Langsung ke konten utama

khotbah ekspositori life style



LIFE STYLE ORANG PERCAYA
Kis. 2:41-47

Pendahuluan:
·         Gereja model, yang bagaimana? Kisah Rhema Tahun 90-an model FA/multiplikasi
·         Asumsi orang tentang gereja model: Jemaat besar, persembahan banyak, Hamba Tuhan banyak, dan pintar, gedung gereja yang besar dan lain-lain.
·         Yang bagaimana gereja yang baik? Yang dapat menjadi life style atau gaya hidup orang percaya?

Baca Kis.2:41-47
·         Ini gaya hidup orang kristen mula-mula
Ciri yang sangat menonjol adalah kesatuan dan kasih. Wahyu? Karena mereka berpikir, kedatangan Tuhan Yesus ke-2 kali sudah dekat.
·         memang tidak perlu persis mereka, tetapi gaya hidup mereka, boleh dijadikan sebagai referensi atau teladan menjadi life style orang percaya masa kini.


Apa saja ciri mereka atau bagaimana life style gereja mula-mula:

       I.            BERTEKUN DALAM PENGAJARAN FIRMAN TUHAN (ay. 42)

·         Ciri pertama yang disebutkan adalah hal kesukaan mereka pada Firman Tuhan.
BIS : Mereka belajar terus dari Rasul-rasul.
·         Pengajaran Rasul-rasul tentang kebangkitan Yesus dan pribadi dan karya Kristus
Khotbah Petrus
·         Dewasa ini banyak orang kristen kurang suka dengan pengajaran Firman Tuhan
Contohnya: Khotbah dibatasi
Saat khotbah, saat melamun atau main Handphone pergumulan Hamba Tuhan khotbah disekolah Euthikus (Kis.20:9)
·         Kalau disurvei, yang gemar baca Alkitab hanya sedikit, yang banyak para petobat baru.
·         Amanat Agung: Jadikan murid, ajar... tentu dengan Firman Tuhan.
c.f Mzm. 1:1-3, Berbahagialah atau diberkatilah


    II.            BERTEKUN DALAM PERSEKUTUAN (ay. 42, 46)

·         Persekutuan adalah ibadah bersama.
·         Ada orang tidak suka ibadah dan anggap ibadah adalah buang-buang waktu saja.
Contoh: Ibadah doa atau persekutuan-persekutuan.
Yang banyak datang anak-anak dan lansia.
·         Ibadah bersama penting
Jika ibadah bersama saja susah apalagi mau ibadah sendiri?
1 Timotius.4:7-8
Ibrani.10:25
·         Ciri orang percaya adalah persekutuannya atau ibadah bersama
Kenapa bersatu?
Untuk saling menopang
(ay.46) tiap-tiap hari


 III.            BERTEKUN DALAM KESATUAN KASIH (44, 45)

·         Kesatuan adalah hal yang diinginkan Yesus, c.f doa Yesus (Yohanes. 17).
·         Pendapat banyak orang, kalau masih sedikit jemaat awal bisa bersatu. Jemaat mula-mula bisa bersatu, 3000 orang.
·         Kesatuan mereka luar biasa, diperinci dalam (4:32-35)
Memang tidak berarti kita harus persis seperti itu, tapi prinsip kesatuan kasih harus dipelihara.
·         Dalam kesatuan kasih ada kepedulian (45)
Kesatuan mereka yaitu sehati sejiwa (4:32)
·         Prinsip Oikumene
Gereja-gereja saat ini agak kurang bersatu dalam kasih.
Kesatuan dan kasih tidak boleh dipisahkan c.f 1 Korintus13:5
Kasih tidak mencari keuntungan sendiri. Kasih melakukan yang baik bagi orang lain.

Ilustrasi: Dongeng Yahudi.






























TANDA ORANG PENUH DENGAN ROH KUDUS
Kis. 2

Pendahuluan:
·         Apa beda orang depresi dengan kerasukan? Orang pingsan dengan yang pura-pura?
·         Komentar tentang hari pentaskosta.
·         Pandangan orang tentang yang penuh dengan Roh Kudus, penuh kuasa atau mujizat, kemampuan supranatural.

Baca: Kis. 2
Konteks waktu itu mereka sedang menanti janji Tuhan (c. f: Luk. 24:49), waktu itu peristiwa pentakosta. Ay. 4 mereka penuh dengan Roh Kudus.


I.                   Keberanian mengkomunikasikan Injil

·         Ay. 4, lalu . . . dalam bahasa-bahasa lain, bahasa apa? Ay. 8-12.
·         Apa yang dikomunikasikan? Ay. 11b, tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.
Petrus penuh keberanian (ay. 22-24, 32, 36, 40).
Ilustrasi: Gagap sukses marketing buku.
Penerapan: Mengkomunikasikan Injil atau berita baik tentang Yesus dan karya-Nya pada keluarga, rekan kerja, pacar, teman, suami atau istri, dan lain-lain.


II.                Kerinduan untuk selalu bersekutu (ay. 42, 46)

·         Roh Kudus itu dinamis dan menggairahkan hidup kita, bersekutu karena di dalamnya ada pengajaran rasul-rasul. Selalu bergairah untuk belajar dan bersekutu dengan Firman Tuhan. C. f: Daud dalam kitab Mzm. 84:2, 3. 5. 11.
Ilustrasi: Alkitab untuk obat tidur?


III.             Kehidupan dalam kemurahan hati

·         Ay. 44-45, c. f: Mat. 5:7 berbahagialah. Yesus sering mengajarkan hal ini.
Contoh: Orang Samaria yang baik hati.
·         Murah hati maksudnya mudah empati, tidak kikir.










ORANG PERCAYA YANG PEMBERANI
Kis. 4:1-22
NP: 2 Tim. 1:7

Pendahuluan:
·         Komentar tema, slogan perjuangan kemerdekaan “berani karena benar, takut karena salah.”
·         John Dewey: “setiap kemajuan besar dalam IPTEK, senantiasa bersumber dari keberanian baru untuk berimajinasi.”
·         Tuhan menghendaki kita menjadi orang-orang yang berani, c. f kisah pemilihan prajurit Gideon (Hak. 7:3).
·         Beberapa tokoh dalam Alkitab yang menunjukkan keberaniannya: Nuh, Yosua, Daniel dan kawan-kawan, Sadrak, Mesakh dan Abednego, Debora, Elia, Rasul Paulus dan lain-lain.

Ulasan teks Kis. 4:1-22:
a.       Petrus dan Yohanes dihadapkan dengan persidangan pejabat-pejabat Bait Allah dan mereka diinterogasi
b.      Peristiwa tersebut dilatar belakangi dengan peristiwa penyembuhan orang lumpuh di Gerbang Indah (Kis. 3:1-10).
c.       Petrus membela diri atau berapologetika dan akhirnya beritakan Injil.
d.      Petrus dan Yohanes sangat berani saat itu (ay. 13)
(Parresia) artinya keberania di muka umum.
c. f pepatah Afrika: “Auman singa tidak membunuh rencana.”
e.       Akhirnya Petrus dan Yohanes dibebaskan (ay. 21-22)
f.       Siapa petrus dan Yohanes? Mereka orang biasa sama seperti kita


Apa rahasa dibalik keberanian Petrus dan Yohanes?

