena memang saat itu ada perayaan (kemungkinan pesta perayaan Paskah) dan
Yesus memang selalu hadir dalam perayaan-perayaan orang Yahudi, dan Yesus
melihat si lumpuh itu Yesus peduli.
Ay. 6,
menyatakan bahwa Yesus tahu tentang penderitaan si lumpuh selama 38 tahun.
Ay. 7, Yesus berkata “maukah engkau
sembuh?”
Bentuk
kepeduliaan Yesus dinyatakan dengan cara menyembuhkan orang lumpuh tersebut
(ay. 8-9).
Penerapan: Yesus mengerti kesusahan kita, Yesus
mengerti pergumulan-pergumulan kita, Yesus mengerti kebutuhan-kebutuhan kita.
II.
ADA YESUS YANG
BERKUASA (ay. 9b-17)
·
Penyembuhan
itu terjadi di hari sabat, menurut Hukum Taurat Yahudi yang berlaku saat itu,
hal tersebut sebenarnya tidak boleh terjadi. Masyarakat Yahudi sangat
menghormati dan menguduskan hari sabat.
·
Yesus
berkuasa, kekuasaan-Nya tidak terbatas bahkan Yesus Tuhan atas hari sabat.
Penerapan: Yesus andalan kita, Yesus sanggup
tidak pernah terlambat pertolongannya. Kesanggupan Yesus melampaui segala
sesuatu yang kita anggap tidak dapat, tidak bisa kita atasi.
III.
YESUS ADALAH
TUHAN (ay. 18)
Ungkapan Yesus dalam ay. 17 menyatakan
kesetaraan-Nya dengan Allah Bapa, ini penegasan Yesus bahwa Dia adalah Allah.
Pikiran si lumpuh bahwa dia juga ditolong mungkin dengan cara yang sama masuk
di kolam, tetapi Tuhan Yesus tidak lakukan ini. Sehingga Allah menolong si
lumpuh dengan cara yang ajaib, cara yang tak pernah dipikirkan oleh siapa pun.
Penerapan: Dia beri pertolongan dengan cara yang
tak terpikirkan olek kita, dia kreatif dalam berkarya, menciptakan alam kreatif
perbuatan Allah, Dia menolong kita tiap-tiap hari dengan cara yang tidak
terpikirkan oleh kita.
YES I CAN, YES YOU CAN, YES WE
CAN
Yoh. 6:1-14
Pendahuluan:
Perkataan
seorang kulit hitam sebelum menjadi presiden Amerika Serikta yaitu Barak Husein
Obama, dia orang pertama yang mematahkan konsep rasionalisme. Perkataan ini
adalah perkataan yang memberikan semangat, kekuatan, motivasi, pantang mundur
dan pantang menyerah (perkataan seorang motivator).
Seperti
seorang ayah kepada anaknya berkata “Nak kamu bisa, pasti berhasil, dulu papa bisa,
kamu pasti bisa lihat temanmu itu nak (belajar naik sepeda). Meskipun
diperhadapkan dengan tantangan, kesulitan, bahkan jalan buntu. Kenyataan
seperti ini tidak dapat kita pungkiri dalam hidup kita sebagai orang yang
beriman, tetapi kita dapat melakukan banyak hal termasuk hal yang besar
sekalipun.
Pembahasan
nats, Yoh. 6:1-14
·
Kisah ini sudah bukan yang asing
dan sering kita khotbahkan.
·
Kisah ini menarik karena ke-4
Injil semua memuat kisah ini, hanya peristiwa kematian dan kebangkitan serta
kisah ini yang ditulis di semua kitab Injil.
·
Bersama Tuhan murid-murid Yesus
melakukan perkara yang sangat besar, dalam teks ini kita melihat bahwa untuk
melakukan perkara yang besar setidaknya dibutuhkan 3 M (3 Miliar).
Apa saja yang diperlukan untuk melakukan
perkara
yang besar?
I.
ADA
MODAL (ay. 7-8)
·
Untuk melakukan segala sesuatu
dibutuhkan modal, dalam teks ini ada 5 roti dan 2 ikan.
Pemahaman
Filipus
200 dinar
tidak cukup
200
dinar sama dengan upah pekerja selama 200 hari (kurang lebih 6 bulan), artinya
butuh modal besar (5000 orang laki-laki tidak termasuk anak-anak, wanita) ini hal
yang mustahil.
Pemahaman
Andreas
Ada
modal sedikit sekali (5 roti dan 2 ikan), tapi apa artinya dibanding dengan
5000 orang? Andreas sangat meragukan modal tersebut.
Pemahaman Andreas
mewakili kebanyakan orang.
Penerapan:
Dalam hidup,
kita diberi modal oleh Tuhan berupa bakat atau talenta atau karunia atau
potensi atau kemampuan. Misalnya: Kemampuan administrasi, kemampuan untuk jadi
pengacara, kemampuan ekonom, arsitek, untuk berdagang, termasuk uang itulah
modal yang Tuhan berikan. Berapa banyak orang hari ini yang tidak maju atau
tidak selesai, karena tidak menyadari ada modal dalam dirinya yang diberikan
oleh Tuhan baginya.
II.
ADA
MOTIVASI
·
Ada pepatah “di mana ada kemauan,
di situ ada jalan.” Kemauan itu sangat penting untuk membuat kita maju dan
berhasil.
·
Dalam teks Yoh. 6, sebelum
terjadi perkara yang besar:
Ada kemauan
anak kecil menyerahkan 5 roti dan 2 ikan.
Ada kemauan
Andreas untuk membawa anak itu pada Yesus.
Ada kemauan
orang banyak untuk diatur, dan lain-lain.
·
Motivasi itu penting dalam hidup
kita, motivasi memberikan semangat, motivasi memberikan kekuatan, memberikan
penghiburan. Kadang orang-orang di sekitar kita melemahkan, mengintimidasi,
mengendorkan semangat kita, akhirnya membuat kita lemah dan tidak berdaya dan
tidak mampu berbuat apa-apa.
·
Motivasi yang baik membuat banyak
orang berhasil dalam hidupnya, motivasi seorang istri kepada suami atau
motivasi orang tua kepada anak-anak, motivasi kita kepada sahabat-sahabat kita.
III.
ADA
MUJIZAT TUHAN (ay. 11-14)
·
Ulasan cerita atau kisah
tersebut.
