JEMAAT YANG PUNYA PERATURAN
1 Kor. 1:10; 14:26-33
Pendahuluan:
·
Dalam
segala hal ada hukum dan peraturan. Allah yang mulai menciptakan aturan (c. f
Kej. 2:16-17) dan sejak itu selalu ada peraturan (dalam rumah tangga,
lingkungan masyarakat, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum, gereja dan
lain-lain).
·
Kecenderungan
manusia adalah melanggar peraturan-peraturan tersebut.
Contoh: kejadian di
tempat kost
Komentar tentang
tema:
·
Jemaat,
1 Kor. 1:2 (yaitu mereka yang dikuduskan dalam Yesus dan dipanggil menjadi
orang-orang kudus).
Surat 1 Korintus, surat Paulus kepada
jemaat Korintus yang sedang mengalami berbagai persoalan. Jemaat ini didirikan
oleh Paulus dalam kunjungan selama 18 bulan sebelum dia ke Efesus. Surat
pertama (hilang) dan tidak dapat menyelesaikan persoalan. Melalui keluarga Kloe,
Paulus mendapat kabar buruk dan dia tulis surat lagi (1 Korintus).
Karena belum berubah, Paulus menulis
surat (2 Korintus) sampai akhirnya jemaat berubah.
·
Paulus
bisa saja menyampaikan peraturan-peraturan bagi jemaat secara tegas, tetapi dia
memilih untuk menyampaikannya dengan lemah lembut dan penuh kasih, Kristen
tidak sama dengan agama hukum, tetapi punya aturan.
Apa saja peraturan bagi
jemaat?
I.
HIDUP DALAM
KESATUAN (1:10)
·
Konteks
waktu itu adalah banyak terjadi perselisihan, ada perpecahan dan
kelompok-kelompok dalam jemaat.
·
Berkenaan
dengan kehidupan atau hubungan antar jemaat, jemaat Tuhan wajib atau harus
hidup dalam kesatuan.
·
Mengapa?
Sejak semula komunitas jemaat identik
dengan kesatuan dan kasih. Gereja adalah tubuh Kristus.
C. f Mzm. 133.
·
Erat
bersatu dalam Bahasa Yunani menggunakan kata (katertismenoi) yang artinya menjadi utuh, sehati sepikir yaitu
memiliki pemikiran dan pendapat yang sama.
Kesatuan
tidak sama dengan unison, tetapi sama dengan harmoni.
·
Ancaman
terbesar dalam kehidupan jemaat bukan aniaya, tetapi perpecahan.
·
Alkitab
memberi banyak penjelasan tentang pokok ini (tubuh Kristus).
II.
HIDUP DALAM
KETERTIBAN (14:33)
·
Konteks
waktu itu adalah terjadi kekacauan dan kehidupan tidak tertib.
a.
Dalam
pernikahan (5:1, c. f 7:1-2)
7:2, kata mempunyai menggunakan kala
imperatif kini, suatu perintah melanjutkan atau teruslah.
b.
Dalam
ibadah (11:17)
Konteksnya dalam ibadah pertemuan ibadah
terjadi kekacauan (ribut, terutama perempuan-perempuan (14:34), berebut makanan
(ay. 21).
c.
Dalam
pemberian atau pengumpulan dana (16:1)
Paulus mendorong mempersiapkan dan
mempertimbangkan baik-baik.
III.
HIDUP DALAM
KEEFEKTIFAN
·
Ini
berkenaan dengan masalah karunia rohani
·
Konteks:
Jemaat Korintus kaya dengan karunia rohani tapi kurang dapat memanfaatkan
dengan tepat.
·
12:28-30
Tujuan pemberian karunia rohani adalah
untuk efektifitas dalam pelayanan.
·
14:26,
membangun
FAYH :
bermanfaat dan meneguhkan
Yunani :
pembinaan
Ilustrasi: kodok vs ayam
jantan
KEDEWASAAN ROHANI
1 Kor. 3:1-9
Pendahuluan:
·
Bagaimana suasana berjalan dengan
anak-anak kecil atau bayi-bayi yang belum dewasa? Pasti merepotkan dan
perjalanan menjadi lambat.