I.                   MEREKA PENGIKUT YESUS (ay. 13)

·         Petrus dan Yohanes orang biasa dan tidak terpelajar. Ini sangat mencengangkan pemimpin-pemimpin Yahudi saat itu. Kehidupan masyarakat Yahudi adalah sangat ketat dengan masalah pendidikan.
·         Bukan persoalan daya pikir atau kemampuan baca tulis, tetapi karena Petrus dan Yohanes bukanlah orang yang menuntut ilmu di sekolah-sekolah seperti pemimpin-pemimpin itu, Petrus dan Yohanes orang awam atau biasa.
·         Sistem pendidikan Yahudi:
0-6          : asuhan ibu
6-12        : asuhan ayah dan formal
12...        : yang berprestasi di Sinagoge masuk sekolah rabi
·         Melihat keberania Petrus dan Yohanes, ingatlah pemimpin-pemimpin itu bahwa nereja adakah pengikut Yesus, c. f Yoh. 7:15.
·         Petrus dan Yohanes punya keberanian yang luar biasa bukan karena pengetahuan dan kemampuan mereka, tetapi karena mereka adalah pengikut Yesus.
·         FAYH       : karena persekutuan dengan Yesus.
Yunani      : telah bilang mengikut Yesus

·         Penekanannya adalah kontinuitas untuk ikut Yesus, bukan sekedar pengakuan atau komitment untuk ikut Yesus tetapi praktek hidup sebagai pengikut Yesus.
Ilustrasi: pengikut sementara, yang hanya ikut saat senang.


II.                MEREKA PENUH DENGAN ROH KUDUS (ay. 8)

·         Rahasia lainnya adalah karena mereka penuh dengan Roh Kudus, penuh dengan Roh Kudus artinya dikuasai Roh Kudus (Terjemahan BIS).
·         C. f 2:4
Penjelasan tentang penuh Roh Kudus “pengaruh dan kendali yang ekstensif dari Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.” Tidak diperoleh melalui doa (konteksnya), kepenuhan Roh Kudus dihubungkan dengan penyerahan. Ketika kita bersedia mengizinkan Roh Kudus untuk melakukan apa saja yang Dia kehendaki.
·         Perbedaan baptisan Roh Kudus dengan penuh Roh Kudus, kepenuhan:
Pengalaman berulang-ulang
Terjadi dalam PL
Tidak dialami semua orang
Dapat hilang
Hasilnya kuasa
Tejadi sepanjang kehidupan
Terjadi pada penyerahan
·         Hanya orang-orang yang penuh dengan Roh Kudus yang punya keberanian, c. f 2 Tim. 1:7.
Contoh: Simson, Daud, Daniel dan kawan-kawan
Ilustrasi: Hand Phone dan beberapa barang elektronik


III.             MEREKA PENURUT ALLAH (ay. 19-20)

·         Ini berbicara tentang ketaatan, mereka memberikan pilihan bagi orang lain, tetapi pilihan mereka jelas yaitu untuk lebih taat kepada Allah, c. f Yos. 24:15.
·         Ketaatan pada Allah adalah hal yang paling utama, c. f Hukum kasih.
Yesus adalah teladan atau figur dalam ketaatan (c. f Flp. 2:5-8).
















GEREJA YANG MELAYANI
Kis. 6:1-7

Pendahuluan:
·         Pandangan kebanyakan orang tentang pelayanan di Gereja adalah khotbah, pimpin pujian, kunjungi orang sakit, menikahkan jemaat, melayani kematian, paduan suara dan lain-lain.
·         Pernahkah kita pikir tentang pelayanan kasih atau memberi bantuan pada orang yang kekurangan?
·         Model pelayanan Yesus adalah pelayanan holistik. C. f: Mat. 9:35-38.

Kis. 6:1-7
·         Gereja model adalah gereja mula-mula
Pertumbuhan jemaat nyata
Menjadi teladan
Pengajaran mantap
Dan lain-lain, c. f: Kis. 2:41-47.
·         Dalam pasal 6
Ay. 1, ada masalah
Ay. 7, ada pertumbuhan dan perkembangan yang menakjubkan.


Memperhatikan dan melayani orang yang susah atau kekurangan atau yang membutuhkan menjadi
tanggung jawab Gereja, mengapa?

I.                   Hal Itu Merupakan Bagian Urgen dalam pelayanan

·         Saat tidak diperhatikan, timbul sungut-sungut.
·         Mendapat perhatian serius dari para Rasul (ay. 2), sedangkan ay. 3 solusi.
·         Ditangani orang-orang yang spesial (ay. 4-5)

Ilustrasi: Mobil atau motor dan busi.


II.                Hal Itu Mendukung Pelayanan

·         Ay. 7, pertumbuhan.
·         Membuat pelayanan efektif.
·         Bethany dan lain-lain (pertumbuhan Gereja karena pola ibadah), benarkah?

Ilustrasi:







MEMPERLUAS JANGKAUAN PELAYANAN
Kis. 6:1-7

Pendahuluan:
·         Ilustrasi tentang coca-cola (George Pemberton, 100 tahun lalu, membuat ramuan yaitu coca-cola. 10 untuk 1 hari, sekarang setelah 100 tahun kemudian 100.000.000 dikonsumsi tiap hari), mereka punya strategi untuk menyebar luaskan produknya, mereka mampu memperluas jangkauan produknya.
·         Sesuatu yang hidup pasti akan bertumbuh, bertambah besar, luas, tinggi dan sebagainya. Itu terjadi secara alami. Jika suatu mahkluk hidup tidak bertumbuh atau berkembang, pasti ada masalah, jika masalah yang menghambat diselesaikan ia akan mati.
·         Pelayan adalah suatu arganisme yang hidup, oleh karena itu harus bertumbuh, jika tidak (mandul) pasti ada masalah.
Contoh: Ada gereja yang mati, dijual menjadi plaza dan lain-lain.
Gereja-gereja di Jerman Barat.
·         Bagaimana pelayanan itu bisa bertambah luas? Bagaimana bisa menjadi semakin besar? Apa rahasianya? Kitab yan membahas tentang berkembangnya Injil adalah Kisah Para Rasul, baca: Kis. 6:1-7.
·         Kitab ini menguraikan tentang bagaimana pengikut-pengikut Yesus (dengan pimpinan Roh Kudus) menyebarkan Injil tentang Yesus di Yerusalem, Yudea, Samaria, ujung bumi, 1:8).
·         Kitab ini ditulis oleh Lukas, dalam pasal 6 dikatakan pelayanan makin berkembang (ay. 1), dan lebih luas lagi jangkauannya (ay. 7). Dalam bagian ini nyata atau terlihat beberapa prinsip bagaimana jangkauan pelayanan bisa makin diperluas.


