PERPISAHAN YANG MEMBAWA SUKACITA
Bacaan: Yoh. 14:1-31
NP: Yoh. 16:20
Pendahuluan:
·
Semua perpisahan identik dengan
dukacita atau air mata (contoh: lagu Teluk Bayu, putus cinta, kematian orang
terkasih).
·
Ada satu perpisahan yang justru
membawa sukacita dan pengharapan, yaitu peristiwa kenaikkan Tuhan Yesus ke
Sorga.
·
Ulasan tentang
peristiwa-peristiwa penting Tuhan Yesus (kelahiran, pelayanan, penderitaan,
kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Sorga).
Mengapa perpisahan itu (ketika Tuhan
Yesus naik ke Sorga) merupakan sukacita kita? karena:
I.
Kepergian-Nya
Untuk Menyediakan Tempat Bagi Kita (ay. 1-3)
·
Kegelisahan rupanya dialami para
murid saat itu. Saat inipun para pengikut Yesus sering merasa gelisah dan
kuatir (karena masalah ekonomi, keamanan, masa depan dan lain-lain). Dalam teks
Yunaninya dipakai kata (tarassestho)
yang artinya digelisahkan. Yesus memahami kegelisahan mereka dan menganjurkan
daripada gelisah, lebih baik percaya saja kepada Tuhan. Kegelisahan atau
kekuatiran tidak menyelesaikan persoalan, tetapi percaya pada Dia membuka jalan
keluar dari setiap persoalan.
·
Kita tidak perlu takut dan gelisah
karena Tuhan Yesus pergi untuk menyediakan tempat bagi kita, yaitu Rumah Bapa
atau Sorga. Konsep Sorga orang Yahudi seperti Bait Allah, banyak kamar dengan
tingkatan-tingkatan kualitas yang berbeda.
Tempat yang
dimaksud dalam teks BIS yaitu tempat tinggal,
sedangkan dalam FAYH yaitu tempat
kediaman. Keduanya menunjukkan hakikat tempat itu bagi kita, yaitu rumah kita yang tetap c. f lagi PPK.
Dalam teks
Yunani mengatakan “banyak tempat-tempat tinggal,” jadi tempatnya banyak cukup
untuk semua orang percaya.
Ilustrasi:
Seksi akomodasi dalam suatu acara, juga kebiasaan mereka mempersiapkan paskah.
Jika segala
sesuatunya telah beres, Yesus datang lagi membawa kita. kata membawa dalam teks
aslinya dipakai kata (paralempsomai),
kata ini merupakan kata kerja yang menggunakan kala future dan tindakannya
medial, artinya membawa bagi diri-Nya sendiri. Hakekat Sorga ialah persekutuan
dengan Allah. Yesus pergi, tapi hal itu merupakan sukacita kita yang sangat
besar.
Ilustrasi:
Penerapan:
II.
Kepergian-Nya
Untuk Menyediakan Penolong Bagi Kita (ay. 15-17)
·
Ketika masih di dunia, Yesus
memang penolong yang setia, Dia punya kuasa dan punya kasih sehingga Dia adalah
penolong yang sejati. Dia menolong orang yang memerlukan pertolongan,
menyembuhkan orang sakit, mencelikkan orang buta, memberi makan mereka yang
lapar dan lain-lain. Tapi ruang lingkup pelayanan Yesus Kristus masih terbatas.
Pelayanan Yesus waktu itu hanya meliputi wilayah: Yudea, Galilea (Kapernaum,
Yerusalem) dan Perea.
·
Yesus naik ke Sorga meninggalkan
umat-Nya tetapi Dia berjanji menyediakan penolong, dalam hal ini Roh Kudus.
Ay. 16, kata
penolong dalam teks Yunani menggunakan kata (parakletos), yang artinya dipanggil ke samping, orang yang
membesarkan hati, orang yang mengimbau.
Terjemahan
yang lebih baik yaitu advokat.
Terjemahan
Bahasa Latin yaitu advocatus.
Advokat itu artinya membela
dan menuntun, Dia teman dalam pengadilan, yang memahami masalah hukum. Dalam
konteks Yunani tidak selalu Sarjana Hukum.
·
Penolong itu atau Roh Kudus itu
menyertai kita selama-lamanya, bahkan akan diam di dalam kita. kata yang lain,
artinya Roh Kudus sejajar dengan Yesus.
Menyertai
artinya kehadiran yang terus-menerus.
Di dalam
artinya bukan hanya bersama, tetapi tinggal dalam diri kita secara pribadi.
Ilustrasi:
Penerapan:
III.
Kepergian-Nya
Untuk Menyediakan Damai Sejahtera Bagi Kita (ay. 27)
·
Berkenaan dengan kegelisahan
umat-Nya, Yesus berjanji untuk meninggalkan damai sejahtera. Dalam pasal 17:14,
damai sejahtera artinya damai sejahtera Yesus, yang berbeda dengan yang dari
dunia.
·
Dalam istilah Yunaninya
menggunakan kata (eirene), sedangkan
dalam istilah Ibrani menggunakan kata (shalom).
Yesus pergi tetepi meninggalkan shalom
bagi kita.
·
Penjelasan tentang sejarah
manusia yaitu penciptaan, kejatuhan dan seterusnya.
C.f Kol. 3:15,
ciri manusia baru adalah memiliki damai sejahtera Kristus.
Ilustrasi:
Penerapan:
Penutup:
PERPISAHAN YANG MEMBAWA SUKACITA
Yoh. 14:1-7
Pendahahuluan:
·
Perpisahan identik dengan
dukacita dan air mata (kematian, perpisahan, putus cinta, perceraian dan
lain-lain). Namun ada perpisahan yang membawa sukacita dan kemenangan.
