KUASA SETAN
Mat. 4:1-11
Pendahuluan:
·
Apa yang muncul dalam benak kita
saat mendengar setan? Ada banyak persepsi tentang setan. Di Amerika, setan
adalah tawanan pesta Halloween. Di Jawa, setan adalah Nyai Roro Kidul, dan
lain-lain.
·
Alkitab menyatakan bahwa setan
itu ada, buktinya setan dibahas dalam Alkitab. Yesus mengusir orang yang
kerasukan setan, Yesus dicobai oleh setan. Dalam Firman Tuhan istilah setan
berati musuh, Dia adalah malaikat yang jatuh karena pemberontakan pada Allah.
·
Setan itu licik (Ef. 6:10-12),
punya kuasa (ay. 12) dan dia sangat jahat.
Strategi
setan:
Pada dasarnya
setan atau Iblis (pimpinannya) dan roh jahat (yang mengganggu kita), ingin
menghancurkan manusia. Namun usaha ini dikerjakan dengan jalan:
·
Menipu kita (Yoh. 8:44)
Setan
itu jahat, pemberian-pemberian atau mujizat-mujizat palsu dikerjakan supaya
manusia tertarik dan ada kesempatan bagi dia untuk menghancurkan kita. dia
menipu dengan memutarbalikkan Firman Tuhan (kasus Adam).
Contoh:
Cari pesugihan, astrologi, ramal, pekkong. Kesaksian-kesaksian mantan-mantan
dukun atau paranormal yang bertobat. Cari pesugihan harus ada tumbalnya,
pengobatan alternatif.
·
Mencobai kita (secara langsung
maupun tidak) Mat, 4:2. Supaya persekutuan dengan Allah terganggu.
·
Mengikat kita, membuat kita
melakukan dosa yang berulang-ulang.
·
Menuduh kita, dengan cara
memunculkan pikiran-pikiran negatif pada kita.
·
Membuat perselisihan.
·
Merampas Firman Allah yang
ditaburkan (Mat. 13:19).
·
Gangguan pada tubuh (Luk. 13:16),
dan lain-lain.
Pada
intinya adalah untuk memperdaya manusia, membodoh-bodohi manusia supaya melawan
Allah.
Kuasa setan
itu dasyat atau tidak? Kuasa Allah lebih dasyat lagi.
1 Ptr. 5:8,
menyatakan bahwa setan selalu berjuang 24 jam untuk menghancurkan kita dengan
segala tipu dayanya.
Bagaimana bisa menang atas kuasa setan?
(Teladan atau pengalaman Yesus dalam
menghadapi
setan atau Iblis)
I.
YESUS
PENUH DENGAN ROH KUDUS (c. f: Luk. 4:1)
Kisah
ini terjadi setelah pembaptisan Yesus, setelah Yesus diurapi. Roh Kudus itu
lebih dasyat dari segala sesuatu (1 Yoh. 4:4), setan atau Iblis takut pada
orang-orang yang penuh dengan Roh Kudus.
Ilustrasi: Kesaksian
Daud Toni, Pdt Eko Hidayat, kesaksian pribadi.
Saudara harus
penuh dengan Roh Kudus artinya kondisi atau keadaan di mana seluruh keberadaan
kita (tubuh, jiwa, roh) selalu dikontrol atau dikendalikan dengan Roh Kudus.
Penerapan: Ajakan untuk
selalu penuh dengan Roh Kudus.
II.
YESUS
MENGERTI STRATEGI SETAN (ay. 3, 6, 9)
Setan punya
strategi untuk menjatuhkan kita dengan menggunakan hal-hal yang menjadi
kelemahan manusia.
Ay.
3, tubuh atau daging
Ay.
6, kecenderungan manusia untuk menjadi sombong
Ay.
9, materi
Tiap manusia
punya daerah lemah (contoh: Daud, Nuh, Elia, dan lain-lain), karena Yesus habis
puasa, Yesus lemah secara tubuh. Setan pakai strategi untuk menjatuhkannya
(ubah batu menjadi roti), Yesus menang karena menyadari strategi itu, bagi Dia
yang utama adalah Mat. 6:33.
Ilustrasi: Daerah lemah
manusia.
Penerapan:
Ajakan untuk menyadari daerah lemah kita dan kelicikan setan untuk menjatuhkan
daerah lemah tersebut.
III.
YESUS
MENGERTI, MEMAHAMI, HAFAL, MENGANDALKAN FIRMAN TUHAN (ay. 4, 7, 10)
Semua jawaban
Yesus adalah Firman Tuhan. Ay. 4 (Ul. 8:3), ay. 7 (Ul. 6:16), ay. 10 (Ul.
6:13). Kata ada tertulis menyatakan bahwa jawaban Yesus itu bukan karangan atau
rekayasa.
Ay. 7, Iblis
memancing dengan menyatakan tawaran yang kelihatannya sesuai Firman Tuhan (ini
tipu daya saja), kita harus memahami Firman dengan benar supaya tipu daya ini
bisa kita kalahkan.
Contoh: Menuduh
kita, ingat 1 Yoh. 1:9, sulit memberi. . .
Penerapan:
Ajakan untuk menghafal ayat, melakukan Firman Tuhan, sebagai Firman itu menjadi
rhema akan hidup kita.
Judul : SYARAT MENGIKUT YESUS
Nats : Mat. 4:18-22.
Kalimat Peralihan :
Pendahuluan
Suatu profesi tertentu menuntut kualifikasi-kualifikasi khusus. Misalnya
seorang pilot haruslah cerdas, pintar, pandai mengambil keputusan, penampilan
menarik, dan lain-lain. Jika kualifikasi tersebut tidak dipenuhi, maka jangan
harap orang tersebut akan menyandang jabatan sebagai pilot. Demikian pula
menjadi murid Kristus, ada bebberapa
kualifikasi atau persyaratan yang harus kita penuhi sehingga kita menyandang
predikat sebagai murid Kristus.
Siapakah yang
disebut dengan istilah murid Kristus itu? Beberapa orang berfikir bahwa murid
Kristus identik dengan kedua belas rasul, ada yang mengira juga orang-orang
yang mengikut Kristus pada saat Kristus ada di muka bumi ini. Istilah murid
dalam Alkitab sudah ada mulai dalam Perjanjian Lama, hubungan guru murid
termasuk ciri yang umum dalam dunia kuno.
Waktu
itu para filsuf Yunani dan rabi Yahudi mengumpulkan sejumlah pelajar baginya.
Kebiasaan ini masih terus berlangsung pada zaman PB, kata (mathetes) yang digunakan untuk murid, biasanya mengacu pada orang
yang menerima ajaran dari orang lain. Dengan demikian murid Kristus berarti orang
yang menerima ajaran dari Kristus, hidup seperti Kristus, dan mengikut-Nya
untuk selamanya. Apa
sajakah syarat yang harus kita penuhi sehingga kita layak disebut murid
Kristus?
I.Bersedia untuk mengikut Yesus
(Mmaat. 4:20)
Dalam
banyak bagian Alkitab, tersirat pengertian bahwa murid artinya pengikut. Pada
saat Yesus memulai pengajran-Nya, hal pertama yang Ia lakukan adalah memilih
murid, orang yang bersedia menjadi murid-Nya mengikut Dia.
Waktu
itu Yesus melihat Simon dan Andreas yang sedang sibuk dengan pekerjaan mereka
sebagai nelayan. Tetapi saat Yesus memanggil, mereka segera menanggapi
panggilan tersebut. Respon yang sangat
positif dari mereka ini yang mestinya kita ikuti juga. Coba bandingkan
dengan kisah yang terjadi dalam Mat. 8, di mana ada seorang yang ingin mengikut
Yesus, tetapi menanyakana berbagai harga yang harus dibayar, berbagai hal yang
harus ditinggalkan, Yesus tidak menerima orang-orang yang demikian.
Mengikut
Yesus artinya meninggalkan segala yang sementara dikerjakan dan mengiring Yesus
kemana pun Yesus pergi. Pengikutan ini mengandung unsur pemisahan diri Simon,
Andreas, Yohanes dan Yakobus saat dipanggil mereka segera memisahkan diri dari
pekerjaan, keluarga, teman-teman, lingkungan dan lain-lain, serta mengikut
Yesus tanpa banyak bertanya. Banyak orang yang mau mengikut Yesus, tapi tidak
mau berpisah dengan apa yang seharusnya ditinggalkan.
Sebagai
pembandingnya baca Mat. 10:34, Yesus datang untuk membawa pemisahan, apakah
berarti kita harus meninggalkan keluarga, pekerjaan dan lain-lain secara
harafiah? Tentu saja tidak demikian. Yang dimaksudkan adalah bahwa kita harus
memisahkan diri dari hal-hal yang mungkin akan menghalangi pengikutan kita
kepada Yesus, dengan kata lain Yesus hanya yang lebih kita utamanakan.
Ilustrasi
Ada
orang yang mau mengikut Yesus tapi tidak mau meninggalkan opo-opo (jimat,
pegangan), mereka melayani dua tuan. Ada pula yang mau jadi murid Yesus tapi
tidak mau berpisah dengan kebiasaan lama (rokok, kupon putih, mabuk, wanita
lain, dan lain-lain).
Aplikasi
Ada
pula yang mau jadi murid Yesus, tapi menunda waktu tunggu kalau sudah tua,
semua persoalan selesai dan lain-lain (ini meruapakan alasan klasik yang sering
kita jumpai di dalam kehidupan kita). Kalau kita mau menunggu persoalan hidup
selesai, tentu kita tidak jadi mengikut Yesus, karena selama kita hidup tentu
persoalan kita tidak akan pernah selesai. Orang yang bersedia mengikut Yesus mereka yang
meninggalkan kehidupan lamanya.
II.Bersedia untuk mengasihi sesama
(Yoh. 13:35)
Sekalipun
seorang murid tidak akan melebihi gurunya, tetapi seorang murid pasti akan
mencerminkan gurunya. Demikian juga dengan murid Kristus, hal paling menonjol
dalam diri Yesus yang tidak dimiliki para pemimpin atau guru pada waktu itu
adalah kasih-Nya. Kasih Yesus sangat besar dan telah teruji. Kedatangan dan
pengurbanan-Nya bahkan sampai kematian-Nya menjadi bukti kasih yang besar itu.
Dalam
bagian ini kata yang dipakai untuk kasih adalah agape. Kasih ini harus
merupakan ciri khas para murid Kristus, kasih ini pada dasarnya adalah kasih
yang membari diri dan rela berkurban demi kebaikan orang lain. Kasih inillah
yang harus dimiliki orang yang menyebut diri sebagai murid Kristus. Orang
Kristen harus saling menolong di dalam pencobaan, berhati-hati terhadap
perasaan dan reputasi satu sama lain serta bersedia menyangkali diri unruk
meningkatkan kesejahteraan sesama saudara.
Ilustrasi
Pada suatu hari,
seorang ayah memanggil anaknya yang
baru pulang dari bekerja. “Benny”, katanya, “Coba tolong kirimkan surat penting
ini!” Dengan uring-uringan si anak menjawab, “Ayah ini bagaimana sih, Ben’kan
baru pulang dari bekerja. Tubuh terasa letih, sekarang disuruh-suruh lagi”.
Dengan penuh pengertian si ayah mengatakan, “Kalau begitu, tidak apalah. Nanti
ayah suruh adikmu saja yang mengirimnya”.
Baru saja Benny melempar tubuhnya di pembaringan untuk
istirahat. Tiba-tiba telepon berdering. Dengan perasaan gusar ia mengangkat
telepon. Dengan suara keras dan kasar ia berkata, “Siapa?” Diseberang sana
terdengar suara lembut menjawab, Ben, aku Lucy!” Celaka pacarnya yang
menelepon, dengan cepat ia mengubah suaranya, “Oh, dik Lucy, ada apa?”.”Ben,
aku memerlukan pertolonganmu nih! Jika engkau tidak letih, tolong antarkan aku
ke rumah kakak”. Dengan semangat yang berkobar-kobar ia berkata, “Oh, tentu!
Aku akan mengantarmu dan aku segera menjemputmu!”.
Si
ayah merasa terheran-heran melihat anaknya yang masuk kamar untuk istirahat,
tetapi sekarang terburu-buru keluar rumah dan bertanya, “Benny, katanya kamu
letih, mau istirahat, kenapa kok mau keluar lagi?” Dengan muka merah Benny
menjawab, “Aku ada urusan penting ayah, lebih penting dari istirahat”. Si ayah
hanya dapat mengeleng-gelengkan kepalanya.
“Demikianlah kita ketahui kasih
Kristus, yaitu bahwa la telah menyerahkan nyawa-Nya. untuk
kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa
kita untuk saudara-saudara kita. (Yohanes
3:16 ).
Aplikasi
Dalam
kenyataaan yang ada, dalam komunitas orang Kristen sendiri kasih agape ini
sulit untuk ditemui, apalagi dengan orang lain. Tentu saja kasih tidak perlu
banyak dijelaskan, karena setiap orang percaya sudah sering mendengar tentang
kasih. Hukum kasih yang merupakan hukum tertinggi bagi kita pasti sudah kita
hafalkan, tinggal kita terapkan saja.