Ada banyak prinsip atau strategi dalam seluruh Kisah Para Rasul, tapi dalam bagian ini ada beberapa hal
yang sangat menonjol, yaitu:


I.                   ADANYA VISI YANG JELAS (ay. 2b)

·         Apakah visi itu, visi adalah mimpi atau anganan, visi adalah suatu harapan yang ingin dicapai di waktu tertentu. Banyak orang mengaku punya visi tapi kemudian berubah, benarkah visi seperti itu? Visi yang mantap datang dari Allah.
·         Apa visi para rasul dalam 6:2b? Yaitu pemberitaan firman, PI, bukan sekedar pembagian sembako.
Ilustrasi: PI mie, PI sembako.
·         Visi mereka sangat jelas dan tidak teralihkan pada hal-hal lain yang mungkin menguntungkan pribadi.
Ilustrasi: Pemakaman anjing.
·         Visi yang benar tidak tergoyahkan dengan keadaan sekeliling, metode bisa kontemporer (sesuai dengan kebutuhan zaman), tetapi visi tidak demikian.
Contoh: Visi PI (dengan musik kontemporer).
·         Visi mereka sangat jelas, c. f: Mat. 28:19-20, sehingga saat ada hal-hal lain, mereka membagi tugas supaya visi mereka tidak luntur.
Penerapan: Apa visi BW? Selama 5 tahun berjalan apakah visi tersebut yang terus diberitakan? Instropeksi.
·         Dalam bagian ini nyata juga tentang pentingnya managemen atau pembagian tugas dalam pelayanan, pelayanan itu milik Tuhan jangan di monopoli. Ada rupa-rupa karunia tapi. . .
Contoh: Di gereja.


II.                ADANYA KETEKUNAN (ay. 4)

·         Istilah “memusatkan pikiran.” (proskartereo) artinya bertekun atau menjadi sibuk, giat. Menunjukkan suatu kesetiaan yang terarah dan tetap sambil memberikan banyak waktu kepada suatu tindakan tertentu. Baptisan dalam Roh Kudus saja tidak cukup untuk kita dapat memperluas jangkauan pelayanan diperlukan ketekunan.
·         Kecenderungan manusia adalah cepat bosan atau kurang tekun, tekun (hupomone) menunjuk pada ketabahan dalam situasi pencobaan apapun yang kita hadapi tanpa kehilangan kepercayaan pada Allah. Ketekunan lahir dari iman yang berkemenangan (Yak. 5:7-11) macam-macam ketekunan.
Ilustrasi: Burung membuat sangkar.
·         Ketekunan merupakan hal penting untuk menggapai visi. Bagaimana bisa bertekun?
Ayat tema yaitu kaum Yahudi yang sisa diberi janji bahwa saatnya nanti wilayah mereka diperluas.
Manusia bisa bertekun dengan melihat pengharapan yang akan datang.
Penerapan: Ajakan untuk bertekun.


III.             ADANYA KUASA ROH KUDUS (ay. 3, 5)

·         Dalam kitab ini kuasa Roh Kudus sangat nyata atau menonjol sampai ada yang memberi nama kitab pekerjaan Roh Kudus.
c. f: Amanat Agung, Kis. 1:8.
·         Seseorang bisa memperoleh kuasa jikalau Roh Kudus turun atasnya, ada sekelompok orang yang anti dengan Roh Kudus, Ini salah. Orang-orang yang dipercaya untuk tugas pelayanan adalah mereka yang sudah penuh dengan Roh Kudus. Dari ayat ini nyata bahwa tidak semua orang percaya penuh Roh Kudus, penuh Roh Kudus artinya senantiasa berada di bawah pengaruh Roh Kudus, Roh Kuduslah yang memampukan seseorang untuk melayani Tuhan.













KETABAHAN SEORANG MURID
“Tokoh Stefanus”
Bacaan: Kis. 6:8-15
NP: 1 Kor. 10:13

Pendahuluan:
·         Kalau kita perhatikan kondisi keamanan di negara kita atau daerah kita, makin lama rasanya makin tidak menentu. Beberapa waktu lalu orang takut ke Gereja karena tidak aman. Ada pendeta ditembak saat ini, anak pergi sekolah juga dibunuh, bukan malam hari tapi siang hari.
·         Kondisi perekonomian juga makin sulit, banyak kesulitan sebagai dampak kenaikan BBM, penerima subsidi kenaikan BBM juga ada yang diperlakukan tidak adil, bahkan ada juga yang meninggal karena berdesak-desakkan.
·         Dalam banyak hal kita mengalami kesulitan demi kesulitan, tetapi dalam kondisi demikian, nasihat yang harus kita ingat adalah bahwa kita harus tabah menghadapinya. Ingat nats pembimbing kita hari ini, ayat tersebut mengajar kita untuk tabah menanggung segala sesuatu.
Tabah artinya sikap yang sabar dalam menanggung kesulitan, tanpa menyalahkan siapa-siapa tetapi tetap yakin dan berharap pada Tuhan.
·         Dalam Alkitab kita menemui banyak orang atau pribadi yang begitu tabah menjalani kehidupan ini.
Ada Ayub yang begitu tabah meski segala yang dia miliki habis dalam sekejap.
Ada Musa yang tabah menghadapi pemberontakan bangsa yang dia pimpin.
Ada Yusuf yang tabah meski saudara-saudaranya membenci, dia difitnah bahkan sampai masuk penjara.
Ada Daud yang tabah meskipun menghadapi orang-orang yang berniat membunuhnya. Saul mertuanya dan Absalom anaknya berusaha untuk membunuhnya.
Ada Yeremia, Yesaya dan banyak nabi lain.
Ada Paulus yang banyak sekali menghadapi kesulitan dalam pelayanannya, tetapi dia tabah menghadapinya.
Ada juga jemaat Tesalonika yang dipuji Paulus sebagai jemaat yang tabah.
Dan ada juga Stefanus, pribadi yang penuh dengan ketabahan menghadapi fitnahan bahkan hukuman yang harus diterimanya.

Hari ini kita akan belajar dari Stefanus.
Namanya berarti mahkota, dilihat dari namanya dia adalah orang Yunani apalagi jika dilihat dari tugas yang diberikan kepadanya untuk menangani pelayanan diakonia untuk janda-janda Yunani. Dia orang yang luar biasa dan memiliki kualitas hidup yang baik, karena syarat diaken dipilih harus terkenal baik (Kis.6:3).

Baca Kis.6:8-15.
Alkitab mencatat bahwa sebagai seorang diaken Stefanus mengadakan banyak mujizat di antara orang banyak.
Kehebatan Stefanus menimbulkan iri hati bagi orang-orang Yahudi sehingga mereka memfitnah dan menghukumnya, tetapi dalam kesemuanya itu Stefanus tabah, dan ketabahan itu berdampak luar biasa, khususnya bagi Saulus atau Paulus.

Banyak penafsir Alkitab mengatakan bahwa kematian Stefanus yang dijalani dengan penuh ketabahan itu disaksikan Saulus (Saulus menjadi semakin beringas, tetapi ketika dia bertemu Yesus dalam perjalanan ke Damsyik. Paulus melihat Yesus seperti Stefanus melihat Yesus dalam langit yang terbuka. Hal itu membuat Saulus bertobat dan menjadi rasul yang hebat).

