KEMATIAN YANG MENGHIDUPKAN
Rm. 6:1-14
Pendahuluan:
·
Hidup dan mati merupakan hal yang
berlawanan, sesuatu yang hidup suatu saat akan mengalami kematian. Manusia,
binatang, tumbuhan dan semua yang hidup suatu saat akan mati. Kematian adalah
akhir dari suatu kehidupan, kehidupan akan berhenti saat kematian datang.
·
Tetapi yang paling unik dan indah
adalah kematian Kristus kira-kira 2000 tahun yang lalu, Kristus telah mati tapi
kematian itu justru menjadi dasar kehidupan manusia yang percaya kepada Dia.
·
Kematian Kristus merupakan
kematian yang paling unik yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan takkan
terjadi lagi sesudahnya. Kematian itu unik karena:
a.
Kematian itu sudah dinubuatkan
jauh sebelumnya.
b.
Kematian itu diawali dengan
siksaan atau sengsara yang sangat berat.
c.
Kematian itu diikuti dengan
peristiwa kebangkitan tiga hari sesudahnya.
d.
Kematian itu menhidupkan orang
lain.
·
Sesudah manusia jatuh ke dalam
dosa, maka seluruh umat manusia harus menanggung akibatnya. Upah dosa adalah
maut (Rm. 6:23), semua manusia harus mati sebagai konsekuensi dari hukum Allah.
Siapapun orangnya kita semua harus mati dan binasa.
·
Tetapi syukur kepada Tuhan,
karena Kristus telah mati menggantikan kita, kematian itu yang menghidupkan
kita kembali.
·
Melalui pembacaan nats dalam Rm. 6:1-14
jelas dan nyatalah bahwa, kematian Kristus itu telah membuat kita dihidupkan
kembali. Hidup kita sekarang menjadi berarti, kita dijanjikan untuk mendapatkan
hidup yang kekal.
Karena kematian-Nya menghidupkan kita,
apa tanggung-jawab kita selanjutnya?
I.
HIDUP
JAUH DARI DOSA (ay. 1-4)
·
Banyak orang berpikir karena
sudah diselamatkan, maka bebas berbuat apa saja.
·
Paulus menasehati, justru
sebaliknya (1-2).
·
Dosa-dosa kita sudah mati dan
dikubur bersama dengan kematian Kristus, sehingga kita tidak boleh lagi hidup
di dalamnya.
II.
HIDUP
BAGI ALLAH (ay. 5-11)
·
Baca ayat 11.
·
Sebagai orang yang hidup bagi
Allah, maka hendaklah kita hidup semakin lama semakin menyerupai Kristus atau
Allah, kita harus suci sebab Allah suci dan lain-lain.
III.
HIDUP
DI BAWAH KASIH KARUNIA (ay. 12-14)
·
Baca ayat 14.
·
Kita tidak hidup dalam hukum
Taurat lagi
Penerapan:
Jangan suka menghakimi orang lain seperti ahli-ahli Taurat.
BUAH PENGUDUSAN
Rm. 6:20-23
Pendahuluan:
·
Allah
menghendaki supaya kita berbuah, buah yang dimaksudkan yaitu Gal. 5:22-23:
·
1
Ptr. 2:9, umat pilihan, umat kudus, supaya. . . , kita adalah orang yang sudah
dikuduskan (hagiasmos). Apa hasilnya:
Baca: Rm. 6:20-23.
Komentar
tentang surat Roma
·
2
macam perhambaan
Hukum dosa yaitu kecemaran akibatnya
kematian.
Hukum kebenaran yaitu pengudusan
akibatnya hidup kekal.
·
Hasil
atau buah pengudusan adalah hidup kekal.
Upah (opsonia) artinya upah tentara, kerja keras.
Karunia (kharisma) artinya upah bukan hasil usaha)
·
Buah
pengudusan adalah hidup kekal, bagaimana meraihnya? Kita harus mengalami
pengudusan (hagiasmos, kata benda
yang berakhiran asmos merupakan suatu
proses belum sempurna).
I.
KITA HARUS
DIKUDUSKAN SECARA POSISI
·
c.
f: Ef. 1:4, maksudnya dengan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat berarti
kita menjadi orang kudus yaitu secara posisi kita kudus.
·
Dalam
Perjanjian Lama imam, raja, nabi adalah orang-orang kudus (secara posisi),
pengudusan ini tidak melihat kondisi rohani seseorang.
Ilustrasi: Status sebagai siswa, pegawai, istri
atau suami dan lain-lain, tidak peduli baik atau tidak.
Penerapan: Ajakan untuk
mengaku dan percaya pada Yesus (Rm. 10:9).
II.
KITA HARUS
DIKUDUSKAN SECARA PENGALAMAN
·
c.
f: 1 Ptr. 1:15-16, teruslah engkau kudus.
·
Hagiasmos artinya proses
atau progressive sanctification (pemisahan terus-menerus).
Di sini ada perbedaan derajat kekudusan,
ini butuh perjuangan dari kita.
2 Kor. 5:17, status atau posisi yang
baru, perjuangan harus dilanjutkan.
Ilustrasi: Putus hubungan
atau pacaran.
Penerapan: Ajakan untuk
berjuang.
III.