III.Bersedia untuk menghasilkan buah
(Yoh. 15:8)
Ilustrasi
Seorang
petani yang menanam dan memelihara tanaman, pasti hanya berharap tanaman
tersebut akan menghasilkan buah, alangkah kecewanya dia jika pohon yang ditanam
itu tidak pernah berbuah atau menghasilkan seseuatu. Pada waktu Tuhan
menciptakan pohon-pohon, maka Ia memerintahkan pohon itu untuk berbuah, itulah
sebabnya Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah. Dalam buah ada benih,
maka urutannya adalah pohon-pohon benih, di dalam benih tersimpan hidup yang
baru, di dalam hidup yang baru tersimpan potensi untuk berbuah. Inilah cara
Tuhan menciptakan sesuatu.
Berbuah
tidak hanya merupakan kualiofikasi atau syarat seorang murid Kristus, tetapi
juga memiliki nilai tambah, yaitu membuat Bapa di surga dimuliakan. Sebagaimana
Allah menciptakan pohon untuk berbuah, Tuhan juga menciptakan kita sebagai
cipotaan baru untuk menghasilkan buah. Buah apa saja yang mestinya kita
hasilkan? Banyak agama yang mengajarkana bahwa buah manusia yang beriman hanya
satu yaitu hidup yang baik saja, tetapi Yesus ,mengajarkan tentang banyaknya
buah yang perlu kita hasilkan. Ada buah pertobatan, buah pengudusan, buah
terang, buah kebenaran atau keadilan, buah bibir, buah sejahtera, buah Injil
dan juga buah-buah Roh Kudus yang nyata dalam Gal. 5:22.
Aplikasi
Sebenarnya
tidak perlu ada teori atau ketentuan yang harus dipenuhi seseorang supaya dapat
berbuah.
Kemampuan berbuah itu secara otomartis Allah tanam dalam diri kita saat kita
lahir baru. Jika sampai saat ini beluim berbuah, pasti ada yang menghalangi8.
Ibarat tanaman yang seharusnya menghasilkan buah, jika tidak pernah bebruah
pasti ada sebabnya, apakah kurang makanan, ada hama, dan lain-lain.
Yoh.
15:2 menegaskan bahwa jika kita tidak berbuah maka kita tidak layak atau tidak
berguna dan sudah sepantasnya dipotong dan dibakar. Bebruah juga berarti
menghasilkan orang lain, setiap orang dewasa yang normal pasti punya kemampuan
untuk menghasilkan keturunan, kedewasaan kita secara rohani juga dapat dilihat
dari berapa buah atau keturunan yang sudah kjita hasilkan. Sudah adakah orang
yang saudara bawa pada Kristus selama ini?
Jangan
pernah kita berani berkata bahwa kita murid Kristus jika syarat-syarat yang diminta
Kristus belum kita penuhi.
Judul : MENARIK
SIMPATI ORANG KEPADA KRISTUS
Nats : Mat.
4:23-25,NP: Mat. 28:19-20.
Kalimat Peralihan : Bagaimana cara Kristus menarik
simpati orang lain?
Pendahuluan
·
Ada berbagai cara yang dilakukan
orang untuk menarik perhatian atau simpati orang lain.
·
Dalam perdagangan kita melihat
ada discount sampai 70%, ada berhadiah gratis untuk pembelian satu produk
tertentu, ada sayembara berhadiah jika membeli sabun, shampo dan lain-lain.
Discount, hadiah, sayembara dan lain-lain tujuannya adalah satu yaitu untuk
menarik perhatian, supaya produknya laku dan diminati orang lain.
·
Seorang wanita berdandan dan
bergaya sexsi, pria berlagak kaya, untuk menarik perhatian orang lain.
Hal
itu memang tidak salah, tetapi sebagai orang percaya hal penting yang perlu
kita renungkan adalah apakah kita sudah berusaha untuk menarik simpati orang
lain kepada Kristus?
·
Pada saat memanggil
murid-muridNya yang pertama, Yesus berkata... (Mat. 4:19). Bagi kita saat ini
hal itu mengajarkan bahwa apapun jabatan kita (gembala sidang, penginjil,
pengurus, jemaat awam dan sebagainya) kita semua punya tugas untuk menuntun
orang kepada Kristus, untuk dapat menuntun orang lain kepada Kristus hal yang
pertama dan utama yang harus kita lakukan adalah menarik simpati atau perhatian
orang lain kepada Kristus.
Bagaimana
cara dilakukan Gereja-gereja untuk menarik simpati orang lain pada Kristus,
misalnya membangun gedung Gereja yang megah dengan fasilitas yang memadai,
membagi sembako bagi orang-orang yang membutuhkan, menjanjikan doorprize untuk
pengunjung Gereja, menjamu dengan makanan dan minuman dan sebagainya, kita
tidak bisa menyalahkan hal-hal tersebut. Tapi pagi ini kita akan belajar
bagaimana menarik simpati orang lain untuk datang pada Kristus, dengan
meneladani hal-hal yang Kristus lakukan.
Baca: Mat.
4:23-25.
·
Ay. 25 menyatakan dengan tegas
bahwa banyak orang, bahkan berbondong-bondong orang mengikuti Dia, Yesus
berhasil menarik simpati orang lain kepada Dia. Ini hal yang luar biasa, karena
Yesus saat itu bukan orang yang top dalam masyarakat.
·
Memang mungkin kita tidak dapat
melakukan hal yang Kristus lakukan, tetapi kita dapat belajar tentang
prinsipnya yang mampu untuk kita lakukan.
Kristus
menarik simpati orang lain pada-Nya dengan cara:
I.MENGASIHI ORANG-ORANG (ay.23)
·
Ay. 23 mengatakan Kristus
melenyapkan segala penyakit atau menyembuhkan banyak orang. Hal ini Dia lakukan
karena Dia punya kuasa untuk itu, tapi juga karena Dia mengasihi orang banyak
itu.
·
Ada suatu pernyataan atau
ungkapan demikian “kasih menarik orang seperti magnit yang kuat, kekurangan
kasih membuat orang menjauh.” Pernyatan ini adalah hal yang cukup indah dan
dapat dibuktikan kebenarannya.
Ilustrasi
Suami
dan istri bisa terus terikat dalam suatu ikatan kuat karena ada kasih. Seorang
penulis buku mengatakan bahwa pengikat suatu rumah tangga adalah kasih.
·
Bukti bahwa Kristus menarik
simpati banyak orang pada-Nya dengan mengasihi mereka adalah:
a.
Dia menangis karena
kematianLazarus dan Dia membangkitkannya (Yoh. 11).
b.
Dia mengampuni Zakeus, wanita
yang berdosa dan orang yang membenci Dia.
c.
Dalam Mrk. 10:13-16 anak-anak
datang pada-Nya secara alamiah, anak-anak kecil hanya mau datang dan dekat
kepada orang yang mengasihinya.
d.
Dan tentu banyak bukti lain,
termasuk kalau Dia mengampuni dan menebus kita dari segala dosa kita.
·
Perintah supaya saling mengasihi
adalah perintah yang paling sering diulang dalam Perjanjian Baru, perintah ini
muncul kurang lebih 55 kali. Hukum yang utama dan terutama adalah kasih, kita
punya segalanya, tanpa kasih sia-sia saja (1 Kor. 13), jika kita tidak
mengasihi, kita tidak mengenal Allah (1 Yoh. 4:8).
·
Apakah mengasihi itu?
Kasih
bukan sekadar suatu perasaan, kasih adalah perilaku. Mengasihi berarti
menjadi sensitif terhadap kebutuhan orang lain dan lebih mengutamakannya
daripada kebutuhan kita sendiri. Jadi kasih tidak sekadar slogan “I loveyou.”
Ilustrasi
Rick
Warren, seorang pakar dalam pertumbuhan Gereja bersaksi, bahwa salah satu kunci
sukses pertumbuhan Gerejanya adalah karena dia dan jemaat menerapkan perintah
mengasihi terhadap sesama dan terlebih para pengunjung baru. Baik Gereja kecil
maupun besar, dapat makin bertumbuh dengan menerapkan perintah “mengasihi.
Aplikasi
·
Ajakan untuk mengasihi pendatang
baru dengan bercakap-cakap, bersalaman dan lain-lain.
·
Ajakan untuk mengasihi orang yang
berdosa sekalipun, seperti Yesus juga ramah dan mengasihi orang berdosa, Yesus
mengasihi orang berdosa, tapi tidak menyetujui perbuatan dosanya.
II.YESUS MEMENUHI KEBUTUHAN ORANG
BANYAK (ay.23)
·
Ay. 23 kembali mengatakan. Yesus
memberitakan Injil.
·
“Injil” merupakan kebutuhan semua
orang”
·
Semua orang apapun jabatan suku,
agama, ras, golongan.
·
Ilustrasi
Setiap
manusia pasti punya kebutuhan baik primer maupun sekunder, kebutuhan dapat
dibedakan sebagai kebutuhan yang urgen atau mendesak atau tidak.
Setiap orang
dapat dimenangkan bagi Kristus jika kita menemukan kunci untuk membuka hatinya,
kunci yang sangat cocok adalah mulai dengan kebutuhan yang sangat dirasakan
atau diperlukan orang itu.
Dalam
pelayanan-Nya Yesus memberi makan orang, menghibur orang, menolong, mengampuni
dan lain-lain. Masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan orang yang dilayani
saat itu. Sadarkah kita bahwa di tengah dunia yang sulit dan banyak masalah,
sesungguhnya manusia membutuhkan Injil. Berita tentang pengampunan dosa penebus
dosa yang Yesus sudah berikan.
Aplikasi
·
Lihat sekeliling kita, banyak
orang yang membutuhkan kasih, perhatian, pengampunan dan lain-lain. Selami
mereka sehingga dengan memenuhi kebutuhan mereka, kita memperoleh jalan masuk
untuk memberitakan Injil.
·
Orang lain tidak hanya butuh
ayat-ayat Alkitab, orang lapar perlu makan, orang menderita perlu bantuan,
berikan sesuai dengan kemampuan kita.
·
Gereja kita akan berkembang dari
segi kualitas dan kuantitas kalau kita mengerti kebutuhan orang banyak yaitu
Injil.
III.YESUS MENGAJAR DENGAN CARA YANG
UNIK (ay.23)
·
Ay. 23 juga menyatakan bahwa
Yesus mengajar dalam rumah ibadat, perihal tentang Yesus mengajar banyak kita
jumpai dalam Alkitab.
·
Waktu itu banyak juga
pemimpin-pemimpin Yahudi dan para imam yang mengajar, tapi cara Yesus mengajar
sangat unik dan menarik sehingga banyak orang takjub pada-Nya (Mat. 7:28,
22:23; Mrk. 11:18, 12:37).
·
Salah satu cara untuk membawa
orang pada Yesus adalah dengan mengajar mereka. Setiap orang dapat mengajar,
pendeta dan para hamba Tuhan mengajar di mimbar, para guru sekolah minggu
mengajar di sekolah minggu. Dan kita semua dapat mengajar orang lain, yang
harus kita perhatikan adalah bahwa cara mengajar kita mestinya unik dan
menarik.
·
Yesus unik dalam mengajar karena
Dia pakai perumpamaan, ajaran yang sederhana namun dalam dan juga mengajar
dengan penuh kasih.
Ilustrasi
Guru mengajar dengan alat peraga untuk menarik
perhatian murid pada pelajaran itu.
·
Kita dapat mengajar dengan cara
yang unik, dengan memakai alat peraga yaitu hidup kita.
·
Contoh nyata dalam Alkitab
terlihat dari Yohanes 4, saat Yesus bercakap-cakap dengan perempuan Samaria.
Baca
ay. 39
Dalam
kisah itu nyatalah bahwa banyak orang Samaria datang pada Yesus karena
pemberitaan dan ajaran wanita Samaria itu.
·
Perempuan Samaria itu mengajar
dengan cara yang indah, yaitu dengan adanya perubahan yang terjadi dalam
hidupnya. Dia bersaksi tentang Yesus, tentang hidupnya yang berubah, dan orang
lain banyak tertarik dan datang pada Yesus.
Aplikasi
Mari
kita mengajar dan membawa orang datang pada Yesus, ajaran kita harus unik dan menarik yaitu hidup kita yang
berubah sebagai alat peraga.
KAMU ADALAH TERANG DUNIA
Mat. 5:14-16
Pendahuluan:
·
Kondisi
dunia yang mengalami degradasi atau kemunduran moral, contoh: narkoba, free
seks, kekerasan dan laki-laki.
·
Bagaimana
kita yang ada di dalamnya? Yesus berkata: kamu (kalian) adalah terang dunia,
menggunakan kala kini.
·
Hal
ini adalah kehormatan dan kebanggaan bagi kita. ini hakekat terbesar kita,
mengapa? Yesus memerintahkan agar orang percaya menjadi sesuatu yang sebenarnya
adalah hakekat Yesus, Yesuslah terang dunia itu (Yoh. 9:5).
·
Yesus
tidak berlebihan saat itu karena ungkapan tersebut sudah biasa bagi orang-orang
Yahudi, mereka bahkan selalu mengklaim diri sebagai terang bagi bangsa-bangsa
lain.
Konsekuensi
sebagai terang dunia?
I.HARUS TERLIHAT
(ay. 14)
·
FAYH:
Kalian adalah terang dunia, yang nampak kepada semua orang seperti sebuah kota
di atas bukit bercahaya pada malam hari. Janganlah terang itu kalian
sembunyikan, melainkan biarkanlah terang itu bercahaya bagi semjua orang.
·
Maksud
dari terang yang utama adalah untuk dilihat.
Ilustrasi
Pada malam hari kota-kota di bukit
menjadi kelihatan atau tidak tersembunyi karena ada api atau terang.
·
Zaman
dulu terang adalah api. Jika ditutup pasti mati atau padam.