Apa rahasianya sehingga Stefanus bisa tabah menjalani segala kesulitan yang dihadapinya? Rahasianya karena Stefanus adalah orang yang istimewa. Ada 7 hal yang begitu menonjol dalam diri Stefanus yaitu:
Dia penuh iman (Kis. 6:5)
Dia penuh Roh Kudus (Kis. 6:5)
Dia penuh hikmat (Kkis. 6:3, 10)
Dia penuh karunia dan kuasa (Kis. 6:8)
Dia penuh cahaya (Kis. 6:15)
Dia penuh visi (Kis. 7:55, 56)
Dia penuh kasih (Kis. 7:60)
Hari ini kita akan belajar beberapa hal saja dari 7 kepenuhan dalam diri Stefanus:


I.                   DIA PENUH IMAN (Kis. 6:5)

Ayat tersebut dengan jelas mengatakan bahwa dia penuh iman. Hal ini bicara tentang kepercayaan atau keyakinan.
Terjemahan BIS      :percaya sekali kepada Yesus
Terjemahan FAYH :sangat kuat percayanya
Jadi, yang dimaksud adalah bahwa Stefanus merupakan orang yang memiliki kepercayaan pada Yesus secara luar biasa. Imannya bukan karena ikut-ikutan atau karena dorongan orang lain, tetapi dia percaya sungguh dari dalam hatinya.
Di antara orang-orang Kristen, orang yang mengaku percaya kepada Yesus ada bermacam-macam jenis percayanya.
Ada yang percaya karena ikut suami atau istri atau anak atau orang-tua.
Ada yang karena disuruh orang dengan imbalan tertentu.
Ada yang karena merasa dari asalnya sudah Kristen.
Ada yang karena ingin berkat saja.
Ada yang karena melihat mujizat.
Ada pula yang karena dorongan dari hati.
Stefanus percaya sekali kepada Yesus

Ilustrasi: Kisah seorang suami yang tadinya non-Kristen dia menjadi Kristen dan ketika istrinya meninggal ia disuruh kembali keagamanya yang dulu oleh saudara-saudaranya, tetapi dia tidak mau dan berkata dia mengikut Yesus bukan karena istrinya tetapi karena dari hati. Inilah yang disebut iman yang benar.

Iman Stefanus pada Yesus juga nyata dari khotbah yang disampaikannya pada pasal 7. Dalam khotbah itu dia menyatakan bahwa Allah yang panggil umat-Nya, menyertai hamba-hambaNya, seperti Abraham, Musa, Yusuf, Daud, Salomo dan lain-lain. Stefanus meski dia orang Kristen Yunani, Stefanus memiliki iman atau kepercayaan yang luar biasa.

Penerapan: Sampai sejauh mana kita beriman kepada Yesus? Ketika Anda sakit, percayakah Anda pada Yesus yang sanggup menyembuhkan? Ketika Anda mengalami kemunduran dalam usaha, masihkah percaya bahwa Dia sanggup menolong? Ketika mengalami problema besar dalam rumah tangga, masih yakinkah bahwa Dia adalah pemimpin rumah tangga kita yang sanggup untuk memulihkan kita?
Marilah kita percaya sepenuhnya kepada Yesus seperti Stefanus yang percaya sekali kepada Yesus.


II.                DIA PENUH ROH KUDUS (Kis. 6:3, 5; 7:55)

·         Dengan tegas Alkitab mengatakan bahwa Stefanus itu penuh dengan Roh Kudus.
·         Ada banyak ajaran tentang penuh dengan Roh kudus ini, ada yang mengatakan bahwa penuh dengan Roh Kudus itu artinya kalau bisa berbahasa Roh, ini salah. Penuh dengan Roh kudus yang benar adalah bahwa seseorang menyerahkan seluruh totalitas hidup baik pikiran, perasaan, perkataan, dan kehendak semuanya dikendalikan oleh Roh Kudus, ini harus kita usahakan setiap saat.
·         Stefanus penuh dengan Roh Kudus sehingga segala kehendak, perkataan,pikiran dan lain-lain dia serahkan untuk dikendalikan oleh Roh Kudus.

Ciri-ciri orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah:
Taat kepada Tuhan dengan sepenuh hati
Hidup kudus (punya kepekaan yang tinggi terhadap dosa)
menghormati Firman Tuhan
Setia dalam memberitakan Injil
Berani menjalankan kehendak Allah
Menghasilkan buah Roh

Seorang yang penuh Roh Kudus mempunyai keberanian, yang tadinya takut mati sekarang tidak, yang tadinya malu sekarang tidak. Banyak orang Kristen yang tadinya sangat pemalu dan penakut, tapi sekarang tiap-tiap hari bagi traktat dan mendoakan orang sakit. Yunani (sofia) artinya kebijaksanaan.


III.             DIA PENUH HIKMAT (Kis. 6:3, 9-10)

·         Stefanus itu penuh hikmat, dia pintar dan bijaksana, imannya kepada Yesus bukan iman konyol atau istilah EE iman melompat dalam gelap. Imannya didasari pemahaman yang luar biasa tentang Yesus.
·         Perhatikan ayat 9-10
Orang yang menentang dia yaitu jemaat Libertini, mereka adalah orang-orang yang terkenal sebagai orang-orang pintar, tetapi mereka kalah. Mereka tidak sanggup menghadapi hikmat Stefanus.
·         Hikmat itu berbeda dengan kepintaran. Kepintaran lebih condong pada hal teori, tetapi hikmat itu teori yang disertai dengan pengalaman.
Contoh: Pemain piano
Ada orang yang pintar membaca not balok, pintar dalam teori memainkan piano tersebut, tetapi dia tidak bisa memainkan piano tersebut. Orang yang berhikmat tahu teori dengan baik dan berpengalaman memainkannya.
·         Stefanus tahu dan mengenal Allah melalui pengajaran-pengajaran yang dia terima, dan dia juga punya pengalaman hidup dalam iman tersebut, bahkan dia juga punya pengalaman dalam hal karunia dan mujizat.
Baca ayat 8

Ilustrasi: Pengalaman pelayanan pertama di Lik tahun 1998.


IV.             DIA PENUH KASIH (Kis. 7:60)

·         Stefanus dihukum (dirajam dengan batu), dia sangat menderita tetapi kasihnya luar biasa, dia tidak memaki dan mengutuki orang-orang yang menghukumnya, dia justru mengasihi orang-orang tersebut. Hal ini sama yang dilakukan oleh Yesus ketika disalib.
·         Kasih memang merupakan ciri khas ajaran Yesus, Dia datang ke dunia karena kasih-Nya kepada manusia, dia mengajarkan supaya kita mengasihi semua orang termasuk musuh kita sekalipun.