KITA HARUS
MENGALAMI PENYUCIAN AKHIR ATAU KEKAL
·
c.
f: Flp. 3:20-21, kedewasaan atau kesempurnaan total saat kedatangan Kristus
kedua kali atau kematian kita.
Ilustrasi: Mencicipi
masakan atau makanan.
Penerapan: Ajakan untuk
beriman tentang pengudusan kekal.
Penutup: Buah pengudusan adalah hidup kekal,
kita pasti sedang menantikan hal ini. itulah sebabnya kita perlu minimalkan
saat ini, alami pengudusan secara posisi dan pengalaman.
FREE FROM FEAR FACTOR
Rm. 8:1-8
Pendahuluan:
·
komentar
tentang istilah fear factor, suatu kegiatan yang menakutkan, mengerikan,
menegangkan, menjijikkan dan lain-lain. Fear artinya rasa sedangkan factro
artinya unsur atau hal.
·
Reaksi
orang yang hidup dalam ketakutan (hatinya selalu dag dig dug tidak menentu,
gelisah, kucing disangka harimau, dan lain-lain).
·
Secara
rohani hidup manusia juga demikian, dalam ketakutan yang luar biasa.
Rm. 3:23: menyatakan bahwa semua orang telah berdosa
dan kehilangan kemuliaan Allah.
Semua orang (pantes), dalam struktur bahasa asli dipakai dengan kata benda yang tidak
berartikel sehingga artinya setiap atau each. Menunjuk pribadi lepas pribadi,
ini menekankan masalah tanggung jawab pribadi di hadapan Allah.
·
Kondisi
berdosa itu menyebabkan semua atau setiap manusia kehilangan kemuliaan Allah. Kehilangan
(husterountai) artinya kekurangan,
struktur kala tensisnya yaitu kini atau sedang berlangsung juga menunjuk pada
kondisi yang terus-menerus.
Rm. 6:23: upah dosa ialah maut.
Upah adalah imbalan gaji tentara, zaman
itu belum ada PNS, yang ada tentara atau militer negara. Upah di sini menunjuk
suatu imbalan atau upah karena status.
Maut (tanatos) artinya kematian, maut, kematian karena wabah, hukuman
mati, bahaya maut.
Yang menarik dalam struktur kalimat
bahasa asli, upah dan maut menduduki subyek dalam kalimat (kasus nominatif),
keduanya menjadi penekanan dalam kalimat tersebut. Jika digabungkan pengertian
dari 2 ayat tersebut, maka layaklah jika setiap manusia hidup dalam suasana
ketakutan, ketakutan karena menyadari bahwa dirinya berdosa dan ada maut atau
kematian yang akan menimpa.
·
Apakah
kita akan berlarut dalam ketakutan, kesedihan dan dukacita? Penghiburan yang
luar biasa dinyatakan dalam Rm. 8:1-8 (tambahkan komentar tentang kitab Roma:
paling dalam dan teologis, paling indah, isinya tentang doktrin ayat 1-11 dan
penerapan ayat 12-15). Ada penghiburan dan pengharapan besar yang membuat kita
bisa bebas dari rasa takut yaitu:
Ay. 1, sekarang (kelanjutan dari bagian
sebelumnya).
tidak ada (ouden) tidak satu pun.
Penghukuman (katakrima) artinya hukuman, ini menunjuk siksaan setelah divonis
bersalah (komentar tentang prosedur hukum). Katakrima
termasuk rasa malu, rasa bersalah, rasa tertuduh, hilangnya nama baik dan
lain-lain.
·
Ada
penghiburan luar biasa karena di dalam Kristus (maksudnya dalam persekutuan
dengan Kristus tidak ada katakrima
bagi kita).
Kita
tidak perlu hidup dalam ketakutan, karena:
I.
KITA TELAH
DIMERDEKAKAN (ay. 2)
·
Kata
memerdekakan dipakai dalam kala aoris yang maknanya 1 kali dan sudah selesai,
makna dasarnya adalah membebaskan.
·
Tanggal
17 Agustus adalah hari kemerdekaan RI, tiap negara mempunyai independent day yang dirayakan secara
khusus. Peringatan tersebut sangat penting karena memperingati peristiwa atau
suasana dari penjajahan atau penindasan dan akhirnya dibebaskan. Penjajahan
atau penindasan atau perbudakan itu sangat tidak mengenakkan. Diponegoro
Hasanudin, Patimura, Sudirman dan lain-lain ada karena ada keinginan rakyat
Indonesia untuk bebas dati penjajahan Belanda.
·
Di
luar Yesus kita ada dalam perbudakan atau penindasan dosa.
Contoh: Menyontek, kata-kata kotor,
menipu dan lain-lain? Siapa yang menyuruh?
·
Roh
Kudus, Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kita, di dalam Yesus kita
dibebaskan dari dosa, maksudnya hukuman dosa. Kuasa dosa saat ini dan kehadiran
dosa (masyarakat yang akan datang).
Penerapan: Kita bukan
budak dosa lagi, tolak dosa sebab kita punya otoritas.
II.
KITA TELAH
DITEBUS (ay. 3-4)
·
Penjelasan
tenang misi kedatangan Kristus ke dunia ini, bukan pura-pura bukan tanpa kuasa,
Yesus memang harus mati karena tujuan penebusan. Menebus adalah mengambil milik
kembali dengan pembayaran suatu harga (agorazo,
eksagorazo, lutroo).
