Langsung ke konten utama

khotbah ekspositori kuasa setan



KUASA SETAN
Mat. 4:1-11

Pendahuluan:
·         Apa yang muncul dalam benak kita saat mendengar setan? Ada banyak persepsi tentang setan. Di Amerika, setan adalah tawanan pesta Halloween. Di Jawa, setan adalah Nyai Roro Kidul, dan lain-lain.
·         Alkitab menyatakan bahwa setan itu ada, buktinya setan dibahas dalam Alkitab. Yesus mengusir orang yang kerasukan setan, Yesus dicobai oleh setan. Dalam Firman Tuhan istilah setan berati musuh, Dia adalah malaikat yang jatuh karena pemberontakan pada Allah.
·         Setan itu licik (Ef. 6:10-12), punya kuasa (ay. 12) dan dia sangat jahat.

Strategi setan:
Pada dasarnya setan atau Iblis (pimpinannya) dan roh jahat (yang mengganggu kita), ingin menghancurkan manusia. Namun usaha ini dikerjakan dengan jalan:
·         Menipu kita (Yoh. 8:44)
Setan itu jahat, pemberian-pemberian atau mujizat-mujizat palsu dikerjakan supaya manusia tertarik dan ada kesempatan bagi dia untuk menghancurkan kita. dia menipu dengan memutarbalikkan Firman Tuhan (kasus Adam).
Contoh: Cari pesugihan, astrologi, ramal, pekkong. Kesaksian-kesaksian mantan-mantan dukun atau paranormal yang bertobat. Cari pesugihan harus ada tumbalnya, pengobatan alternatif.
·         Mencobai kita (secara langsung maupun tidak) Mat, 4:2. Supaya persekutuan dengan Allah terganggu.
·         Mengikat kita, membuat kita melakukan dosa yang berulang-ulang.
·         Menuduh kita, dengan cara memunculkan pikiran-pikiran negatif pada kita.
·         Membuat perselisihan.
·         Merampas Firman Allah yang ditaburkan (Mat. 13:19).
·         Gangguan pada tubuh (Luk. 13:16), dan lain-lain.
Pada intinya adalah untuk memperdaya manusia, membodoh-bodohi manusia supaya melawan Allah.
Kuasa setan itu dasyat atau tidak? Kuasa Allah lebih dasyat lagi.
1 Ptr. 5:8, menyatakan bahwa setan selalu berjuang 24 jam untuk menghancurkan kita dengan segala tipu dayanya.


Bagaimana bisa menang atas kuasa setan?
(Teladan atau pengalaman Yesus dalam menghadapi
setan atau Iblis)

I.                   YESUS PENUH DENGAN ROH KUDUS (c. f: Luk. 4:1)

Kisah ini terjadi setelah pembaptisan Yesus, setelah Yesus diurapi. Roh Kudus itu lebih dasyat dari segala sesuatu (1 Yoh. 4:4), setan atau Iblis takut pada orang-orang yang penuh dengan Roh Kudus.

Ilustrasi: Kesaksian Daud Toni, Pdt Eko Hidayat, kesaksian pribadi.
Saudara harus penuh dengan Roh Kudus artinya kondisi atau keadaan di mana seluruh keberadaan kita (tubuh, jiwa, roh) selalu dikontrol atau dikendalikan dengan Roh Kudus.

Penerapan: Ajakan untuk selalu penuh dengan Roh Kudus.


II.                YESUS MENGERTI STRATEGI SETAN (ay. 3, 6, 9)

Setan punya strategi untuk menjatuhkan kita dengan menggunakan hal-hal yang menjadi kelemahan manusia.
Ay. 3, tubuh atau daging
Ay. 6, kecenderungan manusia untuk menjadi sombong
Ay. 9, materi
Tiap manusia punya daerah lemah (contoh: Daud, Nuh, Elia, dan lain-lain), karena Yesus habis puasa, Yesus lemah secara tubuh. Setan pakai strategi untuk menjatuhkannya (ubah batu menjadi roti), Yesus menang karena menyadari strategi itu, bagi Dia yang utama adalah Mat. 6:33.

Ilustrasi: Daerah lemah manusia.

Penerapan: Ajakan untuk menyadari daerah lemah kita dan kelicikan setan untuk menjatuhkan daerah lemah tersebut.


III.             YESUS MENGERTI, MEMAHAMI, HAFAL, MENGANDALKAN FIRMAN TUHAN (ay. 4, 7, 10)

Semua jawaban Yesus adalah Firman Tuhan. Ay. 4 (Ul. 8:3), ay. 7 (Ul. 6:16), ay. 10 (Ul. 6:13). Kata ada tertulis menyatakan bahwa jawaban Yesus itu bukan karangan atau rekayasa.
Ay. 7, Iblis memancing dengan menyatakan tawaran yang kelihatannya sesuai Firman Tuhan (ini tipu daya saja), kita harus memahami Firman dengan benar supaya tipu daya ini bisa kita kalahkan.

Contoh: Menuduh kita, ingat 1 Yoh. 1:9, sulit memberi. . .

Penerapan: Ajakan untuk menghafal ayat, melakukan Firman Tuhan, sebagai Firman itu menjadi rhema akan hidup kita.












Judul : SYARAT MENGIKUT YESUS
Nats : Mat. 4:18-22.
Kalimat Peralihan :

Pendahuluan
Suatu profesi tertentu menuntut kualifikasi-kualifikasi khusus. Misalnya seorang pilot haruslah cerdas, pintar, pandai mengambil keputusan, penampilan menarik, dan lain-lain. Jika kualifikasi tersebut tidak dipenuhi, maka jangan harap orang tersebut akan menyandang jabatan sebagai pilot. Demikian pula menjadi murid Kristus, ada  bebberapa kualifikasi atau persyaratan yang harus kita penuhi sehingga kita menyandang predikat sebagai murid Kristus.
Siapakah yang disebut dengan istilah murid Kristus itu? Beberapa orang berfikir bahwa murid Kristus identik dengan kedua belas rasul, ada yang mengira juga orang-orang yang mengikut Kristus pada saat Kristus ada di muka bumi ini. Istilah murid dalam Alkitab sudah ada mulai dalam Perjanjian Lama, hubungan guru murid termasuk ciri yang umum dalam dunia kuno.
Waktu itu para filsuf Yunani dan rabi Yahudi mengumpulkan sejumlah pelajar baginya. Kebiasaan ini masih terus berlangsung pada zaman PB, kata (mathetes) yang digunakan untuk murid, biasanya mengacu pada orang yang menerima ajaran dari orang lain. Dengan demikian murid Kristus berarti orang yang menerima ajaran dari Kristus, hidup seperti Kristus, dan mengikut-Nya untuk selamanya. Apa sajakah syarat yang harus kita penuhi sehingga kita layak disebut murid Kristus?

I.Bersedia untuk mengikut Yesus (Mmaat. 4:20)
Dalam banyak bagian Alkitab, tersirat pengertian bahwa murid artinya pengikut. Pada saat Yesus memulai pengajran-Nya, hal pertama yang Ia lakukan adalah memilih murid, orang yang bersedia menjadi murid-Nya mengikut Dia.
Waktu itu Yesus melihat Simon dan Andreas yang sedang sibuk dengan pekerjaan mereka sebagai nelayan. Tetapi saat Yesus memanggil, mereka segera menanggapi panggilan tersebut. Respon yang sangat positif dari mereka ini yang mestinya kita ikuti juga. Coba bandingkan dengan kisah yang terjadi dalam Mat. 8, di mana ada seorang yang ingin mengikut Yesus, tetapi menanyakana berbagai harga yang harus dibayar, berbagai hal yang harus ditinggalkan, Yesus tidak menerima orang-orang yang demikian.
Mengikut Yesus artinya meninggalkan segala yang sementara dikerjakan dan mengiring Yesus kemana pun Yesus pergi. Pengikutan ini mengandung unsur pemisahan diri Simon, Andreas, Yohanes dan Yakobus saat dipanggil mereka segera memisahkan diri dari pekerjaan, keluarga, teman-teman, lingkungan dan lain-lain, serta mengikut Yesus tanpa banyak bertanya. Banyak orang yang mau mengikut Yesus, tapi tidak mau berpisah dengan apa yang seharusnya ditinggalkan.
Sebagai pembandingnya baca Mat. 10:34, Yesus datang untuk membawa pemisahan, apakah berarti kita harus meninggalkan keluarga, pekerjaan dan lain-lain secara harafiah? Tentu saja tidak demikian. Yang dimaksudkan adalah bahwa kita harus memisahkan diri dari hal-hal yang mungkin akan menghalangi pengikutan kita kepada Yesus, dengan kata lain Yesus hanya yang lebih kita utamanakan.

Ilustrasi
Ada orang yang mau mengikut Yesus tapi tidak mau meninggalkan opo-opo (jimat, pegangan), mereka melayani dua tuan. Ada pula yang mau jadi murid Yesus tapi tidak mau berpisah dengan kebiasaan lama (rokok, kupon putih, mabuk, wanita lain, dan lain-lain).

Aplikasi
Ada pula yang mau jadi murid Yesus, tapi menunda waktu tunggu kalau sudah tua, semua persoalan selesai dan lain-lain (ini meruapakan alasan klasik yang sering kita jumpai di dalam kehidupan kita). Kalau kita mau menunggu persoalan hidup selesai, tentu kita tidak jadi mengikut Yesus, karena selama kita hidup tentu persoalan kita tidak akan pernah selesai. Orang yang bersedia mengikut Yesus mereka yang meninggalkan kehidupan lamanya.

II.Bersedia untuk mengasihi sesama (Yoh. 13:35)
Sekalipun seorang murid tidak akan melebihi gurunya, tetapi seorang murid pasti akan mencerminkan gurunya. Demikian juga dengan murid Kristus, hal paling menonjol dalam diri Yesus yang tidak dimiliki para pemimpin atau guru pada waktu itu adalah kasih-Nya. Kasih Yesus sangat besar dan telah teruji. Kedatangan dan pengurbanan-Nya bahkan sampai kematian-Nya menjadi bukti kasih yang besar itu.
Dalam bagian ini kata yang dipakai untuk kasih adalah agape. Kasih ini harus merupakan ciri khas para murid Kristus, kasih ini pada dasarnya adalah kasih yang membari diri dan rela berkurban demi kebaikan orang lain. Kasih inillah yang harus dimiliki orang yang menyebut diri sebagai murid Kristus. Orang Kristen harus saling menolong di dalam pencobaan, berhati-hati terhadap perasaan dan reputasi satu sama lain serta bersedia menyangkali diri unruk meningkatkan kesejahteraan sesama saudara.

Ilustrasi
Pada suatu hari, seorang ayah memanggil anaknya yang baru pulang dari bekerja. “Benny”, katanya, “Coba tolong kirimkan surat penting ini!” Dengan uring-uringan si anak menjawab, “Ayah ini bagaimana sih, Ben’kan baru pulang dari bekerja. Tubuh terasa letih, sekarang disuruh-suruh lagi”. Dengan penuh pengertian si ayah mengatakan, “Kalau begitu, tidak apalah. Nanti ayah suruh adikmu saja yang mengirimnya”.
Baru saja Benny melempar tubuhnya di pembaringan untuk istirahat. Tiba-tiba telepon berdering. Dengan perasaan gusar ia mengangkat telepon. Dengan suara keras dan kasar ia berkata, “Siapa?” Diseberang sana terdengar suara lembut menjawab, Ben, aku Lucy!” Celaka pacarnya yang menelepon, dengan cepat ia mengubah suaranya, “Oh, dik Lucy, ada apa?”.”Ben, aku memerlukan pertolonganmu nih! Jika engkau tidak letih, tolong antarkan aku ke rumah kakak”. Dengan semangat yang berkobar-kobar ia berkata, “Oh, tentu! Aku akan mengantarmu dan aku segera menjemputmu!”.
Si ayah merasa terheran-heran melihat anaknya yang masuk kamar untuk istirahat, tetapi sekarang terburu-buru keluar rumah dan bertanya, “Benny, katanya kamu letih, mau istirahat, kenapa kok mau keluar lagi?” Dengan muka merah Benny menjawab, “Aku ada urusan penting ayah, lebih penting dari istirahat”. Si ayah hanya dapat mengeleng-gelengkan kepalanya.
“Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa la telah menyerahkan nyawa-Nya. untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. (Yohanes 3:16 ).

Aplikasi
Dalam kenyataaan yang ada, dalam komunitas orang Kristen sendiri kasih agape ini sulit untuk ditemui, apalagi dengan orang lain. Tentu saja kasih tidak perlu banyak dijelaskan, karena setiap orang percaya sudah sering mendengar tentang kasih. Hukum kasih yang merupakan hukum tertinggi bagi kita pasti sudah kita hafalkan, tinggal kita terapkan saja.

III.Bersedia untuk menghasilkan buah (Yoh. 15:8)

Ilustrasi
Seorang petani yang menanam dan memelihara tanaman, pasti hanya berharap tanaman tersebut akan menghasilkan buah, alangkah kecewanya dia jika pohon yang ditanam itu tidak pernah berbuah atau menghasilkan seseuatu. Pada waktu Tuhan menciptakan pohon-pohon, maka Ia memerintahkan pohon itu untuk berbuah, itulah sebabnya Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah. Dalam buah ada benih, maka urutannya adalah pohon-pohon benih, di dalam benih tersimpan hidup yang baru, di dalam hidup yang baru tersimpan potensi untuk berbuah. Inilah cara Tuhan menciptakan sesuatu.