Ilustrasi: Waktu tentara Sofiet menduduki Rumania akhir perang dunia ke-II, banyak tentara Jerman yang jadi tawanan. Prajurit Jerman yang kelihatan dapat ditembak mati oleh siapapun. Pada suatu malam ada dua prajurit Jerman yang melarikan diri dan mereka lari ke Gereja Evangelial Lutheran Capel, mereka ingat bahwa Gereja Lutheran di Rumania kebanyakan berlatar-belakang Jerman. Pendeta sambut dan mengucapkan selamat. Aku orang Yahudi keluargaku dibunuh oleh orang-orang Jerman anti Yahudi, aku belajar dari Kristus tentang kasih dan pengampunan, kasih menutupi segala kesalahan dan kekurangan yang ada di dalam diri orang lain.

Banyak berkat akan mengalir ke dalam kehidupan kita ketika kita mengampuni kesalahan orang lain.
Jika kita tidak mengampuni kesalahan orang lain, maka kita berbuat dosa.
Jika kita tidak mengampuni kesalahan orang lain, berarti kita belum mengerti betapa besarnya dosa kita yang Tuhan sudah ampuni.
Jika kita tidak mengampuni kesalahan orang lain, maka hubungan kita dengan orang-orang lain akan terganggu, dan juga kita memberi kesempatan kepada Iblis untuk merusak, bahkan menghancurkan kehidupan, persekutuan dan pelayanan kita.

Penerapan: Lepaskan kemarahan, dendam, kebencian dan kepahitan.

Penutup:Stefanus contoh seorang pribadi yang memiliki ketabahan yang luar biasa, dia berhasil melalui segala penderitaannya dengan penuh ketabahan. Menghadapi keadaan dan kesulitan yang kita alami saat ini dibutuhkan pula ketabahan. Mari kita belajar dari Stefanus. Milikilah iman, penuhlah dengan Roh Kudus, miliki hikmat dan juga miliki kasih sehingga kita akan tampil sebagai anak-anak Tuhan atau menjadi murid-murid Kristus yang tabah.





MEMURNIKAN KETETAPAN HATI
UNTUK MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN
Kis. 9:10-19
NP: Mzm. 143:10

Pendahuluan:
·         Melakukan kehendak Tuhan adalah hal yang indah, berkat sekaligus penderitaan menunggu orang-orang yang melakukan kehendak Tuhan.
·         Alkitab memaparkan sederetan orang-orang yang melakukan kehendak Tuhan dengan berkat ataupun penderitaan yang menantinya.
Contoh: Abraham (mulai Kej. 12)
Nuh (Kej. 6)
Kaleb (Bil. 13)
Elia (1 Sam.)
Paulus (Perjanjian Baru)
·         Allah menginginkan supaya kita memiliki kemurnian hati atau ketulusan dalam melakukan kehendak Tuhan. Bagaimana caranya? Kita belajar dari seorang pribadi bernama Ananias (Kis. 9:10-19).
a.       Ada beberapa orang yang bernama Ananias:
Ananias dari Yerusalem, yang mendustai Roh Kudus bersama safira (Kis. 5:1-11).
Ananias Imam Besar yang mendakwa Paulus di hadapan Feliks (Kis. 24).
Ananias dari Damsyik yang menumpangkan tangan atas Paulus (Kis. 9:10-19; 22:12-16).
b.      Eksposisi teks tentang Ananias:
Dia adalah seorang murid atau pengikut Tuhan di Damsyik.
Dia mendapat penglihatan dari Tuhan.
Tuhan menghendaki supaya dia mendoakan Paulus.
Dia melakukan kehendak Tuhan tersebut dan itulah saat awal pertobatan Paulus.
c.       Teladan dari Ananias adalah bahwa dia melakukan kehendak Tuhan.


Apa rahasianya supaya kita dapat dengan tulus atau
hati yang murni melakukan kehendak Tuhan?

I.                   MEMILIKI HUBUNGAN YANG BAIK DENGAN TUHAN (ay. 10-16)

·         Ananias disebut sebagai murid Tuhan, murid artinya pengikut. Sebutan (mathetes) waktu itu menunjuk pada para pengikut atau orang yang dekat dengan Tuhan.
·         Komunikasi atau percakapan dengan Tuhan menunjukkan bahwa Ananias punya hubungan yang baik dengan Tuhan.
·         Kualitas kehidupan rohani yang baik (22:12), juga menunjukkan bahwa dia punya hubungan yang baik dengan Tuhan.
·         Hubungan yang baik dengan Tuhan menjadi sarana supaya kita punya hati yang tulus atau murni dalam melakukan kehendak Tuhan.

Ilustrasi: Memenuhi permintaan seorang sahabat.
Penerapan: Kehendak Tuhan terkadang sulit atau berat untuk kita lakukan, tetapi jika kita punya hubungan baik dengan Tuhan, maka kita akan dapat melakukannya dengan hati yang murni dan tulus.


II.                MILIKI KETAATAN YANG MUTLAK PADA TUHAN (ay. 17)

·         Komentar Wyclliffe bahwa Ananias itu punya ketaatan yang langsung dan sungguh-sungguh.
·         Eksposisi ayat:
Ay. 11, ini perintah yang sulit karena harus menemui seorang yang jahat dan sangat menakutkan.
Ay. 13-14, argumentasi serta reaksi yang sangat wajar dan masuk akal.
Ay. 15-16, Tuhan seolah tidak terima argumentasi Ananias dan tetap menyuruh Ananias untuk pergi.
Ay. 17, Ananias taat, “lalu. . . “
·         Bandingkan dengan kisah Yunus, Ananias punya ketaatan yang langsung dan sungguh-sungguh.

Ilustrasi: Orang yang tunggu musibah dulu baru taat.
Penerapan: Taatlah secara langsung dan sungguh-sungguh dalam Pemberitaan Injil, memberi, mengampuni dan lain-lain.


III.             MILIKI KASIH YANG TULUS (ay. 17b)

·         Jika ay. 13-14, memaparkan kejahatan Paulus yang disampaikan Ananias pada Tuhan.
·         Ay. 17b, Ananias menyebut Paulus sebagai saudara. Kata saudara (adelfe) bukan sebagai gelar atau sebutan tetapi dipakai sebagai sapaan.
·         Bandingkan 22:13-14
Ay. 14, kata “kita” menunjukkan bahwa Ananias sudah merangkul dan menganggap Paulus sama dengan dirinya.
Ay. 16, dengan ramah Ananias meyakinkan Paulus.
·         Itu semua dimungkinkan karena Ananias punya kasih yang tulus, kasih pada Allah dibuktikan melalui kasih terhadap sesama. Kasih Ananias ditunjukkan dengan sikap ramah dan penuh pengampunan terhadap orang yang telah menganiaya saudara-saudaranya.

Ilustrasi: Kesaksian mama Pak Kardi.
Penerapan:

Penutup:
Dewasa berarti punya kemurnian hati dan terus berketetapan untuk melakukan kehendak Tuhan. Tuhan kita sudah menyatakan segala kehendak-Nya dalam Firman Tuhan, terkadang kehendak-Nya terasa sulit untuk kita lakukan. Terus memurnikan hati kita untuk punya ketetapan hati untuk melakukan kehendak-Nya. Terus jalin hubungan yang baik dengan Dia, teruslah berkomitmen untuk taat dan terus perbarui kasih kita pada Allah.