·
Dosa
membuat kita terjual di bawah kuasa dosa, Kristus mati untuk mengambil kita
kembali, Yesus telah menebus kita dengan darah-Nya yang mahal, bukan dengan
emas, perak, harta yang fana. Yesus telah menebus kita dari cara hidup kita
yang lama, yang membawa kita pada kematian.
Penerapan: 1 Kor. 6:20,
“muliakanlah Allah dengan tubuhmu.”
Jadilah siswa yang mulutnya bisa
dipercaya, otaknya jujur, hatinya memuliakan Allah dan lain-lain (jangan
menyonyek, melamun dan lain-lain).
III.
KITA TELAH
DIJADIKAN ANAK ALLAH (ay. 15-17)
·
Kebangaan
anak ketua RT, RW, desa dan lain-lain. Kita anak Allah, raja di atas segala
raja jangan takut sebab kita adalah anak Allah.
·
Hubungan
anak dengan ayah (hubungan yang peling istimewa yang tak dapat terpisahkan oleh
apa pun juga).
·
Penjelasan
istilah teknon dan huios, kita ahli waris kerajaan Allah.
Ilustrasi: Anak itu mirip
orang-tuanya.
Penerapan: Bangga sebagai anak Allah dan hidup
sesuai dengan karakter dan pribadi Allah.
Penutup:
Kematian kekal atau maut sebagai akibat
dosa yang telah Kristus tangung di atas kayu salib. Tidak ada satu pun
penghukuman lagi bagi kita, kita tidak perlu hidup dalam ketakutan lagi, tapi
janji ini (tidak ada penghukuman) terjadi bagi kita jika kita ada dalam
persekutuan dengan Dia. Itulah sebabnya terima Dia sebagai Tuhan dan
Juruselamatmu malam ini, tidak ada jalan lain untuk bebas dari hukuman kekal,
buka hatimu terima Dia dalam hidupmu.
HAMBA TUHAN YANG PANTANG MENYERAH
TEMA: TIDAK MUDAH MENYERAH
Rm. 8:31-39
Pendahuluan:
·
Jika
Bapak/Ibu/Saudara/i memperhatikan acara Benteng Takheshi, maka Anda akan
melihat bahwa peserta yang mendapat hadiah atau penghargaan adalah peserta yang
paling tangguh. Tak hanya yang menang sampai babak terakhir, tapi yang jatuh
dan berusaha lagi, jatuh dan usaha lagi, dengan kata lain mereka yang tidak
pernah menyerah menerima penghargaan.
·
Dalam
kehidupan sering kita menyaksikan bahwa orang pantang menyerah memperoleh hasil
yang diharapkan. Contoh: Kisah Yakub untuk mendapatkan Rahel.
·
Hari
ini kita belajar tentang seorang anak Tuhan yang pantang menyerah dalam seluruh
kehidupannya. Paulus bukan saja berhasil mengakhiri pertandingan iman yang
diwajibkan baginya dengan baik, tetapi dia adalah contoh figur orang yang
pantang menyerah apapun yang dihadapinya.
·
Tantangan
yang dihadapi Paulus sangat banyak:
Dia ditolak saat awal pertobatannya
(Kis. 9)
Dia dipenjara di Filipi (Kis. 16)
Dia pernah bertengkar dengan teman
dekatnya
Dia dianiaya dan lain-lain
·
Dalam
2 Kor. 11:23-27 dia merinci: Segala kesulitan yang pernah dihadapinya antara
lain:
Sering berjerih lelah
Sering dalam penjara
Didera di luar batas
Kerapkali dalam bahaya maut
5 kali disesah orang Yahudi, tiap kali
39x pukulan
3 kali didera
1 kali dilempari batu
3 kali karam kapal
Sehari semalam terkatung-katung di laut
Terancam banjir, para penyamun
Terancam bahaya di kota dan di padang
gurun
Kerapkali tidak tidur, lapar, dahaga,
puasa, dan kedinginan dan lain-lain
·
Terlalu
banyak tantangan yang dihadapi, tetapi Paulus tak pernah putus asa.
Mungkin saat ini saudara dalam keadaan
yang sulit dan penuh tantangan, mungkin suami atau istri yang sangat
menyakitkan hati, anak-anak yang keras kepala, usaha yang tidak pernah
berkembang, study yang sulit, keuangan rumah tangga yang sulit dan lain
sebagainya.
Lihat Paulus yang pada akhirnya berhasil
melewati semua dan tampil sebagai pemenang, apa rahasianya sehingga Paulus
tidak pernah menyerah menghadapi semua tantangan? Rahasiannya karena. . .
Paulus
menyakini bahwa Allah yang dia layani dan percaya adalah:
I.
ALLAH YANG
BERKUASA
·
Baca
ay. 38-39
Dalam ayat ini Paulus sedang
mengemukakan bahwa di dunia ini ada banyak kuasa, tetapi di atas semua itu
kuasa Allah lebih dari segalanya.
Dalam Mat. 28:18, Yesus berkata bahwa
segala kuasa baik di surga maupun di bumi ada ditangan-Nya. Ketika Yesus
melayani, banyak orang yang takjub dengan kuasa-Nya yang mampu menyembuhkan
orang sakit, mengusir roh jahat, meredahkan angin ribut dan lain sebagainya.