·
Bayangkan suasana perjalanan
Pasukan Perdamaian PBB vs Rombongan Musa dari tanah Mesir.
·
Kehidupan suatu komunitas Kristen
atau orang percaya juga menjadi lambat, jika membawa orang-orang yang belum
dewasa.
·
Statement pak Kardi tentang
pertumbuhan gereja yang ideal.
·
Ada berbagai definisi tentang
dewasa secara rohani. J. Oswald Sanders menuliskan “hasil kedewasaan rohani
yang sejati bukanlah perasaan telah mencapai kedewasaan melainkan kerinduan
untuk bertumbuh menuju kedewasaan rohani.”
Golongan
manusia dalam PB: dewasa, tidak dewasa, mundur.
·
Paulus merasa agak kesal
menghadapi jemaat Korintus yang tidak dewasa secara rohani.
·
Baca 1 Kor. 3:1-9
Mengulas
tentang orang-orang yang tidak dewasa.
Ciri-cirinya orang-orang yang dewasa
secara rohani sebagai berikut:
I.
PENCERNAANNYA
DEWASA ATAU BAIK (ay. 2)
·
Mampu mengkonsumsi makanan orang
dewasa. Kehidupan Kristen perlu nutrisi, nutrisi orang percaya diperoleh
melalui makanan rohani yaitu Firman Tuhan.
·
Orang yang belum dewasa
makanannya yaitu susu (Firman-firman tentang pertobatan, kasih karunia, berkat
dan lain-lain), hal-hal yang manis dalam Firman Tuhan.
·
Orang yang dewasa makanannya
daging atau makanan keras atau makanan padat (Firman-firman tentang
doktrin-doktrin Kristen yang mengajar, menegur, menempelak dosa, tentang
penderitaan dan lain-lain).
·
Persoalan susu sebagai makanan
rohani bagi orang yang belum dewasa yaitu dibahas dalam beberapa bagian Firman
Tuhan.
Ilustrasi:
Anak yang minum susu (senang, menikmati, tidak harus kerja keras), demikian
pula dengan orang-orang yang dewasa.
Penerapan:
Bagaimana tanggapan saudara ketika Firman Tuhan yang keras menempelak saudara?
II.
PERILAKUNYA
DEWASA ATAU BAIK (ay. 3)
·
Perilaku anak-anak kecil lucu dan
menyenangkan tetapi jika seharusnya sudah dewasa tetapi masih berperilaku
sebagai anak kecil. . . ada masalah.
·
Perilaku yang belum dewasa yaitu
iri hati dan perpecahan.
Perilaku orang
dewasa mestinya menghindari hal itu c. f Ef. 4:31-32.
Iri
hati merupakan awal kehancuran (Kain dan Habel), pemberontakan Miryam dan
Harun, Saul iri hati terhadap Daud dan lain-lain.
Tuhan tidak
mendesain kita untuk iri hati, c. f karunia-karunia Roh untuk saling
memperlengkapi. Iri hati membuat seseorang kehilangan damai sejahtera.
Iri hati
menyebabkan perpecahan (satu paket), ancaman terbesar komunitas orang percaya
adalah perpecahan yaitu bahaya dari dalam. C. f nasihat untuk jemaat Filipi.
Ilustrasi:
Penerapan:
III.
PIKIRANNYA
DEWASA ATAU BAIK (ay. 4-9)
·
Sebagai kawan dari perselisihan
yang terjadi waktu itu, Paulus menasihati supaya jemaat berpikir bahwa Allah
adalah yang terutama dan utama, tertinggi dalam segala sesuatu.
·
Pertumbuhan terjadi bukan karena
kompetisi antar golongan atau kelompok. . . tetapi Allah yang berkarya.
·
Paulus mengajak supaya jemaat
memiliki pikiran yang terarah pada Kristus Yesus.
Penerapan:
Lakukan semua hal dengan pikiran yang terarah pada Kristus.
Penutup:
Jemaat Korintus sulit bertumbuh karena kurang dewasa, demikian juga Gereja atau
komunitas kita.