Berbuah tidak hanya merupakan kualiofikasi atau syarat seorang murid Kristus, tetapi juga memiliki nilai tambah, yaitu membuat Bapa di surga dimuliakan. Sebagaimana Allah menciptakan pohon untuk berbuah, Tuhan juga menciptakan kita sebagai cipotaan baru untuk menghasilkan buah. Buah apa saja yang mestinya kita hasilkan? Banyak agama yang mengajarkana bahwa buah manusia yang beriman hanya satu yaitu hidup yang baik saja, tetapi Yesus ,mengajarkan tentang banyaknya buah yang perlu kita hasilkan. Ada buah pertobatan, buah pengudusan, buah terang, buah kebenaran atau keadilan, buah bibir, buah sejahtera, buah Injil dan juga buah-buah Roh Kudus yang nyata dalam Gal. 5:22.

Aplikasi
Sebenarnya tidak perlu ada teori atau ketentuan yang harus dipenuhi seseorang supaya dapat berbuah. Kemampuan berbuah itu secara otomartis Allah tanam dalam diri kita saat kita lahir baru. Jika sampai saat ini beluim berbuah, pasti ada yang menghalangi8. Ibarat tanaman yang seharusnya menghasilkan buah, jika tidak pernah bebruah pasti ada sebabnya, apakah kurang makanan, ada hama, dan lain-lain.
Yoh. 15:2 menegaskan bahwa jika kita tidak berbuah maka kita tidak layak atau tidak berguna dan sudah sepantasnya dipotong dan dibakar. Bebruah juga berarti menghasilkan orang lain, setiap orang dewasa yang normal pasti punya kemampuan untuk menghasilkan keturunan, kedewasaan kita secara rohani juga dapat dilihat dari berapa buah atau keturunan yang sudah kjita hasilkan. Sudah adakah orang yang saudara bawa pada Kristus selama ini?
Jangan pernah kita berani berkata bahwa kita murid Kristus jika syarat-syarat yang diminta Kristus belum kita penuhi.












































Judul : MENARIK SIMPATI ORANG KEPADA KRISTUS
Nats : Mat. 4:23-25,NP: Mat. 28:19-20.
Kalimat Peralihan : Bagaimana cara Kristus menarik simpati orang lain?

Pendahuluan
·         Ada berbagai cara yang dilakukan orang untuk menarik perhatian atau simpati orang lain.
·         Dalam perdagangan kita melihat ada discount sampai 70%, ada berhadiah gratis untuk pembelian satu produk tertentu, ada sayembara berhadiah jika membeli sabun, shampo dan lain-lain. Discount, hadiah, sayembara dan lain-lain tujuannya adalah satu yaitu untuk menarik perhatian, supaya produknya laku dan diminati orang lain.
·         Seorang wanita berdandan dan bergaya sexsi, pria berlagak kaya, untuk menarik perhatian orang lain.
Hal itu memang tidak salah, tetapi sebagai orang percaya hal penting yang perlu kita renungkan adalah apakah kita sudah berusaha untuk menarik simpati orang lain kepada Kristus?
·         Pada saat memanggil murid-muridNya yang pertama, Yesus berkata... (Mat. 4:19). Bagi kita saat ini hal itu mengajarkan bahwa apapun jabatan kita (gembala sidang, penginjil, pengurus, jemaat awam dan sebagainya) kita semua punya tugas untuk menuntun orang kepada Kristus, untuk dapat menuntun orang lain kepada Kristus hal yang pertama dan utama yang harus kita lakukan adalah menarik simpati atau perhatian orang lain kepada Kristus.

Bagaimana cara dilakukan Gereja-gereja untuk menarik simpati orang lain pada Kristus, misalnya membangun gedung Gereja yang megah dengan fasilitas yang memadai, membagi sembako bagi orang-orang yang membutuhkan, menjanjikan doorprize untuk pengunjung Gereja, menjamu dengan makanan dan minuman dan sebagainya, kita tidak bisa menyalahkan hal-hal tersebut. Tapi pagi ini kita akan belajar bagaimana menarik simpati orang lain untuk datang pada Kristus, dengan meneladani hal-hal yang Kristus lakukan.

Baca: Mat. 4:23-25.
·         Ay. 25 menyatakan dengan tegas bahwa banyak orang, bahkan berbondong-bondong orang mengikuti Dia, Yesus berhasil menarik simpati orang lain kepada Dia. Ini hal yang luar biasa, karena Yesus saat itu bukan orang yang top dalam masyarakat.
·         Memang mungkin kita tidak dapat melakukan hal yang Kristus lakukan, tetapi kita dapat belajar tentang prinsipnya yang mampu untuk kita lakukan.
Kristus menarik simpati orang lain pada-Nya dengan cara:

I.MENGASIHI ORANG-ORANG (ay.23)
·         Ay. 23 mengatakan Kristus melenyapkan segala penyakit atau menyembuhkan banyak orang. Hal ini Dia lakukan karena Dia punya kuasa untuk itu, tapi juga karena Dia mengasihi orang banyak itu.
·         Ada suatu pernyataan atau ungkapan demikian “kasih menarik orang seperti magnit yang kuat, kekurangan kasih membuat orang menjauh.” Pernyatan ini adalah hal yang cukup indah dan dapat dibuktikan kebenarannya.

Ilustrasi
Suami dan istri bisa terus terikat dalam suatu ikatan kuat karena ada kasih. Seorang penulis buku mengatakan bahwa pengikat suatu rumah tangga adalah kasih.

·         Bukti bahwa Kristus menarik simpati banyak orang pada-Nya dengan mengasihi mereka adalah:
a.       Dia menangis karena kematianLazarus dan Dia membangkitkannya (Yoh. 11).
b.      Dia mengampuni Zakeus, wanita yang berdosa dan orang yang membenci Dia.
c.       Dalam Mrk. 10:13-16 anak-anak datang pada-Nya secara alamiah, anak-anak kecil hanya mau datang dan dekat kepada orang yang mengasihinya.
d.      Dan tentu banyak bukti lain, termasuk kalau Dia mengampuni dan menebus kita dari segala dosa kita.
·         Perintah supaya saling mengasihi adalah perintah yang paling sering diulang dalam Perjanjian Baru, perintah ini muncul kurang lebih 55 kali. Hukum yang utama dan terutama adalah kasih, kita punya segalanya, tanpa kasih sia-sia saja (1 Kor. 13), jika kita tidak mengasihi, kita tidak mengenal Allah (1 Yoh. 4:8).
·         Apakah mengasihi itu?
Kasih bukan sekadar suatu perasaan, kasih adalah perilaku. Mengasihi berarti menjadi sensitif terhadap kebutuhan orang lain dan lebih mengutamakannya daripada kebutuhan kita sendiri. Jadi kasih tidak sekadar slogan “I loveyou.”

Ilustrasi
Rick Warren, seorang pakar dalam pertumbuhan Gereja bersaksi, bahwa salah satu kunci sukses pertumbuhan Gerejanya adalah karena dia dan jemaat menerapkan perintah mengasihi terhadap sesama dan terlebih para pengunjung baru. Baik Gereja kecil maupun besar, dapat makin bertumbuh dengan menerapkan perintah “mengasihi.

Aplikasi
·         Ajakan untuk mengasihi pendatang baru dengan bercakap-cakap, bersalaman dan lain-lain.
·         Ajakan untuk mengasihi orang yang berdosa sekalipun, seperti Yesus juga ramah dan mengasihi orang berdosa, Yesus mengasihi orang berdosa, tapi tidak menyetujui perbuatan dosanya.

II.YESUS MEMENUHI KEBUTUHAN ORANG BANYAK (ay.23)
·         Ay. 23 kembali mengatakan. Yesus memberitakan Injil.
·         “Injil” merupakan kebutuhan semua orang”
·         Semua orang apapun jabatan suku, agama, ras, golongan.
·          
Ilustrasi
Setiap manusia pasti punya kebutuhan baik primer maupun sekunder, kebutuhan dapat dibedakan sebagai kebutuhan yang urgen atau mendesak atau tidak.
Setiap orang dapat dimenangkan bagi Kristus jika kita menemukan kunci untuk membuka hatinya, kunci yang sangat cocok adalah mulai dengan kebutuhan yang sangat dirasakan atau diperlukan orang itu.
Dalam pelayanan-Nya Yesus memberi makan orang, menghibur orang, menolong, mengampuni dan lain-lain. Masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan orang yang dilayani saat itu. Sadarkah kita bahwa di tengah dunia yang sulit dan banyak masalah, sesungguhnya manusia membutuhkan Injil. Berita tentang pengampunan dosa penebus dosa yang Yesus sudah berikan.

Aplikasi
·         Lihat sekeliling kita, banyak orang yang membutuhkan kasih, perhatian, pengampunan dan lain-lain. Selami mereka sehingga dengan memenuhi kebutuhan mereka, kita memperoleh jalan masuk untuk memberitakan Injil.
·         Orang lain tidak hanya butuh ayat-ayat Alkitab, orang lapar perlu makan, orang menderita perlu bantuan, berikan sesuai dengan kemampuan kita.
·         Gereja kita akan berkembang dari segi kualitas dan kuantitas kalau kita mengerti kebutuhan orang banyak yaitu Injil.

III.YESUS MENGAJAR DENGAN CARA YANG UNIK (ay.23)
·         Ay. 23 juga menyatakan bahwa Yesus mengajar dalam rumah ibadat, perihal tentang Yesus mengajar banyak kita jumpai dalam Alkitab.
·         Waktu itu banyak juga pemimpin-pemimpin Yahudi dan para imam yang mengajar, tapi cara Yesus mengajar sangat unik dan menarik sehingga banyak orang takjub pada-Nya (Mat. 7:28, 22:23; Mrk. 11:18, 12:37).
·         Salah satu cara untuk membawa orang pada Yesus adalah dengan mengajar mereka. Setiap orang dapat mengajar, pendeta dan para hamba Tuhan mengajar di mimbar, para guru sekolah minggu mengajar di sekolah minggu. Dan kita semua dapat mengajar orang lain, yang harus kita perhatikan adalah bahwa cara mengajar kita mestinya unik dan menarik.
·         Yesus unik dalam mengajar karena Dia pakai perumpamaan, ajaran yang sederhana namun dalam dan juga mengajar dengan penuh kasih.

Ilustrasi
Guru mengajar dengan alat peraga untuk menarik perhatian murid pada pelajaran itu.
·         Kita dapat mengajar dengan cara yang unik, dengan memakai alat peraga yaitu hidup kita.
·         Contoh nyata dalam Alkitab terlihat dari Yohanes 4, saat Yesus bercakap-cakap dengan perempuan Samaria.
Baca ay. 39
Dalam kisah itu nyatalah bahwa banyak orang Samaria datang pada Yesus karena pemberitaan dan ajaran wanita Samaria itu.
·         Perempuan Samaria itu mengajar dengan cara yang indah, yaitu dengan adanya perubahan yang terjadi dalam hidupnya. Dia bersaksi tentang Yesus, tentang hidupnya yang berubah, dan orang lain banyak tertarik dan datang pada Yesus.

Aplikasi
Mari kita mengajar dan membawa orang datang pada Yesus, ajaran kita harus unik dan menarik yaitu hidup kita yang berubah sebagai alat peraga.








KAMU ADALAH TERANG DUNIA
Mat. 5:14-16

Pendahuluan:
·         Kondisi dunia yang mengalami degradasi atau kemunduran moral, contoh: narkoba, free seks, kekerasan dan laki-laki.
·         Bagaimana kita yang ada di dalamnya? Yesus berkata: kamu (kalian) adalah terang dunia, menggunakan kala kini.
·         Hal ini adalah kehormatan dan kebanggaan bagi kita. ini hakekat terbesar kita, mengapa? Yesus memerintahkan agar orang percaya menjadi sesuatu yang sebenarnya adalah hakekat Yesus, Yesuslah terang dunia itu (Yoh. 9:5).
·         Yesus tidak berlebihan saat itu karena ungkapan tersebut sudah biasa bagi orang-orang Yahudi, mereka bahkan selalu mengklaim diri sebagai terang bagi bangsa-bangsa lain.


Konsekuensi sebagai terang dunia?

I.HARUS TERLIHAT (ay. 14)
·         FAYH: Kalian adalah terang dunia, yang nampak kepada semua orang seperti sebuah kota di atas bukit bercahaya pada malam hari. Janganlah terang itu kalian sembunyikan, melainkan biarkanlah terang itu bercahaya bagi semjua orang.
·         Maksud dari terang yang utama adalah untuk dilihat.

Ilustrasi
Pada malam hari kota-kota di bukit menjadi kelihatan atau tidak tersembunyi karena ada api atau terang.
·         Zaman dulu terang adalah api. Jika ditutup pasti mati atau padam.
·         Hal di atas bicara tentang fungsi atau peran orang Kristen yang harus nampak.

Ilustrasi
Orang malu mengaku Kristen, tetapi kita tidak boleh malu. 1 Korintus: Surat Kristus yang terbuka atau dibaca semua. Terang harus kelihatan dalam kegelapan, jangan sembuyikan kekristenan kita. kekristenan harus kelihatan atau hampa, bukan hanya di Gereja tapi kepada dunia.