·
Paulus
sangat menyakini bahwa Tuhan itu berkuasa sehingga dia menjadi pribadi yang
tidak menyerah, kalau Tuhan berkuasa, mengapa kita menyerah? Baca Ef. 3:20,
dalam ayat ini nyata bahwa Allah dapat melakukan jauh lebih banyak dari apa
yang kita doakan atau pikirkan.
·
Ingatlah
ketika Musa dapat membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, sepanjang perjalanan
ia mengalami kuasa Allah yang luar biasa, ketika Daud bisa mengalahkan Goliat
itu semua karena kuasa Tuhan.
Ilustrasi:
Selain
meyakini bahwa Tuhan itu berkuasa, Paulus juga meyakini bahwa:
II.
ALLAH YANG
MENGASIHI
·
Baca
ay. 37
Jelas bahwa Dia mengasihi umat-Nya,
bukti kasih-Nya nyata dalam ay. 32.
·
Yang
terbaik yaitu Yesus sudah Allah berikan untuk kita sebagai bukti kasih-Nya,
fakta bahwa Allah itu penuh kasih merupakan sesuatu yang tidak dapat kita
bantah lagi.
·
Dalam
terjemahan bahasa asli (Yunani) ay. 32 diterjemahkan dengan. . . bahkan Dia
juga telah mengaruniakan secara penuh atau sempurna bagi kita.
Sebagai bukti kasih-Nya, Allah telah
memberikan segalanya bagi kita.
Menurut Yoh. 15:13, kasih terbesar
adalah kasih yang sampai rela memberikan nyawa dan Yesus telah melakukan hal
itu.
·
Mujizat
terbesar di dunia ini yaitu Allah mengasihi kita dan bahwa Anak-Nya telah mati
untuk kita, kasih-Nya kepada kita tetap untuk selama-lamanya, ini merupakan
misteri yang tidak dapat dijelaskan. Peristiwa adikodrati yang paling mengherankan
yang pernah terjadi adalah inkarnasi dan kematian anak Allah sebagai korban
pengganti manusia yang berdosa kemudian kebangkitan-Nya.
Peristiwa
Natal merupakan bukti kasih Allah, tak ada yang dapat memisahkan kita dari
kasih Kristus. Allah bukan saja berkuasa dan mengasihi, tapi juga. . .
Ilustrasi: Orang tua yang
kaya tapi tidak mengasihi anak-Nya.
III.
ALLAH YANG
MEMIHAK
Baca
ay. 31, 39b, 33
·
Paulus
meyakini bahwa Allah ada di pihaknya sehingga tidak ada yang sanggup
melawannya.
·
Yesus
ada di pihaknya dan menjadi pembelanya, baca ay. 34 dalam ayat ini ditegaskan
bahwaYesus telah mati, bangkit, duduk di sebelah kanan Allah dan menjadi
pembela kita. Dia tidak menghakimi kesalahan kita, tetapi justru membela kita
(suasana persidangan).
·
Allah
juga membela para pahlawan iman dalam Alkitab
Ilustrasi: Cerita pak
Chris (buku fitnah oleh hamba Tuhan).
TANGGUNG-JAWAB ORANG PERCAYA
Rm. 12:1-2
Pendahuluan:
·
Setiap manusia pasti punya
profesi atau kedudukan, misalnya: sebagai karyawan, sebagai pimpinan, sebagai
suami, sebagai istri, sebagai orang tua, sebagai pendidik, sebagai mahasiswa,
sebagai hamba Tuhan dan lain-lain.
Setiap
posisi tersebut pasti menuntut suatu tanggung-jawab tertentu.
Seorang
karyawan punya tanggung-jawab untuk bekerja dengan baik, mahasiswa
tanggung-jawab untuk belajar dan sebagainya.
·
Kesaksian saat kuliah di STTII
Yogyakarta. Tanggung-jawab untuk kuliah, pelayanan weekend, 15 baptisan, tidak
boleh berjalan berdua dengan pacar dan lain sebagainya.
·
Dan sebagai orang percaya, kita
juga punya tanggung-jawab, orang percaya memang hidup dengan penuh anugerah,
tapi bukan berarti tanpa tanggung-jawab tertentu di hadapan Tuhan.
·
Paulus mengajar dalam surat Roma
tentang tanggung-jawab orang percaya mulai pasal 12.
Surat
Roma merupakan karya terbesar Paulus, surat ini berisi ajaran kebenaran yang
paling dalam, itulah sebabnya surat ini ditempatkan pada bagian pertama dari
seluruh surat-surat Paulus.
Struktur
surat Roma:
Pasal
1-8: mengajar tentang doktrin Injil
Pasal
9-11: menjelaskan hubungan Injil dengan Israel
Pasal
12-16: menjelaskan hubungan Injil dengan perilaku orang percaya
Itulah
sebabnya pasal 12:1 bagian awal mengatakan “karena itu,” sebagai kalimat
peralihan. Paulus mau mengatakan karena kebenaran Injil atau doktrin yang sudah
dikemukakan dalam pasal-pasal sebelumnya maka orang percaya punya
tanggung-jawab dalam pasal 12 dan seterusnya.