Mujizat
berfungsi sebagai tanda kekuasaan Ilahi.
Mujizat
adalah perbuatan yang mempercayai asal adikodrati dan dilakukan dengan kuasa
adikodrati.
Jangan
pernah lupa bahwa ada mujizat Tuhan yang terjadi dan terus terjadi dalam
kehidupan orang percaya.
·
Tuhan Yesus melakukan perkara
ajaib, kuasa supranatural, Dia mengadakan mujizat walaupun persediaan roti
tidak mencukupi, mustahil (pasti tetap orang merasa lapar), tetapi Tuhan
melakukan mujizat, dicatat 5000 orang tidak termasuk perempuan dan anak-anak,
dan sampai kenyang ada sisa 12 bakul.
Markus
mengatakan mujizat meneguhkan (Mrk. 16:20).
Yohanes
mengatakan bahwa mujizat memberi kesaksian (Yoh. 5:36).
Petrus
mengatakan bahwa Yesus dinyatakan dengan mujizat (Kis. 2:22).
Andreas
tidak tahu apa yang akan terjadi ketika membawa anak itu pada Yesus dengan 5
roti dan 2 ikan, mujizat dinyatakan.
·
Apa yang tidak pernah terpikirkan
atau apa yang tidak ada dibenak kita atau dilakukan dengan mujizat-Nya.
BUAH KEBENARAN
Yoh. 8:30-36
Pendahuluan:
·
Buah kebenaran, kebenaran yaitu:
Yesus Kristus
(Yoh. 14:6).
Firman Allah
Aletheia (dalam konsep
Perjanjian Baru)
·
Setelah Yesus mengatakan atau
menjelaskan hakekatnya atau eksistensi-Nya (sebagai terang dunia, bukan berasal
dari dunia), banyak orang menjadi percaya, Walaupun c. f: ay. 59 (karena tidak
sungguh-sungguh tinggal di dalam Dia).
Ay.
31-32, tetap tinggal dalam firmanKu (ajaranKu) artinya benar-benar adalah murid
Tuhan, mengetahui (ginosko) atau
mengerti kebenaran. Buah atau hasil dari kebenaran adalah kemerdekaan (ay. 32).
Memerdekakan
memakai kata (eleutherosei) yang artinya
membebaskan, kebenaran (aletheia)
hasilnya membebaskan.
Ay.
36 benar-benar merdeka (eleutheroi,
jamak), maksudnya merdeka dalam segala aspek kehidupan.
·
Banyak orang merasa tidak
menyadari kedudukannya sebagai hamba (ay. 33), konsep orang Yahudi (Gal. 4:22),
mereka bangsa pilihan, keturunan Abraham, bukan hamba, mereka bertanya “dibebaskan
dari apa.”
Kemerdekaan atau kebebasan dari apa?
I.
KEMERDEKAAN
DARI DOSA (ay. 34)
·
Kisah kejatuhan manusia.
·
Manusia berada di bawah kuasa
dosa, kecenderungannya melakukan dosa.
Contoh:
Anak kecil sudah tahu bohong, banyak orang berdosa bukan karena
menginginkannya, tapi karena tidak dapat berbuat lain.
·
Roh penurut, daging lemah, konsep
“hamartia” (gagal mencapai standar
Allah).
·
Kita semua dulu adalah hamba
dosa, tetapi Yesus datang menawarkan kebebasan dari dosa, c. f: Rm. 5, kita
adalah hamba kebenaran.
Ilustrasi:
Penerapan:
II.
KEMERDEKAAN
DARI KETAKUTAN
·
Dosa akibatnya maut (ini
menakutkan bagi setiap orang), takut adalah kondisi kejiwaan yang wajar dialami
manusia, tapi ada takut yang luar biasa, lihat kucing dikira harimau.
·
Yesus berkata: Jangan takut.
Yes. 41:10
Orang-orang di
masa kelahiran Yesus
Murid-murid
·
Ketakutan terbesar adalah
kematian.
III.
KEMERDEKAAN
DARI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN
·
Konteks orang Yahudi itu egois,
mereka memungkiri kenyataan bahwa mereka dijajah Romawi. Yesus berhadapan
dengan orang-orang yang terhalang dengan diri sendiri (keegoisan) dan orang
lain (penjajahan Romawi). Ada orang yang berkata bahwa rintangan terbesar adalah
dirinya sendiri sehingga mudah putus asa, penghalang tersebut adalah kemalasan,
egois, pola hidup yang tidak baik.
·
Ada pula yang mengatakan bahwa
rintangan terbesar adalah oranh lain (kata-kata, komentar dan lain-lain), suara
orang lain lebih keras dari suara Tuhan.
Contoh: Cerita
kodok.
Ilustrasi:
Penerapan:
APAKAH KEBENARAN ITU?
Yoh. 8:30-36
Pendahuluan:
·
Pengertian umum tentang kebenaran
(yaitu suatu hal atau perkara atau nilai-nilai dalam kehidupan yang dianggap
benar). Dengan demikian kebenaran yang ada di dunia ini sifstnya relatif
artinya berbeda satu tempat dengan tempat yang lain.
Contoh: Sikap duduk
atau doa, cara mengungkapkan sesuatu dan lain-lain.
·
Istilah atau kata yang dipakai
menjelaskan kebenaran dalam Alkitab sangat banyak dan luas pengertiannya.
Bahasa Ibrani:
Misypat
artinya cara yang benar bagi seseorang untuk membawakan diri dan memperlakukan
orang lain, keputusan yang tepat berdasar Urim dan Tumim.
Tsedaqa
artinya lurus, ukuran timbangan yang tepat, tindakan penghakiman Allah.
Emet artinya
setia.
Bahasa Yunani:
Dikaiosune
artinya kebenaran, keadilan, perbuatan baik.
Aletheia
artinya kebenaran secara budi.
·
Dalam teks bahasa Indonesia hanya
diterjemahkan kebenaran dan keadilan.
Ulasan
teks:
·
Setelah Yesus menjelaskan
eksistensi dirinya (sebagai terang dunia dan bahwa Dia tidak berasal dari dunia
melainkan Dia diutus oleh Bapa).
. . . dan kamu
akan mengetahui kebenaran. . .