Aplikasi
Kekristenan harus nampak dalam:
Bagaimana memperlakukan orang lain dengan baik Meraih sukses Bagaimana di jalan atau mengendarai Buku yang kita baca Cara kita bicara dan lain-lain

II.TERANG ITU HARUS BERFUNGSI (ay. 15)
·         Fungsi utama: menerangi
Ilustrasi: Tempat gelap, semua tidak kelihatan, bagaimana ketika ada terang?
·         Fungsi lain: membimbing atau menuntun
Ilustrasi: Jalan di tempat gelap, lampu jalan untuk membimbing atau menuntun
Penerapan: Tuntun orang pada Kristus, kita harus fungsi sebagai orang yang berguna, untuk menyelamatkan .
·         Terang itu memberi peringatan.
Ilustrasi: lampu mercusuar
·         Sebagai terang dunia, kita harus berfungsi.
Ilustrasi: Bagaimana jika barang sudah tidak berfungsi?


I.                   TERANG ITU HARUS KONSISTEN (ay. 16)

Ilustrasi: Matahari yang selalu bersinar
·         Kata “bercahaya” dalam teks aslinya menggunakan kata (lampsato) imperatif aoris, yang artinya hendaklah engkau terus bercahaya.
·         Jika kita adalah terang yang konsisten, hasilnya adalah orang memuliakan Bapa kita di Surga. perbuatan baik (kalos), tidak hanya baik, tapi halus atau lembut atau menyenangkan.
·         Banyak yang berubah di dunia ini, tapi terang kita mestinya tidak berubah.

Penutup:
Dalam dunia yang semakin bengkok dan mengarah pada kehancuran. . . kita diutus oleh Tuhan menjadi terang bagi dunia ini. Terang itu harus terlihat, terang itu harus berfungsi dan terang itu harus konsisten.































TERANG DUNIA
Mat. 5:14-15

Pendahuluan:
Perikop ini mengungkapkan hakekat terbesar dari diri setiap orang Kristen. Mengapa? Karena di situ Yesus memerintahkan agar orang Kristen menjadi sesuatu yang sebenarnya merupakan hakekat Yesus sendiri. Yesus adalah terang dan orang Kristen diperintahkan untuk menjadi terang itu.
Yesus mengatakan dalam Yoh. 9:5, “selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia,” kalau Yesus memerintahkan agar pengikut menjadi terang dunia, maka Ia sebenarnya memerintahkan agar mereka menjadi sama dengan diri Yesus sendiri.
Ketika Yesus mengucapkan kata-kata dalam perikop ini, maka Yesus sebebnarnya memakai ungkapan yang sudah biasa bagi orang-orang yahudi. Orang Yahudi sendiri berbicara tentang Yerusalem sebagai sebuah terang abgi bangsa-bangsa kafir. Rabi yang terkenal akan selalu dapat sebutan “sebuah terang bagi Israel.” Jadi cara yang dipakai orang-orang Yahudi dalam memakai ungkapan itu akan jadi kunci pemahamanb kita tentang cara yang dipakai Yesus.
Ada satu hal yang jelas dalam kalangan orang Yahudi, bahwa tidak ada seorang Yahudi pun yang akan menyalakan pelitanya sendiri. Yesrusalem memang adalah terang bagi bangsa-bangsa kafir, tetapi Tuhan sendirilah yang menyalakan pelita Israel. Terang yang dipancarkan umat Tuhan, terang pinjaman dan bukan terang sendiri.
Sejajar dengan gambaran itu, maka Kekeristenan adalah sesuatu yang untuk dilihat. Tidak ada mengikut Yesus secara sembunyi-sembunyi. Kekristenan tidak boleh terlihat hanya di dalam Gereja, karena kekristenan yang pengaruhnya hanya ada di dalam Gereja tidaklah bermanfaat. Kekristenan kita harus nampak di dalam cara hidup kita tiap-tiap hari. Konsumen dilayani dengan baik, cara kita memperlakukan seseorang (etika pergaulan yang baik).
Aplikasi: Yang dituntut oleh Yesus agar kita merefleksikan sinar Yesus sendiri.


Apa maksud kalau Yesus mengatakan bahwa
orang Kristen harus menjadi terang dunia?

I.                   Pertama dan terutama maksud terang adalah untuk dilihat

Rumah di Palestina zaman dulu sangat gelap karena biasanya hanya punya 1 jendela kecil dengan garis tengah 30-40 cm saja. Pelita dipakai bentuk seperti perahu kecil yang diisi minyak dengan sumbu yang terapung, sulit dinyalakan pelita, waktu itu tidak ada korek api. Biasanya ditempatkan pada sebuah tiang kecil (dian) yang terbuat dari potongan dahan kayu. Dengan demikian maka pelita itu akan terlihat jelas. Kalau pennghuni rumah keluar, maka pelita itu di taruh di tanah lalu ditutup dengan penutup tanah liat, sehingga aman dari kemungkinan kebakaran, maksud utama dari sinar pelita itu ialah untuk dilihat.
Kekristenan yang nampak di Gereja haruslah sama dengan kekristenan yang dinampakkan di tempat kerja, di pasar, di lapangan, di dunia bussiness, di mana saja dan kapan saja. Bukan terang Gereja tapi terang dunia, dalam hidup orang Kristen harus nampak jelas dan dilihat semua orang.



II.                Terang adalah pembimbing

Di sungai atau pelabuhan laut ada lampu yang berderet membentuk jalur, terang lampu merupakan tanda pembimbing bagi setiap kapal atau perahu agar dapat berlayar dengan selamat. sering mati lampu kita itu sangat sulit, kalau mati lampu malam-malam tidak bisa tidur.
Jadi terang adalah sesuatu yang menerangi jalan atau ruangan, terang menjadi pembimbing pada jalan. Dengan semikian orang Kristen haruslah dapat menjadi jalan dan terang bagi orang-orang lain. Dengan kata lain orang Kristen harus menjadi contoh karena memang diperlukan.
Ada budaya orang timur atau Indonesia yaitu ikut-ikutan, satu orang bangun Ruko, semua bangun Ruko, karena ada hal yang baik dapat uang yang banyak dan usaha makin maju. Demikian pula kalau kita tampilkan hal yang baik maka orang akan ikut dan terpengaruh bukan karena kita, tetapi ada sesuatu yang indah di dalamnya.
Harus menjadi panutan yang baik, ada yang lemah kita kuatkan, ada yang melakukan pelanggaran kita tegur agar mereka tidak menyimpang lagi. Dunia ini memberikan petunjuk dan bimbingan. Banyak orang yang menunggu-nunggu serta merindukan seseorang yang berani mwmulai, mengambil sikap, dan lain-lain.


III.             Terang sering juga menjadi terang yang memberikan peringatan

Sebuah terang sering menjadi peringatan yang memberirtahukan agar kita berhenti, karena di depan kita ada bahaya. Kita punya tugas memberikan peringatan kepada sesama, memang hal ini sulit, kadang-kadang tidak mudah melakukannya. Jangan memberikan peringatan dengan kemarahan, meyakjiti hati, mengkritik dan keinginan untuk mengutuk atau melukai, ini kecenderungan manusia. Tetapi kalau dengan kasih, maka orang tersbut akan menerima kita.
Orang Kristen harus menjadi teang yang dapat dilihat, terang yang dapat memberi peringatan dan terang yang memberikan petunjuk serta pengarahan.




















Judul : INTROSPEKSI DIRI
Nats : Mat. 7:1-5.
Kalimat Peralihan :

Pendahuluan
Perikop ini merupakan bagian dari kumpulan ajaran Tuhan Yesus yang dikenal dengan khotbah di bukit (Mat. 5-7). Perikop ini adalah peringatan Tuhan Yesus kepada kita agar kita tidak suka menghakimi orang lain. Yang dimaksud menghakimi adalah mencela orang lain, kebiasaan mengkritik orang lain dengan tujuan menjatuhkannya dan kecenderungan untuk menyalahkan orang lain aatu menilai orang lain tanpa dasar. Ada 3 alasan kita tidak boleh menghakimi orang lain:

I.Kita tidak bisa mengetahui suatu fakta atau mengenal seseorang secara lengkap atau sempurna (ay. 1)
Sesungguhnya kita mengetahui sesuatu atau mengenak seseorang hanya berdasarkan apa yang bisa kita lihat dan dengat pada saat dan di tempat tertentu. Di luar itu kita tidak dapat mengetahunya, itulah sebabnya penghakiman kita tidak akan tepat.

Ilustrasi
Ada kisah tentang dua orang pengantar susu dan seekor anjing helder. Suatu pagi ketika mereka sedang bertugas, mereka melihat anjing helder sedang bermalas-malasan di rumput, salah seorang berkomentar “lihat anjing itu kerjanya tidur melulu, benar-benar anjing malas,” setelah mereka lewat anjing itu melihat ada asap tebal keluar dari rumah seberang, maka anjing itu segera lari ke seberang dan menggonggong, memberi tahu sang pemilik rumah. Berkat pemberitahuan anjing itu maka kebakaran segera dapat diatasi, setelah itu anjing kembali duduk di rumput. Tak lama kemudian dua pengantar susu lewat dan mereka berkomentar lagi “benar-benar keterlaluan, masak dari radi anjing itu hanya tidur-tiduran.” Penghakiman si pengantar susu itu salah karena ia tidak mengetahui apa yang anjing helder itu lakukan ketika mereka tidak melihatnya.

Aplikasi
Itulah sebabnya kita harus berhati-hati di dalam menilai sesuatu atau seseorang.

II.Penghakiman kita itu subyektif (ay. 2)
William Barclay mengatakan “hampir tidak mungkin lagi seseorang di dalam menghakimi orang lain untuk sama sekali tidak melibatkan unsur subyektifitas dirinya aatu obyektif.Hal itu memang benar di dalam menilai seseorang kita seringkali dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu seperti rasa sungkan, takut dan sebagainya. Misalnya penilaian terhadap atasan atau orang yang telah berjasa pada kita atau yang memiliki hubungan erat dengan kita.

Iliustasi
Contoh yang sangat jelas ada kasus Pablo Escobar, bagi polisi dia adalah orang yang sangat kejam dan jahat, sebab dia seorang pengedar obat bius yang punya jaringan sangat luas. Tetapi sebagian masyarakat miskin di kota Medelin dia adalah seorang pahlawan dan orang yang sangat baik, sebab ia memberi bantuan kepada mereka.

Aplikasi
Faktor lain yang membuat penghakiman kita subyektif adalah pergumulan dan situasi yang dihadapi tiap-tiap orang berbeda, itulah sebabnya Hillel seorang rabi terkenal berkata “jangankan menghakimi seseorang, kecuali Anda berada pada situasi yang sedang dihadapi oleh orang tersebut.

III.Kita tidak cukup baik untuk menghakimi (ay. 3-5)
Apa yang Yesus katakan di ayat 3-5 merupakan kiasan, maksudnya sebelum
Mereka menghakimi orang lain, lihat dulu kehidupannya, baru melihat kehidupan orang lain karena manusia tidak terlalu baik menjadi seorang hakim, sehingga tidak terlalu mudah mengahkimi orang lain. Sebenarnya itu adalah urusan Yesus. Maka itu, janganlah orang merasa dirinya sok suci, munafik.

Ilusrasi
Obat untuk gosip
Ada seorang imam tua yang baik yang bernama Romo Magnus. Dia tidak pernah berbicara tentang kejelekan seseorang pun. Suatu hari, ia pergi ke sebuah desa yang dekat untuk mengunjungi seorang imam yang sakit, dan ketika dia meninggalkan rumah itu untuk pulang, ada seorang wanita yang di desa itu dikenal sebagai salah seorang penyebar gosip. Wanita itu mendekati Romo Magnus dan bertanya apakah dia diberi ijin untuk berjalan bersamanya. Romo Magnus tidak berkeberatan. Setelah beberapa saat, wanita itu berkata, “Oh, Romo, wanita tetangga saya itu sangatlah jahat. Oh, benarkah demikian? Kalau begitu marilah kita berdoa rosario(pembacaan pujian-pujian) untuknya, sehingga dia bisa bertobat dari kesalahannya itu. Demi nama Bapa dan seterusnya sampai menyelesaikan ke lima peristiwa, sedangkan wanita itu sibuk menjawab Salam Maria penuh rahmat. Doa ini menghantar mereka sampai tiga perempat perjalanan pulang. Kemudian wanita itu memulai lagi keluhannya, “Romo, bagaimana saya bisa sabar tinggal bertetangga dengan wanita seperti itu? Memang susah untuk bersabar,” kata Romo itu, “Marilah kita mendoakan rosario untuk dirimu. Demi nama Bapa” Sekali lagi mereka menyelesaikan lima peristiwa sambil berjalan. Tapi ketika mereka baru saja menyelesaikan doa Salam Maria yang terakhir, wanita itu merasa bahwa sekaranglah saatnya untuk berbicara lagi, katanya, “Memang, Romo, suami wanita itu pun menderita. Laki-laki yang malang. Kita harus mendoakan rosario baginya.” Ketika mereka menyelesaikan doa tersebut, mereka sudah tiba di kediaman Romo Magnus. Wanita itu pun harus berpikir dua kali untuk menyampaikan gosipnya karena ini berarti bahwa ia harus ikut berdoa rosario lagi.

Aplikasi
Jadi, janganlah kita menghakimi orang lain kita harus sadar bahwa diri kita sesungguhnya penuh kesalahan dan dosa. Sehingga kita tidak layak untuk menghakimi orang lain, itulah sebabnya kita harus selalu mawas diri, intropeksi dan memperbaiki diri. Paulus berkata dalam Rm. 2:1 (baca), ingat pada waktu kita menunjuk kesalahan orang lain, tiga jari kita sedang menunjuk kesalahan kita. penghakiman adalah hak Allah, bukan tugas kita (1 Kor. 4:4b).