·
Tema surat Roma adalah “kebenaran
karena iman” kita orang percaya sudah dibenarkan karena iman kita kepada Yesus.
Sebagai orang yang dibenarkan karena
iman
punya tanggung-jawab yaitu:
I.
PERSEMBAHAN
(ay. 1)
·
Persembahan bukan hanya menjadi
ketentuan atau peraturan Gereja, persembahan merupakan tanggung-jawab orang
percaya, suatu tanggung-jawab pasti harus dikerjakan.
·
Dalam ayat ini, Paulus menegaskan
bahwa persembahan tubuh adalah ibadah yang sejati. Banyak orang merasa diri
beribadah, tapi tanpa persembahan tubuh ibadah itu sia-sia.
·
Apa maksud persembahan tubuh?
Sebelumnya
saya mau bertanya, apa yang paling berharga yang kita miliki? Jawabannya tentu
tubuh atau hidup kita.
Ilustrasi:
Orang yang sakit keras tentu tidak segan-segan menjual harta bendanya demi
kesehatannya termasuk jual rumah, tanah dan lain sebagainya. Ini menunjukkan
bahwa tubuh adalah sesuatu yang paling berharga. Jadi persembahan tubuh berarti
menjadikan tubuh yang sangat berharga itu sebagai kurban atau pemberian untuk
Allah.
·
Pemberian atau persembahan itu
harus yang terbaik.
Ilustrasi:
Orang tua memberi sesuatu untuk anaknya pasti berusaha memberi yang baik. Juga
memberi untuk kekasih dan lain sebagainya. Temasuk juga persembahan harta kita
untuk Tuhan.
·
Ada orang diberkati luar biasa
tetapi persembahannya tidak sebanding dengan apa yang ada pada dia. Menurut Rm.
12:1 persembahan kita itu harus hidup, kudus dan berkenan pada Allah. Apa
maksudnya?
Hidup:
bertumbuh
Ciri
sesuatu yang hidup itu adalah berubah atau bertumbuh. Pertumbuhan yang normal
itu berkembang makin besar atau tinggi atau baik. Persembahan kita mestinya
harus bertumbuh.
Ilustrasi:
Jumlah persembahan itu harus sesuai dengan berkat Allah (penjelasan tentang
perpuluhan).
Kudus:
suci, tak bercela, baik
Sejak
Perjanjian Lama, Allah menuntut persembahan yang kudus, persembahan domba harus
yang tidak cacat.
Ilustrasi:
memberi uang yang sudah robek
Penerapan:
Ajakan untuk berusaha memberi yang baik dan sudah dipersiapkan lebih dahulu.
Berkenan:
memuaskan Allah
Penerapan:
Ajakan untuk mempersembahkan yang terbaik. Yang hidup, kudus dan berkenan pada
Allah sebagai ibadah yang sejati.
II.
PERUBAHAN
HIDUP (ay. 2)
·
Tanggung-jawab selanjutnya
adalah...
Baca
ay. 2
Beberapa
hal tersirat dalam ayat ini:
a. Kita
harus sadar bahwa sistem dunia ini jahat adanya (c.f 1 Yoh. 2:15-16).
b. Kita
harus bersikap tegas terhadap segala cara yang berlaku dan populer dari roh
dunia sambil memberitakan kebenaran kekal dan standar kebenaran Firman Allah
demi Kristus.
c. Kita
harus membenci kejahatan, mengasihi yang benar dan menolak aneka macam
keduniawian di sekitar kita seperti keserakahan, egoisme, iri hati, dengki,
cabul, firnah dan lain-lain.
d. Pikiran
kita harus diselaraskan dengan cara Allah, dengan membaca dan merenungkan
Firman-Nya.
·
Jadi orang percaya yang
dibenarkan karena iman tidak boleh sama dengan dunia, tetapi harus berbeda
dengan dunia ini.
·
Rasul Paulus tidak berhenti
sampai di situ “jangan menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah...” jadi kita harus berubah.
Perubahan
yang dimaksud adalah perubahan karakter, bukan perubahan jasmani. Jasmani
mungkin tidak dapat berubah, tetapi karakter orang percaya harus terus berubah
menyerupai Kristus (peta dan teladan Allah).
·
Perubahan yang benar dimulai dari
dalam, dari hati. Paulus katakan “berubahlah
oleh pembaharuan budimu.”
Ilustrasi:
Orang yang berubah karena faktor dari luar (misalnya: karena disuruh orang
lain), biasanya perubahan yang terjadi tidak kekal.
Perubahan
yang benar, perubahan yang dikehendaki Allah yang mempunyai ciri:
a. Berdampak
nyata untuk diri sendiri dan untuk orang lain. (contoh: orang lumpuh yang
bersorak-sorak dan memuji Allah, Mrk. 2:1-12).
b. Dimulai
dari pembaharuan budi. Jika tidak hanya kemunafikan saja (contoh: Yudas).
c. Perubahan
itu tidak bisa instan, tetapi butuh suatu proses. Oleh karena itu kita harus
punya penyerahan diri untuk berubah.
·
Perubahan yang dikehendaki Allah
bukan tanpa tujuan, ada tujuannya (ay. 2c) “supaya kamu dapat membedakan.”
Jadi,
perubahan itu supaya kita dapat mengerti kehendak Allah. Banyak orang berusaha
untuk mengerti kehendak Allah, kuncinya adalah jika kita mau berubah.