·
Hal
di atas bicara tentang fungsi atau peran orang Kristen yang harus nampak.
Ilustrasi
Orang malu mengaku Kristen, tetapi kita tidak boleh malu. 1
Korintus: Surat Kristus yang terbuka atau dibaca semua. Terang
harus kelihatan dalam kegelapan, jangan sembuyikan kekristenan
kita. kekristenan harus kelihatan atau hampa, bukan hanya di Gereja tapi kepada
dunia.
Aplikasi
Kekristenan harus nampak dalam:
Bagaimana
memperlakukan orang lain dengan baik Meraih sukses Bagaimana
di jalan atau mengendarai Buku yang kita baca Cara kita bicara
dan lain-lain
II.TERANG ITU HARUS
BERFUNGSI (ay. 15)
·
Fungsi
utama: menerangi
Ilustrasi: Tempat gelap,
semua tidak kelihatan, bagaimana ketika ada terang?
·
Fungsi
lain: membimbing atau menuntun
Ilustrasi: Jalan di
tempat gelap, lampu jalan untuk membimbing atau menuntun
Penerapan: Tuntun orang
pada Kristus, kita harus fungsi sebagai orang yang berguna, untuk
menyelamatkan .
·
Terang
itu memberi peringatan.
Ilustrasi: lampu
mercusuar
·
Sebagai
terang dunia, kita harus berfungsi.
Ilustrasi: Bagaimana jika
barang sudah tidak berfungsi?
I.
TERANG ITU HARUS
KONSISTEN (ay. 16)
Ilustrasi: Matahari yang
selalu bersinar
·
Kata
“bercahaya” dalam teks aslinya menggunakan kata (lampsato) imperatif aoris, yang artinya hendaklah engkau terus
bercahaya.
·
Jika
kita adalah terang yang konsisten, hasilnya adalah orang memuliakan Bapa kita
di Surga. perbuatan baik (kalos),
tidak hanya baik, tapi halus atau lembut atau menyenangkan.
·
Banyak
yang berubah di dunia ini, tapi terang kita mestinya tidak berubah.
Penutup:
Dalam dunia yang semakin bengkok dan
mengarah pada kehancuran. . . kita diutus oleh Tuhan menjadi terang bagi dunia
ini. Terang itu harus terlihat, terang itu harus berfungsi dan terang itu harus
konsisten.
TERANG DUNIA
Mat. 5:14-15
Pendahuluan:
Perikop ini mengungkapkan hakekat
terbesar dari diri setiap orang Kristen. Mengapa? Karena di situ Yesus memerintahkan
agar orang Kristen menjadi sesuatu yang sebenarnya merupakan hakekat Yesus
sendiri. Yesus adalah terang dan orang Kristen diperintahkan untuk menjadi
terang itu.
Yesus mengatakan dalam Yoh. 9:5, “selama
Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia,” kalau Yesus memerintahkan agar
pengikut menjadi terang dunia, maka Ia sebenarnya memerintahkan agar mereka
menjadi sama dengan diri Yesus sendiri.
Ketika Yesus mengucapkan kata-kata dalam
perikop ini, maka Yesus sebebnarnya memakai ungkapan yang sudah biasa bagi
orang-orang yahudi. Orang Yahudi sendiri berbicara tentang Yerusalem sebagai
sebuah terang abgi bangsa-bangsa kafir. Rabi yang terkenal akan selalu dapat
sebutan “sebuah terang bagi Israel.” Jadi cara yang dipakai orang-orang Yahudi
dalam memakai ungkapan itu akan jadi kunci pemahamanb kita tentang cara yang
dipakai Yesus.
Ada satu hal yang jelas dalam kalangan
orang Yahudi, bahwa tidak ada seorang Yahudi pun yang akan menyalakan pelitanya
sendiri. Yesrusalem memang adalah terang bagi bangsa-bangsa kafir, tetapi Tuhan
sendirilah yang menyalakan pelita Israel. Terang yang dipancarkan umat Tuhan,
terang pinjaman dan bukan terang sendiri.
Sejajar dengan gambaran itu, maka
Kekeristenan adalah sesuatu yang untuk dilihat. Tidak ada mengikut Yesus secara
sembunyi-sembunyi. Kekristenan tidak boleh terlihat hanya di dalam Gereja,
karena kekristenan yang pengaruhnya hanya ada di dalam Gereja tidaklah
bermanfaat. Kekristenan kita harus nampak di dalam cara hidup kita tiap-tiap
hari. Konsumen dilayani dengan baik, cara kita memperlakukan seseorang (etika
pergaulan yang baik).
Aplikasi: Yang dituntut
oleh Yesus agar kita merefleksikan sinar Yesus sendiri.
Apa
maksud kalau Yesus mengatakan bahwa
orang
Kristen harus menjadi terang dunia?
I.
Pertama dan
terutama maksud terang adalah untuk dilihat
Rumah di Palestina zaman dulu sangat
gelap karena biasanya hanya punya 1 jendela kecil dengan garis tengah 30-40 cm
saja. Pelita dipakai bentuk seperti perahu kecil yang diisi minyak dengan sumbu
yang terapung, sulit dinyalakan pelita, waktu itu tidak ada korek api. Biasanya
ditempatkan pada sebuah tiang kecil (dian) yang terbuat dari potongan dahan
kayu. Dengan demikian maka pelita itu akan terlihat jelas. Kalau pennghuni
rumah keluar, maka pelita itu di taruh di tanah lalu ditutup dengan penutup
tanah liat, sehingga aman dari kemungkinan kebakaran, maksud utama dari sinar
pelita itu ialah untuk dilihat.
Kekristenan yang nampak di Gereja
haruslah sama dengan kekristenan yang dinampakkan di tempat kerja, di pasar, di
lapangan, di dunia bussiness, di mana saja dan kapan saja. Bukan terang Gereja
tapi terang dunia, dalam hidup orang Kristen harus nampak jelas dan dilihat
semua orang.
II.
Terang adalah
pembimbing
Di sungai atau pelabuhan laut ada lampu
yang berderet membentuk jalur, terang lampu merupakan tanda pembimbing bagi
setiap kapal atau perahu agar dapat berlayar dengan selamat. sering
mati lampu kita itu sangat sulit, kalau mati lampu malam-malam tidak bisa
tidur.
Jadi terang adalah sesuatu yang
menerangi jalan atau ruangan, terang menjadi pembimbing pada jalan. Dengan
semikian orang Kristen haruslah dapat menjadi jalan dan terang bagi orang-orang
lain. Dengan kata lain orang Kristen harus menjadi contoh karena memang
diperlukan.
Ada budaya orang timur atau Indonesia yaitu
ikut-ikutan, satu orang bangun Ruko, semua bangun Ruko, karena ada hal yang baik dapat
uang yang banyak dan usaha makin maju. Demikian pula kalau kita tampilkan hal
yang baik maka orang akan ikut dan terpengaruh bukan karena kita, tetapi ada
sesuatu yang indah di dalamnya.
Harus menjadi panutan yang baik, ada
yang lemah kita kuatkan, ada yang melakukan pelanggaran kita tegur agar mereka
tidak menyimpang lagi. Dunia ini memberikan petunjuk dan bimbingan. Banyak
orang yang menunggu-nunggu serta merindukan seseorang yang berani mwmulai,
mengambil sikap, dan lain-lain.
III.
Terang sering
juga menjadi terang yang memberikan peringatan
Sebuah terang sering menjadi peringatan
yang memberirtahukan agar kita berhenti, karena di depan kita ada bahaya. Kita
punya tugas memberikan peringatan kepada sesama, memang hal ini sulit,
kadang-kadang tidak mudah melakukannya. Jangan memberikan peringatan dengan
kemarahan, meyakjiti hati, mengkritik dan keinginan untuk mengutuk atau
melukai, ini kecenderungan manusia. Tetapi kalau dengan kasih, maka orang
tersbut akan menerima kita.
Orang Kristen harus menjadi teang yang
dapat dilihat, terang yang dapat memberi peringatan dan terang yang memberikan
petunjuk serta pengarahan.
Judul : INTROSPEKSI DIRI
Nats : Mat. 7:1-5.
Kalimat Peralihan :
Pendahuluan
Perikop ini
merupakan bagian dari kumpulan ajaran Tuhan Yesus yang dikenal dengan khotbah
di bukit (Mat. 5-7). Perikop ini adalah peringatan Tuhan Yesus kepada kita agar
kita tidak suka menghakimi orang lain. Yang dimaksud menghakimi adalah mencela
orang lain, kebiasaan mengkritik orang lain dengan tujuan menjatuhkannya dan
kecenderungan untuk menyalahkan orang lain aatu menilai orang lain tanpa dasar. Ada 3 alasan kita tidak boleh
menghakimi orang lain:
I.Kita
tidak bisa mengetahui suatu fakta atau mengenal seseorang secara lengkap atau
sempurna (ay. 1)
Sesungguhnya
kita mengetahui sesuatu atau mengenak seseorang hanya berdasarkan apa yang bisa
kita lihat dan dengat pada saat dan di tempat tertentu. Di luar itu kita tidak
dapat mengetahunya, itulah sebabnya penghakiman kita tidak akan tepat.
Ilustrasi
Ada kisah tentang
dua orang pengantar susu dan seekor anjing helder. Suatu pagi ketika mereka
sedang bertugas, mereka melihat anjing helder sedang bermalas-malasan di
rumput, salah seorang berkomentar “lihat anjing itu kerjanya tidur melulu,
benar-benar anjing malas,” setelah mereka lewat anjing itu melihat ada asap tebal
keluar dari rumah seberang, maka anjing itu segera lari ke seberang dan
menggonggong, memberi tahu sang pemilik rumah. Berkat pemberitahuan anjing itu
maka kebakaran segera dapat diatasi, setelah itu anjing kembali duduk di rumput.
Tak lama kemudian dua pengantar susu lewat dan mereka berkomentar lagi
“benar-benar keterlaluan, masak dari radi anjing itu hanya tidur-tiduran.”
Penghakiman si pengantar susu itu salah karena ia tidak mengetahui apa yang
anjing helder itu lakukan ketika mereka tidak melihatnya.
Aplikasi
Itulah
sebabnya kita harus berhati-hati di dalam menilai sesuatu atau seseorang.
II.Penghakiman
kita itu subyektif (ay. 2)
William
Barclay mengatakan “hampir tidak mungkin lagi seseorang di dalam menghakimi
orang lain untuk sama sekali tidak melibatkan unsur subyektifitas dirinya aatu
obyektif.Hal itu memang benar di dalam menilai seseorang kita seringkali
dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu seperti rasa sungkan, takut dan
sebagainya. Misalnya penilaian terhadap atasan atau orang yang telah berjasa
pada kita atau yang memiliki hubungan erat dengan kita.
Iliustasi
Contoh yang sangat
jelas ada kasus Pablo Escobar, bagi polisi dia adalah orang yang sangat kejam
dan jahat, sebab dia seorang pengedar obat bius yang punya jaringan sangat
luas. Tetapi sebagian masyarakat miskin di kota Medelin dia adalah seorang pahlawan dan orang yang sangat
baik, sebab ia memberi bantuan kepada mereka.
Aplikasi
Faktor lain
yang membuat penghakiman kita subyektif adalah pergumulan dan situasi yang
dihadapi tiap-tiap orang berbeda, itulah sebabnya Hillel seorang rabi terkenal
berkata “jangankan menghakimi seseorang, kecuali Anda berada pada situasi yang
sedang dihadapi oleh orang tersebut.
III.Kita
tidak cukup baik untuk menghakimi (ay. 3-5)
Apa yang Yesus
katakan di ayat 3-5 merupakan kiasan, maksudnya sebelum
Mereka
menghakimi orang lain, lihat dulu kehidupannya, baru melihat kehidupan orang
lain karena manusia tidak terlalu baik menjadi seorang hakim, sehingga tidak
terlalu mudah mengahkimi orang lain. Sebenarnya itu adalah urusan Yesus. Maka
itu, janganlah orang merasa dirinya sok suci, munafik.
Ilusrasi
Obat untuk gosip
Ada seorang
imam tua yang baik yang bernama Romo Magnus. Dia tidak pernah berbicara tentang
kejelekan seseorang pun. Suatu hari, ia pergi ke sebuah desa yang dekat untuk
mengunjungi seorang imam yang sakit, dan ketika dia meninggalkan rumah itu
untuk pulang, ada seorang wanita yang di desa itu dikenal sebagai salah seorang
penyebar gosip. Wanita itu mendekati Romo Magnus dan bertanya apakah dia diberi
ijin untuk berjalan bersamanya. Romo Magnus tidak berkeberatan. Setelah
beberapa saat, wanita itu berkata, “Oh, Romo, wanita tetangga saya itu
sangatlah jahat. Oh, benarkah demikian? Kalau begitu marilah kita berdoa rosario(pembacaan
pujian-pujian) untuknya, sehingga dia bisa
bertobat dari kesalahannya itu. Demi nama Bapa dan seterusnya
sampai menyelesaikan ke lima peristiwa, sedangkan wanita itu sibuk menjawab
Salam Maria penuh rahmat. Doa ini menghantar mereka sampai tiga perempat perjalanan
pulang. Kemudian wanita itu memulai lagi keluhannya, “Romo, bagaimana saya bisa
sabar tinggal bertetangga dengan wanita seperti itu? Memang
susah untuk bersabar,” kata Romo itu, “Marilah kita mendoakan rosario untuk
dirimu. Demi nama Bapa” Sekali lagi mereka menyelesaikan lima peristiwa sambil
berjalan. Tapi ketika mereka baru saja menyelesaikan doa Salam Maria yang terakhir,
wanita itu merasa bahwa sekaranglah saatnya untuk berbicara lagi, katanya,
“Memang, Romo, suami wanita itu pun menderita. Laki-laki
yang malang. Kita harus mendoakan rosario baginya.” Ketika mereka menyelesaikan
doa tersebut, mereka sudah tiba di kediaman Romo Magnus. Wanita itu pun harus
berpikir dua kali untuk menyampaikan gosipnya karena ini berarti bahwa ia harus
ikut berdoa rosario lagi.