APA DASAR RUMAHMU
Mat. 7:24-27

Lewat pembacaan kita, kita bisa melihat ada dua jenis orang, pertama orang yang mendengar perkataan Yesus dan melkakukannya, kedua orang yang mendengar perkataan Yesus tetapi tidak merlakukannya. Jenis orang yang pertama disebut orang bijaksana, sedangkan jenis orang yang kedua disebut orang bodoh.
Yang dimaksud dengan orang bijaksana bukan berarti orang jenius atau intelektualitas, tetapi orang yang melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Demikian juga dengan orang bodoh, bukan berarti ia belum pernah makan bangku sekolah atau waktu ia sekolah nilai rapotnya merah semua, tidak.
Firman Tuhan berkata dengan jelas bahwa orang bodoh adalah orang yang mendengar perkataan Yesus tetapi tidak melakukannya. Yang jadi pertanyaan kita masuk jenis mana, apakah orang bijaksana ataukah jenis orang bodoh. Jelas Tuhan menuntut kita untuk menjadi orang yang bijaksana.
Ada banyak orang di akhir zaman ini datang ke Gereja supaya mereka dipuaskan, sehingga bagi mereka Gereja tidak ubahnya seperti restoran. Jika tidak enak maka pindah ke Gereja lain, mengapa? Karena pada dasarnya mereka ingin dipuaskan. Ini suatu pemahaman yang salah, Tuhan Yesus katakan itu adalah orang bodoh. Kita datang kre Gereja seharusnya kita yang memuaskan Tuhan bukan kita yang dipuaskan.
Menyembah Tuhan memang bukan sesuatu yang enak apalagi jika kita berada dalam masalah, tetapi itu sesuatu yang harus kita lakukan karena dengan demikian kita memberi korban penyembahan kepada Tuhan. Dalam Perjanjian Lama korban itu harus disembelih, mati, lalu darahnya dibakar dan wewangian yang naik ke Surga akibat pembakaran itulah yang menyukakan hati Tuhan.
Pada ay. 24 kita melihat Tuhan Yesus memakai gambaran tentnag rumah, mengapa? Karena rumah adalah tempat berlindung, rumah juga bicara tentang pribadi kita (band. 1 Kor. 6:19), pekerjaan dan pelayanan. Ada banyak orang yang melayani Tuhan tetapi kehidupannya tidak kudus, tetapi toh orang tersebut dipakai Tuhan, mengapa? Karena Tuhan membela firman-Nya, tetapi pada dasarnya mereka tidak membangun dasar pelayanan di atas Yesus Kristus yang adalah batu karang yang teguh.
Sesunguhnya apa yang mereka katakan tidak sesuai dengan apa yang mereka lakukan, padahal Tuhan menginginkan kita menjadi pribadi yang berintegritas yaitu apa yang kita ucapkan sesuai dengan apa yang kita lakukan. Bangunlah rumahmu di atas batu, jangan di atas pasir. Batu berbcara sesuatu yang kokoh sedangkan pasir berbicara tentang sesuatu yang mudah bergerak atau berubah.
Jangan letakan hidupmu di atas yang tidak pasti, tetapi letakanlah hidupmu di atas dasar yang teguh dan pasti yang tidak mudah berubah. Uang mudah berubah nilainya, materi bisa lenyap, kecantikan bisa pudar tetapi Kristus untuk selama-lamanya. Pada ay. 25, kita melihat walaupun kita membanvgun rumah di atas batu, kita tetap mengalami hujan dan angin. Kenapa hujan dan angin harus ada? Semuanya itu untuk menguji kekuatan dari dasar yang kita gunakan, memang membangun di atas batu susah, berat dan perlu bayar harga, tetapi ketika angin dan badai ada, rumah itu akan tetap bertahan.
Sebaliknya membangun di atas pasir sangatlakh mudah tetapi boila angin dan badai datang, maka akan mudah pula hancur rumnahnya. Lalu pertanyaan yang perlu kita renungkan dan kita jawab adalah sebagai berikut: dengan dasar apa kita membangun rumah? Jawaban atas pertanyaan ini sanngat menentukan keberhasuilan pelayanan, pekerjaan, rumah tangga  kita masing-masing.
Jangan salah pilih akan celaka.
DARE TO BE DIFFERENT

Pendahuluan:
·         Kecenderungan manusia adalah mengikuti arus dan takut untuk melawan arus, takut untuk tampil beda, mengapa? Tampil beda itu beresiko tinggi, tampil beda secara positif maupun negatif itu beresiko tinggi.
·         Kadangkala kita memang harus ikut arus supaya tidak terlihat aneh, tetapi kadang harus berani untuk tampil beda.
·         Di Alkitab ada contoh-contoh orang yang tampil beda dari kebanyakan orang di zamannya. Contoh: Ayub, Henokh, Nuh, Kaleb, Yosua dan lain-lain.

Mat. 7:28-29
·         Pengajaran Yesus menakjubkan banyak orang, pengajaran Yesus penuh kuasa tidak seperti ahli-ahli Taurat waktu itu.
FAYH : Orang banyak itu heran sekali mendengar khotbah Yesus, karena Ia mengajar dengan penuh wibawa, berlainan sekali dengan para pemimpin Yahudi.
·         Yesus tampil beda, berbeda dari para pemimpin waktu itu. Yesus menakjubkan atau dikagumi.
·         Pengajaran Yesus mulai dari pasal 5, 6, 7. . . menakjubkan.


Apa yang membuat Yesus berbeda dengan para pemimpin Yahudi saat itu?

I.                   ADA KUASA DALAM PENGAJARAN YESUS (ay. 29)

·         Hal paling menonjol yang dibandingkan antara Yesus dengan ahli-ahli Taurat adalah masalah kuasa.
·         Ahli Taurat
Ahli Taurat dalam PL berbeda dengan di PB. Di PB ahli Taurat adalah golongan profesional dalam penafsiran dan penggunaan Taurat.
Ibrani (sopherim; sophar) artinya menulis, menyusun teratur, mengitung.
Yunani (gramateus) artinya ahli kitab.
Kerohanian mereka merosot tetapi kekuasaan tinggi.
Ahli Taurat mengajar sesuai tradisi yang berasal dari ahli Taurat yang lebih dulu. Apabila ada pertentangan, mereka memilih salah satu tradisi tersebut.
·         Yesus mengajar dengan kuasa, dengan kuasa Yesus menafsirkan secara benar PL, berkali-kali Yesus berkata “Aku berkata kepadamu. . . “ (5:18, 20, 22, 26, 28; 6:25 dan seterusnya).
·         John Stott
Otoritas yang luar biasa diperlihatkan oleh pengkhotbahnya, sedikitpun Ia tidak ragu atau tersendat mengucapkan kata-kataNya. Ia tidak menyarankan atau membela suatu pendirian, Ia tidak pernah bombastis atau berbicara dengan gaya mempesona, melainkan dengan keyakinan yang mantap dan tenang, Ia memaparkan kaidah-kaidah yang berlaku bagi warga negara kerajaan Allah.
Takjub=Yunani=terpukau

Ilustrasi:
Penerapan: Sadari bahwa ada kuasa dalam diri orang percaya, kuasa Roh Kudus berdiam atau tinggal dalam diri orang percaya (Yoh. 1:12, Kis. 3, Pet, Yoh).


II.                ADA KASIH DALAM PENGAJARAN YESUS

·         C. f 4:23-24: Yesus tidak hanya mengajar tetapi peduli, mengasihi dan menolong banyak orang.
8:1-dan seterusnya: Yesus menolong banyak orang
·         Kasih mendasari pengajaran, bahkan seluruh kehidupan Yesus vs ahli-ahli Taurat hanya teori.
Yesus tidak menghakimi perempuan yang dituduh kedapatan sedang berzinah (Yoh. 8).
Yesus mau menyapa dengan perempuan Samaria (Yoh. 4)
Yesus mau datang ke rumah Zakheus (Luk. 19)
Yesus mati di kayu salib

Ilustrasi: Hudson Taylor (misionari di Tiongkok)
Mewawancarai orang-orang muda yang rela pergi untuk melayani Kristus tentang motivasi.


III.             ADA KUALITAS DALAM PENGAJARAN YESUS (ay. 28)

·         Khotbah di bukit isinya memang mengangumkan (menakjubkan) dan sangat berbobot.
·         John Stott: Banyak orang termasuk penganut agama-agama lain dan juga yang tidak beragamapun mengakui bahwa mereka bersedia menerima khotbah di bukit sebagai ajaran yang gamblang.
Contoh: Berbahagialah orang yang murah hatinya karena mereka beroleh kemurahan.
Kasihilah musuhmu
Jangan menghakimi supaya kamu tidak dihakimi
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepadanya.

Ilustrasi: Merek barang














AGUNGNYA SEBUAH PANGGILAN
Mat. 9:35-38

Pendahuluan:
·         Kebanggaan ketika dipanggil untuk bekerja atau melayani atau melakukan sesuatu dalam event yang besar apalagi di hadapan orang-orang kenamaan (orang terkenal).
·         Kita ini kawan sekerja Allah, Allah mampu untuk bekerja sendirian, tetapi ia tidak melakukan itu.
·         Banyak orang merasa diri melayani Kristus dan setiap saat banyak alumni STT atau Sekolah Alkitab dan lain-lain yang lulus, tetapi selalu saja kekurangan tenaga pelayan Tuhan, mengapa? Karena banyak aspek yang tidak atau belum dijangkau. Ada kelompok-kelompok yang belum terjangkau.
·         Memikirkan dan melayani anak-anak cacat merupakan panggilan yang mulia atau agung. Kelompok ini merupakan kelompok yang kurang dipedulikan bahkan disembunyikan. Banyak orang yang memanfaatkan orang-orang lemah untuk kepentingan pribadi, jika yayasan ini secara khusus memikirkan dan melayani orang-orang cacat untuk kepentingan para penderita cacat itu sendiri, ini sungguh merupakan hal yang mulia.

Mat. 9:35-38
·         Kata “berkeliling” bentuk Yunani dipakai menunjuk pada hal yang berkesinambungan. Kegiatan Yesus: mengajar, memberitakan Injil, menyembuhkan.
·         Yesus benar-benar tergerak ketika melihat orang-orang yang lelah dan terlantar. Hal itu membuat Dia berinisiatif untuk melibatkan banyak orang untuk menjangkau mereka yang lelah dan terlantar.
·         Mengapa Yesus benar-benar tergerak hatinya?
FAYH  : Ia merasa kasihan sekali terhadap orang banyak yang datang, sebab persoalan mereka begitu sulit dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan atau ke mana mereka harus mencari pertolongan. Mereka seperti domba yang tidak bergembala.
BIS       : Waktu Yesus melihat orang banyak itu. Ia kasihan kepada mereka sebab mereka kebingungan dan tidak berdaya seperti domba yang tidak punya gembala.
Yesus tergerak hatinya melihat penderitaan dan kesulitan orang-orang tersebut.
Lelah maksudnya keletihan, cemas
Terlantar maksudnya berbaring tak berdaya karena kelelahan dan pengabaian

Panggilan untuk menolong dan melayani orang-orang terlantar dan terabaikan tersebut merupakan panggilan yang mulia dan agung, karena orang-orang yang melayani tersebut:


I.                   MEMILIKI SIFAT ATAU HATI YESUS (ay. 38)

Ilustrasi: Hati Malaikat (baik sekali), kometar lagu “Brikanku hatibseperti hatimu.”
·         Apa yang mendasari pelayanan Yesus? Karena Yesus mempunyai belas kasihan.
Belas kasihan (Yunani, splagkhnistheis) dari akar kata yang artinya (mangkuk yang dalam) ini menunjuk hati nurani manusia yang dalam. Yang mendasari belas kasihan Yesus adalah keadaan orang banyak yang “eskulmenoi” (keadaan yang sangat menyedihkan seperti keadaan mayat yang sudah hancur atau mengelupas kulitnya).
FAYH: Ia merasa kasihan sekali terhadap orang banyak yang datang, sebab persoalan mereka begitu sulit dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan atau ke mana mereka harus mencari pertolongan, mereka seperti domba yang tidak bergembala.
BIS: Waktu Yesus melihat orang banyak itu, ia kasihan kepada mereka sebab mereka kebingungan dan tidak berdaya seperti domba yang tidak punya gembala.
·         Segala aspek yang dikerjakan Yesus memang didasari karena belas kasih Yesus.
Misalnya: Mengampuni manusia, menebus kita, menopang, menyembuhkan orang sakit, membangkitkan Lazarus dan sebagainya.
Ilustrasi: Pemanjat gunung dan pemandu.
Penerapan: Yang punya persoalan, serahkan semuanya pada Yesus, Dia berbelas kasih dan mampu untuk menolong.
·         Karena Yesus memiliki hati atau sifat yang penuh kasih, Ia rela untuk melayani dan memperhatikan orang-orang terlantar. c. f dengan kondisi Yayasan ini
·         Yesus juga tidak membedakan wilayah
Orang yang rela atau melibakan diri dalam pelayanan berarti memilki hati Yesus.
Ilustrasi: Bangga jika memiliki sesuatu yang sama dengan orang terkenal.
Penerapan: Anda orang yang agung dan mulia


II.                MENJAWAB KERINDUAN YESUS (ay. 37-38)

·         Tindakan Yesus yang didasari belas kasih itu dinyatakan dengan kerinduan untuk minta pada Bapa supaya mengirim banyak orang untuk pekerjaan itu, itu kerinduan Yesus.
·         Orang-orang Farisi menganggap orang-orang yang terlantar itu sebagai sesuatu yang harus dimusnahkan saja. Tetapi sudut pandang Yesus berbeda, menurut Yesus orang-orang seperti itu adalah tuaian yang siap untuk dipetik.
Kondisi orang tanpa Yesus menyedihkan sekali.
·         Kita dipanggil untuk menolong orang-orang tersebut, itulah kerinduan Yesus, jika kita mengasihi Yesus jawab kerinduan itu.
Ilustrasi: Beri sesuatu untuk kekasih kita.
·         Sampai hari ini, Yesus terus menanti pekerja-pekerja di ladangnya. Ketika kita melibatkan diri sebagai pekerja Tuhan bagi orang-orang yang terlantar atau terabaikan berarti kita menjawab kerinduan Yesus.
Penerapan: Anda adalah orang-orang yang memuaskan Yesus karena menjawab kerinduan-Nya.