1
KORINTUS 3:10-15
Pendahuluan:
Ilustrasi tentang pimpro suatu rumah mewah yang korupsi dan melakukan ketidakjujuran
dalam pekerjaannya, akhirnya menyesal karena rumah mewah itu ternyata
dihadiahkan untuk dirinya. Orang yang mengerjakan sesuatu tanpa mengerti untuk
siapa ia melakukannya seringkali mengerjakan dengan sembarangan.
·
Kita semua adalah pekerja-pekerja
Kristus. Bagaimana kita menjadi pekerja yang baik, yang memuaskan hati tuan
kita, yang mengerjakan segala perintah tuan kita secara sempurna? 1 Kor.
3:10-15 memberi petunjuk atau rambu-rambu bagaimana menjadi pekerja yang baik
itu. Baca nats.
·
Ada kelompok orang menafsirkan
bahwa bagian ini berkenaan dengan masalah keselamatan, tetapi nampaknya tidak
demikian, konteksnya tidak membicarakan itu. Ayat-ayat sebelumnya menyatakan
adanya perselisihan dalam jemaat, ada pengelompokan-pengelompokan dalam jemaat
yang adalah tubuh Kristus, bangunan Allah. Dalam ay. 9 mengawali pembahasan
nats ini, sehingga ay. 10 mengemukakan tentang pembangunannya. Yang dimaksud
Paulus adalah ahli bangunan dan pekerja, bukan orang percaya dan kehidupan
pelayanan dan bukan keselamatan. Temanya:
BAGAIMANA MENJADI PEKERJA ALLAH
YANG BAIK? YANG MEMBANGUN DENGAN BENAR?
I.
MEMBANGUN
DENGAN CARA YANG BENAR (ay. 10)
Ilustrasi:
Kelompok Antinomianisme. . . (ex: persembahan)
·
Bagi Allah, cara merupakan hal
penting yang harus dipertimbangkan. Ay. 10b. . . memperhatikan,
bagaimana ia harus. . . kata “bagaimana” mengacu kepada cara. Jadi cara harus
mendapat perhatian yang utama.
·
Cara yang bagaimana?
Paulus
memperkenalkan diri sebagai ahli bangunan yang cakap (sofia=bijaksana), tetapi
dia membangun dengan kasih karunia yang dianugerahkan kepadanya. Kasih karunia
adalah kemampuan dari Allah, c. f. 1 Kor. 15:10.
1.
Paulus sungguh menyadari bahwa
hanya dengan kasih karunia itu dia dapat membangun. . . telah meletakkan dasar
(aoris) orang lain membangun terus di atasnya.
2.
Selain menyadari bahwa hanya
kasih karunia yang memampukannya, Paulus menyadari bahwa pembangunan tubuh
Kristus itu berkesinambungan.
Dulu: dia
telah meletakkan dasar.
Kini: orang
lain yang meneruskannya (jangan monopoli).
Pembangunan
itu tidak harus dimonopoli oleh seseorang, tetapi semua tukang bekerja sama.
Penerapan:
Jangan memegahkan diri.
II.
MEMBANGUN
DENGAN DASAR YANG KOKOH (ay. 11)
Ilustrasi:
Pondasi bangunan adalah yang sangat penting.
c. f
perumpamaan tentang rumah orang bodoh dan orang pandai (Mat. 7).
Contoh: Pondasi
gedung sekolah GKI
·
Dasar bangunan kita adalah
Kristus, para hamba Tuhan atau gembala harus sungguh perhatikan hal ini.
Hati-hati mengajar jemaat, karena jemaat adalah milik Allah, jemaat harus didirikan
di atas dasar yang kokoh atau benar.
·
Kenapa ada orang-orang percaya
meninggalkan Allah? Mengapa ada Gereja yang hancur atau ditutup? Karena dasar
yang tidak kokoh. Gereja di beberapa negara Kristen yang mulai suam, karena
dasar yang ditanamkan tidak kokoh.
Penerapan:
Yang utama kita tanamkan ialah Kristus, jika Kristus sudah tertanam atau
menjadi bagian utama mendasari hidup jemaat, hal-hal lain akan mengikuti dengan
sendirinya. Ajarkan Yesus secara benar bagi jemaat POS PI.
III.