·
Baca Kis. 1:6-11
Kenaikan Yesus
itu fakta.
Kenaikan Yesus
membuktikan bahwa Dia Tuhan.
Kenaikan Yesus
adalah tahapan dalam pemuliaan-Nya.
Kata terangkat
(eperte) yang artinya pelan tapi pasti.
Kata menutup
(hipelabon) artinya menyambut.
Mengapa perpisahan dengan Yesus
adalah sukacita yang besar?
Baca
Yoh. 14:1-7
Mengisahkan
tentang pengajaran Yesus pada murid-muridNya sebelum Dia mati, bangkit dan naik
ke Surga. Yesus baru saja mengatakan atau menubuatkan kegagalan Petrus dan
Yudas dan murid-murid gelisah.
Kenaikan Yesus
ke Surga merupakan perpisahan yang memnbawa sukacita karena memberi kepastian
bahwa?
I.
SURGA
ITU PASTI (ay. 2-3)
·
Ajaran Hindu dan Budha tentang Surga
tidak ada kejelasan atau kepastian. Sedangkan ajaran Muslim dan Kristen, Surga
itu tempat yang indah (meski indah dalam dimensi yang berbeda).
·
Rumah (ay. 2), FAYH: rumah kediaman
Pergi ke situ
(ay. 2-3), ini menunjuk suatu tempat yang pasti.
Surga itu
pasti, tipenya? Tergantung kita.
Ilustrasi:
Mitos tentang princess, kerajaan dalam pewayangan, dan lain-lain. Surga bukan
mitos tapi pasti.
II.
JALAN
KITA KE SURGA ITU PASTI (ay. 4-6)
·
Jalan itu (he odos) menggunakan
artikel tertentu.
·
Jalan itu hanya satu, ada istilah
“banyak jalan menuju Roma.” Tapi Surga bukan Roma. Kata jakan (tunggal) artinya
tidak ada jalan lain.
·
Ajaran Muslim tentang siratal
mustaqin yaitu jalan yang terlalu sulit.
·
Jalan menuju kehidupan yaitu
jalan itu, konteks ay. 4-5 jalan menuju Surga itu.
Ilustrasi:
Ajaran tentang siratal mustaqin dalam Muslim.
III.
MASUK
SURGA ITU PASTI (ay. 3)
·
Orang Kristen dikatakan sombong.
·
FAYH: Supaya kalian dapat selalu
bersama-sama dengan Aku di tempat Aku berada.
·
Karena Yesus yang menjamin,
jaminan itu pasti, Dia layak mengatakan hal itu karena Dia berasal dari situ.
PERPISAHAN YANG MEMBAWA SUKACITA
Yoh. 14
Pendahuluan:
Perpisahan
berkonotasi dengan dukacita (contoh: kematian, putus hubungan nikah dan
lain-lain), bagaiman perpisahan Yesus dan murid-murid? Ini justru suatu
sukacita, perpisahan dengan Tuhan Yesus membawa suatu sukacita.
I.
DIA
PERGI UNTUK MENYEDIAKAN TEMPAT BAGI KITA (ay. 2)
Yesus pergi
bukan tanpa tujuan, justru dengan suatu tujuan mulia “menyediakan tempat” bagi
kita, tempat (Surga). di dunia ini orang percaya tidak punya tempat yang pasti,
banyak kelemahan, sakit, kesusahan dan lain-lain. Tempat kita memang di Surga,
Yesus menyediakan tempat di mana nanti seluruh keluarga Allah berada, Surga itu
indah (tempat berdiamnya Allah, penuh kekudusan).
II.
KITA
TIDAK DITINGGAL SENDIRIAN (ay. 18a)
·
Tuhan itu bertanggung jawab, Dia
tahu kita perlu penolong. Kita tidak ditinggal sebagai yatim piatu, Dia
sediakan seorang penolong, siapa? Roh Kudus (parakletos) artinya seseorang yang
dipanggil untuk mendampingi agar menolong, seorang penasehat, penguat,
penghibur dan lain-lain.
Tugas Roh
Kudus luar biasa kompleksnya:
Mengajar
(14:16)
Menginsyafkan
dunia (16:18)
Membimbing
atau memimpin (16:13)
Penerapan:
Kita perlu sekali Roh Kudus (mutlak), Roh Kudus adalah Juruselamat kita.
·
Bagaimana menerima penolong itu?
Hanya kepada mereka yang sungguh-sungguh mengasihi Dia dan mentaati firman-Nya
(ay. 15).
III.
DIA
PERGI UNTUK DATANG KEMBALI (ay. 18)
·
Ay. 18b, Dia akan datang lagi.
Kapan?
Menunjuk saat
kedatangan kedua kali, tinggal sesaat lagi (nats), meyatakan waktunya tidak
lama lagi. Waktu ini saat zaman akhir tanda-tanda sudah digenapi sebentar lagi
Dia datang bersiaplah.
Penerapan:
Saat pesimis, ingatlah Dia akan datang.
·
Ini merupakan pengharapan
terbesar orang percaya dan ini pasti terjadi, janji-Nya itu pasti terjadi.
Tujuan:
untuk mengangkat Gereja, membawa Gereja diam bersama dia selamanya di Surga,
untuk melepaskan umat-Nya dari hari sengsara. Ini jelas merupakan suatu
sukacota besar dan selalu dinanti-nantikan oleh setiap orang. Mahkota kehidupan
akan diberikan kepada semua yang merindukan kedatangan-Nya, tubuh kita akan
diganti dengan tubuh kemuliaan.
Penutup:
Jangan sedih atau pesimis, hadapi semua
yang terjadi, Yesus menyediakan penolong dan Dia sendiri akan segera datang.
Komentar
Posting Komentar