Aplikasi
Jadi, janganlah kita
menghakimi orang lain kita harus sadar bahwa diri kita sesungguhnya penuh
kesalahan dan dosa. Sehingga kita tidak layak untuk menghakimi orang lain,
itulah sebabnya kita harus selalu mawas diri, intropeksi dan memperbaiki diri.
Paulus berkata dalam Rm. 2:1 (baca), ingat pada waktu kita menunjuk kesalahan orang
lain, tiga jari kita sedang menunjuk kesalahan kita. penghakiman adalah hak
Allah, bukan tugas kita (1 Kor. 4:4b).
APA DASAR RUMAHMU
Mat. 7:24-27
Lewat
pembacaan kita, kita bisa melihat ada dua jenis orang, pertama orang yang
mendengar perkataan Yesus dan melkakukannya, kedua orang yang mendengar
perkataan Yesus tetapi tidak merlakukannya. Jenis orang yang pertama disebut
orang bijaksana, sedangkan jenis orang yang kedua disebut orang bodoh.
Yang dimaksud
dengan orang bijaksana bukan berarti orang jenius atau intelektualitas, tetapi
orang yang melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Demikian juga dengan orang
bodoh, bukan berarti ia belum pernah makan bangku sekolah atau waktu ia sekolah
nilai rapotnya merah semua, tidak.
Firman Tuhan berkata
dengan jelas bahwa orang bodoh adalah orang yang mendengar perkataan Yesus
tetapi tidak melakukannya. Yang jadi pertanyaan kita masuk jenis mana, apakah
orang bijaksana ataukah jenis orang bodoh. Jelas Tuhan menuntut kita untuk
menjadi orang yang bijaksana.
Ada banyak
orang di akhir zaman ini datang ke Gereja supaya mereka dipuaskan, sehingga
bagi mereka Gereja tidak ubahnya seperti restoran. Jika tidak enak maka pindah
ke Gereja lain, mengapa? Karena pada dasarnya mereka ingin dipuaskan. Ini suatu
pemahaman yang salah, Tuhan Yesus katakan itu adalah orang bodoh. Kita datang
kre Gereja seharusnya kita yang memuaskan Tuhan bukan kita yang dipuaskan.
Menyembah
Tuhan memang bukan sesuatu yang enak apalagi jika kita berada dalam masalah,
tetapi itu sesuatu yang harus kita lakukan karena dengan demikian kita memberi
korban penyembahan kepada Tuhan. Dalam Perjanjian Lama korban itu harus
disembelih, mati, lalu darahnya dibakar dan wewangian yang naik ke Surga akibat
pembakaran itulah yang menyukakan hati Tuhan.
Pada ay. 24
kita melihat Tuhan Yesus memakai gambaran tentnag rumah, mengapa? Karena rumah
adalah tempat berlindung, rumah juga bicara tentang pribadi kita (band. 1 Kor.
6:19), pekerjaan dan pelayanan. Ada banyak orang yang melayani Tuhan tetapi kehidupannya
tidak kudus, tetapi toh orang tersebut dipakai Tuhan, mengapa? Karena Tuhan
membela firman-Nya, tetapi pada dasarnya mereka tidak membangun dasar pelayanan
di atas Yesus Kristus yang adalah batu karang yang teguh.
Sesunguhnya
apa yang mereka katakan tidak sesuai dengan apa yang mereka lakukan, padahal
Tuhan menginginkan kita menjadi pribadi yang berintegritas yaitu apa yang kita
ucapkan sesuai dengan apa yang kita lakukan. Bangunlah rumahmu di atas batu,
jangan di atas pasir. Batu berbcara sesuatu yang kokoh sedangkan pasir
berbicara tentang sesuatu yang mudah bergerak atau berubah.
Jangan letakan
hidupmu di atas yang tidak pasti, tetapi letakanlah hidupmu di atas dasar yang
teguh dan pasti yang tidak mudah berubah. Uang mudah berubah nilainya, materi
bisa lenyap, kecantikan bisa pudar tetapi Kristus untuk selama-lamanya. Pada
ay. 25, kita melihat walaupun kita membanvgun rumah di atas batu, kita tetap
mengalami hujan dan angin. Kenapa hujan dan angin harus ada? Semuanya itu untuk
menguji kekuatan dari dasar yang kita gunakan, memang membangun di atas batu
susah, berat dan perlu bayar harga, tetapi ketika angin dan badai ada, rumah
itu akan tetap bertahan.
Sebaliknya
membangun di atas pasir sangatlakh mudah tetapi boila angin dan badai datang,
maka akan mudah pula hancur rumnahnya. Lalu pertanyaan yang perlu kita
renungkan dan kita jawab adalah sebagai berikut: dengan dasar apa kita
membangun rumah? Jawaban atas pertanyaan ini sanngat menentukan keberhasuilan
pelayanan, pekerjaan, rumah tangga kita
masing-masing.
Jangan salah pilih akan celaka.
DARE TO BE DIFFERENT
Pendahuluan:
·
Kecenderungan manusia adalah
mengikuti arus dan takut untuk melawan arus, takut untuk tampil beda, mengapa?
Tampil beda itu beresiko tinggi, tampil beda secara positif maupun negatif itu
beresiko tinggi.
·
Kadangkala kita memang harus ikut
arus supaya tidak terlihat aneh, tetapi kadang harus berani untuk tampil beda.
·
Di Alkitab ada contoh-contoh
orang yang tampil beda dari kebanyakan orang di zamannya. Contoh: Ayub, Henokh,
Nuh, Kaleb, Yosua dan lain-lain.
Mat. 7:28-29
·
Pengajaran Yesus menakjubkan
banyak orang, pengajaran Yesus penuh kuasa tidak seperti ahli-ahli Taurat waktu
itu.
FAYH
: Orang banyak itu heran sekali mendengar
khotbah Yesus, karena Ia mengajar dengan penuh wibawa, berlainan sekali dengan
para pemimpin Yahudi.
·
Yesus tampil beda, berbeda dari
para pemimpin waktu itu. Yesus menakjubkan atau dikagumi.
·
Pengajaran Yesus mulai dari pasal
5, 6, 7. . . menakjubkan.
Apa yang membuat Yesus berbeda dengan
para pemimpin Yahudi saat itu?
I.
ADA
KUASA DALAM PENGAJARAN YESUS (ay. 29)
·
Hal paling menonjol yang
dibandingkan antara Yesus dengan ahli-ahli Taurat adalah masalah kuasa.
·
Ahli Taurat
Ahli Taurat
dalam PL berbeda dengan di PB. Di PB ahli Taurat adalah golongan profesional
dalam penafsiran dan penggunaan Taurat.
Ibrani (sopherim; sophar) artinya menulis, menyusun teratur, mengitung.
Yunani (gramateus) artinya ahli kitab.
Kerohanian
mereka merosot tetapi kekuasaan tinggi.
Ahli Taurat
mengajar sesuai tradisi yang berasal dari ahli Taurat yang lebih dulu. Apabila
ada pertentangan, mereka memilih salah satu tradisi tersebut.
·
Yesus mengajar dengan kuasa,
dengan kuasa Yesus menafsirkan secara benar PL, berkali-kali Yesus berkata “Aku
berkata kepadamu. . . “ (5:18, 20, 22, 26, 28; 6:25 dan seterusnya).
·
John Stott
Otoritas yang
luar biasa diperlihatkan oleh pengkhotbahnya, sedikitpun Ia tidak ragu atau
tersendat mengucapkan kata-kataNya. Ia tidak menyarankan atau membela suatu
pendirian, Ia tidak pernah bombastis atau berbicara dengan gaya mempesona,
melainkan dengan keyakinan yang mantap dan tenang, Ia memaparkan kaidah-kaidah
yang berlaku bagi warga negara kerajaan Allah.
Takjub=Yunani=terpukau
Ilustrasi:
Penerapan:
Sadari bahwa ada kuasa dalam diri orang percaya, kuasa Roh Kudus berdiam atau
tinggal dalam diri orang percaya (Yoh. 1:12, Kis. 3, Pet, Yoh).
II.
ADA
KASIH DALAM PENGAJARAN YESUS
·
C. f 4:23-24: Yesus tidak hanya
mengajar tetapi peduli, mengasihi dan menolong banyak orang.
8:1-dan
seterusnya: Yesus menolong banyak orang
·
Kasih mendasari pengajaran,
bahkan seluruh kehidupan Yesus vs ahli-ahli Taurat hanya teori.
Yesus tidak
menghakimi perempuan yang dituduh kedapatan sedang berzinah (Yoh. 8).
Yesus mau
menyapa dengan perempuan Samaria (Yoh. 4)
Yesus mau
datang ke rumah Zakheus (Luk. 19)
Yesus mati di
kayu salib
Ilustrasi:
Hudson Taylor (misionari di Tiongkok)
Mewawancarai
orang-orang muda yang rela pergi untuk melayani Kristus tentang motivasi.
III.
ADA
KUALITAS DALAM PENGAJARAN YESUS (ay. 28)
·
Khotbah di bukit isinya memang
mengangumkan (menakjubkan) dan sangat berbobot.
·
John Stott: Banyak orang termasuk
penganut agama-agama lain dan juga yang tidak beragamapun mengakui bahwa mereka
bersedia menerima khotbah di bukit sebagai ajaran yang gamblang.
Contoh:
Berbahagialah orang yang murah hatinya karena mereka beroleh kemurahan.
Kasihilah
musuhmu
Jangan
menghakimi supaya kamu tidak dihakimi
Segala
sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian
juga kepadanya.
Ilustrasi:
Merek barang
AGUNGNYA SEBUAH PANGGILAN
Mat. 9:35-38
Pendahuluan:
·
Kebanggaan
ketika dipanggil untuk bekerja atau melayani atau melakukan sesuatu dalam event
yang besar apalagi di hadapan orang-orang kenamaan (orang terkenal).
·
Kita
ini kawan sekerja Allah, Allah mampu untuk bekerja sendirian, tetapi ia tidak
melakukan itu.
·
Banyak
orang merasa diri melayani Kristus dan setiap saat banyak alumni STT atau
Sekolah Alkitab dan lain-lain yang lulus, tetapi selalu saja kekurangan tenaga
pelayan Tuhan, mengapa? Karena banyak aspek yang tidak atau belum dijangkau.
Ada kelompok-kelompok yang belum terjangkau.
·
Memikirkan
dan melayani anak-anak cacat merupakan panggilan yang mulia atau agung.
Kelompok ini merupakan kelompok yang kurang dipedulikan bahkan disembunyikan.
Banyak orang yang memanfaatkan orang-orang lemah untuk kepentingan pribadi,
jika yayasan ini secara khusus memikirkan dan melayani orang-orang cacat untuk
kepentingan para penderita cacat itu sendiri, ini sungguh merupakan hal yang
mulia.
Mat. 9:35-38
·
Kata
“berkeliling” bentuk Yunani dipakai menunjuk pada hal yang berkesinambungan.
Kegiatan Yesus: mengajar, memberitakan Injil, menyembuhkan.
·
Yesus
benar-benar tergerak ketika melihat orang-orang yang lelah dan terlantar. Hal
itu membuat Dia berinisiatif untuk melibatkan banyak orang untuk menjangkau
mereka yang lelah dan terlantar.
·
Mengapa
Yesus benar-benar tergerak hatinya?
FAYH : Ia
merasa kasihan sekali terhadap orang banyak yang datang, sebab persoalan mereka
begitu sulit dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan atau ke mana
mereka harus mencari pertolongan. Mereka seperti domba yang tidak bergembala.
BIS : Waktu
Yesus melihat orang banyak itu. Ia kasihan kepada mereka sebab mereka
kebingungan dan tidak berdaya seperti domba yang tidak punya gembala.
Yesus tergerak hatinya melihat
penderitaan dan kesulitan orang-orang tersebut.
Lelah maksudnya keletihan, cemas
Terlantar maksudnya berbaring tak
berdaya karena kelelahan dan pengabaian
Panggilan
untuk menolong dan melayani orang-orang terlantar dan terabaikan tersebut
merupakan panggilan yang mulia dan agung, karena orang-orang yang melayani
tersebut:
I.
MEMILIKI SIFAT
ATAU HATI YESUS (ay. 38)
Ilustrasi: Hati Malaikat
(baik sekali), kometar lagu “Brikanku
hatibseperti hatimu.”
·
Apa
yang mendasari pelayanan Yesus? Karena Yesus mempunyai belas kasihan.
Belas kasihan (Yunani, splagkhnistheis) dari akar kata yang
artinya (mangkuk yang dalam) ini menunjuk hati nurani manusia yang dalam. Yang
mendasari belas kasihan Yesus adalah keadaan orang banyak yang “eskulmenoi” (keadaan yang sangat
menyedihkan seperti keadaan mayat yang sudah hancur atau mengelupas kulitnya).