HARGA YANG HARUS DIBAYAR
DALAM PENDIRIAN GEREJA MULA-MULA
Kis. 11:19-30

Pendahuluan:
·         Jika berbicara tentang harga, image kita pasti adalah tentang sesuatu yang harus dibayar dengan uang atau barang. Jika kita ingin memiliki sesuatu (misalnya: barang), maka kita harus memberi uang atau barang lain sebagai ganti barang yang ingin kita miliki tersebut.
·         Jika berbicara tentang harga yang harus dibayar dalam pendirian jemaat mula-mula, biasanya banyak orang langsung berpikir tentang penderitaan atau aniaya seperti yang dialami para pendiri jemaat waktu yang lalu. Banyak pahlawan-pahlawan martir yang mati waktu itu. Saudara hal itu memang tidak salah, pengorbanan bahkan sampai kematian sekalipun dilakukan para pendahulu kita.
·         Paulus sebagai pendiri banyak jemaat mengalami aniaya dan penderitaan, banyak sekali jemaat yang ia dirikan (jemaat Efesus, Filipi, Korintus, Tesalonika, dll), dalam pendirian itu berbagai pengorbanan ia berikan.
·         Kalau kita ingin belajar dan melihat harga yang harus dibayar dalam pendirian jemaat mula-mula, kita bisa belajar dari dia, luar biasa pengorbanan yang ia berikan dalam mendirikan setiap jemaat (2 Kor. 11:23b-28).
·         Tetapi saat ini kita akan melihat dan merinci hal-hal yang patut diteladani atau harga yang harus dibayar dalam pendirian jemaat di Antiokhia.
·         Tiap jemaat yang didirikan pasti memiliki keistimewaan, jemaat Antiokhia memiliki keistimewaan yaitu:
1.      Kumpulan orang percaya yang pertama kali tergabung sebagai jemaat yang tidak hanya untuk orang Yahudi (ay. 20).
2.      Kelompok ini juga yang pertama disebut sebagai orang Kristen (ay. 26).
3.      Jemaat ini dimulai bukan oleh pelayanan seorang hamba Tuhan yang hebat/luar biasa, yang mulai jemaat ini adalah orang-orang biasa yang menjalankan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus.
·         Apa saja yang mereka kerjakan sehingga mereka berkembang menjadi jemaat yang besar?


Mereka mengerjakan hal-hal berikut ini:

I.                   MEREKA SETIA DALAM MEMBERITAKAN INJIL (ay. 19-21)

·         Memberitakan Injil merupakan mandat Yesus Kristus yang harus dilaksanakan setiap pengikut Yesus (Mat. 28:19-20). Injil adalah untuk semua bangsa tanpa kecuali, memberitakan Injil juga merupakan suatu kepercayaan Allah bagi kita. Kalau Allah mau, Dia bisa secara langsung menyelamatkan orang yang Dia mau selamatkan, tetapi Allah mempercayai kita dalam hal ini.
·         Jemaat Antiokhia ini unik, mereka setia dalam memberitakan Injil, ay. 19 menyatakan bahwa mereka yang tersebar memberitakan Injil hanya kepada orang Yahudi saja. Tapi ay. 20 menyatakan bahwa di Antiokhia mereka memberitakan Injil kepada orang bukan Yahudi saja. Yang dimaksud orang Yunani dalam bagian itu adalah orang-orang berkebudayaan Yunani, tetapi sebagian mereka berasal dari suku-suku bangsa bukan Yahudi. Orang-orang Siprus dan Kirene yang menjadi awal jemaat Antiokhia ini memakai bahasa Yunani sebagai bahasa sehari-hari sehingga memakai kecakapan itu untuk memberitakan Injil.
·         Gereja yang produktif dan bertumbuh adalah Gereja yang memberitakan Injil. Pertambahan atau pertumbuhan Gereja memang bisa secara biologis dengan anak-anak yang dilahirkan orang tua Kristen, bisa juga karena perpindahan jemaat, tetapi yang paling Tuhan inginkan adalah melalui pemberitaan Injil.

Penerapan: Ajakan untuk memberitakan Injil jemaat Antiokhia dimulai karena ada orang yang setia dalam memberitakan Injil. Mereka memakai kecakapan mereka (fasih berbahasa Yunani) untuk memberitakan Injil. Setiap kita punya kemampuan dan kesempatan yang sama, pakai talenta yang ada pada kita untuk memberitakan Injil. Tuhan akan menyertai kita (ay. 21) kasih terhadap sesama menghasilkan pemberitaan Injil.


II.                MEREKA MEMILIKI PEMIMPIN ROHANI YANG BAIK (ay. 22-26)

·         Jemaat Antiokhia memang tidak dimulai oleh pelayanan seorang hamba Tuhan yang hebat, tetapi sebagai suatu komunitas mereka tetap memerlukan pemimpin rohani. Barnabaslah yang dikirim untuk menjadi pemimpin (ay. 22).
·         Kalau dalam bagian pertama jemaat yang membayar harga dengan setia memberitakan Injil, dalam bagian kedua ini terlihat bahwa pemimpin juga harus rela membayar harga, pemimpin yang memiliki kualifikasi hidup yang baik. Kualifikasi hidup yang mestinya dimiliki adalah baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman (Kis. 6:3).
·         Kehidupan yang dimiliki Barnabas juga mestinya dimiliki oleh setiap orang percaya. Kehidupan yang baik merupakan sarana kesaksian yang efektif, apa artinya bercerita/berkata-kata banyak tentang Tuhan Yesus tapi kehidupan kita tidak baik?


III.             MEREKA SETIA DALAM MEMBERI (ay. 27-30)

·         Perhatikan ay. 29 yang dimaksud murid-murid di sini adalah jemaat yang ada saat itu, sekalipun mereka masih merupakan jemaat yang kecil, tetapi mereka rela untuk memberi.
·         Pemberian mereka itu menarik, mulanya mereka mendengar suara Tuhan melalui Nabi Agabus tentang adanya orang-orang yang menderita dan mereka bersepakat untuk memberi. Mereka memberi tidak dengan terpaksa, tapi memberi sesuai kemampuan, ini sesuai dengan Firman Tuhan.
·         Dalam pendirian jemaat mula-mula, sangat diperlukan kerelaan dalam memberi. Paulus saat mendirikan jemaat-jemaat memberi teladan dalam hal ini. Jemaat Makedonia juga terkenal suka memberi, memberi merupakan perintah dan kehendak Tuhan.

Penerapan: Ajakan untuk setia dalam memberi

Penutup: Memang harus ada harga yang dibayar dalam pendirian jemaat mula-mula. Mengawali memang suatu tugas yang berat, tetapi mulia.