·
Ini hal yang unik karena orang
Yahudi sudah mengenal nilai-nilai hidup yang tinggi, kebenaran apa lagi yang
dimaksudkan di sini?
BIS:
kalau kalian hidup menurut ajaranku kalian sungguh-sungguh pengikut-Ku, maka
kalian akan mengenal Allah yang benar dan oleh karena itu kalian akan
dibebaskan.
C.f: Yoh.
14:6.
·
Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup (ego eimi he hodos kai e aletheia kai he zoe (Aku adalah jalan itu dan
kebenaran itu dan hidup itu).
·
Yesus adalah kebenaran yang
dipersonifikasikan (Yoh. 14:6), kebenaran adalah sesuatu yang abstrak sifatnya
menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus.
I.
Jadi
apakah kebenaran yang dimaksudkan? Kebenaran itu adalah yesus itu sendiri
·
Yesus adalah kebenaran yang
dicari-cari manusia sepanjang zaman (Kej. 3, Rm. 3:23, 6:23).
·
Dalam agama-agama di dunia ini
ada kerinduan untuk menemukan kebenaran (datang bertapa, hidup mengembara
ibadah, berbuat baik). Tapi kebenaran itu adalah Yesus Kristus.
·
Yesus bukan sekedar pengajar
kebenaran, banyak pengajar kebenaran (para filsuf termasuk Confusius), para
pengajar kebenaran mengajar kebenaran yang sidatnya relatif, tetapi kebenaran
Yesus itu sifatnya mutlak.
II.
Apa
gunannya kebenaran itu? (ay. 32b)
·
. . . dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu,”
BIS:
“dibebaskan.”
·
Orang-orang saat itu juga merasa
aneh karena mereka merasa bukan orang yang terbelenggu.
·
Penjelasan tentang
golongan-golongan yang ada dalam masyarakat, yang Yesus maksudkan adalah
kemerdekaan dari dosa, semua orang berdosa (c. f eksistensi: penjara, rumah
sakit, rumah makan).
Penerapan:
Yesus sanggup memberi kemerdekaan
terhadap hal aapun, masalah manusia terbesar (yaitu dosa) sudah mampu Ia
selesaikan apalagi masalah-masalah lain.
III.
Bagaimana
mendapatkan kebenaran itu? (ay. 31b)
·
. . . jikalau kamu tetap hidup
dalam firmanKu. . . (menurut ajaranKu).
·
Kita tidak perlu berjuang dengan bertapa
untuk mendapatkan kebenaran itu, cukup hanya dengan terus tinggal dalam ajaran
Tuhan atau firman-Nya.
GEMBALA YANG BAIK
Yoh. 10:11-18
Pendahuluan:
·
Keadaan di akhir semester yang
sering membuat kita tertekan, situasi yang membuat kita banyak berpikir,
beraktivitas, dan lain-lain menyebabkan stress.
·
Mungkin harus cepat buka pos PI,
dikejar tuntutan CP, tugas-tugas, dan lain-lain.
·
Dalam situasi seperti itu ada
berita yang menyejukkan dalam Yoh. 10:11-18 “Yesus adalah gembala yang baik.”
Domba itu
lemah, mudah tersesat dan suka berontak.
Gembala itu
memelihara, memberi makan, melindungi dan lain-lain.
Gembala yang baik itu
I.
BERKURBAN
UNTUK DOMBANYA
·
Memberikan nyawa, dalam NIV yaitu
mengorbankan hidupku, lays down my life.
Ilustrasi: Baby sitter.
·
Pengorbanan Yesus
Sudah terbukti
Yang terbesar
(c. f: Yoh. 15:13)
·
Yesus bertanggung-jawab,
digambarkan bahwa gembala melindungi dan tidak lari saat bahaya datang, beda
dengan orang upahan. Yesus sebagai gembala yang baik tidak mencari kepentingan
sendiri atau pujian untuk diri-Nya.
Penerapan:
Tak perlu
risau dengan kesulitan kita, Yesus gembala yang baik itu bertanggung-jawab atas
hidup kita, kita hanya perlu ikut pimpinan-Nya.
II.
MENGENAL
DOMBANYA (ay. 14)
·
Mengenal memakai kata “ginosko” yang artinya tahu. Pengenalan
dan kasih Allah oleh anak-anakNya meliputi kasih sayang, kesetiaan dan
kepeduliaa yang penuh. Pengetahuan akan Allah akan kita itu sempurna (ay. 3).
Ilustrasi: Jika
mendengar orang yang kita kenal disebut.
·
Allah tahu kesulitan kita,
pergumulan kita, karakter kita, kekuarangan kita dan lain-lain.
Penerapan:
Membuat kita
tak perlu kuatir dan takut.
Jaga hidup dan
kesucian karena Allah tahu.
III.
MENUNTUN
(ay. 16)
·
Kata Menuntun dalam NIV digunakan
kata membawa, bisa diartikan mengarahkan, membimbing, dan lain-lain.
·
Setiap orang perlu tuntunan atau
petunjuk.
Contoh: Buku
Panduan.
Ilustrasi:
Petunjuk jalan, kecenderungan orang
adalah seperti itu (apalagi sebagai hamba Tuhan).
PELAYAN YANG SEJATI
Yoh. 12:1-8
Pendahuluan:
·
Kita memakai kata “Pelayanan”
dalam banyak arti:
Pelayanan
berarti gratis seperti pada kalimat: “Oh tidak usah bayar ini bagian dari
pelayanan dari gereja kami.”
Pelayanan juga
berati kualitas rendahan seperti pada kalimat: “dekorasinya buruk,” maklumlah
ini hasil pelayanan.
Pelayan juga
berati seenak hati seperti pada kalimat “Yah, maklumlah kalau anggota paduan
suara malas latihan ini pelayanan.
·
Pelayanan seorang hamba Tuhan
sejati senantiasa didasarkan dan digerakkan oleh kasih, bagaimana mujud nyata
kasih seorang pelayan Tuhan yang sejati?
Wujud nyata terlihat dari bebarapa
cara:
I.