·
Kualitas orang percaya tidak ditentukan
oleh lamanya menjadi Kristen, tetapi sampai sejauh mana perubahan terjadi dalam
hidup kita? Contoh nyata perubahan yang baik:
a. Dulu
tidak punya kasih, sekarang suka mengasihi.
b. Dulu
bicara kotor, sekarang tidak lagi.
c. Dulu
cepat marah atau emosi, sekarang ada pengendalian diri.
d. Dan
lain-lain.
Penerapan: Ajakan untuk
berubah dari dalam
Penutup:
Dalam ayat-ayat ini kita belajar tentang tanggung-jawab orang percaya, yaitu
memberikan persembahan dan perubahan yang harus terjadi.
WAKTUNYA UNTUK BERBUAH
Rm. 12:2
Pendahuluan:
·
Semua manusia menyukai perubahan
dan akan terus mengalami perubahan, setiap manusia pasti akan berubah dan
berkembang, hanya arahnya dapat dutentukan.
Rm. 12:2.
·
Kata berubahlah (Yunani: metamorphousthe), imperatif kini yang
artinya teruslah berubah. C. f: metamorphosa
(berubah mencapai kesempurnaan).
FAYH: Jadilah orang dengan kepribadian yang sama
sekali baru.
Ilustrasi: Tentang
perubahan (misalnya: masa sekolah dengan saat ini).
Prinsip-prinsip penting berkenaan
dengan perubahan
dalam Rm. 12:2
I.
PERUBAHAN
ITU TERJADI SEKARANG DAN BERKELANJUTAN
·
Berubahlah (metamorphousthe), imperatif kini artinya sekarang dan terus.
C. f: ay. 1
kata “karena itu.”
·
Seringkali manusia berjanji untuk
berubah tapi komitmen itu hanya sementara (misalnya: dalam altar call suatu
KKR), kadang juga manusia berniat atau berangan-angan untuk berubah nanti
kalau. . .
II.
PERUBAHAN
ITU TERJADI MELALUI PERUBAHAN PIKIRAN
·
Berubahlan oleh pembaharuan
budimu (kata budi dalam bahasa Yunaninya menggunakan kata noos yang artinya pemikiran).
·
Perubahan itu terjadi kalau kita
mengubah pola pikir.
Ilustrasi:
pepatah “dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati,” benarkah? Pasti
menyangkut di pikiran dulu.
·
Dalam Alkitab pikiran dan hati
sering dipakai secara bergantian untuk menunjuk bagian terdalam manusia yang
menjadi hakikat sesungguhnya manusia itu.
Cara pandang
atau pikir seseorang akan memperngaruhi seluruh aspek kehidupannya.
III.
PERUBAHAN
ITU MEMBUAT KITA MENGETAHUI KEHENDAK ALLAH
·
Sehingga kamu dapat membedakan
(dokimazein), infinitif artinya suatu tujuan tertentu atau untuk. . .
FAYH: “mengerti dengan pengalaman.”
·
Perubahan pasti untuk suatu
tujuan tertentu.
“BIARLAH ROHMU MENYALA-NYALA
DAN LAYANILAH TUHAN”
Rm. 12:11
Pendahuluan:
·
Nats ini sudah sangat populer
bahkan sering menjadi tema dari lagu-lagu pujian, memang maknanya sangat indah
dan tepat bagi kita sekalian. Untuk lebih memahami hal tersebut, kita perlu
melihat latar belakangnya. Dari ayat ini ada tiga nasihat atau perintah penting
yaitu:
1.
Janganlah hendaknya kerajinanmu
kendor
2.
Biarlah rohmu menyala-nyala
3.
Layanilah Tuhan
·
Dalam session pertama akan
dibahas tentang prinsip-prinsip tentang hal ini dan session kedua akan membahas
tokoh-tokoh berkenaan dengan hal tersebut.
Surat Roma
adalah karya terakbar Paulus, surat yang paling panjang, paling dalam makna
teologinya, paling indah, paling tinggi nilainya sehingga ditempatkan di awal.
Ditulis pada tahun 57, sedangkan surat kepada jemaat di Efesus tahun 62 dan
kepada jemaat di Korintus tahun 55.
Bagian atau
garis besar pasal 1-11 berisi tentang doktrin (Injil, keselamatan, pembenaran
dan lain-lain), dan pasal 12-16 berisi tentang praktek hidup karena sarat
dengan nasihat-nasihat praktis.
Roma 12:9-13
berisi dua belas nasihat praktis atau peraturan singkat untuk kehidupan
sehari-hari. Misalnya: kasih jangan pura-pura, jauhi yang jahat dan lakukan
yang baik, ..., jangan kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan
layanilah Tuhan.
I.
JANGANLAH
HENDAKNYA KERAJINANMU KENDOR
Ada prinsip
dalam Kekristenan yaitu tidak ada tenpat untuk kelesuhan dan kemalasan.
Kehidupan kita saat ini adalah persiapan untuk kekekalan. Kerajinan yang kendor
diakibatkan oleh kemalasan, hal ini bisa terjadi karena manusia pada dasarnya
adalah cenderung untuk malas, kerajinan mudah kendor atau paling tidak menjadi
cepat bosan.