TETAP TEGAR DALAM PENDERITAAN
Kis. 16:16-25
NP: 1 Kor. 16:58

Pendahuluan:
·         Ada sebagian orang berpikir bahwa mengikut Kristus atau menjadi orang Kristen identik dengan bebas dari penderitaan, mereka berpendapat bahwa sejak menjadi Kristen, mereka bebas dari masalah dan kesulitan. Itulah sebabnya mereka memutuskan untuk menjadi Kristen.
Jika itu motivasi kita menjadi Kristen, kita pasti akan kecewa. Mengikuti Kristus memang membuat kita bebas dari ikatan dosa atau Iblis, tapi bukan berarti tidak ada derita lagi.
·         Paulus berkata “kita dipanggil bukan saja untuk hidup senang bersama Dia, tetapi juga untuk menderita untuk Dia.”

Baca Flp. 1:29
·         Pertanyaan umum yang sering kita temukan adalah “mengapa saya harus menderita? Di mana Tuhan saat saya mengalami kesukaran atau penderitaan?” dan sebagainya. Bahkan mungkin saat ini kita sedang bergumul dengan hal tersebut.
Kita semua hampir pasti pernah mengalami penderitaan, jika saya bertanya siapa yang tidak pernah menderita pasti tidak ada yang berani angkat tangan.
·         Seorang penulis buku (Ajrth Fernando) mengatakan bahwa penderitaan adalah unsur pokok untuk mengikut Yesus, kalau kita ingin mengalami kehidupan sempurna yang Yesus janjikan, terlebih dulu kita harus mengalami penderitaan.
Penderitaan dialami Yesus ketika harus mati di kayu salib.
Penderitaan dialami Yusuf ketika ia menolak permintaan istri Potifar.
Penderitaan dialami Daud ketika ia dikejar dan akan dibinasakan oleh Saul.
Penderitaan dialami Yohanes pembaptis sehingga ia mati dipancung.
Penderitaan dialami Ayub ketika ia tetap setia pada Allah sehingga semua yang ia miliki sirna, termasuk anak-anak dan istrinya.
Penderitaan dialami Paulus dalam perjalanan pemberitaan Injil.
Penderitaan dialami hamba Tuhan saat ia ditolak jemaatnya.
Penderitaan dialami anak Tuhan ketika ia harus jujur di kampus atau sekolah.
Penderitaan dialami anak-anak Tuhan tatkala dengan setia mempertahankan iman di tengah-tengah lingkungannya.
Penderitaan dialami saudara-saudara kita di Poso.
Penderitaan dialami anak-anak Tuhan di negeri ini, dan...
Penderitaan juga kita alami di tempat ini (sharing sedikit tentang IMB).
Itu penafsiran yang benar dan harus kita tanggung.
·         Sebelum membahas tema kita “tetap tegar dalam penderitaan,” saya akan mengklasifikasikan jenis penderitaan.
a.       Penderitaan karena dosa
Misalnya: Mencuri      : dihukum
Korupsi       : dipecat
Menyontek : dapat nilai E
Itu penderitaan karena ulah kita sendiri, bukan itu penderitaan yang Kristus inginkan dari kita.
b.      Penderitaan karena taat
Misalnya: Orang lain boleh KKN sehingga kaya, kita tidak sehingga kita tidak sekaya mereka.
Orang lain boleh “minum,” kita tidak
Orang lain boleh nyontek, kita tidak
Orang lain boleh bebas beribadah, kita dianiaya karena ikut Kristus
Itu penderitaan yang harus kita alami dan itu sudah Yesus katakan jauh sebelum kita mengalaminya.
Baca Mat. 5:11-12; 24:9
·         Alkitab mencatat ada beberapa macam penyebab penderitaan:
a.       Karena dosanya (1 Kor. 11:28-30)
b.      Untuk dimurnikan (Rm. 5:3-4, Yak. 1:2-4)
c.       Untuk menunjukkan perlunya keterikatan dengan Tuhan (Ayb. 1-2)
d.      Untuk perluasan Injil (2 Kor. 4:10)
e.       Karena kuasa kegelapan membenci kita (2 Tim. 3:12)
f.       Cara untuk menyebabkan kita dengan Kristus (Flp. 3:10)
Tidak perlu orang Kristen mencari penderitaan, cepat atau lambat penderitaan itu akan datang.
·         Saudara-saudara yang kekasih terlepas dari semua itu, pagi ini kita akan melihat pribadi-pribadi yang bisa dan mampu untuk tetap tegar dalam penderitaan.
Baca nats Kis. 16:16-25
Paulus dan Silas adalah contoh pribadi yang mampu untuk tetap tegar dalam penderitaan di antara sekian banyak orang-orang yang tegar menghadapi penderitaan.

Ulasan tentang nats:
Dalam perjalanan misi ke-2, Paulus tiba di kota Filipi, di kota ini mereka memberitakan Injil dan seorang wanita bernama Lidya bertobat. Suatu hari mereka pergi ke rumah sembahyang dan bertemu dengan tukang tenun. Tukang tenun itu mengganggu Paulus dan Silas, akhirnya roh yang ada padanya mereka usir, pemilik wanita penenun itu akhirnya marah dan memasukkan mereka dalam penjara. Sebelum dijebloskan dalam penjara, mereka dianiaya terlebih dahulu.
Mereka difitnah (ay. 20-21)
Mereka didera (ay. 22-23)
Hukum penderaan orang Yahudi adalah 40 kurang 1 pukulan (2 Kor 11:24), hukum penderaan Romawi terserah hakimnya dan biasanya sangat kejam.

Kita lihat Paulus dan Silas mengalami penderitaan yang hebat,penderitaan secara lahir dan batin mereka alami. Secara lahir mereka sakit karena aniaya, secara batin mereka juga sakit karena perlakuan tidak adil, dia difitnah dan mereka diperlakukan tidak adil. Ay. 37 mereka adalah warganegara Roma, namun mereka diadili di negeri Roma sendiri, dianggap sebagai orang Yahudi.

Dalam hidup bermasyarakat, penjara sering dianggap sebagai tempat penderitaan yang hebat, orang yang masuk penjara dianggap tidak berharga lagi. Apalagi penjara saat itu biasanya di bawah tanah, orang yang masuk penjara tentu mengalami penderitaan lahir dan batin. Paulus dan Silas mengalaminya tetapi yang sungguh luar biasa adalah karena “mereka tetap tegar dalam penderitaan.” Bahkan ay. 25 menyatakan bahwa mereka tetap memuji dan memuliakan Allah sampai mujizat Allah dinyatakan.

Ilustrasi:
Demikian pula ada beberapa hal yang membuat Paulus dan Silas bahkan kita semua dapat “tetap tegar di tengah penderitaan.”


Bagaimana dapat tegar dalam penderitaan?

I.                   MEMAHAMI PENYEBAB PENDERITAAN ITU (Kol. 1:24)

Ilustrasi: Mengetahui atau mencari penyebab sesuatu itu penting.
Contoh:
Jika motor kita mogok pasti kita cari penyebabnya, jika anak kita menangis kita cari juga penyebabnya. Demikian juga jika kita menderita, apa sebabnya? Biasanya setelah kita memahami penyebab sesuatu, kita akan diam dan tidak banyak protes. Kita bisa mengambil sikap yang tepat jika tahu penyebabnya.