MEMBANGUN
DENGAN BAHAN-BAHAN YANG BERKUALITAS (ay. 12-15)
·
Dalam ay. 12 Paulus mengemukakan
jenis-jenis bahan untuk pembangunan itu. Ada emas, perak, batu permata, kayu,
rumput, jerami. Tentu saja kualitas dari bahan-bahan itu berbeda.
·
Kelak, suatu saat bangunan itu
akan diuji dengan api, dan hanya barang-barang berkualitas yang tahan uji.
Orang akan menyesal jika membangun dengan barang-barang yang tidak berkualitas.
·
Dasar penilaian Allah adalah mutu
atau kualitas, bukan besarnya bangunan yang dibangun, tapi kualitas bangunan
itu (contoh: perumpamaan talenta, Mat 25). Kesetiaan dan kerajinan dituntut
dari setiap hamba Tuhan, tetapi sekalipun ia bekerja dengan giat, namun memakai
bahan-bahan yang tidak patut, ia akan kehilangan upahnya.
·
Bahan yang berkualitas adalah kebenaran
Allah.
Hanya itu yang
boleh dipakai untuk membangun jemaat, jika kebenaran dan hikmat Allah mulai
dicampuradukan dengan hikmat manusia atau duniawi, ini akan berbahaya.
Penerapan:
Jangan sibuk pelayanan sana-sini tapi melayani dengan hal-hal yang tidak berkualitas.
Khotbah, pengajaran itu yang berkualitas, cara hidup kita juga. Apapun yang
kita pakai untuk membangun, akan teruji nanti.
Penutup:
Jadilah pekerja Kristus yang sejati.
Jangan
jadi pekerja palsu yang hanya mengambil kepentingan pribadi.
Jadilah
pekerja yang membangun dengan cara yang benar dengan dasar yang
kokoh
dan dengan bahan-bahan yang berkualitas.
KASIH KARUNIA YANG MEMULIHKAN
1 Kor. 15:10
Pendahuluan:
·
Perbedaan
utama orang Kristen dengan orang non-Kristen adalah kasih karunia atau
anugerah.
Contoh: hidup seseorang yang dipulihkan
yaitu Rasul Paulus. Kehidupan Rasul Paulus sebelum dipulihkan adalah paling
hina, paling berdosa (1 Kor. 15:10; 1 Tim. 1:15; Ef. 3:8).
·
Pemulihan
atau perubahan hidup yang terjadi dalam Paulus adalah karena kasih karunia
Allah, ini berdasarkan pengakuannya sendiri.
Donald C. Stamp mengatakan bahwa kasih
karunia dikaruniakan Allah kepada orang yang tidak percaya supaya mereka dapat
percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan dipulihkan hubungannya dengan Allah. Kepada
orang percaya supaya dimerdekakan dari dosa dan mengalami pemulihan hidup dalam
hubungan yang benar dengan Allah.
Sebelum menerima kasih karunia Allah,
hidup Paulus dikuasai kebencian dan hasrat untuk membunuh setiap orang yang
ikut jalan Tuhan (Kis. 8:1-3).
Pembahasan nats:
Kasih karunia Allah dinyatakan kepada
Paulus dan hal itu dirasakannya sebagai suatu yang luar biasa (seperti anak
yang lahir sebelum waktunya).
Kasih
karunia itu telah mengubahkan Paulus, mendorong Paulus untuk bekerja lebih
keras dan menyertainya senantiasa.
Pengertian kasih karunia secara luas
atau umum. Kasih karunia adalah kehadiran dan cinta Allah melalui Yesus Kristus
yang diberikan kepada orang percaya oleh Roh Kudus sambil memberikan kemurahan,
pengampunan dan keinginan serta kuasa untuk melakukan kehendak Allah. Seluruh
kegiatan kehidupan Kristen dari awal sampai akhir tergantung pada kasih karunia
ini. Pemulihan orang percaya terjadi juga karena kasih karunia Allah ini,
Contoh: Paulus.
Penjelasan
tentang kasih karunia itu
(pemberian
yang khusus).
I.
Kasih Karunia
adalah Sikap Ilahi yang Mengubahkan Seseorang, Metamorfosa Rohani (ay. 10a).