FAYH: Ia merasa
kasihan sekali terhadap orang banyak yang datang, sebab persoalan mereka begitu
sulit dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan atau ke mana mereka
harus mencari pertolongan, mereka seperti domba yang tidak bergembala.
BIS: Waktu Yesus
melihat orang banyak itu, ia kasihan kepada mereka sebab mereka kebingungan dan
tidak berdaya seperti domba yang tidak punya gembala.
·
Segala
aspek yang dikerjakan Yesus memang didasari karena belas kasih Yesus.
Misalnya:
Mengampuni manusia, menebus kita, menopang, menyembuhkan orang sakit,
membangkitkan Lazarus dan sebagainya.
Ilustrasi: Pemanjat gunung dan pemandu.
Penerapan: Yang punya persoalan, serahkan
semuanya pada Yesus, Dia berbelas kasih dan mampu untuk menolong.
·
Karena
Yesus memiliki hati atau sifat yang penuh kasih, Ia rela untuk melayani dan
memperhatikan orang-orang terlantar. c. f dengan kondisi Yayasan ini
·
Yesus
juga tidak membedakan wilayah
Orang yang rela atau melibakan diri
dalam pelayanan berarti memilki hati Yesus.
Ilustrasi: Bangga jika
memiliki sesuatu yang sama dengan orang terkenal.
Penerapan: Anda orang
yang agung dan mulia
II.
MENJAWAB
KERINDUAN YESUS (ay. 37-38)
·
Tindakan
Yesus yang didasari belas kasih itu dinyatakan dengan kerinduan untuk minta
pada Bapa supaya mengirim banyak orang untuk pekerjaan itu, itu kerinduan
Yesus.
·
Orang-orang
Farisi menganggap orang-orang yang terlantar itu sebagai sesuatu yang harus
dimusnahkan saja. Tetapi sudut pandang Yesus berbeda, menurut Yesus orang-orang
seperti itu adalah tuaian yang siap untuk dipetik.
Kondisi orang tanpa Yesus menyedihkan
sekali.
·
Kita
dipanggil untuk menolong orang-orang tersebut, itulah kerinduan Yesus, jika
kita mengasihi Yesus jawab kerinduan itu.
Ilustrasi: Beri sesuatu
untuk kekasih kita.
·
Sampai
hari ini, Yesus terus menanti pekerja-pekerja di ladangnya. Ketika kita
melibatkan diri sebagai pekerja Tuhan bagi orang-orang yang terlantar atau
terabaikan berarti kita menjawab kerinduan Yesus.
Penerapan: Anda adalah orang-orang yang memuaskan
Yesus karena menjawab kerinduan-Nya.
Penutup:
Panggilan yang Anda terima dan jalani
ini merupakan suatu panggilan yang mulia dan agung. Tuhan Yesus sendiri pemilik
segala sesuatu raja di atas segala raja yang memanggil Anda.Dengan memenuhi
panggilan khusus ini dan dengan segala kerinduan serta ketulusan hati, berarti
Anda memiliki hati Yesus dan juga menjawab kerinduan Yesus.Berita tentang
kerinduan seorang ibu untuk bertemu dengan anaknya terpuaskan ketika anaknya
tersebut pulang.
DARE TO TRY
(Berani Untuk Mencoba)
Mat. 15:21-28
NP: Mzm. 16:8
Pendahuluan:
·
Charles Kattering:
Selayaknya
kita belajar dari kegagalan dengan cerdik. Pertama kali Anda gagal, analisis
masalahnya dan carilah sebabnya, sebab setiap kegagalan merupakan langkah yang
lebih maju menuju sukses. Ketika Anda tidak ingin gagal, saat itulah kesempatan
terakhir Anda untuk mencoba.
·
Kegagalan adalah sukses yang
tertunda
Kisah tentang
para penemu
Kita akan
belajar dari seorang pribadi yang sadar dirinya pasti akan gagal dan tak layak
untuk mendapatkan apa yang diinginkan. . . tetapi dia mencoba dan berani untuk
mencoba.
Mat. 15:21-28
·
Kisah serupa dicatat dalam Mrk.
7:24-30
·
Perempuan Kanaan (Mat),
SiroFenisia (Mrk), orang kafir yang tidak layak menerima anugerah dari Tuhan.
Yang sangat
menarik dalam kisah ini adalah keberanian perempuan tersebut untuk mencoba.
Dia sangat
tahu bagaimana pandangan orang Yahudi pada mereka (c. f Yoh. 4 tentang
perempuan Samaria)
Memang Yesus
pernah sembuhkan hamba perwira Kapernaum, tetapi mungkin perempuan tersebut
tidak tahu kisah tersebut. Perwira Kapernaum adalah orang non-Yahudi tetapi
tinggal di wilayah Yahudi.
·
Apa yang mendasari perempuan
tersebut, sehingga dia berani untuk mencoba?
Iman (28),
imannya dipuji oleh Yesus, iman yang besar. Selain perwira Kapernaum, iman
perempuan itu dipuji oleh Yesus.
Iman yang bagaimana? Kenapa dia berani
mencoba?
I.
DISERTAI
DENGAN PENGENALAN ATAU PENGETAHUAN TENTANG TUHAN (ay. 22)
·
Ungkapan ya Tuhan, Anak Daud
·
Sebutan nama Mesianik (Contoh:
Mesias, Anak Daud tunggal Isai) oleh wanita tersebut menunjukkan pemahaman
tertentu tentang agama Yahudi. Dia bukan proselit, tetapi tahu sedikit tentang
Yesus sang Mesias.
·
Iman yang benar disertai
pengenalan tentang Yesus
Ilustrasi:
Orang yang beriman memiliki segala sesuatu. . .
·
Yang dimaksudkan bukan iman
karena melihat, tetapi karena kenal atau tahu pribadi yang diimani.
Ilustrasi:
Lapisan es tebal dan tipis
·
Pemahaman perempuan tentang siapa
Yesus sangat menakjubkan
c.
f perwira si Kapernaum, yakin akan kuasa-Nya, dia mengenal Yesus sebagai
pribadi yang punya kuasa.
perempuan
Kanaan itu yakin bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan.
Penerapan:
Mari berani untuk mencoba karena kita kenal Dia sebagai Tuhan yang Mahakuasa,
yang sanggup untuk menolong.
II.
DISERTAI
TINDAKAN AKTIF
·
Ay. 22 datangalah. . . berseru
·
Ay. 25 mendekat dan menyembah
Tindakan
perempuan tersebut adalah tindakan atau usaha yang gigih
·
Ay. 23 Yesus sama sekali tidak menjawabnya, murid-murid Yesus ingin
mengusirnya
·
Ay. 24 jawaban Yesus sangat tidak diharapkan
·
Ay. 26 diidentikan dengan anjing
Dalam tindakan
perempuan tersebut nyatalah dia orang yang tekun atau ulet, sabar, rendah hati.
Beberapa kali dia mencoba sampai akhirnya dia mendapatkan apa yang dicari.
Ilustrasi:
Edison, Wright bersaudara
Penerapan:
Sudah berapa kali Anda mencoba?
Tantangan apa
yang Anda hadapi?
III.
DISERTAI
SIKAP PENYERAHAN TERHADAP KEDAULATAN TUHAN (ay. 26-27)
·
Konteks waktu itu. . . Yahudi
adalah umat pilihan dan berkat Allah hanya spesial bagi mereka.
Ungkapan anak
: bagi Israel atau Yahudi
Ungkapan
anjing : bagi non-Yahudi
·
Yesus memang tidak kasar sekali
karena Dia pakai kata kunarion (anak
anjing), anjing : kuor (liar, galak,
menjijikan)
Wanita
tersebut tidak protes, Dia menerima penentuan dari Tuhan kalau memang bangsa
Yahudi itu spesial.
Ilustrasi:
Bule dikatakan babi budo dan dia balas katakan dengan babi hutan
Wichliffe:
Wanita sepenuhnya menerima pengaturan Tuhan dan imannya, menangkap kebenaran yang
berlaku untuknya. Penting bagi kita untuk mengakui kedaulatan Tuhan dalam hidup
kita.
Penutup:
Mari terus mencoba dan jangan pernah putus asa (belajar, usaha, dalam RT
menghadapi hal yang sulit, hadapi sakit penyakit, hadapi kesulitan ekonomi, dan
lain-lain).
Teruslah
berusaha dan miliki iman seperti perempuan Kanaan tersebut yang:
Disertai
pengenalan yang benar tentang Tuhan
Disertai usaha
yang gigih
Disertai
dengan sikap positif untuk menerima kedaulatan atau penentuan Tuhan.
SYARAT MENJADI MURID SEJATI
Mat. 16:21-28
Pendahuluan:
·
Inti
Amanat Agung yaitu menjadikan semua bangsa murid Kristus, bukan sekadar murid,
tetapi murid yang sejati atau teladan (murid yang seperti gurunya). Teladan. .
. (pola, bentuk, gambar, contoh: figur Petrus)
·
Untuk
menjadi murid yang seperti itu, Yesus memberi beberapa persyaratan.
Pembahasan Nats:
·
Perikop
sebelumnya test Yesus terhadap
murid-murid dan Petrus mendapatkan point yang tinggi.
·
16:21-28 Yesus menyampaikan penderitaan-Nya dan
syarat-syarat murid yang sejati.
Syarat
murid sejati:
I.
MENYELARASKAN
PIKIRAN DENGAN PIKIRAN ALLAH (ay. 23)
·
Test
pertama Petrus berhasil lolos, tetapi berikutnya Petrus dimarahi Yesus (c. f
Mrk).
·
Mesias
menurut pemikiran orang Yahudi (raja, penuh kemuliaan, kalaupun kalah karena
berperang membela umat-Nya dari musuh bukan karena dibunuh orang Yahudi
sendiri).
Waktu itu para murid memikirkan yang
indah-indah saja tentang Mesias dan menjadi pengikut-Nya,
ketikaYesusmengemukakan tentang penderitaan yang harus ditanggung-Nya Petrus
tidak rela, ia menarik Yesus memberitahu sesuatu karena perasaan kasih dan
sayangnya pada Yesus, tetapi Yesus justru memarahi.
BIS : pikiranmu itu pikiran
manusia bukan pikiran Allah
FAYH : Engkau hanya berpikir dari sudut
pandangan manusia, bukan dari sudut pandangan Allah.
c.
f Fil. 2:5
Ilustrasi: Lomba bola pasien RSJ,
penyelesaiannya. . . diajar untuk selaras dengan pikiran pelatih.
Penerapan: Pikiran
manusia tidak sama dengan pikiran Allah, penyelesaian
Pikiran
manusia terhadap orang lain : curiga
atau memusuhi
Pikiran
Allah :
mengasihi
Pikiran
manusia tentang harta :
Pikiran
Allah :
II.
MENYANGKAL DIRI
ATAU MENDISIPLIN DIRI (ay. 24)
·
Menyangkal
diri artinya atau bicara tentang mendisiplin diri, diri manusia itu memiliki
banyak kesenangan dan tiap orang akan berusaha memuaskan dirinya.
BIS melupakan
kepentingan dirinya
c. f inkarnasi Yesus ada pembatasan.
Penting bagi kita untuk membatasi
kepentingan diri untuk kepentingan kerajaan Allah.
Ilustrasi: Ajaran-ajaran
Kristus banyak yang harus dengan penyangkalan diri.
Penerapan: Keinginan
daging dibatasi
III.
RELA BERKURBAN
MEMIKUL SALIB (ay. 24)
·
Salib
di sini bukan mengacu pada salib di mana Yesus mati di situ
Salib artinya
penderitaan (pemahaman orang Yahudi tentang salib)
·
Mengikut
Yesus memang diperhadapkan dengan berbagai penderitaan dan kesulitan.
“Serigala. . . tetapi Anak Manusia. . . “kalau saat ini, dalam pengiringan
kepada Yesus mengalami banyak kesusahan, itu memang harus demikian.
Ayat berikutnya . . . kehilangan nyawanya.
Judul : MENJADI YANG
TERBAIK
Nats : Mat. 18:1-5.
Kalimat Peralihan : Sifat
anak kecil yang manakah yang menjadi terbaik dalam kerajaan sorga?
Pendahuluan
·
Menjadi yang
terbaik/terbesar/terutama merupakan impian semua orang. Itulah sebabnya semua
mencoba berbagai upaya untuk mewujudkan hal itu dalam dirinya. Terjadilah
penipuan, ketidakadilan, dan sebagainya untuk mencapai maksud itu.
·
Bukan hanya di lembaga-lembaga
sekuler terjadi hal itu, termasuk di lembaga-lembaga rohani (Gereja, STT, dll),
bahkan murid-murid Yesus pernah mempersoalkan hal itu, mereka bertengkar dan
berdebat karena hal itu.
·
Siapa terbesar atau terbaik dalam
kerajaan Allah? Yesus memberi ilustrasi dengan seorang anak kecil. Menurutnya,
yang menjadi terbesar/terbaik dalam kerajaanSorga adalah mereka yang
merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil.
Sifat anak kecil yang manakah:
I.MUDAH
PERCAYA (ay.2-3)
Ilustrasi
Anak kecil
percaya tentang apa saja yang dikatakan orang dewasa
·
Manusia mulai tidak mudah percaya
ketika beranjak dewasa, dan mulailah pula kehilangan kualitas seperti anak
kecil.
·
Banyak istri tidak mampu untuk
mempercayai suami mereka dan mereka juga tidak mempercayai Allah untuk
mengontrol mereka.
·
Seorang anak kecil mudah percaya,
tidak penuh pertimbangan. Dia tidak suka meragukan orang, ia mudah menerima apa
yang diberitahukan kepadanya, ia percaya mutlak kepada ibunya untuk memberi
makanan.