Dibuktikan
dari kesediaan untuk memberikan yang terbaik kepada sang Tuan (ay.3)
Maria
mengambil setengah kati minyak Narwastu yang mahal harganya, dikumpul sedikit
demi sedikit bagi perempuan Israel, ada uang beli sedikit dan dapat dipakai
saat hari pernikahannya. Minyak ini merupakan harta yang paling berharga bagi
seorang perempuan Israel (ay. 5, harganya 300 dinar), yangsetara dengan upah
harian seorang pekerja selama 1 tahun. Inilah pemberian yang terbaik yang dapat
diberikan Maria, inilah kasih seorang pelayan yaitu memberi yang terbaik.
II.
Dibuktikan
dengan menyangkal diri (ay. 3)
Meminyaki kaki
Yesus dan menyekanya dengan rambutnya, perempuan Israel tidak diijinkan untuk
menggeraikan rambutnya di depan umum. Hanya wanita Tuna Susila yang melakukan
hal seperti itu, orang akan menilai bahwa Maria sebagai wanita yang kurang
baik.
Maria
melakukan ini karema bagi dirinya yang terpenting adalah bagaimana sang Tuah menilai
hidupnya, bukankah tindakan menyeka kaki Yesus dengan rambut menggambarkan
penyangkalan diri Maria terhadap keinginan dan kepentingan untuk dinilai baik
di hadapan orang lain.
Inilah
penyangkalan diri, menundukkan segala hasrat dan kepentingan diri di bawah kaki
Yesus, tidak ada kepentingan pribadi, golongan, tapi untuk Tuhan.
Contoh: Kalau bukan saya, tidak ada
saya.
III.
Dibuktikan
dari kesediaan untuk mengenal hati sang Tuan (ay. 7)
Baca ay. 7,
kontras dengan sikap para murid yang sepertinya tidak memahami bahwa hidup
Yesus akan segera berakhir. Maria mengerti betul apa yang selama ini Yesus
lakukan dan katakan, bukan saja mendengarkan tetapi juga ia menaruh simpati
atas apa yang terjadi atas diri Yesus.
Dengan
tindakan meminyaki kaki Yesus, Maria tentu ingin mengungkakan kasihnya bagi
Yesus, Maria tahu apa yang akan terjadi, karena ia mengenal hati Yesus. Semua
orang bisa mengklaim bahwa dirinya sedang melayani Tuhan, tetapi kasih seorang
pelayan sejati terbukti dari kesediaan memberi yang terbaik, menyangkal diri
dan kesediaan mengenal hati sang Bapa.
RAHASIA HIDUP BERBUAH
Yoh. 12:24
Pendahuluan:
·
Ada
berbagai cara untuk mendapat buah yang banyak, ada cara yang realistis atau
masuk akal, ada yang irasional.
·
Yesus
suka pakai perumpaman tentang tanaman karena. . . bagaimana dapat berbuah?
Mat. 12:33 : pohon harus baik
Mat. 13:8 : tanah harus baik
Mzm. 1:-3 : tinggal di tepi aliran air
Buah merupakan identitas kekristenan
kita (Yoh. 15:8)
·
Yoh.
12:24
Konteks Yesus
memberitakan kematian-Nya
Yesus tidak takut menghadapinya karena
Dia tahu dibalik kematian-Nya, ada hasil yang luar biasa.
Bagaimana berbuah?
Menurut Yoh. 12:24 digunakan Analogi
biji gandum untuk dapat berbuah
Jatuh ke tanah : jatuh hancur
Mati :
berhadapan dengan maut
·
Sesungguhnya
menggunakan kata amen amen
BIS :
sungguh benar
FAYH :
bulir gandum adalah Yesus
Hasil panen raya
Dave: Pengamatan
tentang biji gandum itu hal biasa tapi justru menjadi pelajaran rohani yang
dalam. Prinsip itu bukan hanya bagi Yesus saja, tetapi prinsip ini berlaku bagi
kita juga, ayat-ayat berikutnya “barangsiapa”
Bagaimana
dapat berbuah menurut Yoh. 12:24?
I.
JATUH KE TANAH
·
pesov artinya jatuh
dan hancur
ini bicara masalah kerendahan hati. . .
jatuh pasti ke bawah
Yesus berkata : berbahagialah orang yang
rendah hati. . . Jika mau berbuah harus rendah hati
Buah maksudnya yang sesuai dengan
pertobatan yaitu kasih, sukacita, damai, kebaikan, kemurahan. . . dan Sesuatu
yang berguna untuk orang lain.
Rendah hati artinya bersedia untuk
ditegur, tidak sombong/menilai diri dengan nilai yang sesuai (tidak lebih dan
tidak kurang).
Ilustrasi: Percakapan
anak-anak
peson artinya hancur,
ini bicara tentang pengorbanan antara lain waktu, tenaga, pikiran, uang.
II.
MATI
·
Yunani
artinya mati yaitu berhadapan dengan maut
Menurut Rm. 6:1, mati bagi dosa, Hukum
Taurat
Mati:
a.
Putus
hubungan
Adam dan Hawa mati. . .
Jenis-jenis kematian, putus hubungan
Ilustrasi: orang pacaran.
. . putus
b.
Tidak
bergairah/ingin lagi
Ilustrasi: Dekatkan
makanan kesukaan kepada orang yang sudah mati, ini lebih dari sekadar putus
hubungan. Orang percaya sudah tidak bergairah/ingin lagi dengan dosa.
Penutup: Yoh. 15:16
menuliskan berbuah adalah ketetapan Allah bukan pilihan.
Bagaimana
berbuah:
1.
Rendah
hati yaitu sedia terima segala keputusan Bapa.
2.
Mati
terhadap dosa yaitu putus hubungan dan tidak ada gairah lagi.
PERLU YESUS SETIAP HARI
Yoh. 15:1-8
NP: Yoh. 15:5
Pendahuluan:
·
Komentar
tentang kisah pembagian sedekah di Jawa Timur yang menelan korban lebih dari 20
orang meninggal? Mengapa? Karena itu adalah kebutuhan pokok sehingga banyak
orang rela antre. Demikian juga tiket kereta atau bus atau pesawat di musim
lebaran.
·
Sadarkah
kita bahwa kita perlu Yesus? Komentar tentang pendapat Blaise Pascal, kaitkan
dengan tema bulan ini.
·
Mengapa
kita perlu Yesus?
Baca: ay. 5
. . . di luar Aku (Yesus) kamu tidak
dapat berbuat apa-apa.
·
BIS:
tanpa Aku
·
Yun:
terpisah dari Aku
·
NIV:
apart from me
Pembahasan nats:
·
Suatu
nats yang tidak asing.