Contoh:
Perlakuan terhadap barang baru.
Dalam mengikut
Tuhan harus stabil, baik dalam doa, ibadah pribadi dan bersama, bersaksi dan
lain sebagainya.
Tuhan kita sangat membenci kemalasan.
Ilustrasi:
Hamba yang rajin dan malas (perumpamaan tentang talenta atau mina) Mat.
25:14-30.
Tuhan sangat
mutka tetrhadap hamba-hamba atau anak-anakNya yang malas. Ingat: “tidak ada
tempat untuk kelesuan dan kemalasan.” Tidak ada musim-musim dalam ikut Tuhan.
Ada empat musim atau dua musim di dunia, jangan itu ada dalam Gereja (musim
Natal, musim Paskah dan lain-lain).
Kerajinaan atau ketekunan atau kesetiaan
dapat dipertahankan dengan cara:
Pada dasarnya kita memang mudah jatuh
dalam kemalasan, karena itu harus:
a. Berjuang
(1 Kor. 9:24-27)
b. Orientasi
ke depan pada masa kekekalan
II.
BIARKAH
ROHMU MENYALA-NYALA
Kita harus
senantiasa memelihara roh kita supaya senantiasa menyala-nyala. Masih senada
dengan hal di atas, semangat atau spirit kita harus selalu menyala-nyala. Roh
artinya roh kita, diri manusia maksudnya tubuh, jiwa, roh atau jasmani dan
rohani. Yang jelas ada roh dalam diri kita, roh kita itulah yang membangkitkan
semangat kita.
Ilustrasi: Semangat melayani saat habis
bertobat dibanding tahun-tahun kemudian.
Roh yang
menyala-nyala sangat dibutuhkan, Allah membenci orang yang suam-suam. Hal ini
dapat dipertahankan jika memelihara persekutuan dengan Allah.
Ilustrasi:
Api supaya tetap menyala harus dekat dengan sumber api.
III.
LAYANILAH
TUHAN
Naskah purba dituliskan layanilah waktu.
Kata Tuhan
dipakai dengan kata (kurios),
sedangkan waktu dipakai kata (kairos). “Pakai kesempatan yang ada,” karena
kesempatan itu tidak ada atau tidak akan terjadi lagi.
Waktu semangat
kita mendidih dalam Roh Kudus, kita harus ingat bahwa kita memiliki satu Tuhan
yaitu Yesus yang kita layani. Sukacita dan semangat itu berkenan pada Tuhan,
tapi mudah dibelokkan dari tujuan yang utama.
Session
2:
Tokoh-tokoh yang (-) : Yudas, Demas, Saul dan sebagainya.
Tokoh-tokoh yang (+) : Petrus, Daud, Paulus dan sebagainya.
Yoh. 6:27-28 : Pekerjaan yang sifatnya kekal.
2 Tes. 3:10 : Kalau tidak kerja, jangan makan.
Yoh. 9:4 :
Kerja ada batasnya
·
Pekerjaan manusia: Allah
menghendaki manusia bekerja atau semua orang harus kerja (2 Tes. 3:10).
·
Sebelum terima Yesus Kristus: Ef.
4:17, 19
·
Sesudah terima Yesus Kristus:
sesuai kehendak Allah, tipenya adalah yang bermanfaat dan mendatangkan
kehormatan bagi Allah, caranya penuh energi dan kejujuran. Kol. 3:23.
DATANGLAH KERAJAAN-MU
Pendahuluan:
Apakah
kerinduan saudara yang terbesar sebagai pengikut Kristus? Kemewahan, ketenaran,
kesuksesan, kebahagiaan, kekayaan, kepuasan... atau hal apa?? Pernahkah saudara
berpikir dan merindukan sesuatu yang Yesus juga rindukan terjadi di bumi ini,
sesuatu yang Yesus ajarkan saat Dia mengajar “Doa Bapa Kami,” datanglah
kerajaan-Mu, di bumi seperti di surga?
Saudara yang
Kristus kasihi, mestinya kita perlu merindukan kerajaan-Nya hadir, ada, bahkan
memerintah dalam hidup kita, istilah “Datanglah kerajaan-Mu” dalam bagian ini
mengajar kita untuk menantikan kedatangan-Nya kedua kali serta penegakkan
kerajaan Allah yang abadi di langit baru dan bumi baru.
Selain itu kita merindukan kehadiran dan
manifestasi rohani dari kerohanian itu dan dari kerajaan itu dalam kehidupan
kita.
Jika membaca
Matius 6:33, kita melihat betapa pentingnya kita merindukan dan mencari
kerajaan Allah itu serta menghadirkannya dalam hidup kita. “segala sesuatu”
mengacu kepada segala hubungan atau keperluan kita. Kata “mencari” menunjuk
terjadinya keasyikan terus-menerus ketikamencari sesuatu, atau berusaha dengan
sungguh-sungguh dan tekun untuk memperoleh sesuatu.
Jadi, apa yang
menjadi kerinduan saudara, cita-cita dan pergumulan saudara? semua itu akan
dicukupkan. Semua itu akan terpenuhi jikalau kerajaan Allah itu sudah kita
temukan atau sudah memerintah dalam hidup kita.