·
Kita kehilangan kualitas seperti
itu, karena kita telah menjadi keras oleh kehidupan, keangkuhan dan dosa. Allah
ingin membangun kembali kualitas kepercayaan seperti anak kecil ini (Ams.
3:5-6).
·
Bagaimana dengan kita? Apakah
kita mulai tidak percaya atau meragukan Allah ketika kehidupan terasa makin
keras, keangkuhan dan dosa mendominasi kita? Ketika baptisan tidak kunjung
didapat... mulaikah kita kehilangan kepercayaan kepada Allah?
Aplikasi
Ajakan untuk
tetap mempercayai Allah seperti anak kecil percaya tanpa banyak bertanya.
II.MUDAH
DIAJAR (ay.4)
·
Seorang anak kecil memiliki suatu
kerinduan dan kapasitas yang besar untuk belajar. Anak umur 4-5 tahun belajar
dan menerima lebih banyak dari orang yang sedang belajar di perguruan tinggi
selama 4 tahun.
·
Seorang anak kecil mempunyai
pikiran yang terbuka, penuh pertanyaan. Dan hal ini adalah hal yang dikehendaki
Allah (Ams. 2:1-10). Anak kecil, murid-murid “diajar”
·
Anak kecil mudah dibentuk, penuh
minat, suka bertanya dan suka mencoba-coba sepanjang waktu.
·
Allah hanya dapat mengerjakan
sedikit kepada orang-orang yang pikirannya tertutup dan tidak mau diajar.
Berkali-kali Yesus mengatakan agar kita belajar dari pada-Nya.
Ilustrasi
Banyak orang
yang marah dan tersinggung ketika diajar melalui Firman Tuhan.
Aplikasi
Jadilah orang
yang mudah diajar Firman Tuhan, yang terbuka terhadap Firman Allah yang ditaburkan. Contoh: Ibadah
di kapel.
III.TAMPIL
APA ADANYA (ay.5)
·
Anak kecil menampilkan diri yang
sebenarnya (tanpa topeng), ia tidak membeda-bedakan atau mengkotak-kotakkan
orang menurut tingkat sosialnya, ia mengutarakan apa yang ada dalam hatinya.
Orang dewasa cenderung suka berpura-pura, kita membuat diri kita seolah-olah
kuat, sukses dan mampu mengatasi segalanya.
·
Jika kamu. (Mat. 18:13). Kekristenan
menghendaki kita tidak berpura-pura, saat ini banyak hal yang
palsu/berpura-pura.
Ilustrasi
Contoh : Hidup dalam
kepalsuan yang
mereka curang, tidak jujur, munafik, pura-pura baik, sok kudus, pada hal ba
kudis dll.
Aplikasi
Tampilkan
dirimu apa adanya, jangan berpura-pura. Di kampus hidup saleh dan beribadah tapi di tempat lain
hidup jahat dan keji.
Yang ingin menjadi
terbesar/sukses/berkenan di hadapan Allah, jadilah orang yang mempercayai Allah
secara mutlak, yang sedia diajar dan yang menghindarkan kepalsuan.
SUKSES BEKERJA DALAM PANDANGAN
ALLAH
Mat. 20:1-16
Pendahuluan:
Pendapat umum
menyatakan bahwa orang yang dianggap sukses adalah yang sudah lama bekerja.
Dengan kata lain, keberhasilan ditentukan karena waktu. Menurut nats (Mat.
20:1-16), Allah tidak menilai para pekerja berdasarjan waktu kerja mereka. Itulah
sebabnya kita harus mementingkan hal-hal penting dalam bekerja, misalnya
disiplin, komitmen dalam bekerja dan lain-lain. Dalam bekerja adalah hal-hal
bernilai di mata Allah yang kita hasilkan?
Hal-hal yang bernilai di hadapan Allah
dalam bekerja
menurut Mat. 20:1-16 adalah:
I.
KESEDIAAN
UNTUK BEKERJA
·
Ay. 1-2, pemilik kebun anggur itu
mencari orang-orang yang mau bekerja di kebunnya. Pemilik kebun itu tidak
mempedulikan keberadaan orang-orang tersebut, yang dia perlukan adalah
jesediaan untuk bekerja, juga kesediaan menanggapi ajakan untuk bekerja.
·
Pada bagian akhir perumpamaan
tersebut diceritakan bahwa semua pekerja diberi upah yang sama sesuai
kesepakatan yaitu 1 dinar. Pemilik kebun itu tidak memperhatikan lamanya mereka
bekerja, yang penting mereka mau atau bersedia untuk bekerja. Orang yang memang
mau atau bersedia untuk bekerja layak untuk mendapat upahnya.
Penerapan:Jika
kita mau sukses atau berhasil dalam bekerja, maka kita harus punya kesediaan
untuk bekerja, jangan bekerja jika tidak disertai kesediaan untuk bekerja.
II.
TANGGUNG
JAWAB (ay. 8-10)
Pada saat
pembagian upah, upah diberikan pada semua pekerja, hal yang unik adalah bahwa
besar kecil upah tidak ditentukan lamanya bekerja, tetapi berdasarkan
kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya. Dari hal ini kita melihat bahwa yang
dilihat Allah adalah masalah pertanggungjawaban atas tugas itu. Ini yang
menjadi bagian kita (Ams. 14:23a).
III.
KEBERSAMAAN
(ay. 11-16)
Kesuksesan kita dalam pekerjaan jikalau
kita punya perhatian besar terhadap ibadah.
DOA SEORANG IBU
Mat. 20:20-23
Pendahuluan:
·
Banyak wanita yang berbahagia
yang tercatat dalam Alkitab (Hawa, Sarah, Ester, Hana, Maria, Elisabeth dan
lain-lain). Ada seorang wanita yang sangat berbahagia karena dua anaknya
dipilih Yesus menjadi pengikut-Nya. Bukan hanya pengikut, tetapi murid yang
istimewa, siapa dia? Nyonya Zebedeus.
·
Tokoh ini kurang disoroti dan
jarang dikhotbahkan, banyak yang menyoroti secara negatif. Ada yang luar biasa
dari Nyonya Zebedeus ini, di antara ibu dari para pengikut Yesus, dialah yang
pernah datang meminta sesuatu dari Yesus.
Apa yang dapat kita pelajari dari doa
Nyonya Zebedeus?
I.
DIA
MENYEDIAKAN WAKTU UNTUK BERDOA (ay. 20)
·
Kedatangan Nyonya Zebedeus ke
hadapan Yesus bukan karena diundang Yesus, dia datang atas inisiatif sendiri,
ia menyediakan waktu untuk mendekati Yesus, berlutut dan memohon.
·
S. D. Gordon menuliskan:
“orang-orang terkenal di bumi adalah orang-orang yang berdoa. Bukan hanya tahu,
pintar tips-tips doa, tapi orang yang melakukannya.”
·
Dibalik kesuksesan beberapa
presiden Amerika, c. f: Doa Monica untuk Agustinus.
·
Doa kita bagi anak-anak bisa
formil bisa non formil. Jean Fleming menuliskan: “ketika memberi makan anak
supaya Allah memberi makanan bagi jiwa mereka, memandikan anak mengalami
pembasuhan rohani, kenakan pakaian anak supaya mereka mengenakan pakaian
kebenaran.” Yesus menyediakn waktu untuk berdoa, kita juga harus demikian.
II.
DIA
MEMPERTIMBANGKAN DENGAN SERIUS PERMINTAANNYA (ay. 21)
·
Permintaan Nyonya Zebedeus tentu
tidak muncul secara spontanitas tetapi melalui pertimbangan yang serius, kalau
ibu diberi kesempatan untuk meminta sesuatu, apa yang akan ibu minta? C. f:
Salomo mempunyai hikmat, dia tahu apa yang penting.
·
Ketika Yesus bertanya kepada
Nyonya Zebedeus, dia tidak ragu-ragu menyampaikan hal itu. Tentu karena ia
telah lama memikirkan permohonannya itu
III.
DIA
MEMINTA SESUATU YANG BESAR (ay. 21)
·
Nyonya Zebedeus yakin Yesus
adalah raja sehingga dia meminta hal yang sangat tepat yaitu posisi. Hal yang
dapat kita pelajari, meyakini bahwa Allah dapat melakukan sesuatu yang besar
bagi anak-anak kita. Bukan berarti atau tidak selamanya anak-anak kita menjadi
besar secara duniawi.
·
Permohonan ini mengjarkan kita
meminta untuk:
a. Agar
anak memperoleh tempat dalam kerajaan Allah, doakan untuk keselamatan anak-anak.
b. Agar
anak menjadi kebanggaan dalam kerajaan Allah, doa agar anak-anak memiliki dan
mengembangkan sifat atau karakter yang saleh.
c. Agar
anak dipakai untuk memajukan kerajaan Allah, doa agar anak menjadi pelayan Tuhan
dalam setiap profesinya.
HIDUP BAGI KERAJAAN ALLAH
(SALAH KOSTUM)
Mat. 22:1-14
Pendahuluan:
·
Cerita tentang salah kostum,
orang salah kostum itu malu, rasa tidak nyaman, tidak percaya diri dan
lain-lain. Ada banyak orang Kristen yang salah kostum, harusnya kenakan busana
x, tapi banyak orang pakai busana y.
·
Baca teks:
Suatu
perumpamaan yang disampaikan Yesus dan ini memang salah satu pola pengajaran
Yesus.
Isi
perumpamaan mengacu pada bagaimana supaya seseorang layak hidup dalam
kerajaan-Nya.
·
Ulasan teks:
Budaya
Yahudi, undangan pesta 2 kali, pertama pemberitahuan secara umum kemudian
disusul dengan undangan resmi (ay. 3). Perjamuan kawin dipakai sebagai
perumpamaan karena peristiwa tersebut sangat penting dengan konteks budaya
masyarakat saat itu.
Ay. 5, c. f:
Luk. 14:17-20 alasan-alasan yang tidak masuk akal.
Ay.
6, Israel menolak para nabi yang memberitakan nama Tijan sampai tahun 70 kota
mereka dibakar.
Ay.
9-11, semua orang dipanggil; untuk datang tidak peduli latar belakang mereka,
kondisi mereka dan sebagainya
Ay.
11, ada yang tidak pakai pakaian pesta sehingga diusir dan dihukum.
·
Penjelasan teks:
Tuan adalah
Allah
Pesta kawin
adalah suasana kerajaan Allah.
Hamba-hamba
adalah para nabi.
Orang-orang
yang diundang adalah Yahudi.
Orang-orang
yang selanjutnya adalah semua bangsa.
·
Catatan pakaian pesta yaitu
karakter sebagai anggota atau warga kerajaan Allah (Gal. 5:22-25), Ef. 6:14-17,
kebenaran, keadilan, kerelaan untuk PI, iman, Firman Allah.
Mengapa orang yang tidak pakai pakaian
pesta tidak layak? Karena orang tersebut:
I.
TIDAK
MENGHORMATI ANUGERAH ALLAH (ay. 10-11)
·
Latar belakang orang-orang
tersebut (tidak layak diundang), c. f: keselamatan untuk Israel dan akhirnya
pada semua bangsa, persimpangan jalan sama dengan semua tempat.
·
Dengan demikian mereka seharusnya
tidak diundang tapi akhirnya diundang, ini anugerah atau kasih karunia, tidak
ada yang bisa dibanggakan.
Penjelasan
tentang khen atau kharis.
Ilustrasi:
Cerita ketika diberikan hadiah tapi tidak suka, bagaimana perasaan pemberi
hadiah tersebut? Pasti terluka.
Penerapan:
Orang Kristen yang tidak kenakan pakaian kerajaan Allah, tidak menghormati
anugerah Allah dan itu melukai hati Allah.
Firman Tuhan katakan jangan mendukakan
Roh Kudus.
Penerapan:
Pelayanan juga
anugerah, jangan sia-siakan hormati pekrjaan itu, hidup itu anugerah, jangan
hancurkan dengan narkoba, alkohol, talenta atau kemampuan khusus juga anugerah,
jangan sia-siakan dengan mematikannya. Berkat materi juga anugerah, hormati
dengan cara pandai atau bijaksana dalam mengelolah.
II.
TIDAK
MENGHORMATI PRIBADI ALLAH (ay. 11-12)
·
Tidak menghargai pemberian
berarti juga tidak menghormati pemberinya.
·
Orang dalam ay. 11 adalah orang
yang tidak menghargai raja, kini jika kita hidup sembrono sama dengan tidak
menghormati Allah. Kel. 3:5, Musa harus menanggalkan kasut karena hormatnya
terhadap Tuhan. Allah juga harus dihormati jangan hanya dengan mulut, tapi juga
dengan tindakan yang nyata.
·
Ay. 11, diam sama denngan cuek
atau tidak peduli atau bebal.
III.
TIDAK
MENGHORMATI ATURAN (ay. 12)
·
Aturan pesta menurut konteks
Yahudi.
·
Orang dalam ay. 12 tersebut tidak
menghormati aturan.
Ilustrasi: Buku
petunjuk penggunaan, ramnbu-rambu lalu lintas.
·
Orang percaya punya aturan yang
baku yaitu Alkitab. Perhatikanay. 13, nasib akhir orang yang tidak mengenakan
pakaian pesta adalah hukuman. Orang yang tidak mengenakan pakaian pesta telah
menghina anugerah tuan itu, tidak menghormatinya dan juga tidak menghormati
aturan, orang tersebut akhirnya dihukum.