Penutup:
Panggilan yang Anda terima dan jalani ini merupakan suatu panggilan yang mulia dan agung. Tuhan Yesus sendiri pemilik segala sesuatu raja di atas segala raja yang memanggil Anda.Dengan memenuhi panggilan khusus ini dan dengan segala kerinduan serta ketulusan hati, berarti Anda memiliki hati Yesus dan juga menjawab kerinduan Yesus.Berita tentang kerinduan seorang ibu untuk bertemu dengan anaknya terpuaskan ketika anaknya tersebut pulang.
DARE TO TRY
(Berani Untuk Mencoba)
Mat. 15:21-28
NP: Mzm. 16:8

Pendahuluan:
·         Charles Kattering:
Selayaknya kita belajar dari kegagalan dengan cerdik. Pertama kali Anda gagal, analisis masalahnya dan carilah sebabnya, sebab setiap kegagalan merupakan langkah yang lebih maju menuju sukses. Ketika Anda tidak ingin gagal, saat itulah kesempatan terakhir Anda untuk mencoba.
·         Kegagalan adalah sukses yang tertunda
Kisah tentang para penemu
Kita akan belajar dari seorang pribadi yang sadar dirinya pasti akan gagal dan tak layak untuk mendapatkan apa yang diinginkan. . . tetapi dia mencoba dan berani untuk mencoba.

Mat. 15:21-28
·         Kisah serupa dicatat dalam Mrk. 7:24-30
·         Perempuan Kanaan (Mat), SiroFenisia (Mrk), orang kafir yang tidak layak menerima anugerah dari Tuhan.
Yang sangat menarik dalam kisah ini adalah keberanian perempuan tersebut untuk mencoba.
Dia sangat tahu bagaimana pandangan orang Yahudi pada mereka (c. f Yoh. 4 tentang perempuan Samaria)
Memang Yesus pernah sembuhkan hamba perwira Kapernaum, tetapi mungkin perempuan tersebut tidak tahu kisah tersebut. Perwira Kapernaum adalah orang non-Yahudi tetapi tinggal di wilayah Yahudi.
·         Apa yang mendasari perempuan tersebut, sehingga dia berani untuk mencoba?
Iman (28), imannya dipuji oleh Yesus, iman yang besar. Selain perwira Kapernaum, iman perempuan itu dipuji oleh Yesus.


Iman yang bagaimana? Kenapa dia berani mencoba?

I.                   DISERTAI DENGAN PENGENALAN ATAU PENGETAHUAN TENTANG TUHAN (ay. 22)

·         Ungkapan ya Tuhan, Anak Daud
·         Sebutan nama Mesianik (Contoh: Mesias, Anak Daud tunggal Isai) oleh wanita tersebut menunjukkan pemahaman tertentu tentang agama Yahudi. Dia bukan proselit, tetapi tahu sedikit tentang Yesus sang Mesias.
·         Iman yang benar disertai pengenalan tentang Yesus

Ilustrasi: Orang yang beriman memiliki segala sesuatu. . .

·         Yang dimaksudkan bukan iman karena melihat, tetapi karena kenal atau tahu pribadi yang diimani.

Ilustrasi: Lapisan es tebal dan tipis

·         Pemahaman perempuan tentang siapa Yesus sangat menakjubkan
c. f perwira si Kapernaum, yakin akan kuasa-Nya, dia mengenal Yesus sebagai pribadi yang punya kuasa.
perempuan Kanaan itu yakin bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan.

Penerapan: Mari berani untuk mencoba karena kita kenal Dia sebagai Tuhan yang Mahakuasa, yang sanggup untuk menolong.


II.                DISERTAI TINDAKAN AKTIF

·         Ay. 22       datangalah. . . berseru
·         Ay. 25       mendekat dan menyembah
Tindakan perempuan tersebut adalah tindakan atau usaha yang gigih
·         Ay. 23       Yesus sama sekali tidak menjawabnya, murid-murid Yesus ingin mengusirnya
·         Ay. 24       jawaban Yesus sangat tidak diharapkan
·         Ay. 26       diidentikan dengan anjing
Dalam tindakan perempuan tersebut nyatalah dia orang yang tekun atau ulet, sabar, rendah hati. Beberapa kali dia mencoba sampai akhirnya dia mendapatkan apa yang dicari.

Ilustrasi: Edison, Wright bersaudara

Penerapan: Sudah berapa kali Anda mencoba?
Tantangan apa yang Anda hadapi?


III.             DISERTAI SIKAP PENYERAHAN TERHADAP KEDAULATAN TUHAN (ay. 26-27)

·         Konteks waktu itu. . . Yahudi adalah umat pilihan dan berkat Allah hanya spesial bagi mereka.
Ungkapan anak : bagi Israel atau Yahudi
Ungkapan anjing : bagi non-Yahudi

·         Yesus memang tidak kasar sekali karena Dia pakai kata kunarion (anak anjing), anjing : kuor (liar, galak, menjijikan)
Wanita tersebut tidak protes, Dia menerima penentuan dari Tuhan kalau memang bangsa Yahudi itu spesial.

Ilustrasi: Bule dikatakan babi budo dan dia balas katakan dengan babi hutan

Wichliffe: Wanita sepenuhnya menerima pengaturan Tuhan dan imannya, menangkap kebenaran yang berlaku untuknya. Penting bagi kita untuk mengakui kedaulatan Tuhan dalam hidup kita.
Penutup: Mari terus mencoba dan jangan pernah putus asa (belajar, usaha, dalam RT menghadapi hal yang sulit, hadapi sakit penyakit, hadapi kesulitan ekonomi, dan lain-lain).

Teruslah berusaha dan miliki iman seperti perempuan Kanaan tersebut yang:
Disertai pengenalan yang benar tentang Tuhan
Disertai usaha yang gigih
Disertai dengan sikap positif untuk menerima kedaulatan atau penentuan Tuhan.









































SYARAT MENJADI MURID SEJATI
Mat. 16:21-28

Pendahuluan:
·         Inti Amanat Agung yaitu menjadikan semua bangsa murid Kristus, bukan sekadar murid, tetapi murid yang sejati atau teladan (murid yang seperti gurunya). Teladan. . . (pola, bentuk, gambar, contoh: figur Petrus)
·         Untuk menjadi murid yang seperti itu, Yesus memberi beberapa persyaratan.

Pembahasan Nats:
·         Perikop sebelumnya    test Yesus terhadap murid-murid dan Petrus mendapatkan point yang tinggi.
·         16:21-28          Yesus menyampaikan penderitaan-Nya dan syarat-syarat murid yang sejati.


Syarat murid sejati:

I.                   MENYELARASKAN PIKIRAN DENGAN PIKIRAN ALLAH (ay. 23)

·         Test pertama Petrus berhasil lolos, tetapi berikutnya Petrus dimarahi Yesus (c. f Mrk).
·         Mesias menurut pemikiran orang Yahudi (raja, penuh kemuliaan, kalaupun kalah karena berperang membela umat-Nya dari musuh bukan karena dibunuh orang Yahudi sendiri).

Waktu itu para murid memikirkan yang indah-indah saja tentang Mesias dan menjadi pengikut-Nya, ketikaYesusmengemukakan tentang penderitaan yang harus ditanggung-Nya Petrus tidak rela, ia menarik Yesus memberitahu sesuatu karena perasaan kasih dan sayangnya pada Yesus, tetapi Yesus justru memarahi.
BIS                  : pikiranmu itu pikiran manusia bukan pikiran Allah
FAYH             : Engkau hanya berpikir dari sudut pandangan manusia, bukan dari sudut pandangan Allah.
c. f Fil. 2:5

Ilustrasi: Lomba bola pasien RSJ, penyelesaiannya. . . diajar untuk selaras dengan pikiran pelatih.

Penerapan: Pikiran manusia tidak sama dengan pikiran Allah, penyelesaian

Pikiran manusia terhadap orang lain   : curiga atau memusuhi
Pikiran Allah                                       : mengasihi
Pikiran manusia tentang harta             :
Pikiran Allah                                       :





II.                MENYANGKAL DIRI ATAU MENDISIPLIN DIRI (ay. 24)

·         Menyangkal diri artinya atau bicara tentang mendisiplin diri, diri manusia itu memiliki banyak kesenangan dan tiap orang akan berusaha memuaskan dirinya.
BIS      melupakan kepentingan dirinya
c. f inkarnasi Yesus ada pembatasan.
Penting bagi kita untuk membatasi kepentingan diri untuk kepentingan kerajaan Allah.

Ilustrasi: Ajaran-ajaran Kristus banyak yang harus dengan penyangkalan diri.

Penerapan: Keinginan daging dibatasi


III.             RELA BERKURBAN MEMIKUL SALIB (ay. 24)

·         Salib di sini bukan mengacu pada salib di mana Yesus mati di situ
Salib artinya penderitaan (pemahaman orang Yahudi tentang salib)
·         Mengikut Yesus memang diperhadapkan dengan berbagai penderitaan dan kesulitan. “Serigala. . . tetapi Anak Manusia. . . “kalau saat ini, dalam pengiringan kepada Yesus mengalami banyak kesusahan, itu memang harus demikian.
Ayat berikutnya    . . . kehilangan nyawanya.




























Judul : MENJADI YANG TERBAIK
Nats : Mat. 18:1-5.
Kalimat Peralihan : Sifat anak kecil yang manakah yang menjadi terbaik dalam kerajaan sorga?

Pendahuluan
·         Menjadi yang terbaik/terbesar/terutama merupakan impian semua orang. Itulah sebabnya semua mencoba berbagai upaya untuk mewujudkan hal itu dalam dirinya. Terjadilah penipuan, ketidakadilan, dan sebagainya untuk mencapai maksud itu.
·         Bukan hanya di lembaga-lembaga sekuler terjadi hal itu, termasuk di lembaga-lembaga rohani (Gereja, STT, dll), bahkan murid-murid Yesus pernah mempersoalkan hal itu, mereka bertengkar dan berdebat karena hal itu.
·         Siapa terbesar atau terbaik dalam kerajaan Allah? Yesus memberi ilustrasi dengan seorang anak kecil. Menurutnya, yang menjadi terbesar/terbaik dalam kerajaanSorga adalah mereka yang merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil.
Sifat anak kecil yang manakah:

I.MUDAH PERCAYA (ay.2-3)
Ilustrasi
Anak kecil percaya tentang apa saja yang dikatakan orang dewasa

·         Manusia mulai tidak mudah percaya ketika beranjak dewasa, dan mulailah pula kehilangan kualitas seperti anak kecil.
·         Banyak istri tidak mampu untuk mempercayai suami mereka dan mereka juga tidak mempercayai Allah untuk mengontrol mereka.
·         Seorang anak kecil mudah percaya, tidak penuh pertimbangan. Dia tidak suka meragukan orang, ia mudah menerima apa yang diberitahukan kepadanya, ia percaya mutlak kepada ibunya untuk memberi makanan.
·         Kita kehilangan kualitas seperti itu, karena kita telah menjadi keras oleh kehidupan, keangkuhan dan dosa. Allah ingin membangun kembali kualitas kepercayaan seperti anak kecil ini (Ams. 3:5-6).
·         Bagaimana dengan kita? Apakah kita mulai tidak percaya atau meragukan Allah ketika kehidupan terasa makin keras, keangkuhan dan dosa mendominasi kita? Ketika baptisan tidak kunjung didapat... mulaikah kita kehilangan kepercayaan kepada Allah?

Aplikasi
Ajakan untuk tetap mempercayai Allah seperti anak kecil percaya tanpa banyak bertanya.

II.MUDAH DIAJAR (ay.4)
·         Seorang anak kecil memiliki suatu kerinduan dan kapasitas yang besar untuk belajar. Anak umur 4-5 tahun belajar dan menerima lebih banyak dari orang yang sedang belajar di perguruan tinggi selama 4 tahun.
·         Seorang anak kecil mempunyai pikiran yang terbuka, penuh pertanyaan. Dan hal ini adalah hal yang dikehendaki Allah (Ams. 2:1-10). Anak kecil, murid-murid “diajar”
·         Anak kecil mudah dibentuk, penuh minat, suka bertanya dan suka mencoba-coba sepanjang waktu.
·         Allah hanya dapat mengerjakan sedikit kepada orang-orang yang pikirannya tertutup dan tidak mau diajar. Berkali-kali Yesus mengatakan agar kita belajar dari pada-Nya.

Ilustrasi
Banyak orang yang marah dan tersinggung ketika diajar melalui Firman Tuhan.

Aplikasi
Jadilah orang yang mudah diajar Firman Tuhan, yang terbuka terhadap Firman Allah yang ditaburkan. Contoh: Ibadah di kapel.