·
Gambaran
atau ilustrasi tanaman anggur, sangat lazim zaman itu dan kondisi daerah
tersebut.
·
Penekanan
Yesus adalah hubungan orang percaya dengan Tuhan?
·
Kenapa
perlu Yesus? Karena tanpa Yesus kita tidak dapat berbuat apa-apa.
NIV: nothing,
yang kita kerjakan hasilnya nihil.
I.
TANPA YESUS,
TIDAK ADA KEHIDUPAN (ay. 6)
·
Ranting
harus berada pada pokok, di luar pokok anggur pasti akan mati.
Ilustrasi: Bisakah
tanaman anggur dari rantingnya?
·
Semua
manusia mati, ulasan Kej. 3, c. f: Rm. 3:23.
Rm. 6:23, kata upah menggunakan opsonia (upah atau gaji tentara).
·
Hanya
dengan tinggal dalam Yesus, kita dapat hidup. Memang ay. 6, tidak sedang
mengajarkan bahwa kita dapat dibuang dan kemudian dihukum atau hilang
keselamatan kita, tetapi sedang menekankan bahwa tanpa Yesus, kita tidak dapat
hidup. Ranting mendapat zat-zat makanan dari pokok anggur. Itu gambaran bahwa
kita dapat hidup karena Kristus.
·
C.
f: Ef. 2:4-5.
Ilustrasi: Hasil riset, semua mahkluk mati.
Kura-kura paling lama 200 tahun, buaya paling lama 100 tahun, rajawali atau
elang paling lama 100 tahun, kakatua atau angsa paling lama 80 tahun, singa
paling lama 30 tahun, babi paling lama hidup 20 tahun, semut paling lama 15
tahun, lebah betina paling lama 5 tahun, tikus paling lama 5 tahun, manusia
paling lama 70-80 tahun (Mzm. 90).
Pilih:
Lahir 1 kali, mati 2 kali
Lahir 2 kali, mati 1 kali
II.
TANPA YESUS,
TIDAK DAPAT KEBERHASILAN (ay. 4-5)
·
Keinginan
setiap orang adalah berhasil.
·
Tinggal
di dalam pokok anggur, memungkinkan ranting itu berbuah.
Ay. 5, berbuah banyak
Dalam Bahasa Yunani: (ferei karpon) artinya memikul buah.
Buah yang
dimaksudkan tidak dijelaskan di sini, tetapi tentu yang dimaksudkan adalah
keberhasilan atau kesuksesan. Keberhasilan atau kesusksesan asalnya dari Tuhan,
c. f: Mzm. 62.
·
Bagaimana
kita memandang, keberhasilan atau kesuksesan kita? seharusnya kita menyadari
bahwa keberhasilan kita berasal dari Tuhan?
Ilustrasi: Manusia lemah,
tidak bisa berhasil. C. f: Mzm. 90.
Penerapan:
III.
TANPA YESUS,
TIDAK ADA KESEMPATAN UNTUK MEMINTA
(ay.
7)
·
Jika
kamu tinggal di dalam Aku, jika kamu mengingini apa saja, mintalah. C.f: ay.16.
·
Penjelasan
tentang “apa saja”
Ilustrasi: Mitos Yunani
(Aurora – Dewi Fajar)
Tithorus, manusia bumi yang fana.
Zeus, pemimpin segala dewa
·
Penjelasan
“mintalah” merupakan tuntutlah.
Penutup:
Kita perlu Yesus setiap hari karena di
luar Dia, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Dia sumber kehidupan, sumber
kesuksesan dan tempat kita meminta atau memohon.
BERTUMBUH DAN BERBUAH
Yoh. 15:1-8
Pendahuluan:
·
Kekristenan
adalah suatu kehidupan, kehidupan pasti ditandai dengan pertumbuhan yang
akhirnya menghasilkan buah. Alkitab dengan tegas menggambarkan dan menjelaskan
bahwa kekristenan adalah suatu kehidupan yang dinamis. Yesus menegaskan bahwa
orang percaya harus bertumbuh dan menghasilkan buah.
·
Pertumbuhan
yang menghasilkan buah merupakan tanda kehidupan, tanda kematangan atau
kedewasaan dan tanda jenis tanaman itu baik atau tidak.
·
Dalam
semua bidang kehidupan, semua menghendaki adanya pertumbuhan yang menghasilkan
buah.
Contoh: Dalam hal agraria, ekonomi,
pendidikan dan lain-lain.
Baca teks: Yoh.
15:1-8
·
Kenapa
pohon anggur?
Merupakan gambaran Israel atau Yahudi
dalam Perjanjian Lama
Pohon yang paling banyak dijumpai di
Palestina
Pohon yang tidak punya bentuk
·
Buah
yang bagaimana?
Ay. 1, benar
Ay. 2, 5, 8, banyak
Ini bicara tentang kuantitas dan
kualitas itu saling melengkapi. “Kuantitas harus diuji dengan kualitas dan
kualitas harus diisi dengan kuantitas.”
·
Sudahkah
hidup kita sebagai orang percaya bertumbuh dan berbuah?? Indikasi kita
bertumbuh dan berbuah yaitu karakter kita menjadi makin baik, pengenalan
terhadap Kristus makin dalam, dan lain-lain.
Bagaimana
bisa bertumbuh dan berbuah?
I.
KITA HARUS
MEMPUNYAI TEMPAT YANG TEPAT (ay. 4, 5b)
·
Setiap
orang punya hak untuk memilih tempat yang paling tepat beginya.
Contoh: Jurusan
sekolah, tempat kost, teman, kekasih, istri, suami, pekerjaan, dan lain-lain.
Dalam kehidupan rohani juga ada
kebebasan untuk memilih tempat yang nyaman bagi jiwa kita.
·
Perhatikan
ungkapan Yesus dalam ay. 4 dan 5b. “kita harus tinggal dalam Yesus,” tempat
yang paling tepat adalah dalam Yesus.
Ilustrasi: Yesus tentang
ranting anggur dan pokoknya.
·
Dalam
bahasa Yunani (meinate), menggunakan
imperatif aoris artinya segera atau cepat. Ay. 5b (mene) modusnya imperatif (kal bersyarat).