·
1
Tim. 1:13-14
·
Siapa
yang pernah menyangka sebelumnya, bahwa seorang penjahat akan menjadi seorang
rasul Allah.
·
Eksposisi
singkat tentang Rasul Paulus.
·
Banyak
orang Kristen tapi belum dipulihkan dalam hubungan dan hidup benar di hadapan
Allah, minta supaya kasih karunia berlaku atau bekerja.
Penerapan: Jangan pesimis jika ada yang
menganiaya kita. ingat perkataan Tuhan Yesus di kayu salib.
II.
Kasih Karunia
adalah Dorongan Dinamis untuk Kita Bekerja dan Bertanggung-jawab atau Melakukan
Sesuatu (ay. 10b)
·
Dalam
kehidupan Paulus, dia bekerja lebih keras dari semua rasul yang lain.
·
Bukti
kerja keras Paulus adalah:
PI lebih dari semua rasul yang lain
Tidak mempedulikan kepentingan pribadi
·
Dalam
kita menunaikan tugas, sering ada suatu kejenuhan. Ingat kasih karunia itu
sifatnya dinamis sehingga memampukan kita melakukan tugas dengan semangat baru.
Contoh: Elia (1 Raj.
19)
·
Kasih
karunia memampukan istri tunduk pada suami dan lain-lain.
Kasih karunia memampukan kita untuk
mengasihi Allah (1 Yoh. 5:3).
III.
Kasih Karunia
adalah Kekuatan atau Kuasa Allah yang Menyertai Kita (ay. 10c)
·
Dalam
kehidupan Paulus dia tidak pernah merasa takut dan menyerah hadapi segala
kesulitan.
·
2
Kor. 11:24
Ilustrasi:
Kebiasaan orang India melatih keberanian
anaknya. Percakapan anak Tuhan dan Tuhan. Penyertaan Allah yang senantiasa ada
dalam kehidupan setiap kita, kalau renungkan seluruh perjalanan kehidupan kita
(tegok ke belakang atau masa lalu).
Penutup:
Bagi
yang bergumul, kenapa tidak ada pemulihan, kenapa jenuh lakukan sesuatu, kenapa
takut dan lain-lain. Ingat kasih karunia Allah berlaku asal kita menanggapinya.
KASIH KRISTUS
1 Kor. 15:10
Pendahuluan:
·
Kasih Kristus merupakan
pembahasan yang sangat luas, setiap orang Kristen pasti memahami Kristus
sebagai pribadi yang penuh kasih. Kristus identik dengan kasih karena segala
sesuatu yang dilakukan Kristus dasarnya adalah kasih.
·
Kasihnya mencari manusia yang
terhilang, mengampuni yang berdosa, memulihkan yang terluka. Kasih-Nya nyata
bagi orang yang mengasihi-Nya, juga bagi orang yang tidak mempedulikan-Nya
bahkan bagi orang yang membenci-Nya sekalipun.
·
Yang menjadi pertanyaan sekarang,
sudahkah Anda mengalami kasih Kristus itu? Jika belum, kenapa? Kenapa
bertahun-tahun mengikut Dia tapi tidak mengalami kasih-Nya? Kalau sudah, apa
yang Anda lakukan sebagai implikasinya?
·
Ada seorang yang sangat hebat,
golongan bangsawan atau orang terkemuka dari segi intelektual dia hebat dan
dari segi pengaruh dia juga sangat besar. Siapa yang tidak kenal dengan Paulus?
Apa yang kurang dalam kehidupan yang lama? Tetapi kita mendapati bahwa ada satu
kekosongan dalam dirinya sehingga dia berkata “... semua itu kuanggap sampah,
karena pengenalanku akan Kristus lebih mulia dari segala sesuatu.”
·
Paulus adalah salah satu orang
yang telah mengalami kasih Kristus yang luar biasa dalam hidupnya.
Baca: 1 Kor.
15:8-10
·
Kasih Yesus itu besar bahkan
terbesar, kasih itu tulus atau murni atau tidak bercacat, kasih itu sempurna,
kasih itu tidak pandang bulu, kasih itu ajaib dan sebagainya. Apa pendapat
saudara tentang kasih Yesus Kristus?