III.TAMPIL APA ADANYA (ay.5)
·         Anak kecil menampilkan diri yang sebenarnya (tanpa topeng), ia tidak membeda-bedakan atau mengkotak-kotakkan orang menurut tingkat sosialnya, ia mengutarakan apa yang ada dalam hatinya. Orang dewasa cenderung suka berpura-pura, kita membuat diri kita seolah-olah kuat, sukses dan mampu mengatasi segalanya.
·         Jika kamu. (Mat. 18:13). Kekristenan menghendaki kita tidak berpura-pura, saat ini banyak hal yang palsu/berpura-pura.

Ilustrasi
Contoh : Hidup dalam kepalsuan yang mereka curang, tidak jujur, munafik, pura-pura baik, sok kudus, pada hal ba kudis dll.

Aplikasi
Tampilkan dirimu apa adanya, jangan berpura-pura. Di kampus hidup saleh dan beribadah tapi di tempat lain hidup jahat dan keji.
Yang ingin menjadi terbesar/sukses/berkenan di hadapan Allah, jadilah orang yang mempercayai Allah secara mutlak, yang sedia diajar dan yang menghindarkan kepalsuan.



















SUKSES BEKERJA DALAM PANDANGAN ALLAH
Mat. 20:1-16

Pendahuluan:
Pendapat umum menyatakan bahwa orang yang dianggap sukses adalah yang sudah lama bekerja. Dengan kata lain, keberhasilan ditentukan karena waktu. Menurut nats (Mat. 20:1-16), Allah tidak menilai para pekerja berdasarjan waktu kerja mereka. Itulah sebabnya kita harus mementingkan hal-hal penting dalam bekerja, misalnya disiplin, komitmen dalam bekerja dan lain-lain. Dalam bekerja adalah hal-hal bernilai di mata Allah yang kita hasilkan?


Hal-hal yang bernilai di hadapan Allah dalam bekerja
menurut Mat. 20:1-16 adalah:

I.                   KESEDIAAN UNTUK BEKERJA

·         Ay. 1-2, pemilik kebun anggur itu mencari orang-orang yang mau bekerja di kebunnya. Pemilik kebun itu tidak mempedulikan keberadaan orang-orang tersebut, yang dia perlukan adalah jesediaan untuk bekerja, juga kesediaan menanggapi ajakan untuk bekerja.
·         Pada bagian akhir perumpamaan tersebut diceritakan bahwa semua pekerja diberi upah yang sama sesuai kesepakatan yaitu 1 dinar. Pemilik kebun itu tidak memperhatikan lamanya mereka bekerja, yang penting mereka mau atau bersedia untuk bekerja. Orang yang memang mau atau bersedia untuk bekerja layak untuk mendapat upahnya.

Penerapan:Jika kita mau sukses atau berhasil dalam bekerja, maka kita harus punya kesediaan untuk bekerja, jangan bekerja jika tidak disertai kesediaan untuk bekerja.


II.                TANGGUNG JAWAB (ay. 8-10)

Pada saat pembagian upah, upah diberikan pada semua pekerja, hal yang unik adalah bahwa besar kecil upah tidak ditentukan lamanya bekerja, tetapi berdasarkan kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya. Dari hal ini kita melihat bahwa yang dilihat Allah adalah masalah pertanggungjawaban atas tugas itu. Ini yang menjadi bagian kita (Ams. 14:23a).


III.             KEBERSAMAAN (ay. 11-16)

Kesuksesan kita dalam pekerjaan jikalau kita punya perhatian besar terhadap ibadah.






DOA SEORANG IBU
Mat. 20:20-23

Pendahuluan:
·         Banyak wanita yang berbahagia yang tercatat dalam Alkitab (Hawa, Sarah, Ester, Hana, Maria, Elisabeth dan lain-lain). Ada seorang wanita yang sangat berbahagia karena dua anaknya dipilih Yesus menjadi pengikut-Nya. Bukan hanya pengikut, tetapi murid yang istimewa, siapa dia? Nyonya Zebedeus.
·         Tokoh ini kurang disoroti dan jarang dikhotbahkan, banyak yang menyoroti secara negatif. Ada yang luar biasa dari Nyonya Zebedeus ini, di antara ibu dari para pengikut Yesus, dialah yang pernah datang meminta sesuatu dari Yesus.


Apa yang dapat kita pelajari dari doa Nyonya Zebedeus?

I.                   DIA MENYEDIAKAN WAKTU UNTUK BERDOA (ay. 20)
·         Kedatangan Nyonya Zebedeus ke hadapan Yesus bukan karena diundang Yesus, dia datang atas inisiatif sendiri, ia menyediakan waktu untuk mendekati Yesus, berlutut dan memohon.
·         S. D. Gordon menuliskan: “orang-orang terkenal di bumi adalah orang-orang yang berdoa. Bukan hanya tahu, pintar tips-tips doa, tapi orang yang melakukannya.”
·         Dibalik kesuksesan beberapa presiden Amerika, c. f: Doa Monica untuk Agustinus.
·         Doa kita bagi anak-anak bisa formil bisa non formil. Jean Fleming menuliskan: “ketika memberi makan anak supaya Allah memberi makanan bagi jiwa mereka, memandikan anak mengalami pembasuhan rohani, kenakan pakaian anak supaya mereka mengenakan pakaian kebenaran.” Yesus menyediakn waktu untuk berdoa, kita juga harus demikian.

II.                DIA MEMPERTIMBANGKAN DENGAN SERIUS PERMINTAANNYA (ay. 21)
·         Permintaan Nyonya Zebedeus tentu tidak muncul secara spontanitas tetapi melalui pertimbangan yang serius, kalau ibu diberi kesempatan untuk meminta sesuatu, apa yang akan ibu minta? C. f: Salomo mempunyai hikmat, dia tahu apa yang penting.
·         Ketika Yesus bertanya kepada Nyonya Zebedeus, dia tidak ragu-ragu menyampaikan hal itu. Tentu karena ia telah lama memikirkan permohonannya itu

III.             DIA MEMINTA SESUATU YANG BESAR (ay. 21)
·         Nyonya Zebedeus yakin Yesus adalah raja sehingga dia meminta hal yang sangat tepat yaitu posisi. Hal yang dapat kita pelajari, meyakini bahwa Allah dapat melakukan sesuatu yang besar bagi anak-anak kita. Bukan berarti atau tidak selamanya anak-anak kita menjadi besar secara duniawi.
·         Permohonan ini mengjarkan kita meminta untuk:
a.       Agar anak memperoleh tempat dalam kerajaan Allah, doakan untuk keselamatan anak-anak.
b.      Agar anak menjadi kebanggaan dalam kerajaan Allah, doa agar anak-anak memiliki dan mengembangkan sifat atau karakter yang saleh.
c.       Agar anak dipakai untuk memajukan kerajaan Allah, doa agar anak menjadi pelayan Tuhan dalam setiap profesinya.

HIDUP BAGI KERAJAAN ALLAH
(SALAH KOSTUM)
Mat. 22:1-14

Pendahuluan:
·         Cerita tentang salah kostum, orang salah kostum itu malu, rasa tidak nyaman, tidak percaya diri dan lain-lain. Ada banyak orang Kristen yang salah kostum, harusnya kenakan busana x, tapi banyak orang pakai busana y.
·         Baca teks:
Suatu perumpamaan yang disampaikan Yesus dan ini memang salah satu pola pengajaran Yesus.
Isi perumpamaan mengacu pada bagaimana supaya seseorang layak hidup dalam kerajaan-Nya.
·         Ulasan teks:
Budaya Yahudi, undangan pesta 2 kali, pertama pemberitahuan secara umum kemudian disusul dengan undangan resmi (ay. 3). Perjamuan kawin dipakai sebagai perumpamaan karena peristiwa tersebut sangat penting dengan konteks budaya masyarakat saat itu.
Ay. 5, c. f: Luk. 14:17-20 alasan-alasan yang tidak masuk akal.
Ay. 6, Israel menolak para nabi yang memberitakan nama Tijan sampai tahun 70 kota mereka dibakar.
Ay. 9-11, semua orang dipanggil; untuk datang tidak peduli latar belakang mereka, kondisi mereka dan sebagainya
Ay. 11, ada yang tidak pakai pakaian pesta sehingga diusir dan dihukum.
·         Penjelasan teks:
Tuan adalah Allah
Pesta kawin adalah suasana kerajaan Allah.
Hamba-hamba adalah para nabi.
Orang-orang yang diundang adalah Yahudi.
Orang-orang yang selanjutnya adalah semua bangsa.
·         Catatan pakaian pesta yaitu karakter sebagai anggota atau warga kerajaan Allah (Gal. 5:22-25), Ef. 6:14-17, kebenaran, keadilan, kerelaan untuk PI, iman, Firman Allah.


Mengapa orang yang tidak pakai pakaian pesta tidak layak? Karena orang tersebut:

I.                   TIDAK MENGHORMATI ANUGERAH ALLAH (ay. 10-11)

·         Latar belakang orang-orang tersebut (tidak layak diundang), c. f: keselamatan untuk Israel dan akhirnya pada semua bangsa, persimpangan jalan sama dengan semua tempat.
·         Dengan demikian mereka seharusnya tidak diundang tapi akhirnya diundang, ini anugerah atau kasih karunia, tidak ada yang bisa dibanggakan.
Penjelasan tentang khen atau kharis.

Ilustrasi: Cerita ketika diberikan hadiah tapi tidak suka, bagaimana perasaan pemberi hadiah tersebut? Pasti terluka.
Penerapan: Orang Kristen yang tidak kenakan pakaian kerajaan Allah, tidak menghormati anugerah Allah dan itu melukai hati Allah.
Firman Tuhan katakan jangan mendukakan Roh Kudus.
Penerapan:
Pelayanan juga anugerah, jangan sia-siakan hormati pekrjaan itu, hidup itu anugerah, jangan hancurkan dengan narkoba, alkohol, talenta atau kemampuan khusus juga anugerah, jangan sia-siakan dengan mematikannya. Berkat materi juga anugerah, hormati dengan cara pandai atau bijaksana dalam mengelolah.


II.                TIDAK MENGHORMATI PRIBADI ALLAH (ay. 11-12)

·         Tidak menghargai pemberian berarti juga tidak menghormati pemberinya.
·         Orang dalam ay. 11 adalah orang yang tidak menghargai raja, kini jika kita hidup sembrono sama dengan tidak menghormati Allah. Kel. 3:5, Musa harus menanggalkan kasut karena hormatnya terhadap Tuhan. Allah juga harus dihormati jangan hanya dengan mulut, tapi juga dengan tindakan yang nyata.
·         Ay. 11, diam sama denngan cuek atau tidak peduli atau bebal.


III.             TIDAK MENGHORMATI ATURAN (ay. 12)

·         Aturan pesta menurut konteks Yahudi.
·         Orang dalam ay. 12 tersebut tidak menghormati aturan.
Ilustrasi: Buku petunjuk penggunaan, ramnbu-rambu lalu lintas.
·         Orang percaya punya aturan yang baku yaitu Alkitab. Perhatikanay. 13, nasib akhir orang yang tidak mengenakan pakaian pesta adalah hukuman. Orang yang tidak mengenakan pakaian pesta telah menghina anugerah tuan itu, tidak menghormatinya dan juga tidak menghormati aturan, orang tersebut akhirnya dihukum.

Penerapan:
Orang percaya yang seperti orang dalam ay. 11 tidak layak bagi kerajaan Allah.


















GOLDEN RULES
(Peraturan Emas)
Mat. 22:34-40

Pendahuluan:
Kita hidup di dunia yang banyak aturan, aturan dalam rumah tangga masyarakat, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan ada lembaga yang secara khusus membuat peraturan yaitu DPR. Di antara peraturan-peraturan itu ada peraturan-peraturan dasar yang menjadi acuan bagi peraturan-peraturan lainnya, yang sering dikenal dengan istilah Golden rule (perintah uta,a), bagi orang Kristen sesungguhnya manakah yang jadi perintah utama.
Suatu saat ada sekelompok orang yang datang kepada Yesus, untuk menguji dan sekaligus menanyakan manakah perintah yang paling utama. Yesus menjawab dengan bijaksana yang terutama adalah kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenapa akal budimu, sampai sekarang hukum itu dikenal dengan hukum kasih.
Ada gereja-gereja tertentu yang selalu membacakan hukum itu setiap hari minggu, sebenarnya apa saja yang ada dalam hukum kasih (apa yang kita pelajari dari hukum kasih itu).


I.                   PRIORITAS (ay. 37)

·         Golden rule adalah perintah utama, perintah ini dasar dari segala perintah yang lain.
·         Mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi (siklus yang terjadi dalam hidup kita).
Melalui apa yang saudara lakukan, pikirkan dan rasakan.
Harus dinyatakan dalam pengalaman hidup keseharian kita.
·         Orang Yahudi menghitung bahwa di dalam Hukum Taurat di Perjanjian Lama ada 248 perintah dan 365 larangan, orang Farisi (ahli Taurat) bertanya kepada Yesus tentang hukum yang terutama. Tuhan Yesus maksudkan bukan yang pertama dalam hal urutan, tetapi yang pertama dalam hal bobot dan keagungan.
·         Dengan kata lain maksudnya “perintah manakah yang hatus benar-benar kita perhatikan secara khusus yang harus kita patuhi supaya dengan melakukannya kita bisa melakukan perintah lain, perintah ini Golden Rule atau Perintah Utama (perintah dasar).
Kasih kita kepada Allah meliputi:
Kesetiaan dan keterikatan pribadi terhadap Tuhan.
Kesetiaan penyerahan pribadi kita kepada-Nya.
Ketaatan yang sungguh yang dinyatakan dalam pengabdian kita yang sesuai dengan standar Allah.
·         Ketika kasih kepada Allah ini tidak ada dalam hati, tidak ada hal baik lain seperti apapun yang dilakukan, tidak ada hal lain seperti apapun yang dilakukan atau yang bisa dilakukan dengan benar atau yang diterima atau yang terus dilakukan. Mengasihi Alah dengan segenap hati akan membebaskan kita dari segala buruk yang bertahta dalam jiwa kita, mengasihi Allah membuat kita melakukan segala hal yang memuliakan dan menyenangkan Tuhan, tidak ada perintah yang berat dan menyengsarakan bila prinsip kasih menguasai perintah itu.