·         Seperti telah disebutkan di atas, ada beberapa macam penyebab penderitaan, ada orang menderita karena dosanya, adapula yang justru karena dia taat. Pada waktu itu Paulus dan Silas benar-benar memahami bahwa mereka menderita karena mereka taat dalam pemberitaan Injil. Hal itu menyebabkan mereka mampu untuk tetap tegar dan bersukacita.
Baca Kol. 1:24 menderita karena Kristus seharusnya membuat kita bangga, bukan putus asa. Bahkan setelah itu, Paulus menulis surat kepada jemaat di Filipi bahwa menderita itu adalah kasih karunia. Baca Flp. 1:29.

Penerapan: Mari koreksi diri, apa penyebab kita menderita, mungkin kita sombong sehingga menderita karena dikucilkan atau karena kita setia beribadah sehingga kita dikucilkan.


II.                MENELADANI KRISTUS DALAM PENDERITAAN

·         Banyak orang yang lebih dahulu menderita karena kebenaran, Stefanus menderita karena kebenaran atau berita Injil yang dia sampaikan. Dalam Kis. 7:58 saat Stefanus menderita aniaya, Paulus (waktu itu namanya Saulus) melihatnya. Tentu daja saat Paulus menderita ia ingat peristiwa penderitaan Stefanus.
·         Mengingat kemenangan orang lain terhadap penderitaan membangkitkan semangat kita untuk juga “tegar dalam penderitaan.”
·         Saya pernah menderita, saudara pernah menderita, banyak orang pernah menderita, tetapi orang yang paling berat penderitaannya adalah Kristus. Penderitaan Kristus tidak tertandingi oleh siapapun. Kristus adalah Tuhan, tetapi dalam Kemahakuasaan-Nya itu Ia harus menderita, disalib sampai mati.
Penderitaan Kristus adalah:
·         Difitnah, dihina, diolok-olok, diadili dengan tidak adil, dikhianati murid-Nya, dicambuk, diludahi, disalib dan lain-lain.
Yesaya menyatakan dalam nubuatnya bahwa wajah Kristus bukan seperti anak manusia lagi.
·         Kita adalah pengikut Yesus Kristus, jika pemimpin kita telah lebih dulu menderita, Alkitab mengatakan bahwa untuk mencapai kesempurnaan kita juga harus mengambil bagian dalam penderitaan-Nya juga.

Penerapan: Jika kita dalam penderitaan, ingat bahwa bukan kita yang paling menderita, Kristus yang paling menderita, jangan putus asa.


III.             MENGINGAT KASIH KRISTUS (2 Kor. 12:9; Rm. 8:35, 39)

Ilustrasi: Kisah tentang Polykarpus
Dia seorang bapa Gereja, saat akan dihukum dalam minyak panas dipenggorengan, dia berkata “86 tahun saya ikut Kristus, Kristus selalu mengasihi dan tidak pernah mengecewakan saya, saya pun tidak akan mengecewakan Dia.”

Saudara-saudara yang kekasih, Kristus menyediakan kasih karunia dalam segala penderitaan dan kelemahan (Baca 2 Kor. 12:9)

Penutup:
Saat menderita jangan putus asa, jika kita hanya berorientasikan pada masalah atau penderitaan, masalah itu akan nampak makin besar. Tapi kalau kita berorientasikan pada kasih Kristus, maka meski masalah besar Kristus tetap lebih besar.































Komentar

Postingan populer dari blog ini

kumpulan khotbah ekspositori melayani diri sendiri atau Kristus

MELAYANI DIRI SENDIRI ATAU MELAYANI KRISTUS? 1 Ptr. 2:11-17 Pendahuluan : Ada banyak orang Kristen yang merasa sedang dan telah melayani Kristus. Namun sebenarnya mereka belum melayani Kristus dalam hidupnya, mereka berpikir bahwa dengan pergi ke Gereja, memberi persembahan, mengikut kegiatan-kegiatan ibadah sepanjang minggu berarti sudah melayani Kristus. Memang hal-hal seperti itu tidak salah, malahan harus kita lakukan, tetapi masalahnya melayani Kristus tidaklah cukup sampai di situ saja. Ketika kita memutuskan untuk melayani Kristus, berarti secara otomatis kita memposisikan diri menjadi hamba, Kristus adalah tuan kita. Jika diri kita atau keegoisan masih menjadi tuan dalam hidup kita, maka kita belumlah melayani Kristus, melainkan melayani diri sendiri. Seorang hamba adalah seorang yang berdedikasi kepada orang lain, dia membaktikan hidupnya bagi kesejahteraan dan keperluan orang lain. Jika kita melayani Kristus, berarti kita siap untuk membaktikan hidup kita...

khotbah ekspositori hidup benar dan setia

HIDUP BENAR DAN SETIA Luk. 2:25-32 Pendahuluan ·          Kriteria calon karyawan atau pegawai (hidupnya baik, jujur, setia, rajin, sopan dan lain-lain). ·          Dalam Alkitab ada beberapa pribadi yang disebut saleh atau setia atau benar atau takut akan Tuhan, antara lain: Nuh: benar, tidak bercela (Kej. 6:9) Henokh: bergaul dengan Allah (Kej. 5:24) Yusuf: tulus hatinya (Mat. 1:19) Ayub: saleh, jujur, takut akan Tuhan, menjauhi kejahatan (Kitab Ayub) ·          Tema: hidup benar dan setia Benar adalah kriteria yang baik atau kualitas hidup yang baik Setia adalah bertahan sampai akhir Simeon (Luk. 2:25-32) ·          Beberapa nama Simeon di Alkitab: Putra ke-2 Yakub dari Lea (kej. 29:33) Suku Simeon (Bil. 1:22-23) Leluhur Yesus (Luk. 3:30) Murid di Antiokhia (Kis. 13) Penduduk Yerusa...

khotbah ekspositori komitmen

KOMITMENT Surat Kepada Jemaat di Filipi Pendahuluan : Ilustrasi : Tentang lomba lari, ada banyak tantangan ketika seseorang berkeputusan untuk komitmen terhadap sesuatu. Komitmen artinya keterikatan dengan sesuatu untuk dilakukan, kita sebagai orang percaya terikat dengan komitmen terhadap banyak hal yaitu Tuhan, keluarga, pekerjaan, gereja, organisasi, dan lain-lain. Kita akan belajar dari sekelompok orang yang punya komitmen luar biasa terhadap Tuhan, pelayanan, persekutuan, dan lain-lain, mereka adalah jemaat Filipi. Sekilas tentang jemaat Filipi: ·          Paulus yang mendirikan jemaat tersebut, nama Filipi dari Filipus (ayah Alexander Agung). ·          Kota strategis, banyak tambang emas, gerbang menuju Eropa. ·          Meskipun jajahan Romawi tapi bebas bayar pajak dan dibangun seperti Roma kecil. ·      ...