·
Kita
bisa hidup, bertumbuh dan berbuah hanya jika tinggal dalam Yesus. Tempat yang
paling tepat adalah dalam Dia, kenapa?
C. f: Yoh. 14:6, Yesus adalah hidup
Yoh. 11:25, Yesus adalah kebangkitan dan
hidup
·
Hanya
ada satu Allah di dunia ini dan Dia adalah Yesus, Tuhan kita.
Ilustrasi: Tempat yang
tepat.
II.
KITA HARUS
MEMILIKI KEGIATAN YANG TEPAT (ay. 3, 7)
·
Aktivitas
yang dimaksudkan adalah melakukan firman-Nya.
·
Pertumbuhan
semua makhluk hidup ditentukan oleh nutrisi yang ada. Firman Tuhanlah makanan
bagi jiwa atau rohani kita.
·
Ay.
7 bukan “logos,” tapi “rema.” Bukan masalah perkataan Tuhan.
Tetapi perkataan Tuhan yang sudah dilakukan.
Ilustrasi: Tanaman,
hewan, manusia. . . semua butuh makanan.
Penerapan: Baca,
renungkan dan lakukan (ini yang terpenting).
III.
KITA HARUS MEMILIKI
PENYERAHAN DIRI YANG TEPAT (ay. 2)
·
Penjelasan
ay. 2.
·
Kita
harus memiliki penyerahan atau ketundukan ketika Tuhan memproses kita. proses
pembentukan yaitu melalui masalah, kesulitan, penolakan, penderitaan, dan
lain-lain. Dan tujuannya adalah baik dan mulia.
MENUNTUT PERAN PELAYAN YANG
BERBUAH
Yoh. 15:16, Flp. 1:22
Pendahuluan:
·
Kekristenan
adalah suatu kehidupan, kehidupan itu pasti bertumbuh. “Pertumbuhan yang benar”
mengarah kepada kedewasaan.
Contoh: Benih tanaman,
kejadian manusia yang dasyat.
·
Salah
satu tanda kedewasaan adalah berbuah, jika sebatang pohon berbuah maka buah
tidak hanya menyatakan bahwa pohon itu “hidup,” tetapi juga menyatakan bahwa
pohon itu “matang atau dewasa.” Tuhan menghendaki agar kita menghasilkan buah,
tentu saja hanya “jika kita dewasa,” maka kita dapat menghasilkan buah.
Perhatikan Yoh.
15:16
·
“Pernyataan”
ini merupakan penegasan Tuhan Yesus bahwa orang percaya dipilh Tuhan. Kata
memilih dalam teks asli memakai diatesis medial yang artinya Tuhan memilih bagi
dirinya, untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan. Bagian ini juga merupakan
penegasan Tuhan Yesus berkenaan dengan “masalah menghasikan buah.”
·
Hari
ini kita belajar bahwa tanda kedewasaan di dalam Kristus menuntut “peran
pelayan yang berbuah.” Artinya kita dituntut untuk menghasikan buah.
Mengapa
kita harus berbuah?
Alasannya
adalah sebagai berikut:
I.
Berbuah itu
merupakan kehendak atau ketetapan Tuhan (ay. 16b)
“Dan Aku telah
menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah.”
·
Berbuah
bukan suatu anjuran atau pilihan yang diberikan pada kita, tetapi merupakan
suatu perintah tegas. Kata menegaskan dalam:
FAYH: menugaskan.
BIS: menyuruh.
Teks asli: menentukan semua merupakan kata penting yang tegas.
·
Bisa
dikatakan bahwa tujuan atau kehendak Allah memilih kita adalah supaya kita menghasilkan
buah, menghasilkan buah berarti memenuhi harapan Tuhan. Orang tua pasti akan
merasa kecewa ketika harapan yang ditanggungkan pada anaknya ternyata gagal dipenuhi
anaknya. Demikian juga Tuhan tentu kecewa ketika kehendak-Nya tidak kita
lakukan.
II.
Berbuah itu
merupakan sarana untuk menerima janji Tuhan (ay. 16c)
“supaya apa yang
kamu minta kepada Bapa dalam namaKu diberikan-Nya kepadamu.”
·
Yesus
kembali dengan tegas menjamin bahwa apa yang kita minta kepada Bapa akan kita
terima jika kita menghasilkan buah (band. Ay. 7). Dapat dikatakan bahwa rahasia
supaya doa kita dijawab adalah jika kita tinggal dalam Bapa (ay. 7) dan
menghasilkan buah (ay. 16).
·
Jika
kita tidak pernah mendapat jawaban doa, ada baiknya kita instropeksi, sudahkah
kita berbuah bagi Allah?
·
Kita
sudah melihat bahwa berbuah adalah kehendak Tuhan, berbuah juga merupakan
sarana untuk kita mendapat atau memperoleh penggenapan janji Tuhan. Persoalan sekarang
adalah buah yang bagaimana??
Ay. 16, “. . . supaya kamu pergi dan
menghasilkan buah dan buahmu itu tetap.”
Jadi, kika harus menghasilkan buah yang
tetap.
FAYH: buah yang baik.
BIS: buah
yang tidak dapat binasa.
Teks asli: buah yang tinggal.
·
Ada
banyak buah yang dapat dihasilkan orang percaya, tetapi dalam teks ini Tuhan
mengharapkan buah yang berkualitas yaitu buah yang tetap. Buah yang kekal itu
adalah jiwa atau pertobatan jiwa-jiwa baru, hanya 3 hal kekal di dunia ini
yaitu Allah, firman-Nya dan jiwa manusia.
Dr. Stephen Tong menafsirkan buah yang
dimaksud di sini adalah buah PI, bandingkan dengan buah-buah pelayanan Paulus
yaitu jiwa-jiwa yang dimenangkan.
Ilustrasi:
Kalau selembar kertas yang tidak terlalu
penting kita robekkan, maka hal itu tidak mengapa. Tapi kalau kertas itu punya
nilai kekekalan, maka hal itu amat disayangkan. Manusia adalah mahkluk yang
mempunyai jiwa kekal, apa artinya kekal? Kekal itu berarti tidak ada
habis-habisnya. Bayangkanlah bahwa beberapa puluh tahun lagi kita mati, Anda
mungkin berkata bahwa sesudah mati lalu selesai, tetapi sesungguhnya mati tidak
selesai. Sesudah mati kita akan masuk di dalam kekekalan yang tidak ada
habis-habisnya, bertahun-tahun, beribu-ribu tahun, beratus-ratus tahun,
selama-lamanya.