II.                APLICATION LAW (ay. 39)

·         Refleksi penerapan hukum I
·         Kasih terhadap sesama manusia, bukan sekedar perasaan melainkan perbuatan nyata, kasih yang diekspresikan secara tulus kepada sesama.
Tidak membedakan status sosial orang itu, tidak menuntut balas (Mat. 5:43-48).
Mengusahakan apa yang baik yang berguna baginya.
Ilustrasi: Bantu anak pendeta yang jadi tukang batu.
·         Tidak menjatuhkan sesama, tidak menghancurkan sesama.









































SETIA MELAYANI KRISTUS
Mat. 25:14-30

Pendahuluan:
Ilustrasi: Berita tentang rumah tangga para selebritis.
Kesetiaan merupakan hal yang langkah dewasa ini, hal ini ditunjukkan dengan beberapa fenomena, seperti makin tingginya tingkat perceraian, keretakan dalam rumah tangga, orang yang meninggalkan Tuhan dan lain-lain. Banyak orang yang mengawali pelayanan dengan komitmen yang tinggi, tetapi tidak mampu memelihara komitmen tersebut dan akhirnya meninggalkan Tuhan. Kesetiaan merupakan hal yang mendapat porsi yang cukup banyak dalam Alkitab, Tuhan Yesus adalah pribadi yang setia (Ibr. 13:8), Dia menuntut agar umat-Nya juga setia.


Mengapa kita melayani Kristus dengan setia?

Baca teks: Mat. 25:14-30
·         Pengajaran Tuhan Yesus tentang hal-hal akhir zaman (pasal 24-25).
Perumpamaan sebelumnya yaitu pentingnya kewaspadaan.
Perumpamaan ay. 14-30 yaitu pentingnya kesetiaan dalam pelayanan.
·         Mirip dengan perumpamaan tentang uang mina.
·         Uang mina adalah karuniayang sama jumlahnya, bila dipakai dengan kerajinan yang tidak sama, akan memperoleh upah yang berbeda. Sedangkan Talenta adalah karunia yang tidak sama jumlahnya, bila dipakai dengan kesetiaan yang sama akan diberi upah yang sama. Talenta itu adalah mata uang logam yang nilainya relatif tinggi, talenta jauh lebih mahal dari mina.
·         Penjelasan atau ulasan tentang nats.

I.                   MELAYANI KRISTUS DENGAN SETIA MERUPAKAN KEHENDAK TUHAN (ay. 14-15)

·         Renungkan mengapa tuan itu memanggil dan membagi-bagikan talenta dan tidak memberitahu lama ia pergi?
FAYH: Kerajaan Sorga dapat jua diumpamakan dengan orang yang akan pergi ke negeri lain. Ia memanggil hamba-hambaNya dan mempercayakan kepada mereka sejumlah uang untuk dijadikan modal selama ia pergi. Tuan itu menghendaki agar hamba-hambaNya bekerja dan melayani.
C. f: Ef. 2:10 anda ditempatkan di bumi untuk memberikan sumbangsih untuk melakukan sesuatu, anda diciptakan untuk melayani Allah. Anda diselamtkan bukan untuk bermalas-malasan menantikan Sorga (Rick Warren).
·         Allah tidak pernah ciptakan sampah yang tidak berguna, c. f: Paulus bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tapi kalau hidup bagiku bekerja dan memberi buah (Flp. 1:21-22).
Begitu anda diselamatkan, Allah bermaksud untuk memakai anda bagi tujuan-tujuanNya, Allah memiliki sebuah pelayanan bagi anda dalam gerejaNya dan sebuah misi bagi anda di dunia, anda dipanggil untuk melayani Allah dan anda diperintahkan untuk melayani Allah.
Penyambutan orang percaya baru di RRC, “sekarang Yesus memiliki sepasang mata baru untuk melihat, teliga baru untuk mendengarkan, tangan baru untuk menolong dan hati yang baru untuk mengasihi orang lain.” Bandingkan dengan Kej. 2:15 Tuhan menciptakan manusia supaya manusia bisa bekerja atau melayani (mengusahakan dan memelihara).
Dalam Perjanjian Lama panggilan Tuhan bagi para imam, raja dan lain-lain adalah untuk melayani, Musa untuk melayani umat Israel, Harun sebagai imam untuk melayani. Yesus saat panggil murid-murid pertama kali menjadikan mereka penjala manmusia, ay. 14 kata (kaleo) artinya memanggil, mengundang, mempercayakan sama dengan menyerahkan bukan untuk menjadi milik para pekayan, tapi hanya dipercayakan. Melakukan sesuatu yang diinginkan oleh orang yang kita kasihi pastilah kita mau, misalnya melakukan keinginan kekasih (contoh: keinginan ibu hamil).


II.                MELAYANI KRISTUS DENGAN SETIA MERUPAKAN ALAT EVALUASI TUHAN (ay. 19-26)

Ilustrasi: Tentang alat ukur, suhu-termometer, angin-barometer, kecepatan-spedometer, tegangan listrik avometer, dan lain-lain. Kecerdasan-IQ, EQ, SQ, dan lain-lain. Penerimaan pegawai baru-test kesetiaan.
·         Sadarkah kita bahwa pelayanan yang setia adalah alat evaluasi Tuhan?
·         Pembahasan nats:
Hamba dengan 5 talenta, berlaba 5 talenta      : baik dan setia
Hamba dengan 2 talenta, berlaba 2 talenta      : baik dan setia
Hamba dengan 1 talenta, tidak kerja apa-apa  : jahat dan malas
·         Alat evaluasi Tuhan dalam memberi penilaian terhadap kita yaitu pelayanan yang setia (c. f: 2 Kor. 5:10), mengadakan perhitungan (sunergeilogon) memeriksa catatan keuangan. Perhitungan dan penilaian Tuhan yaitu apa bisa dipercaya, apa ada hasilnya, apa bertahan sampai akhir?
·         2 hamba yang bekerja dengan setia mendapat pujian dan penilaian yang sama sebagai hamba yang baik dan setia (baik dalam karakter dan dapat dipercaya), hamba yang tidak bekerja adalah jahat dan malas. Renungkanlah bahwa Tuhan menilai kita bukan berdasarkan apa yang kita punya, tetapi berdasarkan apa yang kita buat, Tuhan bukan melihat hasil saja, tetapi hati kita saat melakukan pekerjaan tersebut.
Ilustrasi: Sertifikasi dan pollingsms.


III.             MELAYANI KRISTUS DENGAN SETIA MERUPAKAN SARANA MENDAPAT BERKAT (ay. 28-29)

·         Definisi berkat dalam teks ini adalah kepercayan.
·         Pelayanan mendatangkan banyak berkat, walaupun bukan berkat financial, dipercaya untuk hal yang lebih besar, masuk dalam kebahagiaan tuannya.
Pembahasan teks: yang setia melayani mendapat bonus (c. f: Why. 2:6c), hendaklah engkau setia. . . mahkota kehidupan (Stefanos).
·         Setialah terhadap perkara kecil, maka nantinya akan dipercayakan kepada perkara-perkara yang besar.
Contoh: Yosua, Elisa, Filipus, dan lain-lain.


Judul : MURID YANG SETIA
Nats : Mat. 25:14-30,NP: Why. 2:10
Kalimat Peralihan :

Pendahuluan
·         Kesetiaan merupakan hal yang langka dewasa ini, namun kesetiaan mendapat tempat dan perhatian yang besar di mata Tuhan Yesus (pengajaran Yesus, teladan hidup Yesus).
·         Baca Why. 2:10c
·         Selain Yesus, pribadi yang setia adalah Paulus. Dari awal dia bertobat sampai akhir hidupnya dia setia meski diperhadapakan dengan berbagai tantangan.
2 Tim. 4:7, dia telah mengakhiri pertandingan dan tetap memelihara iman, dia meyakini bahwa Tuhan yang memanggilnya adalah setia.
·         Ulasan tentang tema:
Yang bagaimana atau apakah kesetiaan itu?
Baca: Mat. 25:14-30
Ulasan nats:
·         Perumpamaan ini mirip dengan perumpamaan tentang uang mina (Luk. 19:11-27). Mina adalah karunia sama dipakai dengan kerajinan yang beda, hasilnyapun beda. Sedangkan Talenta adalah karunia yang tidak sama dipakai dengan kesetiaan yang sama akan diberi upah yang sama.
·         Jika perumpamaan 10 gadis bicara tentang kewaspadaan, perumpamaan talenta bicara perlunya kesetiaan. Upah 6000 hari buruh saat itu.
·         Talenta adalah mata uang logam yang nilanya sangat tinggi lebih tinggi dari mina.
·         Penjelasan kisah perumpamaan tersebut. Ay. 21, 23 mengulas tentang hamba yang baik dan setia, kasusnya vocatif atau sapaan atau julukan.
Kesetian itu sangat relatif, bagaimana menjadi murid atau hamba yang setia itu?

I.DAPAT DIPERCAYA (ay. 14)
·         Tuan itu mempercayakan sebagian dari miliknya, dua orang disebut setia karena bisa dipercaya.
BIS: engkau adalah pelayan yang baik dan setia karena engkau dapat dipercayai dengan yang sedikit maka aku akan mempercayakan yang banyak kepadamu.
·         Allah memberi karunia atau talenta pada kita masing-masing sejak kita percaya.
Ams. 28:20, berbahagialah orang yang dapat dipercaya.
·         Berkat atau karunia atau talenta itu sifatnya berkembang, misalnya hamba yang setia dapat dipercaya (Eliezer).
·         Setia berarti dapat dipercaya, jujur dan bertanggung-jawab terhadap tugasnya.

Ilustrasi
Contoh : Dipercaya dalam perkataan, jujur atau bertanggung-jawab terhadap tugasnya.

Aplikasi

II.BERPRESTASI ATAU RAJIN (ay. 21, 23)
·         2 hamba dipuji karena keberhasilan yang 100%, bukan masalah jumlah tetapi presentasinya.
·         Allah menghendaki hasil, ay. 27 merupakan indikasi bahwa Allah ingin ada hasilnya.

Ilustrasi
Kehidupan Paulus, hasilnya berdampak bagi orang lain.
PI yang sebenarnya bukan PI.

Aplikasi

III.BERTAHAN SAMPAI AKHIR (ay. 19)
·         Tenggang waktu dari pemberian perintah sampai dengan tuan itu datang lama sekali. Hamba-hamba yang setia itu bertahan sampai akhir.
·         Setia itu dilihat dari akhir selama menuggu tuannya datang tentu banyak tantangan. Seseorang diikat setia ketika dia tetap bertahan menunaikan tugasnya sampai akhir.

Ilustrasi
Tantangan-tantangan murid Tuhan, ibarat dalam suatu perlombaan.

Aplikasi
·         Tuhan yang memanggil kita adalah setia sampai akhir, dia juga menghendaki supaya kita setia sampai akhir.
·         Banyak hal yang akan memalingkan kita dari panggilan sebagai murid tapi setialah.
·         Setia berarti bisa dipercaya, rajin dan berprestasi serta bertahan sampai akhir.




























TANGAN YANG TERAMPIL
Mat. 25:14-30

Pendahuluan:
·         Pengertian umum tentang tangan yang terampil adalah kreatif, cekatan, dapat menghasilkan suatu karya cipta yang mengagumkan. Orang yang terampil dicari di mana-mana.

Mat. 25:14-30
·         Perumpamaan tentang talenta mengajarkan bahwa hamba-hamba harus setia dengan melaksanakan apa yang dipercayakan kepada mereka dengan tepat dan efisien sampai pada hari perhitungan. Selain itu juga mengajarkan bahwa hamba-hamba itu harus sibuk ketika tuannya tidak ada.
·         Talenta kurang lebih 34 kg (ukuran), uang yang sangat besar nilainya 6000 dinar. 1 dinar adalah upah pekerja 1 hari, jadi 6000 dinar sama dengan 6000 hari kerja, kurang lebih 18 tahun.

Ulasan singkat teks:
·         Mirip dengan perumpamaan tentang uang mina.
·         Prinsipnya sang tuan mempercayakan sesuatu untuk dikerjakan dan pada saat yang ditentukan dia datang untuk meminta pertanggung-jawaban.
Ada dua kelompok hamba yaitu yang terampil dan yang tidak terampil.
Dua hamba yang terampil mendapat pujian yang sama dari tuannya (ay. 21, 23).


Bagaimana hamba yang terampil itu?
Apa artinya terampil?

I.                   TRAMPIL BEKERJA

·         Tuan itu menghendaki hamba-hamba bekerja ada modal yang diberi. Menurut kesanggupan, dalam Bahasa Yunaninya dipakai kata “dunamin” yang artinya kekuatan, tuan itu tahu kekuatan hamba-hambanya.
·         Yesus datang ke dunia untuk bekerja (karya keselamatan), Paulus menuliskan “yang tidak bekerja jangan makan,” Allah bekerja dalam penciptaan.
Dua hamba terampil itu bekerja
Sadar ada tugas
Dengan segera (ay. 16) atau tidak menunda waktu
Rajin
Hamba yang tidak terampil
Tidak mau bekerja (ay. 18)
Punya persepsi yang keliru tentang tuannya (ay. 24-25)
Takut dan berdalih karena tidak mau kerja.