·
Dalam pribadinya, Paulus
menyadari dan mengakui bahwa kasih Kristus merupakan sesuatu yang paling
mempengaruhi hidupnya.
·
Hidup Paulus dulu:
·
Paling hina (1 Kor. 15:9)
Bukan
karena pelayanannya lebih rendah dari rasul-rasul lain, tetapi karena dia telah
menganiaya jemaat Kristus, suatu tindakan yang hina.
Seorang
pembunuh, penganiaya yang kejam (Kis. 8-9)
Paling
berdosa (1 Tim. 1:15)
·
Paulus (yang sekarang) Ef. 3:8, 1
Tim. 1:15
Paulus
yang besar dan sangat berjasa dalam melaksanakan Amanat Agung Yesus Kristus.
Seorang
yang dipakai Allah secara luar biasa.
·
Perubahan yang sangat drastis
terjadi dalam hidupnya. Mengapa? Karena ia telah mengalami kasih Allah.
Sebagai apa sajakah kasih Kristus dalam
hidup Paulus:
I.
SESUATU
YANG MENGUBAH
·
Paulus sungguh menyadari jika
seorang pembunuh atau penjahat besar menjadi hamba Tuhan, itu karena kasih
Yesus yang telah mengubahnya. Banyak orang diubahkan karena kasih Yesus antara
lain: Zakheus, wanita Samaria dan sebagainya.
Penerapan:
Bagaimana dengan Anda?
II.
SESUATU
YANG MENDORONG KITA UNTUK BEKERJA KERAS
Ilustrasi:
Kasih Allah sangat besar, sebenarnya tidak pantas untuk Paulus untuk
menerimanya (ay. 8), penjelasan tentang anak yang lahir sebelum waktunya.
Penerapan: Kalau ada
yang mulai lemah, minta kasih-Nya berlaku atas kita.
III.
SESUATU
YANG MENYERTAI
·
Kehadiran Roh Kudus saat ini
sebagai perwujudan janji bahwa Yesus akan menyertai sampai akhir zaman.
·
Paulus menyadari bahwa kalau dia
bertahan sampai akhir hanya karena kasih Kristus yang menyertainya. Dalam 2
Kor. Paulus memaparkan semua penderitaannya dalam pemberitaan Injil, kuncinya
karena kasih karunia.
Penerapan/penutup:
“KU LIHAT KRISTUS DI HIDUPMU”
Pendahuluan:
Coba lihat teman di kanan/kiri Anda!! Apa yang kau lihat?? Adakah kemuliaan
Tuhan nampak dari wajahnya, seperti syair lagu “ku kasihi kau dengan kasih
Tuhan”? saudara apakah guru dan teman-temanmu melihat Kristus dalam hidupmu
ketika engkau berada di sekolah? Adakah Kristus nampak ketika engkau menghadapi
ulangan? Apakah Dia terlihat ketika engkau sedang berbicara? Apakah Dia ada
ketika engkau mengambil keputusan? Dan lain-lain.
Ilustrasi:
Tentang surat, surat yang sahabat saya tulis, ketika saya membacanya maka saya
tahu bagaimana keadaan dia, apa yang dia tuliskan itulah keadaannya.
·
Suatu ketika Paulus pernah
berkata kepada jemaat di Korintus bahwa “kamu adalah surat Kristus,” (2 Kor. 3:3).
BIS: saudara
mirip surat yang ditulis Kristus, yang dikirim melalui kami.
Dengan
demikian kita adalah surat Kristus yang terbuka dan dibaca semua orang,
mestinya dengan melihat/membaca kita, orang lain akan tahu dan mengerti
bagaimana Kristus itu.
·
Tetapi saudara bagaimana mungkin
orang lain akan melihat Kristus yang kudus dalam hidupmu ketika engkau
mencemarkan tubuhmu dengan rokok, topi miring, narkoba? Bagaimana mungkin orang
lain akan melihat Kristus yang lembut dan begitu mengasihi, jika engkau tidak
mengampuni? Bagaimana mungkin orang lain akan mengenal Kristus yang suci ketika
engkau berbicara kasar dan engkau mencemarkan pikiranmu dengan film-film porno?