Penerapan:
Kalau jiwa manusia bersifat
selama-lamanya, maka kita tidak boleh menghina seorang penyemir sepatu di
pinggir jalan atau seorang pengemis atau presiden, pejabat ataupun penjaga
surat kabar. Mereka semua adalah manusia yang diciptakan oleh Tuhan dan memiliki
jiwa kekekalan, semuanya setelah berhenti dari kehidupan ini harus menghadap
Tuhan dalam kekekalan. Dalam keadaan sadar tentang hal kekekalan yang serius
ini, mau tidak mau kita harus membawa Injil Yesus Kristus kepada orang lain.
Kalau
kita sebagai orang Kristen tidak pernah berbuah, bagaimana kita akan bertemu
dengan Tuhan?
Ilustrasi: Seorang divonis dokter bahwa hidupnya
tidak akan lama lagi, karena Ia dapat penyakit yang sangat parah. Orang itu
menangis dan memanggil pendeta untuk datang padanya, pendeta datang tanya
kesiapan, ia menangis dan sedih karena belum bawa orang lain kepada Tuhan.
Pendeta berkata tulis perasaanmu itu, dan akan dijadikan lagu. Dapatkah aku
berjumpa Tuhan dengan tangan hampa? Jiwaku sudah diselamatkan tetapi aku belum
mengerjakan apa-apa bagi Tuhan, bagaimana aku berjumpa dengan Dia? Setelah
selesai menulis lagu kemudian ia meninggal. Pendeta itu menyuruh komponis yang
mengasihi Tuhan untuk menjadikan sebuah lagu, dan lagu itu dinyanyikan oleh
banyak orang.
Penerapan: Sudahkan Anda berbuah Injil? Sudahkah
Anda bawa saudara, orang-tua, pembantu, kolega, teman sekolah, kenalan Anda
kepada Tuhan?
DIPERSATUKAN
UNTUK DIBENTUK
DAN
MENGHASILKAN BUAH
Yoh.
17:20-23
Pendahuluan:
Selama ini
kita berpikir bahwa jika kita berdosa, maka Allah sanggup menjawab atau
memenuhi permohonan kita. Pernakah terlintas dalam pikiran Anda bahwa ada satu
kerinduan Yesus dan kita anak-anakNya yang akan sanggup memenuhi atau menjawab
permintaan Yesus?
Baca:
Yoh. 17:11, 20-23
Suatu saat
menjelang penyaliban-Nya, Yesus berdoa bagi murid-muridNya (seluruh dunia yang
mengenal-Nya, c. f: ay. 20). Dia sadar bahwa tidak lama lagi, Ia akan pergi
meninggalkan mereka semua itulah sebabnya Ia berdoa bagi murid-muridNya. Inti
doa Yesus adalah supaya kita anak-anakNya menjadi satu atau bersatu, Yesus
sangat merindukan kesatuan di antara murid-muridNya, sejak kejatuhan Yesus
ingin agar kita satu adanya.
Natal adalah
inisiatif Allah, supaya ia bisa bersatu kembali dengan dunia atau umat-Nya yang
telah tercerai, ini merupakan suatu paradoks dalam kekristenan. Bagaimana
mungkin Juuuruselamat itu hadir sebagai bayi lemah, tak berdaya dan seolah tak
punya hak asasi? Hari ini kita memperingati Natal dengan mengingat kerinduan
Yesus bagi para murid-Nya yaitu supaya kita bersatu.
Kesatuan yang bagaimanakah yang Yesus
dambakan,
doakan dan harapkan itu?
I.
Kesatuan
dalam hubungan pribadi atau sifat kesatuan
Ay. 11, bagian akhir mereka satu seperti
kita.
Ay. 21, seperti Engkau di dalam aku dan
aku di dalam Engkau.
Ay. 23, idem.
Ada banyak
kesatuan yang ada di dalam dunia ini, ada banyak hal yang bisa mempersatukan
(ideologi, keyakinan, kebangsaan, kepentingan dan lain-lain). Dalam bagian ini,
Yesus tidak sedang bicara tentang kesatuan administrasi atau organisasi. Bukan
pula kesatuan gerejawi Tuhan tahu bahwa umat-Nya akan menyembah Dia dalam cara
yang berbeda. Tuhan tahu bahwa umat-Nya akan memiliki organisasi yang berbeda,
itulah sebabnya Yesus menginginkan kesatuan dalam hal hubungan pribadi.
Ada banyak
hubungan antar pribadi, hubungan sebagau suami-istri, hubungan antar orang tua,
hubungan rekan bisnis, hubungan rekan kerja dan lain-lain. Yang Yesus maksudkan
adalah hubungan pribadi yang sangat intim atau dekat, berkali-kali yang dipakai
sebagai contoh adalah diri-Nya dan Bapa, Yesus dan Bapa hakikatnya adalah satu.
FAYH:
Doaku untuk mereka semua adalah supaya
mereka akan sehati dan sepikiran sama seperti. . .
Ilustrasi:
Kesatuan suatu keluarga, bebek-bebek.
Perpecahan,
ekslusivisme, persaingan antar gereja merugikan kekristenan dan doa Yesus
dibuyarkan.
II.
Hasilnya
(ay. 21b)
·
Supaya dunia percaya pribadi
Allah dan karya Allah.
Ilustrasi: Induk ayam
yang mengumpulkan anak-anaknya punya tujuan khusus.
·
Yesus berdoa atau memohon atau
merindukan supaya anak-anakNya bersatu dengan harapan supaya dunia tahu atau
kenal siapa Allah itu.
·
Amanat agung (Kis. 1:8), supaya
dunia percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat yang diutus Bapa dan mereka
menerima Kristus, mereka tahu bahwa mereka dikasihi Bapa atau Allah.
Untuk
mewujudkan kerinduan Allah itu kita sudah seharusnya berbuah.
Buah merupakan
tanda kehidupan
Buah merupakan
tanda pertumbuhan
Buah merupakan
tanda kematangan
CLBK
Yoh. 21:1-14
Pendahuluan:
·
Kisah
saat lihat teman jadi penjahat.
·
Itu
yang terjadi dengan Petrus dan kawan-kawan.