Penerapan:
Orang percaya yang seperti orang dalam
ay. 11 tidak layak bagi kerajaan Allah.
GOLDEN RULES
(Peraturan Emas)
Mat. 22:34-40
Pendahuluan:
Kita hidup di
dunia yang banyak aturan, aturan dalam rumah tangga masyarakat, dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, bahkan ada lembaga yang secara khusus membuat
peraturan yaitu DPR. Di antara peraturan-peraturan itu ada peraturan-peraturan
dasar yang menjadi acuan bagi peraturan-peraturan lainnya, yang sering dikenal
dengan istilah Golden rule (perintah uta,a), bagi orang Kristen sesungguhnya
manakah yang jadi perintah utama.
Suatu saat ada
sekelompok orang yang datang kepada Yesus, untuk menguji dan sekaligus
menanyakan manakah perintah yang paling utama. Yesus menjawab dengan bijaksana
yang terutama adalah kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenapa akal budimu, sampai sekarang hukum itu
dikenal dengan hukum kasih.
Ada
gereja-gereja tertentu yang selalu membacakan hukum itu setiap hari minggu, sebenarnya
apa saja yang ada dalam hukum kasih (apa yang kita pelajari dari hukum kasih
itu).
I.
PRIORITAS
(ay. 37)
·
Golden rule adalah perintah
utama, perintah ini dasar dari segala perintah yang lain.
·
Mengasihi Allah dengan segenap
hati, jiwa dan akal budi (siklus yang terjadi dalam hidup kita).
Melalui apa
yang saudara lakukan, pikirkan dan rasakan.
Harus
dinyatakan dalam pengalaman hidup keseharian kita.
·
Orang Yahudi menghitung bahwa di
dalam Hukum Taurat di Perjanjian Lama ada 248 perintah dan 365 larangan, orang
Farisi (ahli Taurat) bertanya kepada Yesus tentang hukum yang terutama. Tuhan
Yesus maksudkan bukan yang pertama dalam hal urutan, tetapi yang pertama dalam
hal bobot dan keagungan.
·
Dengan kata lain maksudnya
“perintah manakah yang hatus benar-benar kita perhatikan secara khusus yang
harus kita patuhi supaya dengan melakukannya kita bisa melakukan perintah lain,
perintah ini Golden Rule atau Perintah Utama (perintah dasar).
Kasih kita
kepada Allah meliputi:
Kesetiaan dan
keterikatan pribadi terhadap Tuhan.
Kesetiaan
penyerahan pribadi kita kepada-Nya.
Ketaatan
yang sungguh yang dinyatakan dalam pengabdian kita yang sesuai dengan standar
Allah.
·
Ketika kasih kepada Allah ini
tidak ada dalam hati, tidak ada hal baik lain seperti apapun yang dilakukan, tidak
ada hal lain seperti apapun yang dilakukan atau yang bisa dilakukan dengan
benar atau yang diterima atau yang terus dilakukan. Mengasihi Alah dengan
segenap hati akan membebaskan kita dari segala buruk yang bertahta dalam jiwa
kita, mengasihi Allah membuat kita melakukan segala hal yang memuliakan dan
menyenangkan Tuhan, tidak ada perintah yang berat dan menyengsarakan bila
prinsip kasih menguasai perintah itu.
II.
APLICATION
LAW (ay. 39)
·
Refleksi penerapan hukum I
·
Kasih terhadap sesama manusia,
bukan sekedar perasaan melainkan perbuatan nyata, kasih yang diekspresikan
secara tulus kepada sesama.
Tidak
membedakan status sosial orang itu, tidak menuntut balas (Mat. 5:43-48).
Mengusahakan
apa yang baik yang berguna baginya.
Ilustrasi: Bantu anak
pendeta yang jadi tukang batu.
·
Tidak menjatuhkan sesama, tidak
menghancurkan sesama.
SETIA MELAYANI KRISTUS
Mat. 25:14-30
Pendahuluan:
Ilustrasi:
Berita tentang rumah tangga para selebritis.
Kesetiaan
merupakan hal yang langkah dewasa ini, hal ini ditunjukkan dengan beberapa
fenomena, seperti makin tingginya tingkat perceraian, keretakan dalam rumah
tangga, orang yang meninggalkan Tuhan dan lain-lain. Banyak orang yang
mengawali pelayanan dengan komitmen yang tinggi, tetapi tidak mampu memelihara
komitmen tersebut dan akhirnya meninggalkan Tuhan. Kesetiaan merupakan hal yang
mendapat porsi yang cukup banyak dalam Alkitab, Tuhan Yesus adalah pribadi yang
setia (Ibr. 13:8), Dia menuntut agar umat-Nya juga setia.
Mengapa kita melayani Kristus dengan
setia?
Baca
teks: Mat. 25:14-30
·
Pengajaran Tuhan Yesus tentang
hal-hal akhir zaman (pasal 24-25).
Perumpamaan
sebelumnya yaitu pentingnya kewaspadaan.
Perumpamaan
ay. 14-30 yaitu pentingnya kesetiaan dalam pelayanan.
·
Mirip dengan perumpamaan tentang
uang mina.
·
Uang mina adalah karuniayang sama jumlahnya,
bila dipakai dengan kerajinan yang tidak sama, akan memperoleh upah yang berbeda.
Sedangkan Talenta adalah karunia yang tidak sama jumlahnya, bila dipakai dengan
kesetiaan yang sama akan diberi upah yang sama. Talenta itu adalah mata uang
logam yang nilainya relatif tinggi, talenta jauh lebih mahal dari mina.
·
Penjelasan atau ulasan tentang
nats.
I.
MELAYANI
KRISTUS DENGAN SETIA MERUPAKAN KEHENDAK TUHAN (ay. 14-15)
·
Renungkan mengapa tuan itu
memanggil dan membagi-bagikan talenta dan tidak memberitahu lama ia pergi?
FAYH:
Kerajaan Sorga dapat jua diumpamakan dengan orang yang akan pergi ke negeri
lain. Ia memanggil hamba-hambaNya dan mempercayakan kepada mereka sejumlah uang
untuk dijadikan modal selama ia pergi. Tuan itu menghendaki agar hamba-hambaNya
bekerja dan melayani.
C.
f: Ef. 2:10 anda ditempatkan di bumi untuk memberikan sumbangsih untuk
melakukan sesuatu, anda diciptakan untuk melayani Allah. Anda diselamtkan bukan
untuk bermalas-malasan menantikan Sorga (Rick Warren).
·
Allah tidak pernah ciptakan
sampah yang tidak berguna, c. f: Paulus bagiku hidup adalah Kristus dan mati
adalah keuntungan. Tapi kalau hidup bagiku bekerja dan memberi buah (Flp.
1:21-22).
Begitu anda diselamatkan,
Allah bermaksud untuk memakai anda bagi tujuan-tujuanNya, Allah memiliki sebuah
pelayanan bagi anda dalam gerejaNya dan sebuah misi bagi anda di dunia, anda
dipanggil untuk melayani Allah dan anda diperintahkan untuk melayani Allah.
Penyambutan
orang percaya baru di RRC, “sekarang Yesus memiliki sepasang mata baru untuk
melihat, teliga baru untuk mendengarkan, tangan baru untuk menolong dan hati
yang baru untuk mengasihi orang lain.” Bandingkan dengan Kej. 2:15 Tuhan menciptakan
manusia supaya manusia bisa bekerja atau melayani (mengusahakan dan
memelihara).
Dalam
Perjanjian Lama panggilan Tuhan bagi para imam, raja dan lain-lain adalah untuk
melayani, Musa untuk melayani umat Israel, Harun sebagai imam untuk melayani.
Yesus saat panggil murid-murid pertama kali menjadikan mereka penjala manmusia,
ay. 14 kata (kaleo) artinya memanggil, mengundang, mempercayakan sama dengan
menyerahkan bukan untuk menjadi milik para pekayan, tapi hanya dipercayakan.
Melakukan sesuatu yang diinginkan oleh orang yang kita kasihi pastilah kita
mau, misalnya melakukan keinginan kekasih (contoh: keinginan ibu hamil).
II.
MELAYANI
KRISTUS DENGAN SETIA MERUPAKAN ALAT EVALUASI TUHAN (ay. 19-26)
Ilustrasi:
Tentang alat ukur, suhu-termometer, angin-barometer, kecepatan-spedometer,
tegangan listrik avometer, dan lain-lain. Kecerdasan-IQ, EQ, SQ, dan lain-lain.
Penerimaan pegawai baru-test kesetiaan.
·
Sadarkah kita bahwa pelayanan
yang setia adalah alat evaluasi Tuhan?
·
Pembahasan nats:
Hamba dengan 5
talenta, berlaba 5 talenta : baik dan
setia
Hamba dengan 2
talenta, berlaba 2 talenta : baik dan
setia
Hamba dengan 1
talenta, tidak kerja apa-apa : jahat dan
malas
·
Alat evaluasi Tuhan dalam memberi
penilaian terhadap kita yaitu pelayanan yang setia (c. f: 2 Kor. 5:10),
mengadakan perhitungan (sunergeilogon) memeriksa catatan keuangan. Perhitungan
dan penilaian Tuhan yaitu apa bisa dipercaya, apa ada hasilnya, apa bertahan
sampai akhir?
·
2 hamba yang bekerja dengan setia
mendapat pujian dan penilaian yang sama sebagai hamba yang baik dan setia (baik
dalam karakter dan dapat dipercaya), hamba yang tidak bekerja adalah jahat dan
malas. Renungkanlah bahwa Tuhan menilai kita bukan berdasarkan apa yang kita
punya, tetapi berdasarkan apa yang kita buat, Tuhan bukan melihat hasil saja,
tetapi hati kita saat melakukan pekerjaan tersebut.
Ilustrasi:
Sertifikasi dan pollingsms.
III.
MELAYANI
KRISTUS DENGAN SETIA MERUPAKAN SARANA MENDAPAT BERKAT (ay. 28-29)
·
Definisi berkat dalam teks ini
adalah kepercayan.
·
Pelayanan mendatangkan banyak
berkat, walaupun bukan berkat financial, dipercaya untuk hal yang lebih besar,
masuk dalam kebahagiaan tuannya.
Pembahasan
teks: yang setia melayani mendapat bonus (c. f: Why. 2:6c), hendaklah engkau
setia. . . mahkota kehidupan (Stefanos).
·
Setialah terhadap perkara kecil,
maka nantinya akan dipercayakan kepada perkara-perkara yang besar.
Contoh: Yosua,
Elisa, Filipus, dan lain-lain.
Judul : MURID
YANG SETIA
Nats : Mat. 25:14-30,NP: Why. 2:10
Kalimat Peralihan :
Pendahuluan
·
Kesetiaan
merupakan hal yang langka dewasa ini, namun kesetiaan mendapat tempat dan
perhatian yang besar di mata Tuhan Yesus (pengajaran Yesus, teladan hidup
Yesus).
·
Baca
Why. 2:10c
·
Selain
Yesus, pribadi yang setia adalah Paulus. Dari awal dia bertobat sampai akhir
hidupnya dia setia meski diperhadapakan dengan berbagai tantangan.
2 Tim. 4:7, dia telah mengakhiri
pertandingan dan tetap memelihara iman, dia meyakini bahwa Tuhan yang
memanggilnya adalah setia.
·
Ulasan
tentang tema:
Yang
bagaimana atau apakah kesetiaan itu?
Baca: Mat. 25:14-30
Ulasan nats:
·
Perumpamaan
ini mirip dengan perumpamaan tentang uang mina (Luk. 19:11-27). Mina adalah
karunia sama dipakai dengan kerajinan yang beda, hasilnyapun beda. Sedangkan
Talenta adalah karunia yang tidak sama dipakai dengan kesetiaan yang sama akan
diberi upah yang sama.
·
Jika
perumpamaan 10 gadis bicara tentang kewaspadaan, perumpamaan talenta bicara
perlunya kesetiaan. Upah 6000 hari buruh saat itu.
·
Talenta
adalah mata uang logam yang nilanya sangat tinggi lebih tinggi dari mina.
·
Penjelasan
kisah perumpamaan tersebut. Ay. 21, 23 mengulas tentang hamba yang baik dan
setia, kasusnya vocatif atau sapaan atau julukan.
Kesetian
itu sangat relatif, bagaimana menjadi murid atau hamba yang setia itu?
I.DAPAT DIPERCAYA
(ay. 14)
·
Tuan
itu mempercayakan sebagian dari miliknya, dua orang disebut setia karena bisa
dipercaya.
BIS: engkau adalah pelayan yang baik dan setia
karena engkau dapat dipercayai dengan yang sedikit maka aku akan mempercayakan
yang banyak kepadamu.
·
Allah
memberi karunia atau talenta pada kita masing-masing sejak kita percaya.
Ams. 28:20, berbahagialah orang yang dapat dipercaya.
·
Berkat
atau karunia atau talenta itu sifatnya berkembang, misalnya hamba yang setia
dapat dipercaya (Eliezer).
·
Setia
berarti dapat dipercaya, jujur dan bertanggung-jawab terhadap tugasnya.
Ilustrasi
Contoh : Dipercaya
dalam perkataan, jujur atau bertanggung-jawab terhadap tugasnya.
Aplikasi
II.BERPRESTASI ATAU
RAJIN (ay. 21, 23)
·
2
hamba dipuji karena keberhasilan yang 100%, bukan masalah jumlah tetapi presentasinya.