Masalahnya,
apakah kerajaan Alah itu? Apa persepsi saudara tentang kerajaan Allah? Sebagian
orang berpikir bahwa suasana terjamin makanan atau minuman, terjamin semua
kebutuhan jasmani, itulah kerajaan Allah (c. f: pandangan Muslim tentang
Sorga). Kalau menurut saudara, apakah kerajaan Allah itu?
Ilustrasi:
Persepsi pasti bermacam-macam
Menurut
Paulus, ada hal-hal yang menandai kerajaan Allah tersebut. Pandangan tersebut
berbeda dengan pandangan masyarakat umum. Hal-hal yang menandai tentang
kerajaan Allah, yang dapat kita hadirkan di tengah kehidupan kita.
Baca Roma 14:17
Kerajaan Allah
bukanlah perkara makanan atau minuman (bicara tentang pemuasan kebutuhan
jasmani), tapi kerajaan Allah meliputi kebenaran, damai sejahtera dan sukacita
oleh Roh Kudus. Bukti bahwa seseorang sedang mengalami kerajaan Allah ialah
kehidupan yang penuh dengan kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh
Kudus. Apakah saudara merindukan ketiga hal tersebut? Apakah saudara sudah
mengalami atau sedang mencarinya?
I.
KEBENARAN
Secara umum
kebenaran adalah kaidah/aturan/norma yang berlaku dalam suatu komunitas
tertentu. Oleh karena itu kebenaran itu relatif. Tapi kebenaran dalam Kristus
itu mutlak. Apakah kebenaran itu? Yoh. 14:6 Yesus adalah kebenaran. Dengan
demikian hidup dalam kebenaran, menuntut kita berbicara benar, berpikir benar,
bertindak benar. Tolak ukur kebenaran itu adalah Firman-Nya.
Dalam ayat
itu, kebenaran atau keadilan artinya adalah memberikan kepada manusia dan Allah
apa yang menjadi haknya. Hal utama yang menjadi hak setiap manusia adalah
simpati dan perhatian. Perasaan orang lain lebih utama atau penting dari
perasaan diri kita sendiri.
Ilustrasi/Penerapan:
II.
DAMAI
SEJAHTERA
Yunani
“eirene,” yaitu ketenangan hati dan pikiran yang berlandaskan pengetahuan bahwa
semua beres di antara orang percaya dengan Bapanya di Sorga. Ibrani “shalom,”
yaitu tidak sekadar tidak ada perang, tapi keserasian, keutuhan, kebaikan,
kesejahteraan dan keberhasilan di segala bidang kehidupan.
Damai
sejahtera itu telah hancur bersama hancurnya tabiat manusia karena dosa. Damai
sejahtera artinya kesentosaan batin yang dibawa Roh Kudus. Kesentosaan itu
meliputi keyakinan bahwa Yesus dekat dan bahwa kasih Allah bekerja dalam hidup
kita.
Ilustrasi/Penerapan:
III.
SUKACITA
OLEH ROH KUDUS
Yunani “chara”
yaitu perasaan senang yang berlandaskan kasih, karunia, berkat dan kehadiran
Allah. Bukan perasaan yang bersifat sementara, tetapi suatu perasaan yang tetap
berkembang karena kuasa Roh Kudus. Sukacita orang Kristen bukan sekadar untuk
membahagiakan diri sendiri. Sukacita yang menyusahkan orang lain bukanlah
sukacita, sukacita yang sejati bukan hasil usaha sendiri, tetapi dikerjakan oleh
Roh Kudus sukacita itu tidak dipengaruhi keadaan sekeliling.
Ilustrasi/Penerapan:
Jika kerajaan Allah datang, jika Allah
memerintah, maka pembaharuan pasti terjadi. Demikian pula jika kerajaan Allah
yang adalah kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus memerintah
dalam hidup kita.
Memerintah=berkuasa=mendominasi=campur
tangan yang terbesar.
Hadirkan itu dalam hidupmu, sebab itu
yang akan mengubah hidupmu.
Caranya:
Kerajaan Allah
bukan bagi mereka yang jarang berdoa atau yang berkompromi dengan dunia. Bukan
pula untuk mereka yang mengabaikan Firman Allah dan tidak punya kelaparan
rohani.
CARA PAULUS MENCAPAI VISI
Rm. 15:14-33
I.
Mutu Rohani yang
Tinggi (ay. 14)
Sarat kebaikan
Sesuai atau serasi kebenaran
Saling koreksi
II.
Misi yang Terus
Berkobar (ay. 15-21)
Menjangkau orang
kafir (ay. 15-16)
Mencapai hasil gemilang (ay. 17-21)
Mencakup lingkup luas (ay. 17-18)
Mengimani hasil pasti (ay. 19)
III.
Visi yang Tak
Kunjung Pudar (ay. 20-29)
Visi yang jelas (ay. 20-21)
Visi antara (ay. 22-23)
Lokasi tempat (ay. 24)
Masalah tempat (ay. 25-28)
Dulu ke Timur
(ay. 25-27)
Kini ke Barat
(ay. 28)
Relevansi
pelayanan PI 3 (ay. 29)
IV.
Provisi yang
Penuh Berkat (ay. 30-33)
Beban bersama (ay. 30-32)
Doa dengan niat sejati (ay. 30)
Doa dengan akal sehat (ay. 31-32)
Berkat bersama (ay. 33)
Komentar
Posting Komentar