·
Ay.
3, kata dasarnya “alieuein,” (alieus artinya nelayan)
·
Banyak
hamba-hamba Tuhan kembali ke profesi lama atau sifat lama mereka, kenapa itu
bisa terjadi?
Pembahasan teks:
·
Beberapa
sarjana Alkitab menolak ini bagian Firman Tuhan. Yohanes berakhir di pasal 20,
dianggap tambahan alasan. Kosa kata beda sekali dengan pasal 1-20, memang ada
28 kata yang tidak dipakai tapi karena memang belum perlu dipakai.
·
Isi
Yohanes sudah lengkap, tapi pasal 21 penting, ini merupakan rekonsialiasi Tuhan
Yesus dengan Petrus.
·
Mengisahkan
penampakan Yesus yang ke-3, Petrus adalah pemimpin murid-murid waktu itu,
jumlah ikan 153.
Mengapa
itu terjadi?
I.
PENGALAMAN
TERHADAP YESUS MASIH KURANG
·
Ay.
4, tidak tahu (aida) mengerti, mengenal, menghormati, memahami. Sudah kurang
lebih tiga tahun bersama Yesus, pengalaman masih kurang (ini merupakan proses
panjang). Mereka tidak tahu bahwa Yesus:
Omni present (ay. 4)
Omni science (ay. 6)
Omni potent (ay. 9)
Ay. 4, c. f: ay. 7 tahu itu Yesus karena
melihat berkat (konsep mereka tentang Tuhan Yesus keliru).
II.
PERSOALAN ATAU
MASALAH
·
Matius
10 (mereka dipanggil, meninggalkan segalanya), mereka sempat bangga dan
berharap Yesus memberi segala yang mereka perlukan, ternyata Yesus mati. Mereka
kecewa, sedih, putus asa, kehilangan pengharapan, mereka malu, merasa tidak
berhasil, tuntutan dari keluarga, Petrus punya istri.
Ilustrasi: penjelasan pak
Christian
Takut tantangan sehingga diam saja
Sudah mencoba tapi gagal (yang penting
pernah)
Berjuang terus sampai puncak sukses
Cari
ikan malam
Supaya bisa dijual
Malu dilihat orang
III.
PENGARUH TEMAN
(ay. 2-3)
Pengaruh
Petrus masih kuat, teman-teman lain mungkin takut, segan, yang jelas tidak
punya pendidikan (pergaulan yang buruk).
Ilustrasi: Mahasiswa
dihukum karena “Dero.”
MURID YANG PATUH
Yoh. 21:1-14
Pendahuluan:
·
Kepatuhan atau ketaatan merupakan
salah satu hal yang Allah inginkan kita miliki.
·
Kepatuhan itu tidak menyenangkan
karena pada dasarnya sifat manusia itu pemberontak.
·
Kepatuhan itu mendatangkan berkat
(cerita).
Pembahasan
nats:
·
Perasaan para murid sedang tidak
menentu saat itu, Petrus memutuskan untuk mencari ikan (untuk mengisi
kekosongan waktu) dan teman-teman lain mengikutinya.
Kepatuhan
mendatangkan berkat:
Ay. 3, mereka
tidak mendapat apa-apa.
Ay. 6, mereka
mendapat hasil yang sangat memuaskan.
·
Hal itu terjadi karena mereka
mematuhi perintah Tuhan untuk menebarkan jala di sebelah kanan perahu mereka.
Berkat yang
mereka peroleh:
1.
Secara jasmani yaitu ikan yang
banyak (ay. 6b).
2.
Secara rohani yaitu mengenal
Tuhan (ay. 7).
·
Mematuhi perintah Tuhan akan
mendatangkan berkat secara jasmani dan rohani.
Contoh: Bagaimana
perasaan Anda ketika berhasil melakukan Firman Tuhan?
Kepatuhan atau ketaatan memang
mendatangkan berkat
secara jasmani maupun rohani, kepatuhan
yang bagaimana?
I.
Yang
dilakukan tanpa menunda waktu
·
Ay. 6, begitu diperintah untuk
menebar jala di kanan perahu, mereka langsung melakukannya. Kecenderungan
manusia itu suka menunda-nunda waktu.
·
Banyak orang ketika diajak
bersekutu, nanti kalau sudah mapan, diajak terima yesus nanti kalau sudah tua,
diajak berhenti mabuk-mabukan nanti kalau sudah bosan dan lain-lain.
·
Tuhan menginginkan kita ‘segera’
melakukan apa yang diperintahkan, itulah sebabnya Dia tidak katakan kapan Dia
datang kedua kali, itulah sebabnya Dia tidak katakan kapan kita dipanggil.
·
Manusia itu lemah dan dalam
sekejap bisa mati, itulah sebabnya mari patuhi semua perintah-Nya sesegera
mungkin.
II.
Yang
dilakukan tanpa protes
·
Ay. 6, ketika diperintah mereka
sebenarnya bisa prostes dengan berdalih, bahwa semalaman sudah berusaha tapi
tidak dapat apa-apa.
·
Peralatan yang dipakai sama,
orang-orang yang mengerjakan sama, tempat juga sama, tapi tanpa protes mereka mematuhi
saja apa yang Yesus perintahkan.
·
Banyak orang Kristen saat
bermasalah disuruh berdoa, jawabnya “saya sudah sekian lama juga berdoa, tapi
tidak ada hasil.” Tindakan para murid saat itu menunjukkan bahwa mereka
memiliki iman atau percaya terhadap perkataan Tuhan, mereka rendah hati
sehingga tidak bersungut-sungut ketika melakukannya.
·
Peristiwa tersebut merupakan
peristiwa unik (mujizat), banyak orang menanti mujizat dalam hidupnya, itu akan
terjadi jika didahului dengan suatu ketaatan.
Misalnya:
Musa, orang-orang yang disembuhkan Yesus dan lain-lain, mujizat di Kana.
Renungkan salah satu perintah Tuhan yang
harus kita taati, bertekadlah untuk melakukannya.
Amanat Agung.
Hukum kasih.
10 hukum.
Puji Tuhan, terimakasih utk bahan khotbah yg dibagikan, sy sangat tertolong dlm mempersiapkan pelayanan, bagimn cara saya untuk bisa terus terhubung dgn link ini?
BalasHapus