·
Allah
menghendaki hasil, ay. 27 merupakan indikasi bahwa Allah ingin ada hasilnya.
Ilustrasi
Kehidupan Paulus, hasilnya berdampak
bagi orang lain.
PI
yang sebenarnya bukan PI.
Aplikasi
III.BERTAHAN SAMPAI
AKHIR (ay. 19)
·
Tenggang
waktu dari pemberian perintah sampai dengan tuan itu datang lama sekali.
Hamba-hamba yang setia itu bertahan sampai akhir.
·
Setia
itu dilihat dari akhir selama menuggu tuannya datang tentu banyak tantangan.
Seseorang diikat setia ketika dia tetap bertahan menunaikan tugasnya sampai
akhir.
Ilustrasi
Tantangan-tantangan murid Tuhan, ibarat
dalam suatu perlombaan.
Aplikasi
·
Tuhan
yang memanggil kita adalah setia sampai akhir, dia juga menghendaki supaya kita
setia sampai akhir.
·
Banyak
hal yang akan memalingkan kita dari panggilan sebagai murid tapi setialah.
·
Setia
berarti bisa dipercaya, rajin dan berprestasi serta bertahan sampai akhir.
TANGAN YANG TERAMPIL
Mat. 25:14-30
Pendahuluan:
·
Pengertian
umum tentang tangan yang terampil adalah kreatif, cekatan, dapat menghasilkan
suatu karya cipta yang mengagumkan. Orang yang terampil dicari di mana-mana.
Mat. 25:14-30
·
Perumpamaan
tentang talenta mengajarkan bahwa hamba-hamba harus setia dengan melaksanakan
apa yang dipercayakan kepada mereka dengan tepat dan efisien sampai pada hari
perhitungan. Selain itu juga mengajarkan bahwa hamba-hamba itu harus sibuk
ketika tuannya tidak ada.
·
Talenta
kurang lebih 34 kg (ukuran), uang yang sangat besar nilainya 6000 dinar. 1
dinar adalah upah pekerja 1 hari, jadi 6000 dinar sama dengan 6000 hari kerja,
kurang lebih 18 tahun.
Ulasan singkat
teks:
·
Mirip
dengan perumpamaan tentang uang mina.
·
Prinsipnya
sang tuan mempercayakan sesuatu untuk dikerjakan dan pada saat yang ditentukan
dia datang untuk meminta pertanggung-jawaban.
Ada dua kelompok hamba yaitu yang
terampil dan yang tidak terampil.
Dua hamba yang terampil mendapat pujian
yang sama dari tuannya (ay. 21, 23).
Bagaimana
hamba yang terampil itu?
Apa
artinya terampil?
I.
TRAMPIL BEKERJA
·
Tuan
itu menghendaki hamba-hamba bekerja ada modal yang diberi. Menurut kesanggupan,
dalam Bahasa Yunaninya dipakai kata “dunamin”
yang artinya kekuatan, tuan itu tahu kekuatan hamba-hambanya.
·
Yesus
datang ke dunia untuk bekerja (karya keselamatan), Paulus menuliskan “yang tidak bekerja jangan makan,” Allah
bekerja dalam penciptaan.
Dua hamba terampil itu bekerja
Sadar ada tugas
Dengan segera (ay. 16) atau tidak
menunda waktu
Rajin
Hamba yang tidak terampil
Tidak mau bekerja (ay. 18)
Punya persepsi yang keliru tentang
tuannya (ay. 24-25)
Takut dan berdalih karena tidak mau
kerja.
II.
TRAMPIL
BERDAYAGUNA
·
Trampil
itu menghasilkan sesuatu (ay. 20, 22), menghasilkan 100%.
·
Tuhan
inginkan kita berbuah, c. f: Yoh. 15 tentang pokok anggur.
·
Sadari
potensi dan berbuahlah
Paulus menuliskan “bagiku hidup adalah bekerja dan menghasilkan buah.”
III.
TRAMPIL BERTAHAN
·
Ay.
19, lama. . .
·
Tuan
pergi dalam waktu yang lama.
·
Ay.
21, 23, setia menggunakan kata “piste”
yang artinya dapat dipercaya.
PENGABDIAN KRISTEN YANG SEJATI
Mat. 25:14-30
Pendahuluan:
·
Zaman
Orde Baru ada penghargaan-penghargaan untuk para teladan di bidangnya, yang
dinilai adalah pengabdian seseorang pada bidangnya.
·
Apa
yang muncul dalam benak Anda, mendengar kata pengabdian?
·
Pengabdian
mendapat tempat istimewa dalam kekristenan (mislanya: dengan istilah melayani,
hamba, rendah hati dan lain-lain).
Bagaimana
pengabdian Kristen yang sejati?
Baca: Mat.
25:14-30
Mat.
24-25, khotbah Tuhan Yesus tentang akhir xaman, bagian ini mirip dengan Luk.
19:11-27, tentang uang mina yang diceritakan beberapa hari sebelumnya di
Yerikho.
·
Mina
adalah karunia yang sama jumlahnya bila digunakan dengan kerajinan yang tidak
sama akan memperoleh upah yangberbeda.
·
Talenta
adalah karunia yang tidak sama jumlahnya, bila digunakan dengan kesetiaan yang
sama akan diberi upah yang sama pula.
·
Talenta
adalah mata uang logam yang nilanya relatif tinggi, satu talenta lebih mahal
dari satu mina.
·
Bagian
ini mengajar tentang pengabdian Kristen yang sejati8. Pengabdian Kristen adalah
melayani pekerjaan Tuhan, memberi persembahan, mengelolah waktu dan lain-lain.
Prinsip
pengabdian Kristen yang sejati:
I.
SESUAI KARUNIA
MASING-MASING (ay. 15)
·
Talenta
melambangkan tanggung-jawab berbeda yang harus dijalankan sesuai dengan
kemampuan mnasing-masing orang. Penuntun: talenta, melambangkan semua
kemampuan, waktu segala seumber daya dan kesempatan untuk melayani.
·
Paulus,
talenta banyak dan untuk saling melengkapi, serta yang banyak diberi banyak
pula dituntut.
·
Bandingkan
dengan persembahan janda.
·
Diakhir
bagian ini, yang dipuji adalah mereka yang hasil kerja dua hamba yang bisa
meningkatkan 100%, dua hamba itu menyajikan jumlah yang berbeda tapi kualitas
yang sama.
Ilustrasi: Waktu di
kampus dulu, bicara tentang hasil optimal.
Penerapan:
Dalam memberi persembahan, perpuluhan
adalah penerapan dari prinsip ini, jumlah nominal berbeda tapi yang penting 10%
dari yang ia miliki. Seratus ribu untuk orang yang penghasilan empat juta jauh
lebih kecil nilainya dari lima puluh ribu dari orang yang penghasilan lima
ratus ribu.
Nilai pengabdian kita ditentukan oleh
perpuluhan kita (bukan jumlah nominal, tapi prosentasinya dari yang ia miliki),
perpuluhan adalah jumlah minimal yang harus kita beri (konsep Perjanjian Baru),
karena semua yang kita miliki hanya titipan dari Tuhan. Dalam melayani, ajakan
untuk mendukung program janji iman
II.
DENGAN KESETIAAN
(ay. 21, 23)
·
Setia
mendapat tempat khusus dalam ajaran Kristus, pujian diberikan pada hamba yang
setia terhadap perkara yang menjadi tanggung-jawabnya. C. f: Why. 2:10c, setia
sampai akhir, setia dari kata (pisteo) sama dengan pistis sama dengan iman.
·
Apa
arti setia? Rajin, tulus, tanggung-jawab, tidak ingkar janji, tidak berubah
“bertahan sampai akhir.” Banyak orang Kristen yang jatuh atau tumbang di tengah
jalan.
Misalnya:
Dalam pelayanan
(karena jatuh secara moral, karena masalah dengan pimpinan atau senior dan lain-lain).
Dalam memegang
iman pada Yesus (karena jabatan, teman hidup, materi dan lain-lain).
Banyak orang pintar dan berpotensi ,
tapi sedikit orang yang setia. Pada umumnya manusia cepat bosan.
Ilustrasi: Anak yang
disuruh ibunya.
Penerapan:
·
Ajakan
untuk setia dalam memberi
·
Dalam
keterlibatan di pelayanan
·
Dalam
berbuat baik.
III.
DENGAN TIDAK
BERDALIH (ay. 25)
·
Hamba
yang ketiga adalah hamba yang malas dan jahat, dia berdalih bahwa ia takut
gagal, banyak orang suka berdalih atau beralasan.
Ilustrasi: Sejak
kejatuhan manusia pertama, manusia sampai hari ini suka berdalih.
·
Ay.
24, hamba malas itu berdalih bahwa dia takut karena tuannya kejam, dia punya
pemahaman yang salah tentang tuannya.
·
Mengapa
orang tidak mau terlibat pelayanan? Karena dia punya pemahaman yang keliru
tentang pelayanan, juga dalam memberi persembahan, dalam berbuat baik? Karena
adanya persepsi yang salah.
Akibatnya?
FAYH: ay. 29,
karena orang yang memanfaatkan apa yang diserahkan kepadanya, akan diserahi
lebih banyak lagi, sehingga ia berkelimpahan.
KESETIAAN YANG TIDAK PERNAH PUDAR
(Maria Magdalena)
Mat. 27:55-56b
Pendahuluan:
Yesus telah
mewujudkan kesetiaan-Nya yang luar biasa bagi kita, Dia setia sempai mati,
seharusnya kita juga menunjukkan hal yang serupa. Maria magdalena adalah tipe
wanita yang setia dalam imannya, setelah dibebaskan dari roh-roh jahat (Luk.
8:2) dia menjadi seorang yang paling utama dan terkemukan di antara
wanita-wanita pengikut Tuhan Yesus.
Dalam daftar
nama oleh setiap penulis Injil memang selalu ada dan ditempatkan pada urutan
teratas. Mengapa hal-hal yang dipaparkan tadi berlaku pada pribadi Maria
Magdalena? Rupanya Allah melihat bahwa Maria adalah profil wanita yang dapat
diteladani secara khusus dari segi kesetiaan.
2 hal yang membuktikan kesetiaannya
sejak awal pelayanan sampai kematian dan kebangkitan Yesus Kristus:
I.
SETIA
DALAM KEMELUT (Mat. 27:55-56b)
Menyaksikan
waktu Tuhan Yesus diadili, mengikuti perjalanan ke kota, melihat dari jauh
waktu Tuhan Yesus dipaku dan disalibkan, menyaksikan kegelapan selama kira-kira
3 jam sekaligus mendengar erangan Tuhan Yesus saat kematian-Nya (Luk. 23:49).Menyaksikan
guru yang diangungkan dan diharapkan untuk melepaskan Israel dari cengkraman
penjajah romawi yang kejam tapi kini guru tersebut ditolak, diejek, dicaci,
diludahi, ditertawakan, dihina dan dibunuh serta disalibkan.
Sebenarnya ini
merupakan suatu guncangan yang dapat memudarkan harapan, apalagi Maria
Magdalena seorang wanita, yang biasanya lemah dari segi perasaan, tetapi
anehnya dia tetap tegar. Peristiwa yang menggores perasaan ini tidak membuat
dia meninggalkan Tuhan dan melupakan Tuhan. Maria tetap mengikuti peristiwa
demi peristiwa, walaupun hatinya penuh tekanan dan gejolak, Maria mengalami
kemelut dalam perasaannya namun peristiwa-peristiwa itu ditinggalkannya
berlalu.
Penerapan:
Setia
bersekutu atau beribadah
Setia berdoa
walau belum ada jawaban atas doa yang disampaikan
Setia membaca
Alkitab
Setia walau
kemelut membungkus dan melilit hidup.
Peralihan:
Sebagai
manusia Maria Magdalena pun mempunyai kelemahan, akhirnya dia tiba pada titik
keputusasaan dan keputusharapan melihat Mesias yang tidak berdaya lunglai dan
dingin dan sudah menjadi mayat, Maria Magdalena ternyata masih tetap setia.
II.
SETIA
DALAM KEPUTUSASAAN (Luk. 23:55-24:10)
Maria
mengikuti, duduk di depan kubur dan melihat penguburan jenazah Tuhan Yesus
(Mrk. 15:47; Mat. 27:62), waktu itu hari menjelang malam. Maria pulang
menyediakan rempah-rempah (Luk. 23:55b), suatu awal tanda keputusasaan, rempah
dipakai untuk mengawetkan jenazah. Ini pertanda bahwa ia tidak melupakan
perkataan Yesus dalam Mrk. 8:31b. Menjelang fajar menyingsing Maria Magdalena
mengambil kesempatan menegok kubur Yesus (Mat. 28:1-8; Luk. 24:1-10; Yoh.
20:11-18).
Ia membawa
rempah-rempah dan mendapatkan kubur kosong, dan dengan nada putus asa memanggil
di depan kubur. Perhatikan sikapnya menunjukkan hilangnya harapan (Yoh.
20:11-18), ay. 13.
Hasil
kesetiaan:
Di
tengah-tengah dan keputusasaan ini Tuhan Yesus menampakkan diri kepada Maria,
Maria Magdalena adalah orang pertama yang melihat Tuhan Yesus semenjak
kebangkitan Yesus (Mrk. 16:9).
Penerapan:
Kesetiaan
pasti menghasilkan sesuatu yang istimewa (janjinya Rm. 8:28). Kesetiaan tidak
diatur oleh situasi, kesetiaan melampaui segala sesuatu baik dalam kemelut
maupun keputusasaan.
Komentar
Posting Komentar