·
Suatu saat Mahatma Gandhi ingin
menjadi Kristen, karena beliau sangat tertarik dengan ajaran-ajaran Kristus
yang luar biasa itu, tetapi ketika ia masuk ke suatu Gereja di India, keinginan
itu pupus sudah, ternyata di Gereja tetap ada juga pembagian kasta. Dia melihat
Kristus dalam ajaran-ajaran Kekristenan yang luar biasa, tetapi dia tidak
melihat Kristus dalam hidup orang percaya di sana.
·
Saudara renungkan berapa banyak
orang yang justru tersandung melihat hidup orang Kristen, mestinya mereka melihat
Kristus dalam hidup orang percaya, tapi justru sebaliknya. Hati-hatilah dengan
hidupmu.
·
Apa yang harus kita lakukan,
supaya orang lain melihat Kristus dalam hidup kita? Mari kita melihat kembali
dalam 2 Kor. 3:3.
Penjelasan/komentar tentang nats ini:
Jemaat
Korintus adalah jemaat yang bermasalah, mereka sering berdosa dalam hal-hal
moral, perpecahan dan lain-lain. Paulus menegur jemaat ini, kepada mereka
diingatkan akan fungsi seharusnya mereka yaitu sebagai surat Kristus.
Bagaimana supaya kita menjadi “surat
Kristus” di mana di dalamnya orang melihat Kristus?
I.
MILIKI
ROH ALLAH YANG HIDUP (3b)
·
. . . karena Roh Allah yang
mengerjakannya
Ilustrasi:
tentang spidol (sama-sama manusia, yang membedakan adalah isinya)
contoh:
Kisah Kaleb (Bil. 13), Roh Allah yang membuat dia memiliki pandangan dan
pendapat yang berbeda.
Kristus akan
nampak dalam hidupmu ketika pendapat dan keyakinanmu didasari iman (Bil. 14:9).
Bagaimana pula
dengan Simson, Daud. . .
Penerapan:
Orang yang memiliki Roh Allah tidak akan melakukan dosa dan kecemaran di
hadapan Tuhan. Roh Allah itu yang dengan lembut akan mengingatkan kita ketika
kita malas, akan nyontek, siap nonton film porno, dan lain-lain.
II.
MELAKUKAN
PELAYANAN (3a)
·
Jemaat Korintus bisa menjadi
“surat Kristus” karena atau melalui suatu pelayanan. Apakah melayani itu:
1.
Menjadi pelayan atau hamba
(berdedikasi kepada orang lain, tidak suka menuntut, tidak bebas, tidak merasa
perlu pertahanan reputasi, tidak sombong, dan lain-lain).
contoh: Eliezer
(hamba Abraham, Kej. 24)
·
Jika kita melakukan pelayanan
yang benar. . . Kristus akan nampak melalui hidup kita, ketika melakukan tugas
pelayanan. . . apakah orang lain yang di dekat kita ikut merasakan hadirat
Allah dinyatakan?
Penerapan:
Orang lain akan melihat Kristus dalam hidupmu, ketika engkau melayani Dia.
III.
HIDUPLAH
DALAM KESAKSIAN YANG BENAR (3c)
·
Loh-loh hati manusia. . .
terjemahan lain adalah kesaksian batiniah, kesaksian hidup yang muncul karena
batin/hati yang baik.
·
Ada hal-hal tertentu yang membuat
kesaksian hidup manusia terlihat baik (eksternal dan internal), jika yang memotifasi
adalah hal-hal yang internal atau dari dalam, luar biasa dampaknya.
contoh: Kaleb,
c. f: anak yang tidak melayani di rumah
(Yos. 14:8;
14:9; Bil. 4:24)
Penerapan:
Anda dipanggil sebagai garam dan terang dunia (bersaksi terus dalam hal
pakaian, perkataan, dan lain-lain).
Jadilah yang
terbaik, memberikan yang terbaik untuk Tuhan S1/S2/S3
Penutup:
Bukan karena penampilan fisik, kekayaan materi, keaktifan dalam mengikuti
kegiatan ibadah yang membuat Kristus nampak melalui hidupmu, tapi dengan
memiliki Roh Allah, melakukan pelayanan dan hidup dalam kesaksian yang baik.