II.                TRAMPIL BERDAYAGUNA

·         Trampil itu menghasilkan sesuatu (ay. 20, 22), menghasilkan 100%.
·         Tuhan inginkan kita berbuah, c. f: Yoh. 15 tentang pokok anggur.
·         Sadari potensi dan berbuahlah
Paulus menuliskan “bagiku hidup adalah bekerja dan menghasilkan buah.”

III.             TRAMPIL BERTAHAN

·         Ay. 19, lama. . .
·         Tuan pergi dalam waktu yang lama.
·         Ay. 21, 23, setia menggunakan kata “piste” yang artinya dapat dipercaya.






































PENGABDIAN KRISTEN YANG SEJATI
Mat. 25:14-30

Pendahuluan:
·         Zaman Orde Baru ada penghargaan-penghargaan untuk para teladan di bidangnya, yang dinilai adalah pengabdian seseorang pada bidangnya.
·         Apa yang muncul dalam benak Anda, mendengar kata pengabdian?
·         Pengabdian mendapat tempat istimewa dalam kekristenan (mislanya: dengan istilah melayani, hamba, rendah hati dan lain-lain).

Bagaimana pengabdian Kristen yang sejati?
Baca: Mat. 25:14-30
Mat. 24-25, khotbah Tuhan Yesus tentang akhir xaman, bagian ini mirip dengan Luk. 19:11-27, tentang uang mina yang diceritakan beberapa hari sebelumnya di Yerikho.
·         Mina adalah karunia yang sama jumlahnya bila digunakan dengan kerajinan yang tidak sama akan memperoleh upah yangberbeda.
·         Talenta adalah karunia yang tidak sama jumlahnya, bila digunakan dengan kesetiaan yang sama akan diberi upah yang sama pula.
·         Talenta adalah mata uang logam yang nilanya relatif tinggi, satu talenta lebih mahal dari satu mina.
·         Bagian ini mengajar tentang pengabdian Kristen yang sejati8. Pengabdian Kristen adalah melayani pekerjaan Tuhan, memberi persembahan, mengelolah waktu dan lain-lain.


Prinsip pengabdian Kristen yang sejati:

I.                   SESUAI KARUNIA MASING-MASING (ay. 15)

·         Talenta melambangkan tanggung-jawab berbeda yang harus dijalankan sesuai dengan kemampuan mnasing-masing orang. Penuntun: talenta, melambangkan semua kemampuan, waktu segala seumber daya dan kesempatan untuk melayani.
·         Paulus, talenta banyak dan untuk saling melengkapi, serta yang banyak diberi banyak pula dituntut.
·         Bandingkan dengan persembahan janda.
·         Diakhir bagian ini, yang dipuji adalah mereka yang hasil kerja dua hamba yang bisa meningkatkan 100%, dua hamba itu menyajikan jumlah yang berbeda tapi kualitas yang sama.

Ilustrasi: Waktu di kampus dulu, bicara tentang hasil optimal.
Penerapan:
Dalam memberi persembahan, perpuluhan adalah penerapan dari prinsip ini, jumlah nominal berbeda tapi yang penting 10% dari yang ia miliki. Seratus ribu untuk orang yang penghasilan empat juta jauh lebih kecil nilainya dari lima puluh ribu dari orang yang penghasilan lima ratus ribu.
Nilai pengabdian kita ditentukan oleh perpuluhan kita (bukan jumlah nominal, tapi prosentasinya dari yang ia miliki), perpuluhan adalah jumlah minimal yang harus kita beri (konsep Perjanjian Baru), karena semua yang kita miliki hanya titipan dari Tuhan. Dalam melayani, ajakan untuk mendukung program janji iman
II.                DENGAN KESETIAAN (ay. 21, 23)

·         Setia mendapat tempat khusus dalam ajaran Kristus, pujian diberikan pada hamba yang setia terhadap perkara yang menjadi tanggung-jawabnya. C. f: Why. 2:10c, setia sampai akhir, setia dari kata (pisteo) sama dengan pistis sama dengan iman.
·         Apa arti setia? Rajin, tulus, tanggung-jawab, tidak ingkar janji, tidak berubah “bertahan sampai akhir.” Banyak orang Kristen yang jatuh atau tumbang di tengah jalan.
Misalnya:
Dalam pelayanan (karena jatuh secara moral, karena masalah dengan pimpinan atau senior dan lain-lain).
Dalam memegang iman pada Yesus (karena jabatan, teman hidup, materi dan lain-lain).
Banyak orang pintar dan berpotensi , tapi sedikit orang yang setia. Pada umumnya manusia cepat bosan.

Ilustrasi: Anak yang disuruh ibunya.
Penerapan:
·         Ajakan untuk setia dalam memberi
·         Dalam keterlibatan di pelayanan
·         Dalam berbuat baik.


III.             DENGAN TIDAK BERDALIH (ay. 25)

·         Hamba yang ketiga adalah hamba yang malas dan jahat, dia berdalih bahwa ia takut gagal, banyak orang suka berdalih atau beralasan.
Ilustrasi: Sejak kejatuhan manusia pertama, manusia sampai hari ini suka berdalih.
·         Ay. 24, hamba malas itu berdalih bahwa dia takut karena tuannya kejam, dia punya pemahaman yang salah tentang tuannya.
·         Mengapa orang tidak mau terlibat pelayanan? Karena dia punya pemahaman yang keliru tentang pelayanan, juga dalam memberi persembahan, dalam berbuat baik? Karena adanya persepsi yang salah.
Akibatnya?
FAYH: ay. 29, karena orang yang memanfaatkan apa yang diserahkan kepadanya, akan diserahi lebih banyak lagi, sehingga ia berkelimpahan.














KESETIAAN YANG TIDAK PERNAH PUDAR
(Maria Magdalena)
Mat. 27:55-56b

Pendahuluan:
Yesus telah mewujudkan kesetiaan-Nya yang luar biasa bagi kita, Dia setia sempai mati, seharusnya kita juga menunjukkan hal yang serupa. Maria magdalena adalah tipe wanita yang setia dalam imannya, setelah dibebaskan dari roh-roh jahat (Luk. 8:2) dia menjadi seorang yang paling utama dan terkemukan di antara wanita-wanita pengikut Tuhan Yesus.
Dalam daftar nama oleh setiap penulis Injil memang selalu ada dan ditempatkan pada urutan teratas. Mengapa hal-hal yang dipaparkan tadi berlaku pada pribadi Maria Magdalena? Rupanya Allah melihat bahwa Maria adalah profil wanita yang dapat diteladani secara khusus dari segi kesetiaan.


2 hal yang membuktikan kesetiaannya sejak awal pelayanan sampai kematian dan kebangkitan Yesus Kristus:

I.                   SETIA DALAM KEMELUT (Mat. 27:55-56b)

Menyaksikan waktu Tuhan Yesus diadili, mengikuti perjalanan ke kota, melihat dari jauh waktu Tuhan Yesus dipaku dan disalibkan, menyaksikan kegelapan selama kira-kira 3 jam sekaligus mendengar erangan Tuhan Yesus saat kematian-Nya (Luk. 23:49).Menyaksikan guru yang diangungkan dan diharapkan untuk melepaskan Israel dari cengkraman penjajah romawi yang kejam tapi kini guru tersebut ditolak, diejek, dicaci, diludahi, ditertawakan, dihina dan dibunuh serta disalibkan.
Sebenarnya ini merupakan suatu guncangan yang dapat memudarkan harapan, apalagi Maria Magdalena seorang wanita, yang biasanya lemah dari segi perasaan, tetapi anehnya dia tetap tegar. Peristiwa yang menggores perasaan ini tidak membuat dia meninggalkan Tuhan dan melupakan Tuhan. Maria tetap mengikuti peristiwa demi peristiwa, walaupun hatinya penuh tekanan dan gejolak, Maria mengalami kemelut dalam perasaannya namun peristiwa-peristiwa itu ditinggalkannya berlalu.

Penerapan:
Setia bersekutu atau beribadah
Setia berdoa walau belum ada jawaban atas doa yang disampaikan
Setia membaca Alkitab
Setia walau kemelut membungkus dan melilit hidup.

Peralihan:
Sebagai manusia Maria Magdalena pun mempunyai kelemahan, akhirnya dia tiba pada titik keputusasaan dan keputusharapan melihat Mesias yang tidak berdaya lunglai dan dingin dan sudah menjadi mayat, Maria Magdalena ternyata masih tetap setia.




II.                SETIA DALAM KEPUTUSASAAN (Luk. 23:55-24:10)

Maria mengikuti, duduk di depan kubur dan melihat penguburan jenazah Tuhan Yesus (Mrk. 15:47; Mat. 27:62), waktu itu hari menjelang malam. Maria pulang menyediakan rempah-rempah (Luk. 23:55b), suatu awal tanda keputusasaan, rempah dipakai untuk mengawetkan jenazah. Ini pertanda bahwa ia tidak melupakan perkataan Yesus dalam Mrk. 8:31b. Menjelang fajar menyingsing Maria Magdalena mengambil kesempatan menegok kubur Yesus (Mat. 28:1-8; Luk. 24:1-10; Yoh. 20:11-18).
Ia membawa rempah-rempah dan mendapatkan kubur kosong, dan dengan nada putus asa memanggil di depan kubur. Perhatikan sikapnya menunjukkan hilangnya harapan (Yoh. 20:11-18), ay. 13.
Hasil kesetiaan:
Di tengah-tengah dan keputusasaan ini Tuhan Yesus menampakkan diri kepada Maria, Maria Magdalena adalah orang pertama yang melihat Tuhan Yesus semenjak kebangkitan Yesus (Mrk. 16:9).

Penerapan:
Kesetiaan pasti menghasilkan sesuatu yang istimewa (janjinya Rm. 8:28). Kesetiaan tidak diatur oleh situasi, kesetiaan melampaui segala sesuatu baik dalam kemelut maupun keputusasaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kumpulan khotbah ekspositori melayani diri sendiri atau Kristus

MELAYANI DIRI SENDIRI ATAU MELAYANI KRISTUS? 1 Ptr. 2:11-17 Pendahuluan : Ada banyak orang Kristen yang merasa sedang dan telah melayani Kristus. Namun sebenarnya mereka belum melayani Kristus dalam hidupnya, mereka berpikir bahwa dengan pergi ke Gereja, memberi persembahan, mengikut kegiatan-kegiatan ibadah sepanjang minggu berarti sudah melayani Kristus. Memang hal-hal seperti itu tidak salah, malahan harus kita lakukan, tetapi masalahnya melayani Kristus tidaklah cukup sampai di situ saja. Ketika kita memutuskan untuk melayani Kristus, berarti secara otomatis kita memposisikan diri menjadi hamba, Kristus adalah tuan kita. Jika diri kita atau keegoisan masih menjadi tuan dalam hidup kita, maka kita belumlah melayani Kristus, melainkan melayani diri sendiri. Seorang hamba adalah seorang yang berdedikasi kepada orang lain, dia membaktikan hidupnya bagi kesejahteraan dan keperluan orang lain. Jika kita melayani Kristus, berarti kita siap untuk membaktikan hidup kita...

khotbah ekspositori hidup benar dan setia

HIDUP BENAR DAN SETIA Luk. 2:25-32 Pendahuluan ·          Kriteria calon karyawan atau pegawai (hidupnya baik, jujur, setia, rajin, sopan dan lain-lain). ·          Dalam Alkitab ada beberapa pribadi yang disebut saleh atau setia atau benar atau takut akan Tuhan, antara lain: Nuh: benar, tidak bercela (Kej. 6:9) Henokh: bergaul dengan Allah (Kej. 5:24) Yusuf: tulus hatinya (Mat. 1:19) Ayub: saleh, jujur, takut akan Tuhan, menjauhi kejahatan (Kitab Ayub) ·          Tema: hidup benar dan setia Benar adalah kriteria yang baik atau kualitas hidup yang baik Setia adalah bertahan sampai akhir Simeon (Luk. 2:25-32) ·          Beberapa nama Simeon di Alkitab: Putra ke-2 Yakub dari Lea (kej. 29:33) Suku Simeon (Bil. 1:22-23) Leluhur Yesus (Luk. 3:30) Murid di Antiokhia (Kis. 13) Penduduk Yerusa...

khotbah ekspositori komitmen

KOMITMENT Surat Kepada Jemaat di Filipi Pendahuluan : Ilustrasi : Tentang lomba lari, ada banyak tantangan ketika seseorang berkeputusan untuk komitmen terhadap sesuatu. Komitmen artinya keterikatan dengan sesuatu untuk dilakukan, kita sebagai orang percaya terikat dengan komitmen terhadap banyak hal yaitu Tuhan, keluarga, pekerjaan, gereja, organisasi, dan lain-lain. Kita akan belajar dari sekelompok orang yang punya komitmen luar biasa terhadap Tuhan, pelayanan, persekutuan, dan lain-lain, mereka adalah jemaat Filipi. Sekilas tentang jemaat Filipi: ·          Paulus yang mendirikan jemaat tersebut, nama Filipi dari Filipus (ayah Alexander Agung). ·          Kota strategis, banyak tambang emas, gerbang menuju Eropa. ·          Meskipun jajahan Romawi tapi bebas bayar pajak dan dibangun seperti Roma kecil. ·      ...