MEMBERI DENGAN SUKACITA
MENDATANGKAN BERKAT
2 Kor. 9:6-15
Pendahuluan:
·
Kisah
pengemis lumpuh... Jika bisa berjalan, dia akan makin bisa mengemis di banyak
tempat. (ada beberapa paradigma, diantaranya ada kebanyakan orang lebih suka
menerima daripada memberi).
·
Firman
Tuhan menegaskan bahwa terlebih berbahagia orang yang memberi daripada
menerima.
·
Bukan
hanya itu, memberi harus dilakukan dengan sukacita bukan dengan terpaksa.
(ilustrasi: orang Yahudi kikir).
·
Brill
menuliskan “sumber pemberian kita bukanlah dompet, melainkan hati.”
·
Komentar
dan penjelasan tema (2 Kor. 9:6-15), penjelasan tentang konteks (tentang
pengumpulan dana atau pelayanan kasih terhadap jemaat dari Yerusalem).
2 Kor. 9:6-15
Pengumpulan
dana untuk Yerusalem
·
Jemaat
Korintus punya kerinduan untuk memberi
·
Hal
ini membanggakan Paulus
·
Ketika
jemaat Makedonia dengar, mereka ikut pelayanan diakonia
·
Jemaat
Korintus belim selesai, Paulus mengingatkan jemaat Korintus
Ay. 6-7 : prinsip pemberian orang
Kristen
Ay. 8-9 : berkat dalam memberi
Prinsip
memberi:
Ilustrasi: pertanian (hal
yang masuk akal) memberi yaitu menabur, benihnya dari Tuhan.
Syarat
memberi:
·
Dengan
kerelaan hati
·
Dengan
pengertian atau dipikirkan dulu atau dipertimbangkan dulu, jangan karena emosi
·
Dengan
sukacita
Memberi
dengan sukacita membawa berkat,
berkat
apa saja?
I.
DIKASIHI (ay. 7)
·
Berkat
utama adalah dikasihi Allah, ini sangat menyenangkan dan membanggakan, Allah
sumber berkat, dikasihi Allah tentu menjadi harapan semua orang.
·
Allah
memang mengasihi seluruh dunia ini
Yang dimaksudkan di sini adalah lebih
dikasihi, contoh: Esau dan Yakub
Kasih Allah tanpa syarat, kasih agape
Ilustrasi: Kebanggaan murid dikasihi guru,
kebanggan karyawan dikasihi pimpinan, siapa yang paling dikasihi, permintaannya
biasanya dipenuhi anak mahal yang paling dikasihi.
II.
DIBERKATI (ay.
8-10)
·
Allah
sanggup melimpah segala karunia-Nya, sanggup (dunateis) artinya dapat diandalkan.
·
Allah
mencukupkan segala kebutuhan, kita berkelebihan dalam segala sesuatu, Allah
memperkaya kita (ay. 11).
·
Manusia
paling suka dengar kata berkat atau untung atau hoki, contoh: antre BLT, pembagian
sembako, dapat murah dan lain-lain.
·
Anomali
atau aneh kalau ada yang tidak suka berkat, c. f Mzm. 127:2.
Brill menuliskan “Allah berkuasa
melaksanakan hal yang tampaknya berlawanan untuk menggenapi apa yang telah
dijanjikan-Nya” c. f Ams. 11:24.
III.
DIJADIKAN BERKAT
BAGI ORANG LAIN (ay. 11-12)
·
Pemberian
kita menjadi berkat bagi orang lain
·
Kita
diperkaya dengan kemurahan hati
Kita dan orang lain bersyukur
·
Allah
panggil Abraham, Israel untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain
Gereja (1 Pet. 2), dipanggil keluar
untuk menjadi berkat
Ilustrasi: Pralon air.
Penutup:
Berbagai
cara untuk mendapatkan berkat (cara yang halal maupun haram), bagaimana dengan
kita? 2 Kor. Mengajarkan memberi dengan sukacita.
Komentar
Posting Komentar